Satu langkah menuju IMPIAN LANJUT USIA, kota ramah lanjut usia 2030
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan KDT
1. Lanjut Usia 2. Demografi 3. Kebijakan Pembangunan
I JUDUL
ISBN 978-602-8384-79-7
x + 164 halaman, 15 x 21 cm
Desember 2013, cetakan pertama
Penyusun
Peneliti
Penerbit:
SurveyMETER
Jenengan Raya 109, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282, Indonesia
Telepon: +62 274 4477464, Fax: +62 274 4477004. Email: sm@surveymeter.org,
Website: www.surveymeter.org
Diterbitkan atas kerja sama: SurveyMETER, Center for Ageing Studies University of
Indonesia, The Asia Foundation, AusAID.
Kata pengantaR
Para lanjut usia yang sehat dan aktif akan selalu menginginkan
untuk tetap dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sesuai
dengan pilihan masing-masing. Sebagai akibat dari proses
degenaratif yang terjadi di usia senja, lanjut usia memerlukan
dukungan lingkungan isik, sosial, budaya, dan akses pelayanan
kesehatan agar bisa tetap aktif. Dukungan tidak merupakan bentuk
kemanjaan bagi lanjut usia, namun menunjang lanjut usia agar
senantiasa sehat, aktif, dan mandiri sehingga berdaya guna.
Seorang ahli saraf, psikolog dan ahli otak, Dr Amen (2012)1
mengungkapkan sejumlah rahasia akan pentingnya support dan
aktivitas group, dalam menjaga kesehatan. Beberapa di antaranya
aktivitas sehat yang secara kreatif diintergrasikan dalam kegiatan
saling mengunjungi dan menghadiri pertemuan sosial; melakukan
aktivitas sehat bersama dalam kelompok; mengkombinasikan
program makanan sehat dengan pertemanan; melakukan olah raga
reguler berkelompok; termasuk meluangkan waktu lebih banyak
1
Amen, Daniel. 2013. Use your brain to change your Age , dsecrets to look, feel and think
younger every day. New York: Three River Press.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
vi
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
vii
Ni Wayan Suriastini
Direktur Eksekutif SurveyMETER
viii
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
DaFtaR ISI
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
PENDAHULUAN 1
METODOLOGI 8
KARAKTERISTIK WILAYAH DAN SAMPEL STUDI 21
POTRET LANJUT USIA 39
KOMITMEN AKAN KELANJUTUSIAAN 54
GAMBARAN UMUM INDONESIA MENUJU KOTA RAMAH
LANSIA 2030: KOMPARASI ANTARKOTA 107
VII. MENUJU KOTA RAMAH LANJUT USIA 2030 135
KESIMPULAN 155
DAFTAR PUSTAKA 157
LAMPIRAN 159
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
ix
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
penDaHULUan
0-4
Laki-laki
Perempuan
Total
5-14
Laki-laki
Perempuan
Total
15-59
Laki-laki
Perempuan
Total
60 +
Laki-laki
Perempuan
Total
2010*
2025**
Jumlah
(Juta)
Jumlah
(Juta)
10,7
10,2
20,9
10,7
11,3
11,0
11,6
11,0
22,6
9,8
9,3
9,5
22,9
21,7
44,7
22,9
24,2
23,5
23,6
22,2
45,9
Jumlah
%
(Juta)
2030***
Jumlah
(Juta)
7,8
7,4
7,6
11,0
11,5
22,6
7,5
7,8
7,6
22,3
23,1
45,4
15,1
15,6
15,3
10,4
10,0
20,5
5,3
6,6
5,9
8,2
9,7
18,0
6,9
8,3
7,6
16,3 12,1
17,8 13,1
34,2 12,7
21,5
19,6
41,1
14,6
13,2
13,9
Sumber:
*Badan Pusat Statistik, Sensus Tahun 1990 dan 2010
**Badan Pusat Statistik, Proyeksi Tahun 2005-2025
***Pengembangan Metode Komponen dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2050
Menggunakan Metode Campuran dengan Pendekatan Demografi Multiregional, 2011
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Sensus
2000
Sensus
2010
proyeksi
2025
%
42,1
42,6
28,9
100,0
50,3
57,6
40,2
40,9
49,7
35,1
31,1
57,8
%
49,8
49,2
38,7
100,0
65,7
66,4
45,7
47,6
60,2
41,7
36,7
62,1
%
67,5
57,8
54,6
100,0
81,7
82,6
73,4
73,4
79,8
76,0
53,4
75,9
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Check list 8 dimensi kota ramah lansia yang dibuat WHO ini
sangat komprehensif memperhatikan semua aspek lingkungan
yang mensupport kehidupan manusia. Sehingga sebenarnya jika
suatu kota atau tempat dapat memenuhi indikator-indikator 8
dimensi tersebut, bukan hanya ramah untuk lanjut usia saja,
tetapi ramah untuk semua kelompok umur dan kelompok rentan
lainnya. Termasuk anak-anak, kaum difabel, dan perempuan.
Misalnya trotoar bebas hambatan dapat meningkatkan mobilitas dan kemandirian orang cacat muda dan tua, ibu hamil,
perempuan,dan anak.
Komitmen pemerintah Indonesia untuk kesejahteraan, pemberdayaan, dan penanganan lanjut usia sudah tinggi. Namun
masih belum optimal dalam tindakan dan implementasinya.
Pemerintah sudah berupaya membuat regulasi dalam bentuk
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
perudang-undangan, peraturan pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri, dan Rencana Aksi Nasional (RAN)
penanganan lanjut usia. Banyak faktor yang berkontribusi pada
kurangnya implementasi komitmen ini. Di antaranya kurang
dan lemahnya sosialisasi, kurangnya koordinasi lintas sektoral,
dan tidak adanya data baik dalam kuantitas dan kualitas sebagai
dasar membuat kebijakan.
Di sisi lain, terpenuhinya indikator-indikator kota ramah lanjut usia akan mendorong terwujudnya impian para pemangku
kepentingan tentang lanjut usia Indonesia dimasa depan. Yaitu
lansiayang sehat, mandiri, aktif, berguna, bahagia, sejahtera,
partisipatif, peduli, self fulfill, dan bermartabat. Mengingat lanjut
usia memerlukan dukungan struktur dan pelayanan serta lingkungan hidup dan sosial yang mendukung sebagai konsekuensi
dari perubahan isik dan sosial dari penuaan. Secara global,
hal ini juga diakui sebagai satu dari tiga prioritas rencana aksi
Internasional tentang kelanjutusiaan Madrid yang dikukuhkan
PBB tahun 2002.
Sejumlah motivasi di atas melatarbelakangi dilakukannya
Studi Asesmen Kota Ramah Lansia di 14 Kota di Indonesia pada
awal tahun 2013. Keempat belas lokasi studi tersebut mencakup
10 kota besar dan 4 kota kecil. Sepuluh kota besar tersebut
adalah Medan, Jakarta Pusat, Bandung, Yogyakarta, Semarang,
Surabaya, Mataram, Denpasar, Makassar, dan Balikpapan.
Sementara empat kota kecil meliputi Payakumbuh, Depok,
Surakarta, dan Malang. Studi dilakukan dengan mewawancarai
2.100 orang laki-laki dan perempuan yang berumur pra-lansia
dan lansia yang tersebar di 140 kelurahan. Juga mewawancarai
SKPD di setiap kota sampel terkait 8 dimensi kota ramah lansia.
Pewawancara survei juga melakukan observasi di 140 kelurahan
6
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
MetODOLOgI
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
11
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
13
persentase (%)
2.100
100,00
Perempuan
1.050
50,00
Laki laki
1.050
50,00
40-49
490
23,33
50-59
630
30,00
60-69
630
30,00
70 +
350
16,67
total
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
14
Kelompok
Umur
total
Lakilaki
perempuan
total
Lakilaki
perempuan
40-49
50-59
60-69
70 +
Total
15
15
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
B. Studi kualitatif
Metode penarikan sampling dari studi kualitatif
adalah dengan menggunakan metode Snowballing.
