Anda di halaman 1dari 36

Diare

KELOMPOK 4

Antik Raisca Arnedy 1406544841


Dwirainita Ramadhania 1806281990
Fauziah 1806282053
Linda Christin 1806282141
Muhammad Iqbal Luthfi 1806282192
Muhammad Ismail 1806282204
Ratih Eka Nikmatuzaroh 1806282274
Retno Prihatiningtyas 1406544816
Patofisiologi dan Etiologi
Diare

 Diare merupakan peningkatan fluiditas (kandungan air)


dan frekuensi pembuangan feses
 Faktor yang menentukan volume konsistensi feses:
 Kandungan air di kolon
 Makanan dan cairan yang diserap
 Sekresi usus

Elizabeth Corwin. (2008). Handbook of Pathophyiology, Fifth Edition. Ohio: Lippincott Williams & Wilkins
McCance, K., & Huether, S. (2010). Pathophysiology The Biologic Basis For Disease in Adults and Children. (V. Brashers & N. Rote, Eds.) (7th
ed.). Canada: Elsevier.
Tipe Diare berdasarkan kondisi klinik

•Berlangsung beberapa jam atau hari,


Diare akut
dapat menimbulkan dehidrasi (termasuk
berair
kolera)

Diare akut •Berlangsung beberapa jam atau hari,


berdarah dapat menimbulkan kerusakan intestinal,
(Disentri) sepsis, malnutrisi dan dehidrasi (disentri)
Diare Persisten •Berlangsung selama lebih dari 14 hari

WHO. (1992). Readings on diarrhoea: student manual. Geneva: WHO Library Catalogue
Tipe Diare Berdasarkan Mekanisme
Patofisiologi
Diare sekretori:
perubahan transportasi ion Diare osmotik: ↑
aktif baik (↓penyerapan osmolaritas luminal
Na+ atau ↑ sekresi Cl-)

Diare eksudatif: ↑ Diare gangguan motiiltas


tekanan hidrostatik usus: perubahan motilitas
jaringan. usus

Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Diare Sekretori
Zat yang menyebabkan sekresi
berlebih termasuk vasoactive intestinal
Diare sekretori terjadi ketika suatu zat
peptide (VIP) dari tumor pankreas,
perangsang meningkatkan sekresi
lemak makanan yang tidak diserap
atau mengurangi penyerapan
dalam steatorrhea, pencahar, hormon
sejumlah besar air dan elektrolit.
(seperti sekresi), toksin bakteri, dan
garam empedu yang berlebihan.

Agen merangsang adenosin


monofosfat siklik intraseluler dan
menghambat Na + / K + -adenosin Diare sekretorik dikenali oleh volume
triphosphatase (ATPase), yang feses yang besar (lebih dari 1 L / hari)
menyebabkan peningkatan sekresi. dengan kandungan ionik normal dan
Juga, banyak dari mediator ini osmolalitas sama dengan plasma.
menghambat penyerapan ion secara
bersamaan.

Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Diare Osmotik

Zat yang diserap dengan buruk mempertahankan cairan usus, menyebabkan


diare osmotik.

Proses ini terjadi karena adanya sindrom malabsorpsi, intoleransi laktosa,


pemberian ion divalen (misalnya, antasida yang mengandung magnesium), atau
konsumsi karbohidrat yang larut dengan buruk (misalnya, laktulosa).

Karena zat terlarut yang kurang larut  usus menyesuaikan osmolalitas dengan
plasma  air dan elektrolit mengalir ke lumen.

Diare osmotik dapat dibedakan dari jenis lain, karena berhenti jika pasien beralih
ke keadaan puasa.

Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Diare Eksudatif

Disebabkan oleh penyakit Crohn, kolitis ulserosa, IBD, dan mocroscopic colitis;
Infeksi invasif atau menginflamasi: Clostriditum difficile, Enteramoeba
histolytica, tuberculosa; Kanker kolon dan limfoma

Mekanisme: Inflamasi di saluran cerna  mengeluarkan lendir, protein serum,


dan darah ke usus  Mempengaruhi proses absorpsi, sekresi, dan motilitas
usus

Manifestasi klinik: Volum feses besar, kadang disertai lendir dan darah; nyeri
perut yang sifnifikan, dan demam; adanya leukosit atay protein lukosit di
feses.

Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Tambahan
• viruses: Norwalk agent,
enteric adenoviruses;
• bacteria: Aeromonas
hydrophila, enteroaggregative
Escherichia col;
enteroinvasive E. coli,
enterohaemorrhagic E. coli,
Plesiomonas shigelloides,
Vibrio cholerae non-01 , V.
parahaemolyticus, Yersinia en
terocolitica;
• protozoa: Giardia lamblia,
Entamoeba histolytica,
lsospora bell;.

