Anda di halaman 1dari 13

COMPOUNDING AND DISPANSING

“FUNGSI APOTEKER”

DOSEN : Dra. Herdini., MSi

Elsha Meiyora
21340160
Gusti Made Artawan
21340161
Fildya Shinta Esperansa
21340162
Putri Nur Komalasari
21340163
Adis Ayuni
21340164
Wulan Linda Sisnawati
21340165
Ni Wayan Wulantika
21340166
Nova Utami
Karakteristik profesi

Defenisi profesi

Suatu jabatan atau pekerjaan yang


menuntut keahlian dari tugasnya.
pekerjaan PROFESI tidak bisa dilakukan
oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan
secara khusus lebih dahulu untuk melakukan
pekerjaan itu
DEFENISI

APOTEKER

Apoteker adalah sarjana


farmasi yang telah lulus sebagai
apoteker dan telah
mengucapkan sumpah apoteker.
(PP 51, 2009 ; Permenkes RI,
2014)
Menurut PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
 Pelayanan Kefarmasian di Apotek, puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit hanya
dapat dilakukan oleh Apoteker yang wajib memiliki STRA
 Dalam melaksanakan tugas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Tenaga
Teknis Kefarmasian yang telah memiliki STRTTK.
FUNGSI APOTEKER

Rumah sakit (UU No 44 th 2009)

Industri farmasi (PMK No 1799 th


2010)

Tugas dan fungsi apoteker


ap Apotek (PMK no 9 th 2017)
berdasarkan tempat kerja

Puskesmas (PMK no 75 th 2014)

Pemerintahan (UU No 54 th 2010)


Karakteristik profesi apoteker

Sebagai profesi, seorang apoteker memiliki karakteristik :


1. Telah mengucapkan, menghayati dan senantiasa menaati sumpah atau janji dan
kode etik apoteker Indonesia.
2. Selalu memelihara kompetensi melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi khusus dalam bidang kefarmasian
3. Memahami dan memiliki seperangkat sikap yang mempengaruhi perilaku yang
mementingkan klien khusunya peduli terhadap Kesehatan pasien
4. Melaksanakan pekerjaan atau praktik berdasarkan standar profesi antara lain
standar pelayanan dan system penjaminan mutu
5. Punya otoritas profesi, sehingga untuk itu apoteker harus bersedia memperoleh
sanksi, sebagai konsekuensi dari hak mendapatkan surat izin kerja atau praktik.
(Etika profesi apoteker, Prof. Dr. Dachriyanus., Apt)
Farmasi sebagai profesi

pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan


tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan
kefarmasian untuk meningktkan kualitas hidup pasien (Menkes
RI, 2004).
Menurut PP 51 tahun 2009 pelayanan kefarmasian
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien
Fungsi farmasis

Fungsi farmasis sebagi profesional

Fungsi farmasis sebagai professional


karena farmasis memiliki kemampuan
dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan kefarmasian yang bermutu
dan efisien yang berasaskan
pharmaceutical care

Beberapa standar pelayanan


kefarmasian di indonesia

• Keputusan menteri Kesehatan republic Indonesia nomor 1027/ Menkes/ SK/


IX/ 2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian
• Permenkes 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Rs
• Permenkes 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek.
Fungsi apoteker sebagai administratif

Farmasis sebagai administrasi karena


farmasis Menyusun dan mencatat data /
informasi secara sistematis

Administrasi yang dilakukan farmasis

Administrasi umum ;
Administrasi pelyanan:
Pencatatan, pengarsipan,
Pengarsipan resep, pengarsipan
pelaporan narkotika dan
catatan pengobatan pasien
psikotropika
Fungsi Kemandirian

Konsep Praktik Mandiri Apoteker dalam


Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia

Praktik pengadaan Praktik Penyimpanan


Obat Obat

Praktik Pengamanan Praktik


Apoteker Pendistribusian Obat
Obat

Praktik Penelitian dan Pengembangan


Praktik Produksi termasuk
Obat, Bahan obat, dan obat
pengendalian mutu sediaan farmasi
tradisional

Praktik Pelayanan
Obat Berdasarka R/ Praktik PIO
dokter
Fungsi Kemandirian

Apoteker memiliki kewenangan untuk melakukan praktik mandiri dalam pelayanan Kesehatan

Praktik mandiri apoteker, didefinisikan sebagai seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan profesi
apoteker, lulus Uji Kompetensi apoteker Indonesia (UKAI) dengan memperoleh Sertifikat profesi yang
diterbitkan oleh Perguruan Tinggi, telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker serta memiliki surat tanda
registrasi apoteker (STRA) yang melaksanakan praktik kefarmasian secara profesional dan independen serta
tidak terafiliasi kepada fasilitas kefarmasian
Fungsi Teknis Tenaga Kefarmasian

 Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya.
 Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat.
 Menghormati hak pasien dalam menjaga kerahasiaan identitas serta data Kesehatan pasien
 Melakukan pengelolaan Apotek
 Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi
Fungsi dan tugas
Apoteker (WHO)

1. COMMUNICATOR
2. LEADER
3. CARE GIVER
4. DECISION MAKER
5. MANAGER
6. LIFE LONG LEARNER
7. TEACHER
8. RESEARCER

Anda mungkin juga menyukai