KELOMPOK 4
Elizabeth Corwin. (2008). Handbook of Pathophyiology, Fifth Edition. Ohio: Lippincott Williams & Wilkins
McCance, K., & Huether, S. (2010). Pathophysiology The Biologic Basis For Disease in Adults and Children. (V. Brashers & N. Rote, Eds.) (7th
ed.). Canada: Elsevier.
Tipe Diare berdasarkan kondisi klinik
WHO. (1992). Readings on diarrhoea: student manual. Geneva: WHO Library Catalogue
Tipe Diare Berdasarkan Mekanisme
Patofisiologi
Diare sekretori:
perubahan transportasi ion Diare osmotik: ↑
aktif baik (↓penyerapan osmolaritas luminal
Na+ atau ↑ sekresi Cl-)
Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Diare Sekretori
Zat yang menyebabkan sekresi
berlebih termasuk vasoactive intestinal
Diare sekretori terjadi ketika suatu zat
peptide (VIP) dari tumor pankreas,
perangsang meningkatkan sekresi
lemak makanan yang tidak diserap
atau mengurangi penyerapan
dalam steatorrhea, pencahar, hormon
sejumlah besar air dan elektrolit.
(seperti sekresi), toksin bakteri, dan
garam empedu yang berlebihan.
Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Diare Osmotik
Karena zat terlarut yang kurang larut usus menyesuaikan osmolalitas dengan
plasma air dan elektrolit mengalir ke lumen.
Diare osmotik dapat dibedakan dari jenis lain, karena berhenti jika pasien beralih
ke keadaan puasa.
Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Diare Eksudatif
Disebabkan oleh penyakit Crohn, kolitis ulserosa, IBD, dan mocroscopic colitis;
Infeksi invasif atau menginflamasi: Clostriditum difficile, Enteramoeba
histolytica, tuberculosa; Kanker kolon dan limfoma
Manifestasi klinik: Volum feses besar, kadang disertai lendir dan darah; nyeri
perut yang sifnifikan, dan demam; adanya leukosit atay protein lukosit di
feses.
Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Tambahan
• viruses: Norwalk agent,
enteric adenoviruses;
• bacteria: Aeromonas
hydrophila, enteroaggregative
Escherichia col;
enteroinvasive E. coli,
enterohaemorrhagic E. coli,
Plesiomonas shigelloides,
Vibrio cholerae non-01 , V.
parahaemolyticus, Yersinia en
terocolitica;
• protozoa: Giardia lamblia,
Entamoeba histolytica,
lsospora bell;.
WHO. (1992). Readings on diarrhoea: student manual. Geneva: WHO Library Catalogue
Diare Gangguan Motilitas Usus
Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Tanda dan Gejala
Diare
Sering buang air besar (ada/tidak
ada berdarah) bertahan hingga
12-60 jam
Feses cenderung cair
Nyeri pada perut bagian bawah
kanan (Internmittent Periumbilical)
Disertai mual muntah, sakit kepala,
demam dan menggigil
Pada diare kronis dapat pula
mengalami penurunan berat
badan, badan terasa lemah dan
anoreksia.
Diare dapat dissertai dengan
dehidrasi
Pemeriksaan Lab
Diare
Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik feses
Pemeriksaan mikroorganisme dari feses
Pemeriksaan keberadaan darah, nilai pH dan gula dalam feses
Pemeriksaan volume feses dalam sehari
Pemeriksaan kadar elektrolit dan mineral
Pemeriksaan terhadap mucus, lemak pada feses
Antibody serologic testing
Endoscopic dan biopsy colon
Radiografi
Penatalaksanaan
Diare
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
1. Loperamide
Kategori kehamilan : c
Drugs.com
2. Kaolin-Pektin
Drugs.com
3. Attapulgite
Mekanisme kerja : menyerap cairan dalam usus dan mengurangi
likuiditas tinja
Kategori kehamilan : NA
Micromedex
4. Bismuth Subsalisilat
Dosis : sediaan : 262 mg/15 mL atau 262 mg tablets,
dosis dewasa : 2 tablet atau 30 mL tiap 30 menit atau 1 jam. Tidak lebih dari 8
dosis/hari.
Mekanisme Kerja : meningkatkan sbsorbsi air dan elektrolit, anti inflamasi dan
menurunkan motilitas usus
Efek Samping : Mual dan muntah, Anoreksia, Diare atau sembelit, Infeksi saluran
pencernaan, BAB berdarah, Lemas, Sakit kepala, Penurunan fungsi saraf
Drug Information Handbook, 17th Ed Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Ed
5. Lactobacillus Acidophilus and Bulgaricus
Mekanisme Kerja : merupakan bakteri baik dalam tubuh, membantu konsistensi flora
normal dalam tubuh sehingga dapat mengurangi diare
Efek Samping : reaksi alergi seperti pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan., Kesulitan bernapas., Gatal-gatal dan kemerahan pada kulit.
Di Indonesia : Lacto-B
Bakteri Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium
Bahan Aktif
longum, dan Streptococcus thermophilus.
Golongan Probiotik
Kategori Suplemen
•Mencegah dan mengobati diare.
Manfaat
•Mengurangi gejala intoleransi laktosa.
Dikonsumsi oleh Anak-anak usia 1-12 tahun
Bubuk dalam sachet
Bentuk obat/Dosis Dosis Lacto-B yang dianjurkan untuk anak usia 1-12 tahun
adalah 3 kali 1 sachet sehari.
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy
Handbook, Tenth Edition, Drugs.com
Penggunaan Zinc
Pemberian Zinc digunakan untuk menggantikan Zinc alami yang hilang dari tubuh dan dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Zinc diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti,
dengan dosis:
Balita < 6 bulan : ½ tab (10 mg)/ hari
Balita > 6 bulan : 1 tab (20 mg)/ hari
Berdasarkan studi WHO selama lebih dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan diare
adalah mengurangi prevalensi diare sebesar 34%, insidens pneumonia sebesar 26% durasi
diare akut sebesar 20%, durasi diare persisten sebesar 24%, hingga kegagalan terapi atau
kematian akibat diare persisten sebesar 42% (Depkes RI, 2011)
Oralit
Obat ini harus dilarutkan dalam 200 ml air sebelum dikonsumsi. Setiap 200 ml Oralit
mengandung: Natrium klorida: 0,52 gram; Kalium klorida: 0,3 gram; Trisodium sitrat
dihirdat: 0,58 gram; Glukosa anhidrat: 2,7 gram. Dosis :
- Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak BAB
- Umur 1 – 4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak BAB
- Umur diatas 5 Tahun :1–1
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang
saat diare.
Jika tidak tersedia oralit dapat dibuat
larutan sendiri dengan mencampur :
Gula 40 g (1 sendok makan) + garam
3,5 g (1 sendok teh) dilarutkan dalam 1
liter (5 gelas) air mendidih yang telah
didinginkan
Terapi Non
Farmakologi
Pencegahan Dehidrasi
Pada saat disarankan untuk sering-sering minum cairan sebanyak mungkin
karena dengan sering BAB maka tubuh akan kehilangan banyak cairan.
http://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/guidelines/acute-diarrhea-english-2012.pdf
Pencegahan
Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan teruskan
sampai 2 tahun
Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
anak
Gunakan air bersih yang cukup, air minum yang sudah
direbus sampai mendidih
Mencuci tangan pake sabun dan air mengalir terutama
sebelum makan, sesudah BAB, sebelum menyiapkan
makanan dan sebelum menyusui
Imunisasi/vaksin