Anda di halaman 1dari 11

 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS ABSORBSI DIFUSI PERKUTAN SECARA IN


VITRO ANTARA GEL DAN KRIM ASAM SALISILAT
SALISI LAT 1% A/M
Adelia Oktai!i" Ad!a!" Al#Ai!a" Ai!a Ma!a$ika!a" Da& A' Setai!i" Fi(! Laa$ati"
K&ai'!!i$a" P'ti A$)a*" Ri+a I!da& Sai" ,'t Ra&-i

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya

ABSTRAK 
Telah dilakukan praktikum mengenai perbandingan absorbsi obat seara perkutan dengan
sediaan krim asam salisilat !" tipe a#m dan sediaan gel asam salisilat !" seara invitro$ Praktikum
ini bertuju
bertujuan
an untuk
untuk memban
membandin
dingka
gkan
n keepa
keepatan
tan hasil
hasil absorb
absorbsi
si obat
obat seara
seara perku
perkutan
tan dengan
dengan
menggunakan variasi sediaan, yaitu krim asam salisilat !" tipe a#m dan gel asam salisilat !"$
Sediaan obat sebelum diabsorbsi akan mengalami di%usi pasi% untuk melewati membran sel$ &amun
sebelum berdi%usi molekul obat harus melarut di dalam membran$ Pengujian di%usi dapat dilakukan
dengan
dengan alat Franz
alat Franz Diffusion Cell  dan
 dan keepatan laju di%usi obat mengikuti hukum Fik's yaitu teori
yang
yang meng
menggam
gamba
bark
rkan
an hubu
hubung
ngan
an anta
antara
ra laju
laju di%u
di%usi
si obat
obat mele
melewat
watii memb
membra
ran
n sebag
sebagai
ai %ung
%ungsi
si
 perbedaan konsentrasi$ Analisis yang dilakukan yaitu mengenai kadar obat, jumlah obat yang
terdi%usi, jumlah obat yang terlepas dan larut ke membran, " pelepasan obat dan laju di%usi obat$
Perhitungan dari hasil analisis tidak hanya seara manual namun juga dilakukan seara statistika
dengan Statistical Package for The Social Science (SPSS)
Science  (SPSS) dan *inSAAM$
*inSAAM$ +ari hasil perobaan
perobaa n ini,
akan didapat konstanta absorbsi, volume distribusi, dan konstanta eliminasi yang akan dibandingkan
antara kedua sediaan obat berupa krim asam salisilat !" tipe a#m dan sediaan gel asam salisilat !"$
onsentrasi obat atau kadar yang didapat akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan
waktu saat dilakukan sampling$ Terdapat perbedaan kadar yang didapat antara kedua sediaan obat
dima
dimana
na kada
kadarr obat
obat lebih
lebih bany
banyak
ak terab
terabsor
sorbs
bsii pada
pada sedia
sediaan
an krim
krim asam
asam salis
salisila
ilatt !" tipe
tipe a#m
dibandingkan gel asam salisilat !"$ -al ini terjadi karena pada lapisan membran lebih banyak 
terdapat komponen lemak sehingga proses di%usi lebih epat$

