Farm, Apt
Obat jarang diberikan dalam keadaan murni,
butuh zat lain yang mempunyai fungsi
khusus. Ex : pensuspensi, pengemulsi,
pengisi, pengikat, penghancur, dll.
Obat dengan zat tambahan dicampur menjadi
suatu bentuk yang disebut sediaan farmasi
Bentuk sediaan farmasi penting karena
terkadang jumlah zat aktif terlalu kecil. Ex :
reserpin 0,1 mg, etinilestradiol 0,05 mg
Melindungi obat dari kerusakan akibat
pengaruh udara, oksigen dan kelembaban
Melindungi obat terhadap pengaruh
kerusakan asam lambung
Memudahkan penggunaan obat untuk tujuan
terapi. Ex ; salep
Membuat pelepasan obat yang teliti, tepat
dan aman
Menutup rasa tidak enak
Membuat serbuk obat yang tak larut dan tak
stabil dalam larutan menjadi terlarut dan
terdispersi
Mencampur cairan seperti minyak agar
bercampur dengan air
Pengobatan setempat (lokal)
Memudahkan obat masuk kedalam lubang
badan
Agar obat segera masuk kedalam peredaran
darah
Memperoleh aksi obat yang optimal kedalam
saluran pernafasan
Memilih rute tergantung tujuan terapi dan
kondisi pasien
Tujuan terapi yang dikehendaki,
(lokal/sistemik)
Apakah kerja awal obat dikehandaki cepat
Stabilitas obat dalam lambung atau usus
Rute yang tepat dan menyenangkan bagi
pasien
Kemampuan pasien menelan obat oral
Oral melalui GI atau rektal
Parentral secara IV, IM dan SC
Inhalasi langsung kedalam paru-paru
Intraocular, intranasal
Intra respirotal
Topikal
Oral
Parenteral
Inhalasi
Melalui membran mukosa mata, hidung,
telinga, vagina
Melalui kulit (topikal)
Efek yang diinginkan umum nya sistemik
Obat masuk kedalam pembuluh darah
beredar keseluruh tubuh setelah terjadi
absorbsi di sepanjang GI
Ada juga untuk efek lokal, Ex : Obat cacing ,
antasida
Rute oral responnya lebih lambat dibanding
injeksi
Kemungkinan terjadinya absorbsi yang tidak
teratur
Kecepatan absorbsi melalui oral tergantung
ketersediaan obat terhadap cairan biologi
Suspensi oral > emulsi>
kapsul>tablet>tablet bersalut
Tablet
Tablet salut gula, salut film, salut enterik
Larutan
Eliksir
Suspensi
Untuk efek lokal an sistemik
Bentuk sediaan : larutan, suppositoria, dan salep
Penggunaan salep pada rektum dimaksudkan
untuk efek lokal dan sistemik
Suppos dimasukkan kedalam rektum akan segera
melunak dan terlarut dalam cairan rektum
Rektum mampu menyerap obat yang diberikan
secara rektal untuk memperoleh efek sistemik
Hal ini penting untuk menghindari rusaknya obat
akibat lingkungan lambung dan usus
Obat yang diabsorbsi melalui rektal beredar
dalam darah tidak melalui hati terlebih
dahulu hingga tidak didetoksifikasi atau
biotransformasi yang mengakibatkan obat
terhindar dari tidak aktif
Pemberian rute rektal bila pasien muntah
atau sulit menelan
Kerugian : tidak nyaman
Penggunaan diluar usus
Menghindari obat rusak dan menjadi inaktif
dalam saluran GI
Bila obat sedikit diserap dalam saluran GI
hingga obat tidak cukup untuk meninggalkan
respon
Penggunaan untuk gawat darurat
Bentuk sediaan parentral : suspensi, larutan,
serbuk steril, emulsi
Untuk memberikan efek lokal dan sistemik
Bentuk sediaan : krim, salep, pasta,losion,
Efek lokal ; antifungi, antibakteri, antiseptik,
anestesi lokal, emolient, pelindung
Efek sistemik : antiinflamasi
Penggunaan pada mata,hidung dan telinga
bentuk sediaaan berupa suspensi dan larutan
Obat yang rusak digunakan rute oral
diberikan melalui membran mukosa dalam
mulut. Ex : nitrogliserin (obat payah jantung)