Yanga menjadi responden pertama sekaligus informan
kunci adalah ketua BAPPEDA. Informan dari studi
kualitatif adalah para pemangku kepentingan kelanjutusiaan di kota lokasi studi. Mulai dari SKPD terkait,
LSM, tokoh masyarakat serta masyarakat lanjut usia
dan pra lanjut usia.
2.3.Metode Analisis
2.3.1. Kuantitatif
Data kuantitatif disajikan secara deskriptif dan dibuat
indeks komposit total per kota dan untuk setiap dimensi dari
kota ramah lansia serta Kategori Pencapaian sebagai alat
ukur Menuju 2030. Untuk itu, dibuat 4 kategori pencapaian seperti dalam Tabel 5. Goal Pencapaian 2030 adalah
Kategori Pencapaian HIJAU untuk semua indikator/indeks
dimensi/indeks total.
Tabel 5. Kategori Pencapaian
persentase /Indikator
Kategori pencapaian
0 25%
Merah
26 50%
Orange
51 75%
Kuning
76 100%
Hijau
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
15
3. Perumahan
4. Partisipasi Sosial
5. Penghormatan dan
Inklusi / Keterlibatan
16
1. Gedung dan
Ruang Terbuka
2. Transportasi
3. Perumahan
4. Partisipasi Sosial
5. Penghormatan
dan Inklusi/
Keterlibatan Sosial
6. Partisipasi
Sipil dan Pekerjaan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
7. Komunikasi
dan Informasi
8. Dukungan
Masyarakat
dan Pelayanan
Kesehatan
17
Long
Short
Jumlah
check list check list Indikator
1.
16
12
15
2.
Transportasi
33
17
22
3.
Perumahan
28
4.
Partisipasi Sosial
17
10
5.
Penghormatan dan
Inklusi/Keterlibatan
Sosial
14
6.
31
7.
Komunikasi dan
Informasi
16
11
11
8.
Dukungan Komunitas
dan Pelayanan
Kesehatan
14
12
12
169
84
95
Total
18
Dimensi
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Dimensi
Individu SKpD
Staf
Observasi
kelurahan pewawancara
1. Gedung dan
Ruang Terbuka
0,9
1,3
1,3
1,6
2. Transportasi
1,1
1,4
1,1
1,3
3. Perumahan
1,5
1,3
1,5
1,4
4. Partisipasi
Sosial
1,0
0,7
0,9
0,8
5. Penghormatan
dan Inklusi/
Keterlibatan
Sosial
0,6
0,7
0,7
0,7
6. Partisipasi
Sipil dan
Pekerjaan
1,1
0,6
1,0
1,3
7. Komunikasi
dan Informasi
0,4
0,8
0,5
0,3
8. Dukungan
Komunitas
dan Pelayanan
Kesehatan
3,3
3,1
3,0
2,5
2.3.2.Kualitatif
Catatan wawancara kualitatif dan dokumen dikaji dengan menggunakan analisis konten/isi (content analysis)
dan analisis naratif (narative analysis). Dalam content
analysis pengalaman, tema-tema, isu-isu dan motif-motif
diurai, dihimpun dan diinterprestasikan. Aspek temporal
dan struktur dramatis diperhatikan menggunakan analisis
naratif untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
19
20
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
KaRaKteRIStIK WILaYaH
Dan SaMpeL StUDI
21
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
23
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
25
3.1.3. Kota besar lainnya, Ibu Kota dari Provinsi dengan Jumlah
Penduduk Lanjut Usia Tinggi
Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. Yogyakarta merupakan
kota budaya yang juga termasuk
kota paling indah dan paling
ingin dikunjungi di Indonesia.
Menjadi daerah satu-satunya di
Indonesia yang dipimpin oleh
Sultan, Yogyakarta juga termasuk
salah satu Kota Pelajar di Indonesia. Kota yang pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa revolusi ini memiliki kultur
budaya yang masih terjaga dan pernak-pernik kerajinan yang
disukai para turis. Dengan luas wilayah hanya 32,50 km2 dan
penduduk yang berjumlah 388,62 ribu jiwa di mana 9,87%
adalah penduduk lanjut usia, Kota Yogyakarta memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, yaitu 11.957 jiwa/km2. Kota
Yogyakarta terasa semakin padat dengan banyaknya kunjungan
wisatawan baik domestik maupun asing yang juga tertarik dengan
keindahan alamnya seperti pantai-pantai dan Gunung Merapi.
Denpasar, Bali. Kota Denpasar
adalah ibu kota Provinsi Bali
yang memiliki satu pulau secara
utuh di Indonesia dengan luas
keseluruhan 5.780,06 km2. Kota
Denpasar yang memiliki luas
2,21% dari luas Pulau Bali atau
127,78 km2, terletak di bagian
selatan pulau dan merupakan salah satu kota terindah di
26
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
27
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
29
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Laki-laki
Perempuan
Total
26,86
26,67
33,33
13,14
22,19
33,33
26,67
17,81
24,52
30,00
30,00
15,48
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
31
Laki-laki
Perempuan
Total
SMA
65,52
72,38
68,95
Diploma (D1,
D2, D3)
9,14
11,14
10,14
25,33
61,62
16,48
20,9
41,14
51,38
Pendidikan
S1 atau lebih
% Pekerja
Lapangan Pekerjaan
Pertanian
7,73
1,62
5,28
Manufaktur/
Industri
8,96
4,86
7,32
5,1
24,11
0,69
35,19
3,34
28,54
39,88
52,55
44,95
14,22
5,09
10,57
44,05
19,01
42,36
31,94
43,37
24,19
30,14
18,75
25,58
5,26
1,55
2,31
4,08
4,63
2,78
28,38
38,29
33,33
32,66
22,38
44,95
30,53
30,33
39,14
28.953.014
16.741.761
22.847.388
1050
1050
2100
Bangunan
Perdagangan
Jasa
Kemasyarakatan
Lainnya
Status Pekerjaan
Berusaha
Pegawai Negeri
Karyawan
Swasta
Pekerja bebas
Pekerja Keluarga
Kegiatan
< 3 kegiatan
3-4 kegiatan
5+ kegiatan
Rata-rata
pengahasilan
per tahun (Rp)
N
32
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
33
26,90
Laki laki
73,10
20-29
5,26
30-39
5,26
40-49
44,44
50-59
44,44
60+
0,58
Umur
Pendidikan
< SMA
0,58
SMA
28,07
4,09
S1 atau lebih
67,25
34
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
171
37,33
Laki laki
62,67
20-29
5,33
30-39
16,00
40-49
50,67
50-59
28,00
Umur
Pendidikan
4,00
S1 atau lebih
96,00
75
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
35
3.2.4. Pewawancara
Setelah menyelesaikan survei di 10 wilayah pencacahan di satu kota, pewawancara memberikan hasil observasinya terhadap kota tesebut terkait dengan keramahlansiaan. Sebanyak 48 petugas lapangan memberikan hasil
observasinya di mana 56% di antaranya adalah laki-laki,
sebagian besar pewawancara berusia 20-29 tahun yang
mencapai 52% dan sebagain besar berpendidikan S1
yang mencapai 92% (Tabel 11).