ata kuni. absorbsi, hasil absorbsi obat, laju di%usi obat$

Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa


 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

PENDAHULUAN dapat seara kimiawi dimodi%ikasi dengan


Absorbsi perkutan dapat dide%inisikan tujuan menurunkan resistensi di%usi
sebagai absorbsi obat ke dalam statum menggunakan peningkat penetrasi$ Strategi
orneum (lapisan tanduk) dan berlanjut obat  penggunaan peningkat penetrasi
menembus lapisan di bawahnya serta memungkinkan lebih banyak obat dapat
akhirnya obat masuk dalam sirkulasi darah$ diberikan melalui sistem penghantaran
ulit merupakan perintang yang e%ekti%  transdermal $ Pertimbangan penting selama
terhadap penetrasi perkutan obat atau  pengembangan sediaan trandermal adalah
senyawa eksternal$ Absorbsi obat perkutan  potensi respon alergi, iritasi terhadap
dipengaruhi oleh si%at %isika kimiawi obat dan obat#konstituen %ormulasi lain, serta
 pembawa serta kondisi kulit pada pemakaian  peningkatan penetrasi (karena mekanisme
obat seara topial, obat berdi%usi dalam kerjanya bermaam2maam, antara lain
 pembawanya dan kontak dengan permukaan melarutkan lapisan teratas dari kulit) (Agoes,
kulit (statum korneum dan setum) serta obat 0113)$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
selanjtnya menembus epidermis$ Penetrasi Faktor yang mempengaruhi absorbsi
obat melalui kulit dapat terjadi dengan dua kuat yaitu penetrasi dan ara pemakaian
ara yaitu rute transdermal , yaitu di%usi obat temperatur dari kulit si%at %isika kimia
menembus stratum korneum$ .ute obatnya, pengaruh dari si%at dasar salep, lama
trans%olikuler, yaitu di%usi obat melewati pori  pemakaian, kondisi atau keadaan kulit (Anie%,
kelenjar keringat dan selum$ 0111)$
Sebelum obat dapat memberikan e%ek, Absorbsi melalui kulit (permukaan) bila
obat perlu dilepaskan dari basisnya setelah suatu obat digunakan seara topikal maka
obat kontak dengan stratum korneum maka obat akan keluar dari pembawanya dan
obat akan menembus epidermis dan masuk ke  berdi%usi ke permukaan jaringan kulit$ Ada 4
dalam sirkulasi sistemik sera di%usi pasi%$  jalan masuk yang utama melalui daerah
/aju absorbs melintasi kulit tidak segera kantong rambut, melalui kelenjar keringat
tunak tetapi selalu teramati adanya waktu atau melalui jaringan keringa atau stratum
laten$ *aktu laten menerminkan penundaan korneum yang terletak dianara kelenjar 
 penembusan senyawa kebagian dalam struktur  keringat dan kantong rambut (/ahman,
tanduk dan penapaian gradien di%usi (Syukri, !535)$
0110)$ ulit merupakan lapisan pelindung
-ambatan utama dari sistem tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar 
 penghantaran obat transdermal adalah si%at  baik %isik ataupun kimia$ ulit ber%ungsi
halangan intrinsik dari kulit$ -alangan ini sebagai sistem epitel pada tubuh untuk 
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa
 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

menjaga keluarnya subtansi2subtansi penting kelarutan obat dalam stratum korneum dan
dari dalam tubuh dan untuk menegah mempengaruhi partisi pembawa ke dalam
masuknya subtansi2subtansi asing yang membran (*illiams dan 8arry, 011:)$
 berasal dari luar tubuh untuk masuk ke dalam Pada asam lemak, semakin
tubuh$ Meskipun kulit relati% permeabel  panjangnya rantai pada asam lemak maka
terhadap senyawa2senyawa kimia, namun akan meningkatan penetrasi perkutan$ Asam
dalam keadaan tertentu kulit dapat ditembus lemak yang biasa digunakan adalah asam
oleh senyawa2senyawa obat atau bahan2bahan oleat, asam linoleat, dan asam laurat$ Asam
yang diaplikasikan ke permukaanya$ Seara laurat dapat meningkatkan penetrasi senyawa
mikroskopik kulit tersusun dari berbagai yang bersi%at hidro%ilik maupun lipo%ilik$
lapisan yang berbeda2beda, berturut2turut dari Mekanismenya dengan ara berinteraksi
luar kedalam yaitu lapisan epidermis, lapisan dengan lipid pada stratum korneum
dermis yang tersusun atas pembuluh darah menggunakan kon%igurasi cis (*illiams dan
dan pembuluh getah bening dan lapisan 8arry, 011:)$
 jaringan di bawah kulit berlemak atau yang
METODE PENELITIAN
disebut lapisan hipodermis (6hein, !537)$
akt' da! Te-0at
8ahan tambahan yang dapat
Penelitian ini dilakukan di /aboratorium
 ber%ungsi untuk meningkatkan penembusan
8io%armasetika dan Farmakokinetika
9at akti% ( penetrant enhancer ) terkadang perlu
Universitas Sriwijaya pada tanggal 0:205
ditambahkan$ 9at yang dapat meningkatkan
Agustus 01!;$
 permeabilitas obat menembus kulit tanpa
menyebabkan iritasi atau kerusakan permanen
struktur permukaan kulit$ 8ahan2bahan yang
dapat digunakan sebagai peningkat penetrasi
Alat
antara lain air, sul%oksida, senyawa2senyawa
Alat yang digunakan selama proses
a9one, pyrollidones, asam2asam lemak,
 pembuatan sediaan krim dan gel asam salisilat
alkohol danglikol, sur%aktan, urea, minyak 
!" serta proses perobaan di%usi dan absorpsi
atsiri, terpen dan %os%olipid$
adalah awan petri, pipet tetes, kertas saring,
Air dapat ber%ungsi sebagai peningkat
 Franz Diffusion Cell, hot plate stirrer,
 penetrasi karena air akan meningkatkan
magnetic stirrer,  p- meter, pinset, gunting,
hidrasi pada jaringan kulit sehingga akan
 spuit   injeksi,  stopwatch, gelas ukur,
meningkatkan penghantaran obat baik untuk 
spektro%otometer U<$
obat2obat yang bersi%at hidro%ilik maupun
lipo%ilik$ Adanya air juga akan mempengaruhi
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa
 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

