Anda di halaman 1dari 18

Farmasi Sosial

*APOTEKER
*Pharmacist
?
* PHARMACY*
PROFESI OBAT
Concerns
Comits
Competence

Profession = specialised knowledge academic preparation


Professional = khusus
intelektual > fisik
kompensasi profit

Profession

Learned = Unusual Learning

Ethics >>> Market Place


Confid. Relations Statutory
Legisl. Act
PENGERTIAN
PRAKTIK PROFESI
 Profesi juga sebagai suatu pekerjaan, yang didapatkan melalui tahapan
pendidikan serta  pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus.
 Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
 Selanjutnya Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu,
disebut profesional.
 Pasal 1 (5), PP 51 tahun 2009 : Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang
telah lulus sbg Apoteker dan telah Mengucapkan Sumpah Jabatan
Apoteker
 Pasal 108 (2) : Ketentuan Pelaksanaan Praktek Kefarmasian pada (1)
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Rakernas IAI - ICE BSD 6 September 2017.


* Farmasi Sosial, yaitu suatu disiplin ilmu (field of study)
kefarmasian yang berkembang dengan dukungan disiplin ilmu
lain yang terkait untuk menguji, meneliti, memahami, dan
mengatasi persoalan-persoalan yang senantiasa timbul dalam
pengabdian profesi farmasi. Tujuan ilmu tersebut adalah
pemahaman dan penjelasan menyeluruh tentang masalah-
masalah yang berkaitan dengan farmasi atau sedang dihadapi
oleh farmasi (Harding dkk., 1994).

*FARMASI SOSIAL
* Definisilain menyebutkan bahwa Farmasi Sosial merupakan
hibrida ilmu kefarmasian yang bergerak/berkembang di atas
landasan teori serta metodologi ilmu sosial dan perilaku
(social and behaviour) untuk mengungkap masalah-masalah
pharmacy practice. Dalam hal ini disiplin ilmu-ilmu yang
terkait, antara lain, politik, komunikasi, psikologi, sosiologi,
pendidikan, pharmacy practice, ekonomi, manajemen,
sejarah, dan antropologi.

*Farmasi Sosial
*Perkembangan Farmasi Sosial dipicu oleh adanya
perubahan konsep pola penyakit dan
penatalaksanaannya ke pola hidup sehat dan promosi
kesehatan. Dalam rangka menyambut dan
menyesuaikan perubahan tersebut, Farmasi Sosial juga
bergeser dari konsep bio-pathology ke socio-
psychology, yang pada tindakan nyata menunjukkan
pergeseran dari product oriented ke patient oriented.
Perubahan konsep tersebut berakibat pada konteks
kefarmasian, yaitu bergeser dari dispensing and
compounding menuju ke bentuk hubungan client-
counsellor yang berarti farmasis berfungsi sebagai
konsultan obat (drug advicer).
APOTEKER (AHLI OBAT) ; DOKTER (AHLI
PENYAKIT)
APOTEKER HARUS BERTANGGUNGJAWAB ATAS : KUALITAS OBAT
– KEAMANAN OBAT – KEMANJURAN OBAT = QSE ; QUALITY –
SAFETY – EFICACY
OBAT ADALAH RACUN,
KECUALI DITANGAN APOTEKER
MISALNYA OBAT PENURUN PANAS - 500 MG & OBAT JANTUNG - 1 MG ?
APOTEKER BERTANGGUNGJAWAB ATAS NASIB OBAT DI DALAM TUBUH – SEJAK
MASUK KE DALAM TUBUH A(DITELAN MELALUI MULUT DAN JALAN MASUK LAINNYA)
BERPROSES DIDALAM TUBUH – ADME - EFEKTIVITAS/TOKSISITAS, SAMPAI
DIKELUARKAN KELUAR TUBUH (BERUPA KENCING – KOTORAN - KERINGAT) –
MERUPAKAN LANDASAN PENDAPAT APOTEKER
HARUS DIPAHAMI PULA BAHWA APOTEKER JUGA BERTANGGUNGJAWAB ATAS NASIB
OBAT DI LUAR TUBUH SEJAK OBAT DIBUAT (DITELITI – DIFORMULASI -
DIPRODUKSI – PRE MARKETING) SAMPAI OBAT BEREDAR DIPASARAN (POST
MARKETING), ADA MASA KALADALUWARSA – MERUPAKAN LANDASAN
PENDAPATAN APOTEKER
1990 2001

SPEC. KNOW SERVICE


LENGT. TRAIN ORIENT.