Tabel 11. Karakteristik Pewawancara dalam Persentase
Persentase
Jenis Kelamin
Perempuan
43,75
Laki laki
56,25
20-29
52,08
30-39
43,75
40-49
4,17
Umur
Pendidikan
Diploma (D1, D2, D3)
8,33
S1
91,67
48
36
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Jakarta
DI
Denpasar Total
Pusat Yogyakarta
Jenis
Kelamin
Perempuan
14
11
47
43,1
Laki laki
16
19
60
56,9
20-29
4,6
30-39
13
10,1
40-49
10
13
15
44
34,9
50-59
23
23,9
60+
22
19,3
Umur
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
37
Jakarta
DI
Denpasar Total
Pusat Yogyakarta
Pendidikan
7,3
< SMA
SMA
16
Diploma
(D1, D2,
D3)
12
S1, S2
15
0,9
11,0
22
17
75
Jenis
responden
38
11,9
75,2
Pemerintah
13
15
17
61
Kelompok
Lanjut Usia
36
Media
33,0
56,9
Tokoh
3,7
Bank
3,7
Masyarakat
Biasa
TOTAL
23
25
30
12
107
Jumlah
FGD
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
1,8
0,9
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
39
terciptanya lanjut usia sehat, aktif dalam bidang sosial dan juga
ekonomi serta sejahtera dan bahagia. Dalam sub bab berikutnya
akan dipaparkan tipe-tipe dari lanjut usia dan perubahan-perubahan
alami yang terjadi sebagai bagian dari proses perkembangan ke lanjut usia sebagai sebuah review literatur singkat untuk bahan dalam
membuat kebijakan terkait dengan kelanjutusiaan.
4.1. Tipe Lanjut Usia
Keadaan lanjut usia beragam baik dari sisi keadaan kepribadian, maupun sosial ekonomi. Hal ini perlu di perhatikan
sehingga dalam pembuatan program dan kebijakan bisa tepat
sasaran. Dari sisi psikologi terkait dengan kepribadian ada
sejumlah tipe kelanjutusiaan menurut Kuntjoro (2002) yaitu:
Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction Personality). Lanjut usia ini memiliki integritas baik, menikmati
hidupnya, toleransi tinggi dan leksibel, tenang dan mantap
memasuki usia tua, bisa menerima fakta proses menua dan
menghadapi masa pension dengan bijaksana dan menghadapi kematian dengan penuh kesiapan isik dan mental.
Tipe Kepribadian Mandiri (Independent Personality).
Tipe ini cenderung mengalami post power syndrome, apalagi jika di masa tua tidak diisi dengan kegiatan yang dapat
memberikan otonomi.
Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent Personality). Orang dengan tipe ini cenderung bergantung kepada
keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka
ketika kehilangan cenderung mengalami kesedihan yang
mendalam, cenderung tidak memiliki inisiatif, pasif tetapi
masih tahu diri dan masih bisa di terima oleh masyarakat.
Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostile Personality).
Orang dalam tipe ini cenderung tidak puas dengan ke40
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
41
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
43
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
45
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
47
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin
lambat. Sementara fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat lansia menjadi kurang cekatan.
Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat. Akibat
berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak
isik dan sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau
bahkan kecacatan pada lansia, misalnya badannya menjadi
bungkuk, pendengaran berkurang, penglihatan kabur sehingga
sering menimbulkan keterasingan. Hal ini sebaiknya di cegah
dengan melakukan aktivitas selama yang bersangkutan masih
sanggup agar tidak merasa terasing atau diasingkan. Karena jika
keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kadang- kadang terus muncul
perilaku regresif seperti mudah menangis, mengurung diri,
mengumpulkan barang- barang yang tak berguna serta merengek- rengek dan menangis bila ketemu orang lain sehingga
perilakunya seperti anak kecil (Stanley dan Beare, 2007).
Perubahan Minat. Lansia mengalami perubahan minat,
berkaitan dengan perubahan ini Hurlock (1990) mengatakan
bahwa perubahan yang di alami oleh setiap orang akan mempengaruhi minatnya terhadap perubahan tersebut dan akhirnya
mempengaruhi pola hidupnya. Perubahan yang diminati oleh
para lanjut usia adalah perubahan yang berkaitan dengan masalah peningkatan kesehatan, ekonomi atau pendapatan dan
peran sosial (Goldstein, 1992).
Penurunan Fungsi Dan Potensi Seksual. Menurut Kuntjoro (2002), faktor psikologis yang menyertai lansia berkaitan
dengan seksualitas, antara lain seperti rasa tabu atau malu bila
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
49
mempertahankan kehidupan seksual pada lansia. Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta di perkuat
tradisi dan budaya. Adanya kelelahan atau kebosanan karena
kurang variasi dalam kehidupannya, pasangan hidup telah
meninggal, dan disfungsi seksual karena perubahan hormonal
atau masalah kesehatan jiwa lainnya, cemas, depresi, pikun
dan lainnya yang mengakibatkan fungsi dan potensi seksual
pada lansia mengalami perubahan.
4.4. Penyakit Lanjut Usia
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menujukkan pola
penyakit pada lansia yang terbanyak adalah gangguan sendi
kemudian diikuti oleh hipertensi, katarak, stroke, gangguan
mental emosional, penyakit jantung dan diabetes mellitus.
Sementara, penyebab kematian pada umur 65 tahun ke atas
pada laki-laki adalah stroke (20,6%), penyakit saluran nafas
bawah kronik (10,5%), Tuberkulosis Paru (TB) (8,9%), hipertensi
(7,7%), Neoro Endocrin Carasinoma NEC (7,0%), penyakit
jantung iskemik (6,9%), penyakit jantung lain (5,9%), diabetes
mellitus (4,9%), penyakit hati (4,4%), pneumonia (3,8%). Selain
itu, pada perempuan adalah stroke (24,4%), hipertensi (11,2%),
Neoro Endocrin Carasinoma (9,6%), penyakit saluran pernafasan bawah kronik (6,6%), diabetes mellitus (6,0%), penyakit
jantung iskemik (6,0%), penyakit jantung lain (5,9%), TB (5,6%),
pneumonia (3,0%) dan penyakit hati (2,2%).
Timbulnya penyakit-penyakit tersebut dapat dipercepat oleh
faktor-faktor luar, misalnya: makanan, kebiasaan hidup yang
salah, infeksi, dan trauma. Diperlukan pemenuhan asupan
makanan bergizi seimbang bagi lansia yang tujuannya bukan
lagi untuk pertumbuhan melainkan untuk mempertahankan
50
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
51
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
53
KOMItMen
aKan KeLanJUtUSIaan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Dimensi
Kota
Ramah
Lanjut
Usia
1. Gedung
dan
Ruang
Terbuka
UU RI No 13 Peraturan Pemerintah
Tahun 1998 RI No 43 Tahun 2004
Tentang
Tentang Pelaksanaan
KesejahUpaya Peningkatan
teraan Lanjut Kesejahteraan Sosial
Usia
Lanjut Usia
Bab VI
(Pelaksanaan)
pasal 17 (1):
pelayanan
untuk
mendapatkan
kemudahan
dalam
penggunaan
fasilitas,
sarana, dan
prasarana
umum
dimaksudkan
sebagai
perwujudan
rasa
hormat dan
penghargaan
kepada lanjut
usia.
Bab VI
(Pelaksanaan)
pasal 17 (2):
pelayanan
untuk
mendapatkan
kemudahan
Peraturan Menteri
Dalam Negeri No
60 Tahun 2008
Tentang Pedoman
Pembentukan
Komisi Daerah
Lanjut Usia Dan
Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Penanganan Lanjut
Usia Di Daerah
Bab IV (Pemberdayaan
masyarakat) pasal
10 ayat (2) poin (d):
sarana dan prasarana
milik masyarakat
(community material),
yaitu sarana dan
prasarana seperti
ruang pertemuan di
balai desa sebagai
tempat musyawarah.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
55
56
dalam
penggunaan
fasilitas umum
dilaksanakan
melalui:
a) pemberian
kemudahan
dalam
pelayanan
administrasi
pemerintahan
dan
masyarakat
pada
umumnya;
b) pemberian
kemudahan
pelayanan dan
keringanan
biaya; c)
pemberian
kemudahan
dalam
melakukan
perjalanan; d)
penyediaan
fasilitas
rekreasi dan
olahraga
khusus.