Ba&a! 42 Pe-3'ata! Ki- A$a- Sali$ilat


8ahan yang digunakan dalam Proses pembuatan krim asam salisilat !"
 pembuatan sediaan krim dan gel asam salisilat dilakukan dengan ara melarutkan P?@ :111
! " serta perobaan di%usi dan absorpsi dalam auadest di beker gelas hingga
adalah larutan asam salisilat !", krim dan gel homogen$ /eburkan etil alkohol, para%in li,
asam salisilat !", agar2agar, larutan Fe6l4, vaselin alba dalam awan penguap$ emudian
larutan bu%%er pos%ar p- ;,3, larutan &a6l 1,5 gerus asam salisilat dengan sedikit etanol
", larutan &a=- 1,> M dan akuades$ datambahakan basis minyak (etil alkohol,
 para%in li dan vaselin alba serta P?@ :111)
F(-'la yang telah dileburkan, gerus homogeny$
Tabel !$ .anangan %ormula sediaan krim dan Terakhir ditambahakan sisa akuades sedikit
gel asam salisilat !" demi sedikit dan aduk hingga homogen$

Formula Sediaan Asam salisilat !"


Ki- Gel
Asam salisilat !" Asam salisilat !"
6etil alkohol !,0 g &a6M6 ;" 2 Caa Pe-3'ata! B'**e P($*at 0H 5"6
P?@ :111 1,> g Alkohol $s 8u%%er pos%at dibuat dengan ara
Para%in liuid ! g @liserin 4"
<aselin alba 0,> g Auadest ad !1 g melarutkan 0>1 m/ kalium dihidrogen pos%at
Auadest ad !1 g 2 1,0 M dengan !0 m/ &a=- 1,0 M, lalu
B8erat total sediaan !1 g
diukupkan volumenya dengan air bebas 6= 0
hingga ! liter$
P($ed' Kea
12 Pe-3'ata! Gel A$a- Sali$ilat 72 Pe8(3aa! Di*'$i Kedala- Media A)a
+isiapkan : buah awan petri yang telah
Proses pembuatan gel asam salisilat
 berisi media agar, lalu ditambahkan 0 m/
!" dilakukan dengan ara mendispersikan
Fe6l4 kedalam masing2masing awan petri
-PM6 terlebih dahulu kedalam :,3 m/
sampai menutupi semua permukaan agar$
auadest selama > menit$ emudian
+iamkan selama 0 menit, lalu sisa larutan
dilakukan penampuran 1,> g tween 31
Fe6l4 dituang dan dikeringkan dengan
dengan >1 m/ auadest hangat$ +imasukkan
menggunakan kertas saring$ emudian dibuat
tween 31 sedikit demi sedikit ke massa gel,
empat lubang pada masing2masing awan
lalu gerus hingga homogen, lalu diteteskan
 petri$ /etakkan krim asam salisilat !" a#m
asam salisilat dengan etanol dan ampurkan
dengan jumlah yang sama, 4 lubang untuk 
ke massa gel$ Terakhir ditambahakan sisa
krim asam salisilat dan ! lubang lagi untuk 
auadest sedikit demi sedikit dan gerus
asam salisilat murni$ Perobaan ini dilakukan
homogen hingga terbentuk massa gel
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa
 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