MONOPOLY SELF –
OF PRACT. REGUL.

***INTI PENGERTIANPROFESI****
OBAT  SENYAWA

ALAM / SINTESIS  AKTIVITAS BIOLOGIS

DIAGN PREF KURATIF REHAB PROMOT


OBAT HARUS TERJAMIN =
MUTU  KHASIAT E.S.  AMAN

ILMU TTG (EFEK) OBAT ILMU ESO

ILMU TTG NASIB OBAT DLM BADAN ILMU ADR

ILMU TTG SEDIAAN OBAT ILMU TOKSIKO

BIOLOGI FARMA FARMAKOL. & KIMIA


FARMASI SETIKA FARM. KLIN FARMASI

*** FAKULTAS ***


**** FARMASI ****
Kode
ETIK
Sumpah

Pharmaceutical
Pharmaceutical
care
care
UU
UU dan
dan Etika
Etika Farmasi
Farmasi Sosial
Sosial

Farmakoterapi
Farmakoterapi CB
Farklin
Komunikas
Komunikas
ii ESO
Informasi
Informasi
Edukasi
Edukasi
D
PS M
SPO
Biofar

Teknologi
Toksikologi CIAP
Teknologi Farmasi
Farmasi

Mikrobiologi

BioKimia

Farmasi Biologi Kimia


Fisika Molekuler Organik Patient
Oriente
Oriente
dd
Farmasetika Kimia Kimia Botani Biologi Sel Farmakologi Farmakognosi
Dasar Analisis Dasar Dasar Dasar Fitokimia

Konsep Diri Farmasis


“Pohon Ilmu”
Pharmaceutical Science &
Technology/Industry Pharmaceutical Care
Product Oriented Patient Oriented

FARMASI
1

4 5
2
MIPA MEDIK
3

SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA-HUKUM
FARMASI

Product Oriented Patient Oriented

Pharmaceutical Science and Pharmaceutical


Technology/Industry Care

QC, Prod, R & D, di Industri (Obat, Rumah Sakit (Instalasi


Obat Trad., Mak-Min, Kosmetik) Farmasi/Farmasi Klinik)
Pemasaran (PBF, Industri) Apotek
QC di Bea Cukai, Sukofindo dll. Puskesmas
Researcher (LIPI, BPPT, Litbang Gudang Farmasi
Farmasi)
Lab. Klinik

DEPKES, BPOM, BKKBN, DEPDIKNAS/DIKTI, ABRI, DEPDAGRI, DLL.


PRACTICES PLACES AND JOB MARKET OF “APOTEKER”

puskesmas industri rumah sakit


HCC
apotek

lembaga
lain-lain
karena : 1. Profession Judgment
2. Pharmaceutical Care
kompetensi 3. Systems Management
dan gelar 4. Public Health
5. Practice Business Plan
6. Research & Development
7. Continuous Professionalism Development
senyawa aktif farmasi

dokter dokter gigi

Rp

perawat Rp
farmasis ahli gizi
Rp

Rp Rp
bidan
kesehatan
TERCAPAINYA TUJUAN TERAPI OBAT, masyarakat
MENJAGA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
SERTA KUALITAS HIDUP SEHAT
I AM A PHARMACIST
I am a specialist in medications Hensel H.C.
(Saya adalah ahli dalam obat-obatan)

I am a custodian of medical information


(Saya adalah informan obat)

I am companion of the physician


(Saya adalah sejawat bagi dokter)

I am a counselor to the patient


(Saya adalah panasehat bagi pasien)

I am a guardian of public health


(Saya adalah pelindung bagi kesehatan masyarakat)

This my calling, This is my pride


(Inilah semboyanku, Inilah kebangganku)
YY 2008

SUMPAH APOTEKER R
(Peraturan Pemerintah RI No. 20/1962) x
Demi Allah saya bersumpah bahwa,
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan
2. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui
karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker
3. Sekalipun diancam saya tidak mempergunakan pengetahuan
kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan
hukum dan perikemanusiaan
4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian
5. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar
dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh
pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik
kepartaian atau kedudukan sosial
Saya ikrarkan sumpah ini, dengan sungguh-sungguh dan penuh
keinsyafan

Anda mungkin juga menyukai