Anda di halaman 1dari 47

PRAKTIK KERJA PROFESI

APOTEKER (PKPA) DI BAGIAN


FARMASI KEPOLISIAN
PUSDOKKES POLRI PERIODE
OKTOBER 2021

Aristia Dian Pertiwi (2020001127)


Frida Romauli (2020001143)
Maulida Yana (2020001208)
Rayan Ayyesha Aulia(2020001213)
Ulya Rosida (2020001218)

Program Studi Profesi Apoteker (PSPA)


Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
LATARBELAKANG

Obat
Bermutu
(Quality)
Berefek Aman
(Efficacy) (Safety)
2
TUJUAN PKPA
1. Mengetahui
1. Mengetahui peran,
peran, fungsi,
fungsi, dan
dan
tanggung
tanggung jawab
jawab Apoteker
Apoteker di
di
Bagfarmapol Pusdokkes
Bagfarmapol Pusdokkes POLRI.
POLRI.
2.
2. Mengetahui
Mengetahui penerapan
penerapan Cara
Cara
Pembuatan Obat
Pembuatan
produk
Obat yang
yang
yang Baik
Baik (CPOB)
(CPOB) dan
dihasilkan
dan
oleh
MANFAAT PKPA
produk yang dihasilkan oleh
Bagfarmapol Pusdokkes
Bagfarmapol Pusdokkes POLRI.
POLRI. 1.
1. Mahasiswa
Mahasiswa PKPA
PKPA dapat
dapat
memahami
memahami tugas
tugas dandan tanggung
tanggung
3. Menambah
3. Menambah pengetahuan
pengetahuan dalam
dalam bidang
bidang jawab
jawab apoteker
apoteker dalam
dalam menjalankan
menjalankan
farmasi industri.
farmasi industri.
kefarmasian
kefarmasian di
di industri
industri farmasi.
farmasi.
2.
2. Mahasiswa
Mahasiswa PKPA
PKPA mendapatkan
mendapatkan
pengalaman
pengalaman mengenai
mengenai pekerjaan
pekerjaan
ADD A
ADD
FOOTER
A FOOTER kefarmasian
kefarmasian di
di indsutri
indsutri farmasi.
farmasi. 3
STRUKTUR ORGANISASI
BAGFARMAPOL

Struktur Organisasi Pusat KAPUSDOKKES POLRI


Kedokteran dan Kesehatan
Polri Bagfarmapol
terbentuk sesuai Peraturan KABAGFARMAPOL

Kapolri
KAURMIN
Nomer : 6 Tahun 2017
Tanggal : 6 April 2017
KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG
YAFARMAPOL YAFARMAPOL YAFARMAPOL
     

KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR KAUR

ADD A FOOTER 4
BAMIN/BANUM BAMIN/BANUM BAMIN/BANUM
SUMBER DAYA MANUSIA
NO PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN
1 Apoteker 8 S-2 (1 Orang)

2 Dokter 0  

3 S1 Teknik Kimia 0 Pindah Ke Ren

4 S-2 Administrasi 0 Purna

5 D3 Farmasi 0  

6 D3 Farmasi Makanan 4  

7 D3 Analis Kimia 1  

8 D3 Keperawatan 0  

9 SMF/SAA 2  

10 SMA 4  

11 STM 3  

12 SMP 2   5

13 SD 0  

  Jumlah 24  
TUGAS POKOK BAGFARMAPOL
Berdasarkan Keputusan Kapolri No.Pol. Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002, lampiran “K”,
tentang OTK pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.

1. Pembina fungsi teknis kefarmasian 4. Bagfarmapol juga bertugas membina


di lingkungan polri; dan menyelenggarakan kegiatan
kefarmasian Kepolisian di tingkat pusat
2. Menyelenggarakan giat produksi dan kewilayahan yang meliputi
obat untuk yankes bagi masyarakat, pengembangan produksi perangkat
pemeriksaan dan bekal kesehatan yang
polri dan keluarga; diperlukan dalam tugas kepolisian,
3. Menyelenggarakan giat produksi pengawasan mutu produk, pendidikan dan
pelatihan serta penelitian dan
ADD A FOOTERperalatan untuk dukopsnal tugas pengembangan fungsi farmasi Kepolisian 6

kepolisian; serta dukungan operasional kepolisian.


