smk nusantara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan Sebagai Salah Satu Unsur Kesejahteraan Umum Harus Di Wujudkan
Sesuai Dengan Cita-Cita Bangsa Indonesia, Sebagai Mana Di Maksudkan Dalam
Pembangunan UUD 1945 Melalui Pembangunan Nasional Yang
Berkesinambungan.
Pembangunan Kesehatan Sebagai Bagian Dari Pembangunan Nasional Bertujuan
Untuk Mempertinggi Derajat Kesehatan Termasuk Keadaan Gizi Masyarakat Dan
Penyediaan Obat-Obatan Di Apotek Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Dan
Taraf Hidup Serta Kecerdasan Dan Kesejahteraan Pada Umumnya.
Praktek Kerja Lapangan Adalah Suatu Proses Pembelajaran Pada Unit Kerja
Secara Nyata, Sehingga Peserta Didik Mendapat Gambaran Dan Pengalaman
Kerja Secara Langsung Dan Menyeluruh. Sebagai Calon Tenaga Penunjang Pada
Pelayanan Kesehatan, Peserta Didik Smk Farmasi Samarinda Diharapkan
Mengetahui Berbagai Kegiatan Terpadu Meliputi Bidang Produksi, Distribusi,
Pelayanan Dan Pengawasan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
Termasuk Penatalaksanaan Administrasinya.
Latihan Keterampilan Yang Secara Intensif Diberikan Di Laboratorium Sekolah
Hanya Sebagai Dasar Untuk Bekerja Di Dunia Usaha. Keterampilan Lain Seperti
Pengendalian Obat, Penyuluhan Obat, Penerapan Sikap Yang Baik Sebagai
Tenaga Kesehatan Dan Kemampuan Untuk Bekerjasama Dengan Tenaga
Kesehatan Lain Serta Cara Memecahkan Masalah Yang Terjadi Di Lapangan
Belum Diberikan Di Sekolah Secara Khusus. Untuk Itu Praktek Kerja Lapangan
Merupakan Cara Terbaik Untuk Mendapatkan Pengetahuan Dan Keterampilan
Yang Belum Di Peroleh Selama Mengikuti Pendidikan Di Sekolah.
Usaha Apotek Merupakan Suatu Kombinasi Dari Usaha Pengabdian Profesi
Farmasi, Usaha Social Dan Usaha Dagang Yang Masing-Masing Aspekm Ini Tidak
Dapat Di Pisah-Pisahkan Satu Dengan Lainnya Dari Usaha Apotek. Apotek Sendiri
Merupakan Salah Satu Sarana Pelayanan Kesehatan Yang Melakukan Pekerjaan
Kefarmasian Dan Penyaluran Perbekalan Farmasi Pada Masyarakat. Peraturan
Mengenai Apotek Tertuang Dalam Peraturan Mentri Kesehatan
No.1332/Menkes/SK/X/2002.
( Anonim, Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, 2002 )
Farmasis Adalah Tenaga Ahli Yang Mempunyai Kewenangan Dibidang
Kefarmasian Melalui Keahlian Yang Diperolehnya Selama Pendidikan Tinggi
Kefarmasian. Sifat Kewenangan Yang Berlandaskan Ilmu Pengetahuan Ini
Memberinya Semacam Otoritas Dalam Berbagai Aspek Obat Atau Proses
Kefarmasian Yang Tidak Dimiliki Oleh Tenaga Kesehatan Lainnya. Farmasi
Sebagai Tenaga Kesehatan Yang Dikelompokkan Profesi, Telah Diakui Secara
Universal. Lingkup Pekerjaannya Meliputi Semua Aspek Tentang Obat, Mulai
Penyediaan Bahan Baku Obat Dalam Arti Luas, Membuat Sediaan Jadinya Sampai
Dengan Pelayanan Kepada Pemakai Obat Atau Pasien.
(ISFI, Standar Kompetensi Farmasi Indonesia, 2004).
1.2 TUJUAN PKL
a. Tujuan umum
1) Melaksanakan salah satu peran, fungsi, dan kompetensi Ahli Madya Farmasi
yaitu pelayanan kefarmasian di Apotek meliputi identifikasi resep, merencanakan
dan melaksanakan peracikan obat yang tepat.
