Anda di halaman 1dari 25

Profesi

Apoteker/Kefarmasian
FARMASI KLINIS PERTEMUAN KE - 5

By: Pricella, S.Farm., M.Si., Apt.


Profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian

Profesional adalah
orang yang memiliki pekerjaan berdasarkan
keahlian yang memenuhi persyaratan
keilmuan dan kemampuan dibidang profesinya

Profesionalisme adalah
perwujudan aktif dari tindakan suatu
keahlian
ASPEK HUKUM
DALAM praktek KEFARMASIAN

Pharmacist is one who is educated and licensed to


dispense drugs and to provide drug information
---------------------- --- an expert on drugs
What is the Pharmacist look like ?

What should the Pharmacist do ?

Who is the Pharmacist ?


PHARMACEUTICS 1

MEDICINE
DOSAGE FORM respon
EXPERT biologi

senyawa
APOTEKE drug
aktif
farmasi R target

tujuan
MEDICINE terapi
BEST-USE
MANAGER

PHARMACOTHERAPY
Pekerjaan Kefarmasian

 pekerjaan kefarmasian adalah :


Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengeloloan obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional.
 sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional kosmetika
 Tenaga kefamasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang
terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
FORMAT LAYANAN KEFARMASIAN

PRAKTEK
KEFARMASIAN

LICENSED CPOB
PHARMACIST
UU
Standar
Pelayanan

Kompetensi
KINERJA
PROFESION
AL YANG
TERUKUR
PRAKTEK KEFARMASIAN

Ilmu …………… Farmasi

Etika …………… Komunikasi

Kepastian……………‘Hukum’
apoteker

Apoteker adalah..

 Apoteker adalah  sarjan Farmasi yang telah lulus sebagau apotker, dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apotek

Tenaga teknis kefarmasian

 Adalah : tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan


kefarmasian, yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analisis
farmasi, dan asisten apoteker
Fasilitas kefarmasian

 Adalah : sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian

 Fasilitias distribusi atau penyaluran sediaan farmasi adalah sarana yang digunakan
untuk mendistribusikan atau menyalurkan sediaan farmasi yaitu : pedangang
Besar Farmasi dan Instalasi sediaan farmasi
Penyelenggaraan dan pekerjaan
Kefarmasian
 Pelaksanaan pekerjaan Kefarmasian Meliputi :
 Pekerjaan kefarmasiaan dalam pengadaan sediaan farmasi
 Pekerjaan kefarmasiaan dalam Produksi sediaan farmasi
 Pekerjaan kefarmasiaan dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi
 Pekerjaan kefarmasiaan dalam pelayanan sediaan farmasi
Penanggung jawab produksi

 Pekerjaan kefarmasian dalam produksi sediaan farmasi harus memiliki Apoteker


penanggung jawab

 Fasilitas produksi sediaan farmasi dapat berupa :


 Industri farmasi obat ,
 Industri bahan baku obat
 Industri obat tradisional
 Pabrik kosmetika
Lanjutan..

 Indutri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang Apoteker sebagai penanggung jawab
masing-masing pada bidang pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu
setiap produksi sediaan farmasi

 Industri obat tradisional dan pabrik kosmetika harus memiliki sekurang-


kurangnya 1 (satu) orang Apoteker sebagai penanggung jawab.
 Setiap fasilitias Distrbusi atau penyaluran sediaan farmasi berupa obat harus
memiliki seorang Apoteker sebagai penanggung jawab.
CPOB

 Pekerjaan Kefarmasian dalam fasilitas Distribusi atau penyaluran sediaan farmasi,


harus memunuhi ketentuan cara distribusi yang baik yang ditetapkan menteri.
Praktek Kefarmasian

1. Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian,


apoteker harus menerapkan standard pelayanan kefarmasian
2. Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh
apoteker
3. Dalam hal ini daerah terpencil tidk terdapat apoteker, menteri dapat
menempatkan tenaga teknis kefarmasiaan yang telah memiliki STRTTK pada
sarana pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang untuk meracik dan
menyerahkan obat pada pasien.
Tenaga kefarmasian

1. Apoteker

2. Tenaga Teknis Kefarmasian


Disiplin Tenaga Kefarmasian

 Penegakan displin tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pekerjaan


kefarmasian dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Registrasi tenaga farmasi

1. Setiap tenaga kefarmasian yang melakukan pekerjaan kefarmasian di insonesia


wajib memiliki surat tanda registrasi

2. Setiap tenaga kefarmasian yang melaksanakan pekerjaan kefarmasian di


Indonesia wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasiaan bekerja
Menjadi Apoteker Indonesia

Perguruan Organisasi Negara


Tinggi Profesi Pemerintah

Standar Pendidikan Standar Profesi Standar Kefarmasian

Standar Standar Kompetensi Gulidline of


Implementasi Apoteker Indonesia Practices
SPO
“BSNP”

KEAKHLIAN PENGAKUAN KEWENANGAN


Pendidikan Sertifikasi Praktik
A Health Profession, as : APOTEKER
 Medicine Experts, and
 Medicine best-Use Manager

“ two in one “ hibrida keakhlian :


 keakhlian tentang obat mulai dari bahan baku sampai menjadi sediaan farmasi yang
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu.
 keakhlian memandu (guidance-counseling-advocate) penggunaan obat yang benar dan
baik oleh penderita sehingga tujuan terapi tercapai
SIPA (Surat izin Praktek Apoteker)

 SIPA bagi Apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek,


puskesmas, atau instalasi farmasi rumah sakit

 SIPA bagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasisan sebagai Apoteker


pendamping

 SIK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan pekerjaan Kefarmasian


pada fasilitas kefarmasian
Pembinaan dan pengawasan

 Menteri
 Pemerintah daerah provinsi
 Pemerintah daerah kabupaten/ Kota sesuai kewenangannya serta organisasi
pelaksaan pekerjaan kefarmasian
Ketentuan peralihan
Pada Saat peraturan pemerintah ini mulai berlaku

1. Apoteker yang telah memiliki surat penugasan dan/atau surat izin Apoteker
dan/atau SIK tetap dapat menjalankan pekerjaan kefarmasian dan dalam jangka
waktu 2 (dua) tahun wajib menyesuaikan dengan peraturan pemerintah ini
2. Asisten Apoteker dan analisa Farmasi telah memiliki surat izin asisten Apoteker
dan/atau SIK tetap dapat menjalankan Pekerjaan kefarmasian dan dalam jangka
waktu 2 (dua) tahun wajib menyesuaikan dengan pemerintah ini.
Keputusan–Tindakan Apoteker

pharmaceutics as Pharmacist
pharmaceuticals

Senyawa
Farmako Patient
Aktif
Terapi Client
Farmasi

• Drug Design • EDUCATION


• Delivery System • Prescribing • GUIDANCE
• Compounding • Recording • COUNSELING
• Manufacture • Care Plan • ADVOCATION
o u
k y
a n
T h

Anda mungkin juga menyukai