FUNGSI BAGFARMAPOL
Berdasarkan Keputusan Kapolri No.Pol. Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002, lampiran “K”,
tentang OTK pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pembinaan dan pelaksanaan


Pendidikan dan pelatihan
kegiatan produksi obat,
serta penelitian dan
perangkat kesehatan, bekal
Pemeriksaan, penelitian dan pengembangan fungsi
kesehatan, dan bahan kimia
pengawasan mutu atas obat- farmasi kepolisian di pusat
tertentu yang diperlukan untuk
tugas kepolisian dan obatan dan bahan baku dan kewilayahan.

pelayanan kesehatan. pengadaan maupun hasil


7
produksi Bagfarmapol
Kegiatan Selama PKPA di BAGFARMAPOL
Kegiatan PKPA di BAGFARMAPOL dilakukan secara online yang terdiri dari 12
pertemuan dengan preseptor yaitu

18 cara sampling obat, obat tradisional


01 Pembukaan PKPA dan kosmetik serta lab klandestin

04 Materi fenomena obat, peran, tupoksi


20 kapasitas dan proses produksi
bagrafmapol dan kriteria pemalsuan obat

06 Ventilasi industri, izin produksi dan izin


edar obat 22 Nomor registrasi dan metamorfosis

08 Limbah dan air, water system dan 25 Presentasi tugas khusus


alur produksi

11 Peralatan dan kualifikasi dan 26 Presentasi tugas khusus


bangunan
8

28 Review materi selama PKPA


13 PPIC, Purchasing dan warehouse
Pengolahan Air Di
BAGFARMAPOL

Sumber air Multimedi


sumur tanah a Filter

Mangane
se Filter

Reverse
Water
Osmosis (RO1
Softener Filter dan RO2)

9
Sistem Tata Udara di BAGFARMAPOL

Sistem tata udara di 6 Komponen Utama


BAGFARMAPOL HVAC atau AHU, yaitu:
menggunakan 1. Cooling Coil
sistem returned air 2. Blower
(Udara
KEMBALIAN)
3. Filter
4. Ducting
5. Dust Collector
6. Dumper
10
Proses Pengolahan Limbah
Proses pengolahan limbah di BAGFARMAPOL dilakukan sediri oleh Unit
Pengawasan Mutu (Wastu). Digolongkan sebagai berikut :

1. Prosedur Pengolahan Limbah Cair

2. Prosedur Pengolahan Limbah Padat

3. Prosedur Pengolahan Limbah Udara atau Debu

4. Prosedur Pengolahan Limbah Suara

11
Penanganan Limbah Cair
Prosedur pengolahan limbah cair yang
berasal dari golongan β-laktam:

 ditambahkan larutan NaOH sampai pH 11,5


 dinetralkan dengan HCl (cek pH) sampai
cairan menjadi netral
 aduk minimal 4 jam lalu biarkan mengendap
selama 1-2 hari
 filtratnya dialirkan dengan pompa ke bak
penampungan limbah cair non β-laktam
12
Prosedur pengolahan limbah cair yang berasal
dari golongan Non β-lactam :

 Limbah non β-laktam ditampung pada


kolam penampungan (bak I), sampai 2/3  Jika kehidupan ikan tidak terganggu
bak maka hasil olah limbah di bak III
 dilakukan pengadukan 12 hari dengan dinyatakan aman dan dapat di buang
aerator sampai timbul gelembung udara ke lingkungan.
(busa deterjen),  Hasil endapan yang diperoleh pada
 kemudian busa diangkat ke kolam kecil. bak I dan II dikeringkan dan ditimbang
Pada bak I ditambah CaCO3, tawas lalu (digunakan untuk bahan evaluasi dan
diaduk 2 x 24 jam, diendapkan selama 24 untuk pupuk).
jam hingga diperoleh filtrat.  Pengolahan limbah cair di BIDFIPOL di
 Kemudian filtrat dialirkan ke kolam lakukan 6 bulan sekali.
pengolahan (bak II), dilakukan pengadukan
dengan aerator dan diendapkan 24 jam.
Cairan diperiksa pH, COD, dan BOD
 dialirkan ke bak hasil olahan (bak III) dan
diberi indikator biologis (ikan mas).
ADD A FOOTER 13
Penanganan Limbah Padat
 Berasal dari ceceran bahan baku, kegagalan
produksi, embalase (Al-foil),obat kadaluarsa
 Dikumpulkan dan ditimbang untuk bahan
evaluasi
 Di tampung dalam bak penampung limbah
padat dibakar dengan menggunakan alat
incenerator
 Untuk yang berupa kemasan kertas atau
kardus dapat dilakukan proses daur ulang.