untuk suhu dingin dan suhu ruangan$ /akukan dibutuhkan dan masukkan magneti stirrer ke
kembali hal diatas untuk basis krim krim a#m$ alat$ eringkan kulit dengan kertas saring
Terakhir simpan awan petri dalam kulkas (jangan menyentuh membran dalam dengan
selama 41 menit$ tangan$ Sesuaikan diameter kulit dengan
diameter alat  Frans Diffusion Cell , gunting
92 Pe8(3aa! A3$(0$i Pek'ta! Se8aa I!#
dan oleskan sediaan sediaan krim asam
:it(
salisilat pada kulit, ratakan seara sempurna
Perobaan absorpsi perkutan dan letakkan kulit di daerah antara akseptor 
dilakukan seara in2vitro terhadap tikus betina dan donor$ emudian dikenangkan bagian
dengan ara menukur punggung tikus atau alat (donor)$ +ipastikan keboooran tidak 
dengan pisau ukur$ emudian diambil kulit ada, pastikan akseptor menyentuh kulit bagian
tikus dengan diameter yang disesuaikan dalam$ Setelah itu tambahkan 1,> m/ bu%%er 
dengan alat Fran9 +i%%usion 6ell, lalu Pos%at p- ;,3 pada kompartemen donor$
diletakkan kulit di awan petri yang telah Pastikan jaringan jangan sampai kering$
 berisi &a6l 1,5 " hingga kulit terendam$ Terakhir diakukan sampling 0 m/ pada menit
Pisahkan lemak dalam membran kulit dan ke !>, 41, :>, ;1 serta jam ke 0!, 00, 04, 0:$
rendam dalam bu%%er pos%at p- ;,3 selama !> +ikembalikan larutan akseptor 0 m/ untuk 
menit$ Setelah itu disiapkan larutan akseptor  menjaga kondisi sink dan ditentukan
 bu%%er pos%at p- ;,3 terlebih dahulu$ absorbansinya pada panjang gelombang
emudian kalibrasi alat Frans Diffusion Cell  maksimum menggunakan spektro%otometer 
dan masukkan larutan akseptor hingga U<$
 permukaan rata, lalu ukur volume yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

12 K':a Kali3a$i
Konsentrasi (mg) Absorbansi
0,5 0,456
0,4 0,355
0,3 0,258
0,2 0,170
0,1 0,083

Sehingga didapatkan kurva kalibrasi dan persamaan regresi sebagai berikut C

Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa


 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

Absorbansi
0.5

0.4 f(x) = 0.93x - 0.01


R² = 1
Absorbansi
0.3
Linear (Absorbansi)

0.2

0.1

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

42 A!ali$i$ Data A3$(3$i


@el asam salisilat
Waktu (menit) Absorbansi Kadar (mg aktor !um"a# $bat !um"a# % e"ease (%)
%) Koreksi erdi&usi (mg) $bat
er"e'as
(mg)
0 0 0 0 0 0 0
15 0,052 0,06 0,0012 0,0087 0,00 0,00
30 0,054 0,075 0,0027 0,010875 0,013575 0,013575
45 0,057 0,07 0,0046 0,014065 0,14525 0,14525
60 0,163 0,87 0,022 0,12615 0,14815 0,14815
1260 0,307 1, 0,06 0,2755 0,3353 0,3353
1320 0,310 2 0,1 0,2 0,3 0,3
1380 0,314 2,1 0,142 0,3045 0,4465 0,4465
1440 0,317 2,2 0,186 0,31 0,505 0,505

rim Asam Salisilat a#m !"


Waktu (menit) Absorbansi Kadar (mg%) aktor Koreksi !um"a# $bat !um"a# $bat % e"ease
erdi&usi (mg) er"e'as (mg) (%)
0 0 0 0 0 0 0
15 0,084 10,63 0,2126 1,541 1,7536 1,7536
30
+ari hasil 0,087
perobaan 10,5
didapatkan nilai 0,4316
yang 1,588
menggunakan 2,024 salisilat
gel asam 2,024
!"
45 0,00 11,28 0,6572 1,636 2,232 2,232
absorbansi
60
pada
0,03
setiap sampling
11,60
yang sebesar 1,1;
0,882
mg"#m/D 1,17>mg"#m/D
1,682 2,5712
1,157
2,5712
dilakukan,
4320 pada
0,07 panjang gelombang
12,03 1,22mg"#m/D 1,37
1,74 mg"#m/D !,5 mg"#m/D
2,8732 0 mg
2,8732
4380 0,101 12,46 1,3784 1,807 3,1854 3,1854
maksimum >41 nm$ &ilai absorbansi yang "#m/D 0,! mg"#m/D 0,0 mg"#m/$
4440 0,103 12,67 1,6318 1,837 3,4688 3,4688
didapat
4500 semakin0,108
meningkat dan 13,2
berbanding Sedangkan1,14
1,858 pada krim asam 3,808
salisilat !" yaitu
3,808

lurus dengan meningkatnya waktu$ &ilai !1,; mg"#m/ pada menit ke2!>D !1,5> mg
konsentrasi yang didapat untuk kelompok ! "#m/ pada menit ke241D !!,03 mg"#m/ pada

Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa


 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

menit ke2:>D !!,;1 mg"#m/ pada menit ke2 mgD 1,1!4>7> mgD 1,!:>0> mgD 1,44>4 mgD
;1D !0,14 mg"#m/ pada jam ke270D !0,:; mg 1,45 mgD 1,::;> mg D dan 1,>1> mg$
"#m/ pada jam ke274D !0,;7mg"#m/ pada Sedangkan untuk sediaan krim asam salisilat
 jam ke27:D dan !4,0 mg"#m/pada jam ke27>$ a#m !" jumlah obat terdi%usi yang didapatkan
Untuk nilai %aktor koreksi kelompok gel asam yang didapatkan pada menit ke2!>, menit ke2
salisilat didapatkan pada menit ke2!>, menit 41, menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke270, jam
ke241, menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke20!, ke274, jam ke27:, dan jam ke27> sebesar 
 jam ke200, jam ke204, dan jam ke20: sebesar  !,7>4; mgD 0,10: mgD 0,0540 mgD 0,>7!0 mgD
1,11!0D 1,107D 1,11:;D 1,100D 1,1;D 1,!D 0,3740 mgD 4,!3>: mgD 4,:;33 mgD dan
1,!:0D 1,!3;$ Sedangkan untuk sediaan krim 4,3153 mg$ Untuk persen pelepasan kelompok 
asam salisilat a#m !" %aktor koreksi yang gel asam salisilat didapatkan pada menit ke2
didapatkan pada menit ke2!>, menit ke241, !>, menit ke241, menit ke2:>, menit ke2;1,
menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke270, jam ke2  jam ke20!, jam ke200, jam ke204, dan jam ke2
74, jam ke27:, dan jam ke27> sebesar 1,0!0;D 0: sebesar 1,155" D 1,1!4>7" D 1,!:>0>" D
1,:4!;D 1,;>70D 1,3350D !,!050D !,473:D 1,44>4" D 1,45" D 1,::;>" D dan 1,>1>"$
!,;4!3D !,35>3$ Untuk nilai jumlah obat Sedangkan untuk sediaan krim asam salisilat
terdi%usi kelompok gel asam salisilat a#m !" jumlah obat terdi%usi yang didapatkan
didapatkan pada menit ke2!>, menit ke241, yang didapatkan pada menit ke2!>, menit ke2
menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke20!, jam ke2 41, menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke270, jam
00, jam ke204, dan jam ke20: sebesar 1,137 ke274, jam ke27:, dan jam ke27> sebesar 
mgD 1,1!137;> mgD 1,1!:1;> mgD 1,!0;!> !,7>4;" D 0,10:"D 0,0540" D 0,>7!0" D
mgD 1,07>>D 1,05 mgD 1,41:>D dan 1,4!5 mg$ 0,3740" D 4,!3>:" D 4,:;33" D dan
Sedangkan untuk sediaan krim asam salisilat 4,3153"$ Pada kedua kelompok terjadi
a#m !" jumlah obat terdi%usi yang didapatkan  peningkatan konsentrasi sehingga
yang didapatkan pada menit ke2!>, menit ke2 menyebabkan nilai %aktor koreksi, jumlah
41, menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke270, jam obat terdi%usi, jumlah obat terlepas dan persen
ke274, jam ke27:, dan jam ke27> sebesar   pelepasan meningkat$ -al ini dikarenakan
!,>:! mgD !,>33 mgD !,;4; mgD !,;30 mgD semakin lama waktu maka konsentrasi yang
!,7:5 mgD !,317 mgD !,347 mgD dan !,5!: diabsorpsi obat juga meningkat$
mg$!,;4!3D !,35>3$ Untuk nilai jumlah obat
;2 Nilai Fl'k$
terlepas kelompok gel asam salisilat
didapatkan pada menit ke2!>, menit ke241,  D x K x A x ( Cs−C )
J =
h
menit ke2:>, menit ke2;1, jam ke20!, jam ke2
00, jam ke204, dan jam ke20: sebesar 1,155
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa
 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

+idapatkan nilai %luks pada sediaan gel asam sediaan krim dibandingkan gel$ -al ini
salisilat sebesar 5>,103 mg#m0  det$ dikarenakan krim mengandung lipid dimana
Sedangkan nilai %luks pada sediaan krim asam membran tersusun dari lipid sehingga lebih
salisilat !" a#m sebesar 303 mg#m 0 det$ &ilai mudah dan epat obat menembus membran
%luks yang didapatkan lebih besar pada