2) Memberikan kesempatan untuk beradaptasi langsung pada iklim kerja
kefarmasian sebenarnya, khususnya di Apotek.
3) Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan peserta didik
sebagai bekal memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program
pendidikan yang ditetapkan.
4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memasyarakatkan diri
pada suasana/iklim lingkungan kerja yang sesungguhnya.
5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
pengalama kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan farmasi di dan Apotek
6) Memberikan kesempatan untuk penempatan kerja Sebagai bentuk laporan
Praktek Kerja lapangan di Apotek Tidar Farma.
b. Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek
2) Untuk mengetahui peranan asisten apoteker di Apotek.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN APOTIK
Apotik adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan
farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Departemen
Kesehatan RI, 2002).Menurut PP No.51 Tahun 2009, Apotik adalah sarana
pelayanan Kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh
Apoteker.Dalam hal ini seorang Apoteker bertanggung jawab penuh terhadap
pengelolaan suatu Apotik.Supaya pelayanan terhadap obat-obatan dalam
masyarakat lebih terjamin baik dalam segi keamanan maupun dalam segi
kualitas dan kuantitasnya.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pekerjaan Kefarmasian yang dilakukan meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan
dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional.
2.2 PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG APOTEK
Pada peraturan ini ada beberapa kali mengalami perubahan, yang pertama kali
Apotik haruslah sesuai dengan Standar Profesi yang dimilikinya dimana seorang
Apoteker dan Asisten Apoteker dituntut oleh masyarakat/pasien harus bersifat
profesional dan ramah.
Tugas Asisten Apoteker menurut keputusan Menteri Kesehatan R.I
No.1332/MenKes/SK/2002 sebagai berikut :
1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya
yang dilandasi pada kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat
yang dapat dibeli tanpa resep dokter.
2. Memberi informasi :
a. Yang berkaitan dengan penggunaan/pemakaian obat yang diserahkan kepada
pasien.
b. Penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional atas permintaan
masyarakat.
c. Dilakukan dengan benar, jelas, dan mudah dimengerti.
d. Dilakukan sesuai dengan kebutuhan, selektif, etika, bijaksana, dan hati-hati.
3. Informasi yang diberikan kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi :
a. Cara pemakaian dan penggunaan obat
b. Cara penyimpanan
c. Jangka waktu pemakaian obat
d. Hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari selama pemakaian obat dan
informasi lain yang diperlukan.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang Asisten Apoteker :
a. Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan identitas serta data
kesehatan pribadi pasien.
b. Melakukan pengelolaan Apotik meliputi :
1) Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan, dan penyerahan obat dan bahan obat.
2) Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan sediaan farmasi
lainnya.
BAB 3
TINJAUAN APOTEK
3.1 SEJARAH APOTEK
Apotek kimia farma gn.guntur berdiri dari tahun 2012,dengan menyewa sebuah
ruko berlantai 3,dangan lantai 1 sebagai outlet farmasi dan dan tempat meracik
dan lantai 2 sebagai ruang dokter dan wc,sedangkan lantai 3 sebagai
gudang.apoteker pertama sejak berdiri yaitu ibu Anisa Dwi Puspita S,farm.
3.2 LOKASI APOTEK
Apotek kimia farma gunung Guntur terletak di depan jalan d.i panjaitan,dengan
di dekatnya terdapat sebuah simpangan jalan menuju gn. Malang dan ke gunung
Guntur.
3.3 STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat melaksanakan tugas dan pelayanan kefarmasian kepada
masyarakat dan penanganan administrasi secara teratur, diperlukan personilpersonil atau struktur organisasi yang teratur, yang dapat menguasai bidangnya
masing-masing. Adapun Struktur Organisasi di apotek kimia farma gn. Guntur
yaitu sebagai berikut:
a.Apoteker
apoteker kimia farma gunung Guntur yaitu anisa dwi puspitaningtyas S,farm
Tugas apoteker :
1) Memimpin seluruh kegiatan apotek.
2) Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi yang meliputi :
a) Administrasi kefarmasian
b) Administrasi keuangan
c) Administrasi penjualan
d) Administrasi barang dagangan atau inventaris
e) Administrasi personalia
f) Administrasi bidang umum
3) Membayar pajak yang berhubungan dengan perapotekan.
4) Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang
optimal sesuai dengan rencana kerja.
Tanggung jawab Apoteker : apoteker bertanggung jawab terhadap kelangsungan
hidup apotek yang dipimpinnya dan bertanggung jawab kepada pemilik modal.
b.Koordinator Kepala
coordinator kepala gunung Guntur yaitu ny.Ersylan
Tugas Koordinator Kepala yaitu :
1) Mengkoordinir dan mengawasi kerja bawahannya termasuk mengatur daftar
giliran dinas, pembagian tugas dan tanggung jawab (narkotika, pelayanan dokter
dan kartu stock di lemari masing-masing)
2) Secara aktif berusaha sesuai dengan bidang tugasnya untuk meningkatkan
atau mengembangkan hasil usaha apotek
3) Mengatur dan mengawasi penyimpanan dan kelengkapan obat sesuai dengan
teknis farmasi terutama di ruang peracikan.
4) Memelihara buku harga dan kalkulasi harga obat yang akan dijual sesuai
dengan kebijaksanaan harga yang telah ditentukan.
5) Membina serta memberi petunjuk soal teknis farmasi kepada bawahannya,
terutama pemberian informasi kepada pasien.
6) Bersama-sama dengan tata usaha mengatur dan mengawasi data-data
administrasi untuk penyusunan laporan managerial dan laporan
pertanggungjawabannya.
7) Mempertimbangkan usul-usul yang diterima dari bawahannya serta
meneruskan atau mengajukan saran-saran untuk perbaikan pelayanan dan
kemajuan apotek kepada pemimpin apotek.
BAB 4
KEGIATAN DI APOTEK
4.1 MELAKUKAN PELAYANAN RESEP
A.PELAYANAN DENGAN RESEP DOKTER
Yang saya lakukan di apotek kimia farma gn. Guntur salah satunya yaitu
melakukan pelayan resep dokter,hal-hal yang saya amati ketika melayanin resep
dokter yaitu:
1. Melihat kelengkapan resep
2. Menghitung dan mengkonfirmasi harga kepada pasien
3. Setelah pasien membayar obat,maka kasir memberi bukti pembayaran kpada
pasien berupa struk atau kwitansi
4. Kasir menyerahkan resep kepada petugas racik untuk mengambil obat yang di
maksud dan meracik sesuai aturan racik.
5. Setelah obat selesai di racik maka obat di beri etiket,dan memeriksa kembali
kesesuaian obat dengan resep.
6. Dan terakhir memberikan obat kepada pasien dan memberi tahu cara
pakai,biasa juga memberi tahu dosis,dan informasi yang di anggap penting.
B.PELAYANAN OBAT TANPA RESEP DOKTER
Yang saya dapat atau saya amati di apotek kimia farma gn.guntur yaitu
Pelayanan obat ini dilakukan atas permintaan langsung dari pasien, biasanya
terdiri dari obat-obat wajib apotek yang dapat diberikan tanpa resep dokter.
e. Obat narkotika dan psikotropika yang telah dikirim, kemudian disimpan dalam
masing-masing lemari khusus dilengkapi dengan kunci dan bukti penerimaannya
harus ditanda tangani oleh APA.
BAB 5
PEMBAHASAN
Apotek kimia farma gn. Guntur merupakan salah satu cabang kimia farma yang
berada di balikpapan,apotek kimia farma berada di depan jalan d.i panjaitan.
Pengelolaan di apotek Kimia Farma Diponegoro meliputi perencanaan,
Permintaan, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan, Pelayanan, Penyerahan.
5.1 PEMBAHASAN OBAT
a).Obat
Obat adalah bahan atau panduan yang dimaksudkan untuk mendapatkan
diagnosa, mencegah, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, gejala penyakit,
luka, kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan untuk
memperelok bahan atau bagian badan manusia.
b).Obat Bebas
Obat yang dapat dibeli dengan bebas dan tidak membahayakan bagi si pemakai
dalam batas dosis yang dianjurkan dan diberi tanda lingkaran bulat berwarna
hijau dengan garis tepi hitam.