Bab VI
(Pelaksanaan)
pasal 17 (3):
pelayanan
untuk
mendapatkan
kemudahan
dalam
penggunaan
sarana dan
prasarana
umum
dimaksudkan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
untuk
memberikan
aksesibilitas
terutama
di tempattempat umum
yang dapat
menghambat
mobilitas
lanjut usia.
Bab IX
(Ketentuan
pidana
dan sanksi
administrasi)
pasal 27
(1): setiap
orang atau
badan/atau
organisasi
atau lembaga
yang dengan
sengaja
tidak
menyediakan
aksesibilitas
bagi
lanjut usia
sebagaimana
dimaksud
dalam pasal
17 ayat
(3) dapat
dikenai sanksi
administrasi
berupa: a)
teguran lisan;
b) teguran
tertulis; c)
pencabutan
izin.
Pasal 21 ayat
(1): pemerintah
dan masyarakat
menyediakan fasilitas
rekreasi dan olahraga
khusus kepada
lanjut usia dalam
bentuk:
a. Penyediaan tempat
duduk khusus di
tempat rekreasi
b. Penyediaan alat
bantu lanjut usia di
tempat rekreasi
c. Pemanfaatan tamantaman untuk olahraga
d. Penyelenggaraan
wisata lanjut usia
e. Penyediaan tempat
kabugaran
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
57
58
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
e. Pegangan tangan
pada tangga, dinding, kamar mandi
dan toilet
f. Tempat telepon
g. Tempat minum
h. Tanda-tanda peringatan darurat atau
sinyal
Pasal 27: aksesibilitas
pada jalan umum
sebagaimana dimaksud
dalam pasal 25 ayat (1)
huruf b, dilaksanakan
dengan menyediakan:
a. Akses ke dan dari
jalan umum
b. Akses ke tempat
pemberhentian bis/
kendaraan
c. Jembatan penyeberangan
d. Jalur penyeberangan
bagi pejalan kaki
e. Tempat parkir dan
naik turun penumpang
f. Tempat pemberhentian kendaraan
umum
g. Tanda-tanda/ramburambu dan /atau
marka jalan
h. Trotoar bagi pejalan
kaki/pemakai kursi
roda
i. Terowongan penyeberangan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
59
60
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
huruf d, dilaksanakan
dengan menyediakan:
a. Tangga naik/turun
b. Tempat khusus yang
aman dan nyaman
c. Alat bantu
d. Tanda-tanda atau
sinyal
3. Perumahan
61
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
a. perencanaan perumahan;
b. pembangunan perumahan;
c. pemanfaatan perumahan; dan
d. pengendalian perumahan.
(2) Perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
rumah atau perumahan beserta prasarana, sarana, dan utilitas
umum.
Bagian Keempat Pembangunan Perumahan
Paragraf 1 Umum, Pasal 36:
(2) Pembangunan rumah umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus mempunyai akses menuju pusat pelayanan atau tempat kerja.
(3) Kemudahan akses sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
dengan peraturan daerah.
Pasal 39:
(1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah bertanggung jawab
dalam pembangunan rumah umum, rumah khusus, dan rumah
negara.
(2) Pembangunan rumah khusus dan rumah negara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibiayai melalui anggaran pendapatan
dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah.
Paragraf 3 Penghunian, Pasal 50:
(1) Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal atau menghuni
rumah.
BAB VI (PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN)
Bagian Kesatu Umum, Pasal 56:
(1) Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk
mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan
dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan
berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang.
(2) Penyelenggaraan kawasan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi hak warga negara
atas tempat tinggal yang layak dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi, dan teratur serta menjamin kepastian bermukim.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
63
64
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
4. Partisipasi
Sosial
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
65
dapat membentuk
organisasi lembaga
sosial berdasarkan
kebutuhan sesuai
dengan peraturan
perundangundangan yang
berlaku.
5. Penghormatan dan
Inklusi/
Keterlibatan
Sosial
Pasal 35 ayat
(1): pemberian
perlindungan
sosial
dimaksudkan
untuk memberikan
pelayanan bagi
lanjut usia tidak
potensial agar
dapat mewujudkan
taraf hidup yang
wajar
66
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
dan kesempatan
yang seluasluasnya untuk
berperan dalam
upaya peningkatan
kesejahteraan
sosial lanjut usia.
Perlindungan
sosial
sebagaimana
dimaksud
dalam ayat (1)
dilaksanakan
melalui
pemeliharaan taraf
kesejahteraan
sosial yang
diselenggarakan
baik di dalam
maupun di luar
panti.
Lanjut usia tidak
potensial terlantar
yang meninggal
dunia dimakamkan
sesuai dengan
agamanya dan
menjadi tanggung
jawab pemerintah
dan/atau
masyarakat
6. Partisipasi
Sipil
dan
Pekerjaan
Bab I (ketentuan
umum) pasal 1:
lanjut usia potensial
adalah lanjut
usia yang masih
mampu melakukan
pekerjaan dan
atau kegiatan yang
dapat menghasilkan
barang dan/atau
jasa.
Pasal 9 ayat
(1): pelayanan
kesempatan
kerja bagi lanjut
usia potensial
dimaksudkan
memberi
peluang untuk
mendayagunakan
pengetahuan,
keahlian,
kemampuan,
keterampilan, dan
pengalaman yang
dimilikinya.
Bab IV pasal 10
ayat (2) point (e)
: pengetahuan
masyarakat
(community
knowledge), yaitu
pengetahuan yang
dimiliki masyarakat
dalam bentuk
komunikasi, informasi
dan edukasi yang
dapat didayagunakan
untuk kegiatan
penangannan lanjut
usia seperti lomba
mengarang dan usaha
ekonomi produktif
(uep)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
67
Bab VI
(Pelaksanaan) pasal
15 (1): pelayanan
kesempatan
kerja bagi lanjut
usia potensial
dimaksudkan
memberi
peluang untuk
mendayagunakan
pengetahuan,
keahlian,
kemampuan,
keterampilan, dan
pengalaman yang
dimilikinya.
Pasal 9 ayat
(2): pelayanan
kesempatan kerja
sebagaimana
dimaksud
dalam ayat (1)
dilaksanakan
pada sektor
formal dan non
formal, melalui
perseorangan,
kelompok/
organisasi atau
lembaga baik
pemerintah
maupun
masyarakat.
Bab VI
(Pelaksanaan) pasal
15 (2): pelayanan
kesempatan kerja
sebagaimana
dimaksud
pada ayat (1)
dilaksanakan pada
sektor formal dan
nonformal, melalui
perseorangan,
kelompok/
organisasi, atau
lembaga, baik
pemerintah maupun
masyarakat.
Pasal 12:
setiap pekerja/
buruh lanjut
usia potensial
mempunyai hak
dan kewajiban
yang sama dengan
pekerja/buruh
lainnya sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan yang
berlaku.
68
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Pasal 15 ayat
(1): lanjut usia
potensial yang
mempunyai
keterampilan dan/
atau keahlian
untuk melakukan
usaha sendiri atau
melalui kelompok
usaha bersama
dapat diberikan
bantuan sosial.
7. Komunikasi
dan
Informasi
Pasal 25 ayat
(2): penyediaan
aksesbilitas yang
berbentuk non
fisik sebagaimana
dimaksud dalam
pasal 24 hurub b
meliputi:
a. Pelayanan informasi
b. Pelayanan
khusus
Pasal 30:
pelayanan
informasi
sebagaimana
dimaksud dalam
pasal 25 ayat
(2) huruf a,
dilaksanakan
dalam bentuk
penyediaan dan
penyebarluasan
informasi yang
menyangkut
segala bentuk
pelayanan yang
disediakan bagi
lanjut usia.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
69
Pasal 31:
pelayanan khusus
sebagaimana
dimaksud dalam
pasal 25 ayat
(2) huruf b,
dilaksanakan
dalam bentuk:
a. Penyediaan
tanda-tanda
khusus, bunyi
dan gambar
pada tempattempat khusus
yang disediakan pada
setiap sarana
dan prasarana
pembangunan/
fasilitas umum
b. Penyediaan
media massa
sebagai sumber informasi
dan sarana komunikasi antar
lanjut usia.