14
 Udara atau debu dari ruang produksi
dihisap dengan menggunakan blower
(dust collector) ke bak penampungan
 Debu yang terhisap diikat oleh air
menggunakan alat penyemprot
Penanganan (water sprayer)
Limbah Udara  Debu tersebut berubah bentuk
menjadi gumpalan kemudian
atau Debu dilarutkan saat akan diproses sesuai
prosedur pengolahan limbah cair.

ADD A FOOTER 15
Penanganan Limbah Suara
 Suara yang ditimbulkan dari
genset dan chiller terlebih
dahulu diukur kebisingannya
dengan alat Sound Level
Meter apabila telah melebihi
ambang batas bising, maka
dilakukan perbaikan genset
dan chiller tersebut.
 TIDAK LEBIH 70 dB
ALUR KEGIATAN
PRODUKSI

ADD A FOOTER 17
Produksi di
BAGFARMAPOL
Industri Farmasi Saat Ini memiliki 10 Sertifikat
CPOB, yakni sertifikat untuk produk :
1. Sediaan tablet biasa non antibiotika
2. Sediaan tablet salut non antibiotika
3. Sediaan kapsul keras non antibiotika
4. Sediaan cairan oral non antibiotika
5. Sediaan salep atau krim atau gel non antibiotika
6. Sediaan tablet biasa antibiotika
7. Sediaan tablet salut antibiotika
8. Sediaan kapsul keras antibiotika
9. Sediaan cairan oral antibiotika
10. Sediaan salep atau krim atau gel antibiotika.
Macam-macam produk BAGFARMAPOL

1. Produk – Produk BAGFARMAPOL

Obat-obatan yang diproduksi sebelum adanya


era BPJS, terdiri dari 40 jenis produk. Setelah
ada era BPJS, BAGFARMAPOL hanya
memproduksi Vitamin dan obat-obat untuk
bakti sosial, seperti vitamin Fineuron dan
Fimeuron 5000.

ADD A FOOTER 19
METODE PEMBUATAN TABLET
1. Kempa
2. Granulasi
Basah
Langsung

3.
G
r
a
n
ul
a
si
K
e
ri
n
g

ADD A FOOTER 20
IPC yang dilakukakan
BAGFARMAPOL
A. Pemeriksaan Granul
1. Kadar air
2. Kompresibilitas B. Pemeriksaan Tablet
1. Keseragaman Tablet
3. Laju alir
2. Kekerasan
3. Friabilitas dan Friksibilitas
4. Disolusi
5. Waktu Hancur
Unit Produksi Pendukung
Operasional (DUKOPS)
a. Kit Narkotika
b. Kit Prekursor
c. Kit Sidik Jari Laten
d. Krim Penyamaran Wajah
e. Food Security
f. Buku-buku Petunjuk Tentang Narkoba,
Psikotropika, Zat Adiktif dan Obat Keras
SARANA DAN PRASARANA

ADD A FOOTER 23
1. BANGUNAN
Telah memenuhi persyaratan CPOB 2018

• Ruang produksi BAGFARMAPOL termasuk dalam ruang


kelas E karena hanya memproduksi obat non steril

• Lantai bangunan pada ruang produksi terbuat dari beton


dan teraso

• Permukaan lantai, langit-langit, dinding didesain dengan


bahan padat (bukan kayu), tidak berpori, tanpa
sambungan, mudah dibersihkan dan tahan terhadap
bahan kimia
24
Sarana Produksi

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan

Grey Area Black Area

25
2. GUDANG
Gudang

Gudang Gudang Bahan Gudang Bahan Gudang Produk Gudang Produk


Gudang lain-lain
Karantina Baku pengemas Ruahan Jadi

bahan baku yang bahan baku hasil produk obat jadi yang barang-barang non
bahan-bahan produk obat yang telah
baru datang dan siap dikirim ke produksi, seperti alat-
yang lulus dari pengemas seperti strip, selesai diproduksi
DOMATKES
akan dilakukan tetapi belum dikemas alat kantor, alat-alat
pengujian aluminium foil, box, Pusdokkes Polri kebersihan dan lain-
pengujian kardus, lem, perekat lain