c).Obat Bebas Terbatas
Obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya
dari produsen / pabriknya dan diberi tanda bulat berwarna biru dengan garis tepi
hitam serta diberi peringatan (P no. 1 s/d P no.6)
d).Obat Keras
Obat keras adalah semua obat yang meliputi :
1.Mempunyai takaran atu dosis maksimum (DM) / yang tercantum dalm daftar
h).Obat generik
Obat yang penamaannya didasarkan pada zat aktif yang terdapat pada obat
tersebut dan mempergunakan merek dagang.
i).Jamu
Bahan atau ramuan bahan yang merupakan bahn tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun - temurun telah digunakan untuk pengobatan secara pengalaman.
j).Fito Farmaka
Adalah klim khasiat telah dibuktikan berdasarkan uji klinis dan telah di lakukan
standarisasi terhadap bahan baku yang yang digunakan dalam produk jadi.
k).Obat tradisional
Obat tradisional adalah obat yang di buat dari tumbuhan dengan cara
pembuatan yang tradisional juga.
5.2 CONTOH RESEP
R/ Mucohexin 10 tab
Epexol 10 tab
Tremenza 10 tab
Lameson 8 10 tab
Alloris 8 tab
Histapan 8 tab
m.f da in caps no x
s 2 caps/12 jam
a. Mucohexin (Bromheksin HCl 8 mg/ tab)
1) Indikasi : bronchitis dan ggn pernapasan lain untuk mempermudah `
pengeluaran dahak
2) Efek Samping : mual,diare, gangguan pencernaan, sakit kepala, vertigo.
3) Perhatian : hati-hati bila diberikan kepada penderita tukak lambung danwanita
hamil terutama pada tiga bulan pertama
R/ Mucohexin 3 tab
Lasmalin 1/3 tab
Cortidex 2/3 tab
Homoclomin 1/5 tab
Amoxan 250 mg
m.f dtd XV
S3DD1
a. Mucohexin (Bromheksin HCl 8 mg/ tab)
4) Indikasi : bronchitis dan ggn pernapasan lain untuk mempermudah
pengeluaran dahak
R/ Futaderm cream 10 gr
Inerson oint 25 gr
m.f da ointment
sue 2 * 1 sehari
R/ PCT 300 mg
Tramadol
Amitriptyline 3 mg
Codein 5 mg
m.f da in caps dtd XX
s1-0-1
a. PCT 500 mg
Indikasi : analgesic dan antipiretik
Efek samping : reaksi hematologi, erupsi kulit, mual, muntah, nekrosis tubulus
ginjal, hiperglikemia
Perhatian : alkoholik
b. Tramadol 50 mg
Indikasi : pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri paska op.
Efek samping : mual, muntah,pusing, mulut kering, konstipasi.
Perhatian : penggunaan jangka panjang, penderita trauma kepala.
c. Amitriptyline 25 mg
Indikasi : depresi
Efek samping : parkinsonisme, mengantuk, ketergantungan
Perhatian : kerusakan fungsi ginjal, kehamilan, laktasi.
d. Codein 10 mg
Indikasi : antitusiv
Efek samping : penggunaan jangka lama dapat menyebabkan ketergantungan
insomnia.
Obat-obat terebut di racik menjadi satu sediaan yaitu, capsul sebanyak 20
capsul.Yang diindikasikan untuk : batuk,nyeri atau demam.
Resep Non Racikan
R/ Cefadroxil no X
S2dd1
Ibuprofen no X
S3dd1
a. Cefadroxil
Indikasi : antibiotic
Perhatian : hipersenstif thd penisilin, gagal ginjal, hamil.
Efek samping : mual, muntah, diare
b. Ibuprofen
Indikasi : analgesic, antipiretik
Perhatian : gangguan hati/ ginjal
Efek samping : mual,muntah, diare
R/ Lameson 8 mg no XV
S3dd1
Mexpharm 15 mg VII
S 0-1-0
a. Lameson 8 mg (metehylprednisolone)
Indikasi : radang
Perhatian : hamil,stress,hipertensi
Efek samping : ggn penyembuhan luka, osteoporosis
b. Mexpharm 15 mg (meloxicam)
Indikasi : analgesic
Perhstisn : penyakit ginjal, pasien lansia
Efek samping : konstipasi, diare, asma, sakit kepala
R/ alluric 100 mg no XXX
S 0-0-1
Lansoprazole no X
S 1-0-0
R/ mertigo tab no X
S3dd1
Frego tab no VI
S2dd1
a. Mertigo (batahistine mesylate)
Indikasi : vertigo
Perhatian : tukak peptic, asma
Efek samping : ruam kulit
b. Frego (flunarizine)
Indikasi : migraine
Perhatian : lansia, laktasi, hamil
Efek samping : mengantuk, lelah, mulut kering.
e).natrium diklofenak
indikasi :Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis
dan ankilosing spondilitis.