8. Dukungan Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatan
70
Bab V
(Pemberdayaan)
pasal 11: upaya
peningkatan
kesejahteraan
sosial bagi lanjut
usia potensial
meliputi: a.
Pelayanan
keagamaan dan
mental spiritual;
b. Pelayanan
kesehatan;
c. Pelayanan
kesempatan kerja;
Pasal 8 ayat
(1): pelayanan
kesehatan
dimaksudkan
untuk memelihara
dan meningkatkan
derajat kesehatan
dan kemampuan
lanjut usia agar
kondisi fisik,
mental, dan
sosialnya dapat
berfungsi secara
wajar.
Bab IV pasal 10
ayat (2) point (c) :
dana masyarakat
(community fund)
yaitu dana-dana
masyarakat seperti
dana jaminan
kesehatan masyarakat
(Jamkesmas) yang
digunakan bagi
penanganan lanjut
usia.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
d. Pelayanan
pendidikan dan
pelatihan; e.
Pelayanan untuk
mendapatkan
kemudahan dalam
penggunaan
fasilitas, sarana dan
prasarana umum;
f. Pemberian
kemudahan dalam
layanan dan
bantuan hukum; g.
Bantuan sosial.
Bab V
(Pemberdayaan)
pasal 12: upaya
peningkatan
kesejahteraan
sosial bagi
lanjut usia tidak
potensial meliputi:
a. Pelayanan
keagamaan dan
mental spiritual;
b. Pelayanan
kesehatan; c.
Pelayanan untuk
mendapatkan
kemudahan dalam
penggunaan
fasilitas, sarana dan
prasarana umum;
d. Pemberian
kemudahan dalam
pelayanan dan
bantuan hukum; e.
Perlindungan sosial.
Pasal 8 ayat
(2) : pelayanan
kesehatan bagi
lanjut usia sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1)
dilaksanakan
melalui
peningkatan :
a. Penyuluhan dan
penyebarluasan
informasi kesehatan lanjut
usia
b. Upaya penyembuhan (kuratif),
yang diperluas
pada bidang
pelayanan
geriatrik/gerontologik
c. Pengembangan
lembaga perawatan lanjut
usia yang menderita penyakit
kronis dan/
atau penyakit
terminal
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
71
d. derita penyakit
kronis dan/
atau penyakit
terminal
Bab VI
(Pelaksanaan) pasal
14 (1): pelayanan
kesehatan
dimaksudkan
untuk memelihara
dan meningkatkan
derajat kesehatan
dan kemampuan
lanjut usia, agar
kondisi fisik,
mental, dan
sosialnya dapat
berfungsi secara
wajar.
Bab VI
(Pelaksanaan) pasal
14 (2): pelayanan
kesehatan bagi
lanjut usia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan melalui
peningkatan: a.
Penyuluhan dan
penyebarluasan
informasi kesehatan lanjut
usia; b. Upaya
penyembuhan
(kuratit), yang
diperluas pada
bidang pelayanan
geriatrik/gerontologik; c.
Pengembangan
lembaga perawatan
lanjut usia yang.
72
Pasal 8 ayat
(3): untuk
mendapatkan
pelayanan
kesehatan bagi
lanjut usia yang
tidak mampu,
diberikan
keringanan
biaya sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundangundangan yang
berlaku.
Bab IV pasal 10
ayat (2) point (c) :
dana masyarakat
(community fund)
yaitu dana-dana
masyarakat seperti
dana jaminan
kesehatan masyarakat
(Jamkesmas) yang
digunakan bagi
penanganan lanjut
usia.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
menderita kronis
dan/atau penyakit
terminal
Bab VI
(Pelaksanaan)
pasal 14 (3): untuk
mendapatkan
pelayanan
kesehatan bagi
lanjut usia yang
tidak mampu,
diberikan
keringanan dan
biaya sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundanganundangan yang
berlaku.
73
Undang-undang RI No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan
untuk: meningkatkan taraf kesejahteraan; kualitas dan kelangsungan
hidup; memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian; meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah
dan menangani masalah kesejahteraan sosial; meningkat kan
kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
secara melembaga dan berkelanjutan; meningkatkan kualitas
manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Penyelenggaraan
kesejahteraan sosial dilakukan berdasarkan asas: kesetiakawanan,
keadilan, kemanfaatan, keterpaduan, kemitraan, keterbukaan,
akuntabilitas, partisipasi, profesionalitas, dan keberlanjutan.
Undang-undang RI No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar Manusia
mencakup hak untuk hidup, hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan,
hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, hak
anak, kewajiban dasar manusia, kewajiban dan tanggung jawab
pemerintah, pembatasan dan larangan, komisi nasional hak asasi
manusia, partisipasi masyarakat, pengadilan hak asasi masyarakat.
Rencana Aksi Nasional Lanjut Usia 2009-2014 (RAN-LU).
Merupakan wujud komitmen pemerintah dalam pemenuhan dan
perlindungan lanjut usia yang ditandatangani Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat R.I. pada bulan Desember 2008.
RAN-LU adalah pengejawantahan dan hasil reduksi dari sejumlah
komitmen nasional dan internasional yang diharapkan mampu
74
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
75
pengarusutamaan penduduk lanjut usia dalam pembangunan. Kedua, mempertahankan kesehatan dan
kesejahteraan lanjut usia. Ketiga, lingkungan yang mendukung dan ramah semua usia termasuk lanjut usia.
Prioritas ketiga ini selaras dengan delapan dimensi yang
dipromosikan oleh WHO. Dan sebaliknya adanya kota
ramah lansia mendukung terwujudnya prioritas satu dan
dua.
Masing-masing prioritas rencana aksi internasional
ini mencakup sejumlah isu. Isu yang dicakup oleh
prioritas pertama pegarusutamaan penduduk lanjut
usia dalam pembangunan adalah, Isu 1: partisipasi aktif
dalam masyarakat dan pembangunan; isu 2: pekerjaan
dan angkatan kerja para lanjut usia; isu 3: pembangunan pedesaan, migrasi dan urbanisasi; Isu 4: akses
pengetahuan, pendidikan dan pelatihan; Isu 5: solidaritas
antargenerasi; isu 6: penghapusan kemiskinan; Isu 7:
jaminan pendapatan, jaminan sosial/keamanan sosial,
dan pencegahan kemiskinan; Isu 8: situasi darurat.
Isu yang dicakup oleh prioritas kedua mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan lanjut usia di antaranya, Isu 1: peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
hidup; Isu 2: akses pelayanan kesehatan yang setara dan
universal; Isu 3: para lansia dan HIV/AIDS; Isu 4: pelatihan untuk petugas kesehatan dan para profesional; Isu 5:
kebutuhan kesehatan mental bagi para lansia; Isu 6: para
lansia dan penyandang cacat.