Memiliki suhu 15o- Memiliki suhu 15o- Memiliki suhu 15o-


Memiliki suhu 15 -
o
30o C, RH = 45- 30o C, RH = 45- 30o C, RH = 45-
30o C, RH = 45- 75% Memiliki suhu 20o- 75% 75%
75% 28o C, RH = 45-
75%

ADD A FOOTER 26
3. PERALATAN
Telah memenuhi persyaratan CPOB
2018, yaitu:

• alat harus sesuai dengan tujuan penggunaannya


• permukaan peralatan yang kontak dengan bahan
atau produk harus tidak reaktif (inert)
• tidak aditif
• tidak absorbtif yang dapat mengubah identitas,
kualitas, atau kemurnian bahan
• peralatan tidak menimbulkan efek yang merugikan
pada produk melalui katup yang bocor, lubrikan yang
menetes atau pada proses pemeliharaan alat yang
tidak tepat

27
Peralatan Produksi

Semisolid
Tablet
Alat pengisi tube
Mixer (Super Mixer,
Mesi (Automatic filling Oven
n Grand Mixer)
tube machine)
cetak
uid Timb Timb table Mesi
Sup Hard Vac Tabl
d Gra ang ang Com t n
er Ove ness um et
d nulat an an pres punc pen
Mixe n Test Clea h strip
ye or gra 60 sor gaya
r er ner no.1 ping
m kg k
6
dan
29

28
LABORATORIUM
KLANDESTIN
Selain produksi obat, BAGFARMAPOL juga
berfungsi untuk menyelidiki lab Klandestin

Laboratorium klandestin adalah operasi tertutup

dari perpaduan antara peralatan dan bahan

kimia yang telah jadi atau yang akan digunakan

dalam pembuatan atau sintesis obat-obat illegal

(tempat rahasia).

ADD A FOOTER 29
Tipe Laboratorium Klandestin

Ekstraksi Mengubah bahan mentah tanaman menjadi berbagai obat jadi menggunakan pelarut kimia, namun struktur kimia zat tidak berubah

Contoh: Coca paste dari tanaman koka


Konversi Sama dengan tipe lab ekstraksi, namun struktur kimia juga diubah


Contoh: Opium menjadi Morphin base, lalu Morphin base menjadi heroin

Sintesis Mengkombinasikan bahan mentah untuk menghasilkan obat jadi



Contoh: Metamfetamin, LSD, MDMA

Tableting Menghasilkan produk jadi dalam bentuk unit dosis menggunakan mesin


Contoh: Methaqualone dalam bentuk tablet, LSD dalam bentuk sediaan kertas

ADD A FOOTER 30

Multi Proses Melakukan lebih dari satu proses dalam lokasi yang sama


Contoh: Ekstraksi Efedrin dan sintesa Metamfetamin
Kualifikasi dan Validasi

• Proses Validasi dan Kualifikasi terdokumentasi dalam Rencana Induk Validasi (RIV)
• RIV di BAGFARMAPOL dibuat sebagai kartu khusus karena pada saat validasi proses
nantinya akan digunakan secara terus menerus
• Isi laporan validasi berupa ringkasan hasil, tanggapan terhadap penyimpangan, kesimpulan,
dan rekomendasi perbaikan, termasuk perubahan dari rencana protokol juga
didokumentasikan
• Kualifikasi yang dilakukan meliputi Kualifikasi Desain (KD), Kualifikasi Instalasi (KI),
Kualifikasi Operasional (KO), Kualifikasi Kinerja (KK)

ADD A FOOTER 31
CARA SAMPLING BAHAN BAKU
DAN OBAT

ADD A FOOTER 32
ALAT & BAHAN

• Botol sampel atau plastic klip


• Spatel, sendok, pinset
• Thief sampler
• Sarung tangan steril
• Label atau etiket

ADD A FOOTER 33
PROSEDUR
Sisa sampel
Siapkan alat, bahan, Masukkan sampel yang
dikembalikan dengan
catatan dan formulir akan diuji ke dalam
diberi dokumen
kelengkapan wadah dan diberi
pendukung dan simpan
pemeriksaan identitas atau labeling
sisa sampel retensi