Kontra indikasi: Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang
menderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAIA
lain.penderita tukak lambung.
Efek samping : Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit
kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji
hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam, pruritus dan tinitus. Peninggian
enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis. Dalam kasus terbatas
gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis).
f).salbutamol
indikasi :saluran pernafasan
kontra indikasi:reaksi hipersensitifitas terhadap salbutamol/albuterol,adrenergic
amines.
Efek samping : Efek samping yang sering terjadi antara lain :Kardiovaskular :
Palpitasi, Takiaritmia;Endocrine metabolic : Hipokalemia;Neurologic :
Tremor;Psychiatric : Nervousness,Sedangkan efek samping yang cukup parah
meliputi :Dermatologic : Erythema multiforme, Stevens-Johnson syndrome.
g).captopril
indikasi :Untuk hipertensi berat hingga sedang, kombinasi dengan tiazida
memberikan efek aditif, sedangkan kombinasi dengan beta bloker memberikan
efek yang kurang aditif. Untuk gagal jantung yang tidak cukup responsif atau
tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis, dalam hal ini pemberian
kaptopril diberikan bersama diuretik dan digitalis.
Kontra indikasi: Penderita yang hipersensitif terhadap kaptopril atau penghambat
ACE lainnya (misalnya pasien mengalami angioedema selama pengobatan
dengan penghambat ACE lainnya).
Efek samping : Kaptopril menimbulkan proteinuria lebih dari 1 g sehari pada
0,5% penderita dan pada 1,2% penderita dengan penyakit ginjal. Dapat tejadi
sindroma nefrotik serta membran glomerulopati pada penderita hipertensi.
Karena proteinuria umumnya terjadi dalam waktu 8 bulan pengobatan maka
penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan protein urin sebelum dan setiap
bulan selama 8 bulan pertama
pengobatan. Neutropenia/agranulositosis terjadi kira-kira 0,4 % penderita. Efek
samping ini terutama terjadi pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Neutropenia ini muncul dalam 1 - 3 bulan pengobatan, pengobatan agar
dihentkan sebelum penderita terkena penyakit infeksi. Pada penderita dengan
resiko tinggi harus dilakukan hitung leukosit sebelum pengobatan, setiap 2
minggu selama 3 bulan pertama pengobatan dan secara periodik. Pada
penderita yang mengalami tanda-tanda infeksi akut (demam, faringitis)
pemberian kaptopril harus segera dihentikan karena merupakan petunjuk
adanya neutropenia.
Hipotensi dapat terjadi 1 - 1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa dosis
berikutnya, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya menimbulkan
rasa pusing yang ringan. Tetapi bila mengalami kehilangan cairan, misalnya
akibat pemberian diuretik, diet rendah garam, dialisis, muntah, diare, dehidrasi
maka hipotensi tersebut menjadi lebih berat. Maka pengobatan dengan kaptopril
perlu dilakukan pengawasan medik yang ketat, terutama pada penderita gagal
jantung yang umumnya mempunyai tensi yang nomal atau rendah. Hipotensi
berat dapat diatasi dengan infus garam faal atau dengan menurunkan dosis
kaptopril atau diuretiknya.
Sering terjadi ruam dan pruritus, kadang-kadang terjadi demam dan eosinofilia.
Efek tersebut biasanya ringan dan menghilang beberapa hari setelah dosis
diturunkan.
Teriadi perubahan rasa (taste alteration), yang biasanya terjadi dalam 3 bulan
pertama dan menghilang meskipun obat diteruskan.