Isu yang dicakup oleh prioritas ketiga lingkungan
yang mendukung dan rahmah semua usia termasuk lanjut usia di antaranya, Isu 1: perumahan dan lingkungan
76
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
77
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
79
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
81
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
83
Check List
Lingkungan Kota bersih dengan peraturan Area publik bersih dan nyayang diterapkan untuk memman (RLA01a)
batasi kebisingan dan bau
Taman dan tempat duduk
menyengat atau berbahaya di
di luar jumlahnya memadai,
tempat umum (RLA01a)
terawat dengan baik dan
aman (RLA02a)
Ruang
Ruang hijau dirawat baik
Hijau
dan aman dengan fasilitas
Jalan untuk pejalan kaki
dan Jalur
toilet dan perlindungan
terawat dengan baik,
Pejalan
cukup serta tempat duduk
bebas hambatan dan diuterjangkau (RLA02a)
tamakan untuk pejalan kaki
Jalur ramah pejalan
(RLA03a)
bebas hambatan, mulus,
mempunyai toilet dan mudah Jalan anti-selip, cukup luas
untuk kursi roda dan meterjangkau (RLA03a)
miliki bagian trotoar yang
Bangku
Tempat duduk tersedia
sama rata dengan permuruang
terutama di taman, tempat
kaan jalan (RLA04a)
terbuka
pemberhentian dan ruang
Persimpangan untuk pepublik serta di tempatkan
jalan kaki memiliki jumlah
cukup baik, dirawat baik,
dan diawasi untuk menjamin
yang memadai dan aman
akses bagi semua (RLA02a)
bagi penyandang cacat,
memiliki tanda anti selip,
Trotoar
Trotoar dirawat dengan
petunjuk visual dan audio,
baik, mulus, anti slip dan
dan waktu yang mencucukup lebar bagi kursi roda
kupi untuk menyebrang
dengan tepi landai ke jalanan
(RLA05A, RLA05B)
(RLA04a)
Trotoar bebas segala
Pengemudi memberikan
hambatan (seperti asongan,
jalan bagi pejalan kaki kemobil, pepohonan, tinja
tika di persimpangan dan
binatang, salju) dan pejalan
penyebrangan (RLA06a)
mempunyai prioritas
Jalur sepeda dipisahkan
penggunaan (RLA03a)
dari jalur pejalan kaki serta
jalan-jalan lain (RLA07a)
84
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Jalanan
Lalu lintas
Jalur
sepeda
Keamanan
Pelayanan
Keamanan umum di
semua ruang terbuka dan
bangunan merupakan
prioritas sebagai contoh
upaya untuk menurunkan
resiko pada bencana alam,
penerangan jalan baik, patrol
polisi, pentaatan hukum,
dan inisiatif dukungan
masyarakat dan keselamatan
pribadi (RLA08a, RLA08b)
Pelayanan terkelompok,
lokasi dekat tempat tinggal
lansia dan mudah diakses
(contoh lokasi di lantai dasar
bangunan) (RLA09a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
85
Toilet
umum
Tabel 15.
Tabel Check List Transportasi Ramah Lansia (Lanjutan)
Long Check Lict
Sub Domain
Keterjangkauan
Check List
Transportasi umum
terjangkau bagi semua
lansia (RLB01a)
86
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
87
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Informasi
Transport
komunitas
Taksi
Jalanan
Informasi di berikan
kepada lansia mengenai
penggunaan transportasi
umum dan berbagai
pilihan transportasi yang
tersedia (RLB08a)
Jadwal jelas dan mudah
terjangkau (RLB08a)
Jadwal dengan jelas
menunjukkan rute bis
yang dapat diakses oleh
orang cacat (RLB08a)
Layanan transport
komunitas termasuk
sopir relawan dan
layanan ulang-alik
tersedia untuk membawa
lansia ke kegiatan dan
tempat khusus (RLB09a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
89
90
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Tabel 16.
Tabel Check List Perumahan Ramah Lansia
Long Check Lict
Sub Domain
Keterjangkauan
Layanan
penting
Desain
Modifikasi
Check List
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
91
modifikasi perumahan
(RLC05a)
Terdapat pengertian baik
tentang cara perumahan
dapat dimodifikasi untuk
memenuhi kebutuhan
lansia (RLC05a)
Perawatan
Penuaan di
tempat
Integrasi
komunitas
Opsi
perumahan
92
Layanan perawatan
terjangkau bagi lansia
Terdapat pemberi
layanan yang mempunyai
kualifikasi sesuai
dan dapat diandalkan
melakukan pekerjaan
perawatan
Perawatan umum,
akomodasi sewa dan
area umum di rawat
dengan baik
Perumahan terletak dekat
layanan dan fasilitas
Layanan terjangkau
diberikan untuk
memungkinkan lansia
tinggal di rumah, untuk
menua di tempat
Lansia mengetahui
dengan baik layanan
yang tersedia untuk
membantu mereka
menua di tempat
Desain perumahan
menfasilitasi integrasi
berkelanjutan bagi lansia
ke dalam komunitas
Pilihan perumahan yang
sesuai dan terjangkau
tersedia bagi lansia,
termasuk lansia lemah
dan cacat di lokasi
mereka (RLC07a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Tabel 17.
Tabel Check List Partisipasi Sosial Ramah Lansia
Long Check Lict
Sub Domain
Aksesibilitas
pada
peristiwa
dan
aktivitas
Check List
93
Keterjangkauan
Ruang
lingkup
peristiwa
dan
kegiatan
Fasilitas
dan lokasi
94
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
perpustakaan, pusat
komunitas di daerah
tinggal, taman dan kebun
(RLD07a)
Fasilitas terjangkau
dan lengkap untuk
memungkinkan
partisipasi orang dengan
disabilitas atau mereka
yang memerlukan
pengasuhan
Promosi
dan
pemberitahuan
tentang
aktivitas
Menghadapi isolasi
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
95
Mempertahankan
integrasi
komunitas
Tabel 18.
Tabel Check List Penghormatan dan Inklusi
(Keterlibatan) Sosial Ramah Lansia
Long Check Lict
Sub Domain
Layanan
penghormatan dan
inklusif
96
Check List
Lansia dikonsultasikan
Orang tua diajak berbicara
oleh layanan publik,
secara reguler oleh masyarakat
relawan dan komersial
umum, sukarela, dan layanan
bagaimana cara pembekomersial tentang bagaimana
rian layanan yang lebih
mereka bisa melayani para lanbaik (RLE01a)
sia dengan lebih baik (RLE01a)
Layanan publik dan
Pelayanan dan produk tersedia
komersial memberikan
dalam berbagai macam jenis
layanan dan produk
(RLE02a)
disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi
Staf pelayanan sopan dan
lansia (RLE02a)
membantu (RLE03a)
Layanan mempunyai staf
yang membantu dan santun yang terlatih untuk
melayani lansia (RLE03a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Pandangan
publik
tentang
kelanjutusiaan
Interaksi
intergenerasi dan
keluarga
Pendidikan
publik
Inklusi
komunitas
Lingkungan, aktivitas
dan peristiwa dalam
komunitas menarik
masyarakat segala usia
melalui akomodasi
kebutuhan dan preferensi
spesifik usia (RLE05a)
Lansia khusus
dimasukkan kegiatan
komunitas keluarga
(RLE06a)
Aktivitas yang
mempertemukan
berbagai generasi
untuk kesenangan dan
perayaan bersama
secara rutin di
selenggarakan
Pembelajaran tentang
kelanjutan usiaan dan
lansia di masukan ke
dalam kurikulum sekolah
dasar dan menengah
(RLE07a)
Lansia terlibat secara
aktif dan rutin dalam
aktivitas sekolah dengan
murid dan guru
Lansia memperoleh
kesempatan untuk
berbagi pengetahuan,
sejarah dan keterampilan
dengan generasi lain
Lansia dimasukan
sebagai mitra penuh
dalam pengambilan
keputusan masyarakat
yang menyangkut dirinya
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
97
Tabel 19.