Pisahkan sampel sesuai


Simpan sisa sampel
dengan jenis sediaannya.
Lakukan pemeriksaan retensi sesuai dengan
Jika sampel dalam
sampel dan parameter penyimpanan
jumlah banyak diambil
dokumentasikan hasiil masing-masing jenisnya
dengan Thief Sampler,
analisis (suhu ruang atau lemari
jika sedikit dengan
pendingin atau freezer)
spatula

Tentukan jumlah sampel


Siapkan form sertifikat
yang akan diuji dengan
hasil analisa (CoA)
rumus √n + 1
ADD A FOOTER 34
Form Jumlah Sampling Bahan Awal
Catatan Pengujian Sediaan Liquid
Catatan Pengujian Sediaan Solid
SERTIFIKAT ANALISA BAHAN BAKU
Kegiatan Manajemen dan Material di
BAGFARMAPOL

1.Production Planning and Inventory


Control (PPIC)
2.Purchasing (Pembelian)
3.Warehousing (Penyimpanan)

39
PERENCANAAN
1

Bills of materials Perencanaan Persediaan:


( Formula) kebutuhan - Dlm transaksi
bahan - Pengaman
- Sedang dipesan

Perencanaan
kebutuhan
- Machinehour kapasitas
- Manhour
- Routing
Kapasitas T Umpan balik &
imbang? tindakan korektif

Jadwal terinci
IMPLEMENTASI DAN
2
PENGAWASAN
SIKLUS PURCHASING DI BAGFARMAPOL

PEMBAYARAN PERMINTAAN

EVALUASI DOKUMEN PENELITIAN

INSPEKSI & QC TENDER

PENERIMAAN PEMILIHAN PEMASOK

PENGIRIMAN PURCHASE ORDER


PENYIMPANAN (WAREHOUSING)
PENERIMAAN

Supplier Terima Simpan Pakai

FIFO (FIRST IN FIRST


Retur Karantina Serahkan OUT)
FEFO (FIRST EXPIRED
FIRST OUT)
Sampling

Sesuai
Pengujian dokumen

Tolak Keputusan Terima


Farmasi Forensik dan Obat Palsu Ilegal

• Peraturan KAPOLRI No. 21 Tahun 2021 yang


• Bertugas melaksanakan kegiatan
menerangkan bahwa BAGFARMAPOL merupakan
kefarmasian dalam rangka mendukung
bagian dari Satuan Kerja (Satker) Pusat Kedokteran
tugas serta fungsi pelayanan kesehatan
dan Kesehatan (PUSDOKKES) Polri
dan dukungan operasional POLRI

• Dukungan layanan kesehatan melalui produksi vitamin yang


berkualitas untuk kebutuhan POLRI
• Turut serta dalam operasional kepolisian dibidang farmasi
• Produksi peralatan khusus untuk tugas operasional
kepolisian seperti kit narkotika dan psikotropika, kit
narkotika, kit estasy, kit indetifikasi prekursor, kit food
security, kit sidik jari dan krim penyamaran pasukan
Berikut Contoh Produk BAGFARMAPOL
KIT NARKOTIKA & ECSTASY
SAMPLE : URINE
KESIMPULAN

• Apoteker memiliki peran yang sangat penting di industri farmasi, terutama sebagai kepala
bagian produksi, pengawasan mutu dan pemastian mutu.
• Apoteker juga harus memastikan bahwa semua proses yang terjadi di industri farmasi
telah memenuhi pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sehingga mutu obat
yang diproduksi terjamin.
• BAGFARMAPOL telah menerapkan aspek-aspek Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB), sehingga obat yang diproduksi memiliki mutu yang terjamin. Produk yang
dihasilkan oleh BAGFARMAPOL sejak adanya era BPJS adalah vitamin dan obat-obatan
untuk bakti sosial serta perangkat dukungan operasional kepolisian, seperti kit-kit
identifikasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional tugas kepolisian.

ADD A FOOTER 45
DAFTAR PUSTAKA

• Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan


• Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia No. 16 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Peraturan menteri Kesehatan Nomor 1799/Menkes/Per/XII/2010 Tentang Industri
Farmasi. 2013. MenKes RI. Jakarta.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No 13 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.33.12.12.8195
Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. 2018. Jakarta
• Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 tentang
Industri Farmasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
• Priyambodo, B., (2007). Manajemen Farmasi Industri. Yogyakarta : Global Pustaka Utama.
• Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2017. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Jakarta.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 46
1993 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Jakarta
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai