Anda di halaman 1dari 11

TUGAS DAN FUNGSI TENAGA

TEKNIS KEFARMASIAN (TTK)


Kelompok 1:
Rizka Lingga Silvia (2102050373)
Novi Ayu S Tyas (2102050272)
Laila Wardatun N (2102050364)
Asmaul Fitri Natasya (2102050363)
Silvia Nur Agustin (2102050358)
DEFINISI TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (TTK)

Tenaga Teknis Kefarmasian adalah Tenaga yang membantu Apoteker dalam


menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya
Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi Asisten Apoteker (PP 51
tahun 2009).
TUGAS DAN FUNGSI TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN (TTK)
Tenaga Teknis kefarmasian yang telah memiliki STRTTK mempunyai
wewenang untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian dibawah bimbingan
dan pengawasan Apoteker yang telah memiliki STRA sesuai dengan
Pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya
(PP 51 tahun 2009 pasal 50 ayat 2).
TUGAS DAN FUNGSI TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN (TTK)
Bentuk pekerjaan kefarmasian yang wajib dilaksanakan oleh seorang Tenaga Teknis
Kefarmasian (menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1332/MENKES/X/2002 adalah
sebagai berikut:
1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standart profesinya.
2. Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan/pemakaian obat.
3. menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan idntitas serta data kesehatan pasien.
4. Melakukan pengelolaan apotek.
5. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.
Tenaga Kefarmasian melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian pada:

a) Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi berupa industri farmasi obat,industri bahan baku obat, industri
obat tradisional, pabrik kosmetikadan pabrik lain yang memerlukan Tenaga Kefarmasian untuk
menjalankan tugas dan fungsi produksi dan pengawasan mutu.

b) Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi dan alat kesehatan melalui Pedagang Besar
Farmasi, penyalur alat kesehatan, instalasi Sediaan Farmasi dan alat kesehatan milik Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

c) Fasilitas Pelayanan Kefarmasian melalui praktik di Apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas,
klinik, toko obat, atau praktek (Permenkes, 2016).
KASUS

Risa adalah seorang sarjana farmasi yang bekerja di salah satu Perusahaan Pedagang Besar
Farmasi (PBF) di kotanya. Disana dia diamanahi untuk menjadi penanggungjawab.
Berdasarkan kasus tersebut, bagaimana pendapat Anda menyikapi Amanah yang dijalankan
Risa?
HASIL DISKUSI
Hasil diskusi kelompok kami, Risa adalah seorang sarjana farmasi yang artinya
belum mengambil profesi Apoteker sehingga status kefarmasiannya adalah sebagai Tenaga
Teknis Kefarmasian. Dan tidak diperbolehkan untuk menjadi penanggungjawab, yang
seharusnya dilakukan oleh seorang Apoteker.
Tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian di PBF (Pedagang Besar
Farmasi) adalah mendistribusikan atau menyalurkan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dengan cara distribusi yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau
penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya (Permenkes RI nomor 34 tahun
2014)
HASIL DISKUSI

Dalam Permenkes RI nomor 34 tahun 2014 pada pasal 14 juga menyebutkan:

Setiap PBF dan PBF Cabang harus memiliki apoteker penanggung jawab yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat
dan/atau bahan obat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.
Apoteker penanggung jawab harus memiliki izin sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
KESIMPULAN
• Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker
dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
• Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1332/MENKES/X/2002 bertugas Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standart
profesinya, Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan/pemakaian obat, menghormati hak
pasien dan menjaga kerahasiaan idntitas serta data kesehatan pasien, Melakukan pengelolaan apotek,
Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.
• Tugas dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian di PBF (Pedagang Besar Farmasi) adalah
mendistribusikan atau menyalurkan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan cara distribusi yang
bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan
tujuan penggunaannya (Permenkes RI nomor 34 tahun 2014)
Daftar pustaka

`Depkes RI, 2009, Peraturan Pemerinta No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian,
Departemen Kesehatan RI : Jakarta
Kepmenkes RI. 2002. No. 1332/Menkes/X/2002. Tentang ketentuan Dan Tata cara Pemberian
Izin Apotek. Jakarta : Menteri Kesehatan.
Kepmenkes RI. 2014. Nomor 34 Tahun 2014.TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
MENTERI KESEHATAN NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG
BESAR FARMASI. Jakarta : Menteri Kesehatan
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik and content by Swetha Tandri

Anda mungkin juga menyukai