$ 72 A!ali$i$ Data Me!))'!aka! Statistical Package For The Social Science <SPSS=

Tests of Normality

Ko"mogoro*+mirno*a #a'iro+Wi"k

Ke"om'ok tatisti- .& ig/ tatisti- d& ig/

Kadar iru A  
/302 /010 /781 /008
iru   
/360 /005 /731 /006
 Absorban iru A  
/305 /00 /781 /008
si
iru   
/32 /003 /655 /007
aktor iru A  
/32 /003 /655 /006
engorek
iru   
si /272 /035 /802 /015

!um"a#  iru A  
$batter 
/254 /007 /833 /036
di&usi

iru   
/324 /005 /74 /012
!um"a#  iru A  
$bater"
/381 /010 /640 /013
e'as

iru   
/301 /008 /655 /05
ersen  iru A  
e"ease /381 /010 /781 /000

iru   
/300 /00 /731 /000
i"ai"u iru A  
ks /245 /00 /781 /045

iru   
/381 /010 /655 /177

Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa


 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

+ari hasil pengamatan didapatkan nilai Maka dapat disimpulkan data signi%ikan
normalitas dibawah 1,1> dari segala aspek$  berarti tidak terdistribusi normal$

92 A!ali$i$ i!SAAM
rim Asam Salisilat a#m !"

@el Asam Salisilat !"

Telah dilakukan analisis data dengan aplikasi ;1 menit didapatkan nilai konstanta absorbsi
*inSAAM yang bertujuan untuk mengethui dan volume distribusinya sebesar 1,>#jam dan
nilai konstanta absorpsi, volume distribusi >1 /$ Sedangkan pada menit ke :401 sampai
dan konstanta eliminasi$ Pada sediaan krim dengan :>11 menit didapatkan nilai
asam salisilat o#w menit ke 1 sampai dengan konstanta absorbsi dan volume distribusinya
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa
 Jurnal praktikum biofarmasetika dan farmakokinetika

sebesar 1,1>#jam dan >1 /$ Pada sediaan gel dan !1 /$ Sedangkan pada menit ke :401
asam salisilat !" menit ke 1 sampai dengan sampai dengan :>11 menit didapatkan nilai
;1 menit didapatkan nilai konstanta absorbsi konstanta absorbsi dan volume distribusinya
dan volume distribusinya sebesar 1,1>#jam sebesar 1,11>#jam dan !1 /$

KESIMPULAN (SPSS) menunjukkan bahwa kedua data tidak 


terdistribusi normal$ Pada uji hedonis,
+ari data yang didapatkan bahwa nilai kadar,
 parameter satu dengan yang lainnya tidak 
%aktor koreksi, jumlah obat terdi%usi, jumlah
 berhubungan$ +an didapatkan nilai normalitas
obat terlepas, nilai Fluks dan persen
dibawah 1,1> dari segala aspek$ Maka dapat
terlepasnya obat pada krim asam salisilat
disimpulkan data signi%ikan berarti tidak 
lebih tinggi dibandingkan pada gel$ -al ini
terdistribusi normal$ +an dari aplikasi
dikarenakan krim mengandung lebih banyak 
*inSAAM didapatkan konstanta absorbsi dan
lemak dibandingkan gel sehingga lebih
volume distribusi lebih besar pada sediaan
mudah menembus membran$ +ari data
krim asam salisilat a#m !"$
Statistical Package For The Social Science

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, @oeswin$ 0113,  Pengembangan /ahman, !535$  Pengantar $entuk
Sediaan Farmasi, Institute Sediaan Farmasi, Institut Teknologi
Teknologi 8andung, 8andung$ 8andung, 8andung$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Anie%, M$ 0111$  Ilmu eracik !bat Teori
Syukri, 0110,  $iofarmasetika, UII2Press,
dan Praktek Cetakan ke"#$
Eogyakarta$
Universitas @ajah Mada,
*illiam  8arry, 011:$  $iofarmasetika )
Eogyakarta$
 Farmakokinetika Terapan, *disi
6hein, 6ameiro$ !53!$  $asic %istolog&,
kelima, +irlangga University Press,
'rd edition( /ange Medial
Surabaya$
Publiation, +rawer /os
Altos, 6ali%ornia$

Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaa

Anda mungkin juga menyukai