WHO. (1992). Readings on diarrhoea: student manual. Geneva: WHO Library Catalogue
Diare Gangguan Motilitas Usus

 Disebabkan oleh reseksi usus atau operasi bypass; obat-


obatan (Metoklopramid); paska operasi vagotomi;
bakteri scleroderma
 Mekanisme diare:
 Berkurangnya waktu kontak dengan usus halus
 Pengosongan kolon yang prematur
 Pertumbuhan bakteri berlebih
 Manifestasi: Defekasi cepat, feses sedikit

Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., & Dipiro, C. V. (2017). Pharmacotherapy Handbook (Tenth Ed.). New York: McGraw-Hill.
Tanda dan Gejala
Diare
 Sering buang air besar (ada/tidak
ada berdarah) bertahan hingga
12-60 jam
 Feses cenderung cair
 Nyeri pada perut bagian bawah
kanan (Internmittent Periumbilical)
 Disertai mual muntah, sakit kepala,
demam dan menggigil
 Pada diare kronis dapat pula
mengalami penurunan berat
badan, badan terasa lemah dan
anoreksia.
 Diare dapat dissertai dengan
dehidrasi
Pemeriksaan Lab
Diare
 Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik feses
 Pemeriksaan mikroorganisme dari feses
 Pemeriksaan keberadaan darah, nilai pH dan gula dalam feses
 Pemeriksaan volume feses dalam sehari
 Pemeriksaan kadar elektrolit dan mineral
 Pemeriksaan terhadap mucus, lemak pada feses
 Antibody serologic testing
 Endoscopic dan biopsy colon
 Radiografi
Penatalaksanaan
Diare
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
1. Loperamide

Mekanisme kerja : dengan memperpanjang waktu transit


gastrointestinal. Selain itu, loperamide mengurangi volume tinja,
meningkatkan viskositas dan kepadatan massal, dan mengurangi
penipisan volume cairan dan elektrolit

Efek samping: Hiperglikemia, Gastrointestinal (Nyeri perut, Mual,


Muntah), Pening, Kelelahan

Kontraindikasi: hipersensitivitas terhadap loperamide, sakit perut tanpa


diare, diare dengan demam tinggi; kolitis ulserativa; diare yang
disebabkan oleh infeksi bakteri; atau feses yang berdarah, hitam,
atau lembab

Kategori kehamilan : c
Drugs.com
2. Kaolin-Pektin

Mekanisme kerja : menarik dan menahan bakteri atau kuman yang


mungkin menyebabkan diare.

Efek samping: konstipasi

Kontraindikasi: demam atau jika ada darah atau lendir di tinja

Drugs.com
3. Attapulgite
Mekanisme kerja : menyerap cairan dalam usus dan mengurangi
likuiditas tinja

Efek samping: Kembung, Dispepsia, Sembelit ringan, Mual

Kontraindikasi: Hipersensitif, obstruksi usus, demam tinggi (r / o diare


menular), disentri, darah dalam tinja, borok perdarahan, asam urat,
hemofilia, keadaan hemoragik

Kategori kehamilan : NA

Micromedex
4. Bismuth Subsalisilat
 Dosis : sediaan : 262 mg/15 mL atau 262 mg tablets,
dosis dewasa : 2 tablet atau 30 mL tiap 30 menit atau 1 jam. Tidak lebih dari 8
dosis/hari.

 Mekanisme Kerja : meningkatkan sbsorbsi air dan elektrolit, anti inflamasi dan
menurunkan motilitas usus

 Efek Samping : Mual dan muntah, Anoreksia, Diare atau sembelit, Infeksi saluran
pencernaan, BAB berdarah, Lemas, Sakit kepala, Penurunan fungsi saraf

 Kategori Kehamilan : C / D (Pada trimester ketiga)

 Kontra Indikasi : Hipersensitifitas Bismuth Subsalisilat

Drug Information Handbook, 17th Ed Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Ed
5. Lactobacillus Acidophilus and Bulgaricus
 Mekanisme Kerja : merupakan bakteri baik dalam tubuh, membantu konsistensi flora
normal dalam tubuh sehingga dapat mengurangi diare
 Efek Samping : reaksi alergi seperti pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan., Kesulitan bernapas., Gatal-gatal dan kemerahan pada kulit.
 Di Indonesia : Lacto-B
Bakteri Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium
Bahan Aktif
longum, dan Streptococcus thermophilus.
Golongan Probiotik
Kategori Suplemen
•Mencegah dan mengobati diare.
Manfaat
•Mengurangi gejala intoleransi laktosa.
Dikonsumsi oleh Anak-anak usia 1-12 tahun
Bubuk dalam sachet
Bentuk obat/Dosis Dosis Lacto-B yang dianjurkan untuk anak usia 1-12 tahun
adalah 3 kali 1 sachet sehari.

Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro, 2017. Pharmacotherapy
Handbook, Tenth Edition, Drugs.com
Penggunaan Zinc
Pemberian Zinc digunakan untuk menggantikan Zinc alami yang hilang dari tubuh dan dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Zinc diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti,
dengan dosis:
Balita < 6 bulan : ½ tab (10 mg)/ hari
Balita > 6 bulan : 1 tab (20 mg)/ hari

Berdasarkan studi WHO selama lebih dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan diare
adalah mengurangi prevalensi diare sebesar 34%, insidens pneumonia sebesar 26% durasi
diare akut sebesar 20%, durasi diare persisten sebesar 24%, hingga kegagalan terapi atau
kematian akibat diare persisten sebesar 42% (Depkes RI, 2011)
Oralit
 Obat ini harus dilarutkan dalam 200 ml air sebelum dikonsumsi. Setiap 200 ml Oralit
mengandung: Natrium klorida: 0,52 gram; Kalium klorida: 0,3 gram; Trisodium sitrat
dihirdat: 0,58 gram; Glukosa anhidrat: 2,7 gram. Dosis :
 - Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak BAB
 - Umur 1 – 4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak BAB
 - Umur diatas 5 Tahun :1–1
 Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang
saat diare.
Jika tidak tersedia oralit dapat dibuat
larutan sendiri dengan mencampur :
Gula 40 g (1 sendok makan) + garam
3,5 g (1 sendok teh) dilarutkan dalam 1
liter (5 gelas) air mendidih yang telah
didinginkan
Terapi Non
Farmakologi
Pencegahan Dehidrasi
Pada saat disarankan untuk sering-sering minum cairan sebanyak mungkin
karena dengan sering BAB maka tubuh akan kehilangan banyak cairan.

Bila oralit tidak tersedia,


diberikan cairan rumah
Pemberian ORALIT
tangga  air tajin, kuah
sampai diare berheti
sayur, air matang, sari
buah, air teh

Buku Lintas Diare, 2015, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


PERHATIKAN ASUPAN MAKANAN
 JMakan dalam porsi kecil sering sepanjang hari
 Hindari makanan atau minuman yang terlalu panas/dingin
sehingga mengiritasi saluran cerna
 Tingkatkan pemberian ASI selama diare dan selama masa
penyembuhan (bayi 0 – 24 bulan atau lebih)
 Berikan ASI eksklusif kepada bayi berusia 0-6 bulan, jika bayinya sudah
diberikan makanan lain atau susu formula berikan konseling kepada ibu
agar kembali menyusui eksklusif
 Dengan menyusui lebih sering  produksi ASI akan meningkat 
dapat mempercepat kesembuhan karena ASI memiliki antibodi yang
penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
 angan menunda/ memberhentikan makan ketika diare

Lembar Balik Diare, 2014, Kementrian Kesehatan Republik Indo


PERHATIKAN ASUPAN MAKANAN
•Rasa tidak nyaman pada perut
Meningkatkan produksi
gas •Contoh: Kol, durian, kacang-
kacangan

Tinggi lemak dan •Sulit dicerna. Makanan yang disarankan :


laktosa •Contoh: susu, mentega, santan
 Makanan berkuah
 Makanan mengandung
Mengandung pemanis •Menyerap air dan rasa tidak nyaman. karbohidrat tinggi
buatan •Contoh: xylitol, mannitol, sorbitol
 Sayuran yang tidak
mengandung gas
•Mempercepat motilitas usus, bersifat
Alkohol dan kafein diuretik yang dapat memperburuk
dehidrasi

Panduan Sosialisasi Tatalaksan Diare 2011, Kementrian Kesehatan Republik Ind


Pentingnya Diet
 Diet merupakan prioritas utama dalam penanganan diare.
 Menghentikan konsumsi makanan padat dan susu perlu
dilakukan.
 Rehidrasi dan maintenance air dan elektrolit merupakan terapi
utama yang harus dilakukan hingga episode diare berakhir.
 Jika pasien kehilangan banyak cairan, rehidrasi harus ditujukan
untuk menggantikan air dan elektrolit untuk komposisi tubuh
normal.
 Sedangkan pada pasien yang tidak mengalami deplesi volume,
pemberian cairan bertujuan untuk pemeliharaan cairan dan
elektrolit

Panduan Sosialisasi Tatalaksan Diare 2011, Kementrian Kesehatan Republik Ind


Manajemen Diet

http://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/guidelines/acute-diarrhea-english-2012.pdf
Pencegahan
 Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan teruskan
sampai 2 tahun
 Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
anak
 Gunakan air bersih yang cukup, air minum yang sudah
direbus sampai mendidih
 Mencuci tangan pake sabun dan air mengalir terutama
sebelum makan, sesudah BAB, sebelum menyiapkan
makanan dan sebelum menyusui
 Imunisasi/vaksin

Buku Lintas Diare, 2015, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Daftar Pustaka
Barbara G. Wells, Joseph T. DiPiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro,
2017. Pharmacotherapy Handbook, Tenth Edition
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2009, Drug
Information Handbook, 17th edition, Lexi-Comp for the American Pharmacists
Association
Depkes RI, 2011, Buku saku Petugas Kesehatan : Lintas Diare, Lima Langkah Tuntaskan
Diare,
Drugs.com
Micromedex
Dipiro ed 10. 2017.
Lawrence R. Schiller, Darrell S. Pardi, and Joseph H. Sellin. 2017. PERSPECTIVES IN CLINICAL
GASTROENTEROLOGY AND HEPATOLOGY Chronic Diarrhea: Diagnosis and
Management. Clinical Gastroenterology and Hepatology 15: 182-193. Texas.

Anda mungkin juga menyukai