Retensi kalium ringan sering terjadi, terutama pada penderita gangguan ginjal,
sehingga perlu diuretik yang meretensi kalium seperti amilorida dan
pemberiannya harus dilakukan dengan hati-hati.
h).simvastatin
indikasi : Terapi dengan "lipid-altering agent" dapat dipertimbangkan
penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan risiko aterosklerosis
vaskular yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia. Terapi dengan "lipid-altering
agent" merupakan penunjang data diet ketat, bila respon terhadap diet dan
pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai. Penyakit jantung
koroner.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. Penyakit
hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas
penyebabnya. Wanita hamil dan menyusui.
Efek samping : Abdominal pain, konstipasi, flatus, astenia, sakit kepala, miopati,
rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotic edema.
i).parasetamol
2. GLYCYRRHIZAE RADIX
Nama lain : akar manis , liquirite radix
Nama tanaman asal : glycyrrhiza glabra varietas typical
Keluarga : papilionaceae
Zat : glysirisin dengan kadar 5-10%
Penggunaan : antitusiv
b. I-flex
Komposisi :
1. ROSA CANINA
Kingdom : plantae
Divisi : spermatophyte
Family : Rosaceae
Spesies : Rosa canina L
Kegunaan : diuretic ,peradangan sendi
Zat : galaktolipit
c. Natur slim
Komposisi :
1. RHEI RADIX
Nama lain : kelembak
Nama tanaman asal : Rheum palmatum
Keluarga : Polygonaceae
Zat : tannin,pectin,pati
Khasiat : laksativ
2. GUAZUMAE FOLIUM
Nama lain : daun jati belanda
Nama tanaman asal : Guazuma ulmifolia
Keluarga : Sterculiaceae
Zat : tannin,dammar,pati
Khasiat : obat pelangsing
d. Imunos
Komposisi :
1. ECHINACEA
Nama lain : Purple coneflower
Family : asteraceae
Genus : Echinaceae
Spesies : Echinaceae purpurea
Zat : minyak essensial,tannin
Khasiat : menjaga sIstem imun
e. Redacid
Komposisi :
1. BURMANI CORTEX
Nama lain : kulit kayu manis
Nama tanaman asal : Cinnamomum burmani
Famili : Lauraceae
Zat : minyak atsiri sinamil aldehid,zat,penyamak,borneol.
Khasiat : karminativ,diaforetika
f. Plasmin
Komposisi :
1. LUMBRICUS
kingdom : Animalia
kelas : Clitellata
Famili : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Speesies : Lumbricus rubellus
g. VIP albumin
Komposisi:
1. CHANNA STRIATA
Kingdom : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Famili : Channidae
Genus : Channa
Spesies : C. striata
h. Enatin
Komposisi :
1. OLEUM MENTHAE PIPERITAE
Nama lain : minyak permen
Nama tanaman asal : Mentha piperita (L.)
Famili : Lamiaceae
Zat : menthol,metilasetat.
Khasiat : karminativ,stimulansia,obat mulas.
i. renax
Komposisi :
1. SERICOCALYCIS FOLIUM
Nama lain : kejibeling
Nama tanaman asal : Sericocalyx crispus
Famili : acanthaceae
Zat : kalium dan silikat
Khasiat : diuretic
2. ORTHOSIPHON HERBA
Nama lain : kumis kucing
j. Tribestan
komposisi :
TRIBULUS TERRESTRIS
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Zygophyllaceae
Genus : tribulus
Spesies : Tribulus terrestris
BAB 6
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan calon Ahli Madya Farmasi di kimia farma
gn.guntur, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Praktek Kerja Lapangan sangat bermanfaat bagi calon Ahli Madya Farmasi,
karena dapat menambah keterampilan, pengetahuan dan wawasan untuk calon
Ahli Madya Farmasi di bidang perapotekan.
2. Apotik kimia farma gn.guntur merupakan salah satu Apotik yang cukup baik
dalam hal pelayanan dan kelengkapan farmasi.
3. Sistem organisasi, administrasi, keuangan dan kepegawaian di Apotik kimia
farma gunung Guntur telah berjalan dengan cukup professional.
6.1 SARAN
1. untuk apotek agar biasa menerima masukan-masukan dari pasien agar lebih
diminati banyak pasien
2. Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi.
3. Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi obat dan konseling
kepada pasien (konsumen).
DAFTAR PUSTAKA