Tabel Check List Partisipasi Sipil
dan Pekerjaan Ramah Lansia
Long Check Lict
Sub Domain
Opsi
kerelawanan
98
Check List
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Opsi
pekerjaan
Pelatihan
Terdapat lingkup
kesempatan lansia
bekerja (RLF03a)
Kebijakan dan legislasi
mencegah diskriminasi
atas dasar usia (RLF04a)
Pensiun adalah pilihan
bukan keharusan
Terdapat kesempatan
fleksibel dengan pilihan
untuk pekerjaan paruh
waktu atau musiman bagi
lansia (RLF03a)
Terdapat program
pekerjaan dan agen untuk
lansia (RLF04a)
Organisasi pekerja
(seperti buruh)
mendukung opsi fleksibel
seperti pekerjaan paruh
waktu dan relawan untuk
memungkinkan lebih
banyak partisipasi lansia
(RLF02a)
Majikan dianjurkan
memperkerjakan dan
mempertahankan pekerja
lansia (RLF04a)
Pelatihan kesempatan
setelah pensiun diberikan
kepada lansia (RLF07a)
Kesempatan pelatihan
kembali seperti pelatihan
teknologi baru tersedia
lansia (RLF07a)
Organisasi relawan
memberikan pelatihan
untuk posisi lansia
(RLF07a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
99
Keterjangkauan
Partisipasi
sipil
100
Kesempatan sebagai
relawan atau pekerjaan
dibayar disebarluaskan
dan dipromosikan
(RLF01a)
Transportasi untuk
bekerja disediakan
(RLF01a)
Tempat kerja disesuaikan
untuk memenuhi
kebutuhan orang cacat
(RLF05a)
Tidak dikenakan biaya
bagi pekerja yang
berpartisipasi secara
dibayar ataupun sukarela
(RLF01a)
Terdapat dukungan
bagi organisasi (contoh
pembiayaan atau biaya
asuransi lebih rendah)
untuk merekrut melatih
relawan lansia (RLF01a)
Dewan penasehat,
pimpinan organisasi,
dll, termasuk lansia
(RLF08a)
Dukungan
memungkinkan lansia
untuk berpartisipasi
dalam pertemuan
dan peristiwa sipil,
seperti pemesanan
tempat, dukungan
bagi orang cacat, alat
bantu pendengaran dan
transportasi (RLF08a)
Kebijakan, program, dan
rencana untuk lansia,
termasuk kontribusi dari
lansia (RLF08a)
Lansia dianjurkan untuk
berpartisipasi (RLF08a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Kontribusi
berharga
Kewirausahaan
Pembayaran
Lansia dihormati
dan diakui untuk
kontribusinya
Majikan dan organisasi
peka terhadap kebutuhan
pekerja lansia
Keuntungan
memperkerjakan pekerja
lansia dipromosikan di
antara majikan
Terdapat dukungan
untuk wirausaha lansia
dan kesempatan untuk
wirausaha (seperti pasar
untuk menjual hasil
pertanian dan kerajinan,
pelatihan usaha kecil,
dan usaha mikro bagi
lansia) (RLF06a)
Informasi diperuntukan
bagi dukungan bisnis
kecil dan rumah tangga
dalam format sesuai
untuk pekerja lansia
(RLF06a)
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
101
Tabel 20.
Tabel Check List Komunikasi dan Informasi Ramah Lansia
Long Check Lict
Sub Domain
Tawaran
informasi
Check List
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Masyarakat beresiko
petunjuk bagaimana cara
terisolasi sosial
memutar pesan setiap waktu
memperoleh informasi
(RLG09a)
melalui individu
Peralatan elektronik seperti
terpercaya yang
telefon seluler, radio, televisi,
berinteraksi seperti
bank dan mesin pembeli tiket
relawan dan pengunjung,
memiliki tombol-tombol yang
pekerja dukungan rumah,
besar serta huruf yang jelas
penata rambut, pengelola
(RLG10a)
atau pengasuh (RLG05a) Ada akses luas untuk komputer
Individu di kantor publik
dan internet umum atau
dan bisnis memberikan
dengan tarif yang serendah
layanan baik secara
mungkin di tempat umum
pribadi sesuai permintaan
seperti kantor pemerintah,
(RLG06a)
tempat rekreasi masyarakat,
dan perpustakaan (RLG11a)
Informasi
cetak
Bahasa
sederhana
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
103
Pengguna mempunyai
pilihan untuk berbicara
dengan seseorang atau
meninggalkan pesan
untuk ditelepon kembali
Peralatan elektronik
seperti telepon, radio,
televisi, dan mesin bank
atau karcis, mempunyai
tombol dan huruf besar
(RLG10a)
Tampilan panel mesin
layanan bank, pos, dan
lainnya mempunyai
pencahayaan cukup dan
dapat dijangkau oleh
orang berbagai ukuran
Komputer
dan
internet
104
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Tabel 21.
Tabel Check List Dukungan Masyarakat
dan Pelayanan Kesehatan Ramah Lansia
Long Check Lict
Sub Domain
Keterjangkauan
layanan
Check List
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
105
Tawaran
layanan
Dukungan
relawan
Pelayanan terkoordinisir
dengan baik, dan
administrasi mudah
(RLH07a)
Tempat pemakaman
memadai dan dapat diakes
(RLH11a)
Perencanaan keadaan
darurat masyarakat
mempertimbangkan
kerentanan dan kapasitas
para lansia (RLH12a)
106
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
107
73.8
70
60
40
61.1
58.5
50
76.9
53.2
52
42.9
agak
sesuai, s
esuai, sa
ngat
sesuai
sesuai, s
angat
sesuai
30
23.4
20
10
0
0.4
Individu
4.5
Kelurahan
SKPD
Sangat
Sesuai
0.5
Observasi Pwwc
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
8. Dukungan
Komunitas dan
Pelayanan
1.Gedung dan
Ruang Terbuka
100
80
2. Transportasi
60
Individu
40
20
7. Komunikasi
dan Informasi
3. Perumahan
Kelurahan
SKPD
6. Partisipasi Sipil
dan Pekerjaan
4. Partisipasi
Sosial
Observasi
Pwwc
5. Penghormatan
dan Inklusi Sosial
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
109
8.
Dukungan
Komunitas
dan
7.
Komunikas
i dan
Informasi
80
2.
Transporta
si
60
40
20
3.
Perumaha
n
6.
Partisipasi
Sipil dan
Pekerjaan
4.
Partisipasi
Sosial
agak
sesuai, sesuai,
sangat sesuai
sesuai, sangat
sesuai
Sangat sesuai
5.
Penghorm
atan dan
Inklusi
110
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Dimensi
Kategori
Pencapaian
35.2
40.1
31.3
55.6
Orange
Orange
Orange
Kuning
48.7
Orange
16.9
52.2
Merah
Kuning
53.8
Kuning
42.9
Orange
Dari data analisis lebih rinci dengan menunjukkan skor penilaian dari semua indikator pada tiap dimensi, dapat dipahami
bagaimana total 14 kota sampel dinilai masih berwarna orange
dengan skor 42.9%. Capaian yang baru akan mendekati skor
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
111
112
Hijau
Jumlah
Variabel
26.7
73.3
0.0
0.0
15
2. Transportasi
27.3
40.9
27.3
4.5
22
3. Perumahan
50.0
50.0
0.0
0.0
4. Partisipasi Sosial
0.0
30.0
70.0
0.0
10
5. Penghormatan dan
Inklusi/Keterlibatan
Sosial
11.1
33.3
55.6
0.0
100.0
0.0
0.0
0.0
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
7. Komunikasi
dan Informasi
9.1
27.3
54.5
9.1
11
8. Dukungan Masyarakat
dan Pelayanan
Kesehatan
0.0
33.3
58.3
8.3
12
Total
25.3
38.9
32.6
3.2
95
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
113
114
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
115
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
RLA02a
RLA03a
RLA04a
RLA05a
RLA05b
Langsung
Ruang terbuka hijau dengan tempat
duduk jumlahnya memadai, terawat
dengan baik dan aman.
Jalan untuk pejalan kaki (trotoar)
terawat dengan baik, bebas dari hambatan dan dikhususkan bagi pejalan
kaki.
Trotoar anti selip (tidak licin), cukup
luas untuk kursi roda dan sama rata
dengan permukaan jalan.
Tempat penyeberangan untuk pejalan
kaki jumlahnya memadai, aman bagi
penyandang cacat dan memiliki tanda
anti selip (tidak licin/tanda kalau licin
dikasih tahu).
Lampu persimpangan jalan memungkinkan cukup waktu untuk lansia
menyebrang jalan dan memiliki tanda
visual dan audio.
Kategori
pencapaian
39.1
Orange
27.7
Orange
19.9
Merah
24.9
Merah
36.0
Orange
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
117
118
61.1
Kuning
12.6
Merah
58.0
Kuning
45.0
Orange
30.5
Orange
47.7
Orange
30.9
Orange
11.2
Merah
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
42.7
Orange
41.5
Orange
6.4.2.Transportasi
Dalam mendukung kota sebagai kota ramah lansia
salah satu indikatornya adalah transportasi umum
yang mempunyai tarif standar yang jelas dan harganya
terjangkau bagi lansia. Secara keseluruhan capaian
14 kota Indonesia pada indikator ini cukup bagus.
Penilaian masyarakat mencapai 75.7%. Indikator ini
sekaligus merupakan persentase paling tinggi yang
diberikan oleh responden pada dimensi transportasi
dan berkaitan langsung dengan lanjut usia. Namun
sebaliknya transportasi khusus bagi penyandang cacat
belum sepenuhnya tersedia. Total persentase penilaian
masyarakat pun masih sangat rendah, hanya 1.6% (Tabel
24b).
Sementara pada indikator yang tidak langsung berkaitan dengan lanjut usia, persentase paling tinggi adalah
mengenai rambu-rambu lalu lintas dan persimpangan
jalan terletak di tempat yang tepat dan terlihat dengan
jelas, sebesar 71.0%. Sebaliknya pelayanan transportasi
sukarela tersedia ketika transportasi umum jumlahnya
terbatas masih menunjukkan persentase yang masih
rendah, yaitu hanya 8.7%.
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
119
Mungkin kurang ya adakalanya juga gini, lampu lalulintasnya udah merah tapi si pengendara memaksakan
diri. Walaupun orang-orang ada yang masih nyebrang
itukan, nerabas gitu.. (S, SKPD, 04 Maret 2013)
Tabel 24b. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai
dan Sangat Sesuai Indikator Dimensi Transportasi
tRanSpORtaSI
Langsung
RLB01a Transportasi umum mempunyai tarif
standar yang jelas dan harganya terjangkau bagi lansia.
RLB04a Kendaraan umum bersih, terawat,
mudah diakses (landasan dapat diturunkan, tangga rendah, tempat duduk
lebar).
RLB04b Kendaraan umum tidak penuh sesak
dan tersedia tempat duduk yang diprioritaskan untuk lansia.
RLB05a Transportasi khusus tersedia bagi
penyandang cacat.
RLB08a Informasi tentang rute, jadwal perjalanan dan informasi khusus lainnya
tersedia bagi pengguna transportasi
terutama lansia.
RLB10a Taksi terjangkau dengan diskon atau
tarif subsidi untuk lansia berpenghasilan rendah.
RLB10b Sopir taksi berperilaku sopan dan
selalu membantu.
120
Kategori
pencapaian
75.7
Hijau
39.7
Orange
21.1
Merah
1.6
Merah
37.9
Orange
7.1
Merah
66.0
Kuning
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
RLB17a Tempat parkir dan area untuk menurunkan penumpang bagi lansia dan
penyandang cacat tersedia di kota ini.
tidak Langsung
RLB02a Transportasi umum tersedia dan dapat
diandalkan termasuk pada malam hari,
akhir pekan dan hari libur.
RLB03a Transportasi umum dapat menjangkau
semua tempat, serta info rute dan
jenis kendaraan yang jelas.
RLB03b Rute transportasi terhubung dengan
berbagai pilihan transportasi lain.
RLB06a Pengemudi kendaraan umum memberhentikan kendaraannya di tempat
yang sudah ditentukan dan dekat
dengan trotoar supaya mempermudah
penumpang untuk naik dan turun.
RLB06b Pengemudi kendaraan umum selalu
menunggu penumpang untuk duduk
terlebih dahulu sebelum menjalankan
kendaraan.
RLB07a Terminal bis dan tempat pemberhentian bis terletak di lokasi yang nyaman,
mudah diakses, aman dan bersih.
RLB07b Terminal bis dan tempat pemberhentian bis memiliki penerangan yang
cukup, tanda lokasi yang jelas, tempat
duduk dan shelter yang mencukupi.
RLB09a Pelayanan transportasi sukarela
tersedia ketika transportasi umum
jumlahnya terbatas.
2.3
Merah
49.1
Orange
63.6
Kuning
70.3
Kuning
30.9
Orange
56.6
Kuning
42.1
Orange
44.4
Orange
8.7
Merah
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
121
RLB11a Jalan-jalan terawat dengan baik, selokan tertutup dan lampu penerangan
jalan cukup.
RLB12a Pengaturan lalu lintas tertata dengan
baik.
RLB13a Jalan bebas dari hambatan yang bisa
menghalangi pandangan pengemudi.
RLB14a Rambu rambu lalu lintas dan persimpangan jalan terletak di tempat yang
tepat dan terlihat dengan jelas.
RLB15a Pendidikan bagi para pengemudi dan
kursus penyegaran kembali dianjurkan
bagi semua pengemudi kendaraan.
RLB16a Tempat parkir dan area untuk menurunkan penumpang keadaannya
aman, jumlahnya mencukupi dan
nyaman.
38.1
Orange
48.1
Orange
59.9
Kuning
71.0
Kuning
15.1
Merah
32.6
Orange
6.4.3. Perumahan
Rumah merupakan kebutuhan pokok, sehingga keberadaan rumah sangat penting bagi lanjut usia. Pilihan
rumah yang sesuai dan terjangkau serta terdapat cukup
ruang untuk memungkinkan lanjut usia bergerak bebas
di dalam rumah merupakan salah satu ciri rumah ramah
lanjut usia. Penilaian masyarakat menunjukkan dimensi
Perumahan dinilai masih kurang memenuhi kategori ciri
ramah lanjut usia. Hal ini dapat dilihat dari persentase
tertinggi yang berhubungan langsung dengan lansia untuk
indikator perumahan hanya 45.9%, yaitu indikator masih
cukup ruang untuk memungkinkan lanjut usia bergerak
bebas di dalam rumah (Tabel 24c). Persentase paling
122
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Kategori
pencapaian
18.2
Merah
45.9
Orange
19.4
Merah
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
123
19.3
Merah
9.9
Merah
34.8
Orange
56.7
Kuning
46.2
Orange
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Kategori
pencapaian
70.6
Kuning
73.8
Kuning
52.3
Kuning
43.5
Orange
59.1
Kuning
35.8
Kuning
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
125
52.2
Kuning
49.4
Orange
68.7
Kuning
51.1
Kuning
126
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Kategori
pencapaian
Langsung
RLE01a Pelayanan umum, sukarela, dan pelayanan komersial selalu mengajak
bicara lansia secara teratur tentang
bagaimana melayani mereka dengan
lebih baik.
RLE03a Pegawai yang siap membantu santun
serta terlatih.
RLE04a Para lansia dimasukkan dalam media
(surat kabar/tv/radio) dan digambarkan
secara positif tanpa stereotif tertentu (contoh stereotif: sakit-sakitan,
pelit, menjadi beban, terlalu lambat,
pikun,dan lain-lain).
42.9
Orange
57.0
Orange
32.8
Orange
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
127
48.2
Orange
69.4
Kuning
9.2
Merah
68.7
Kuning
54.1
Kuning
56.0
Kuning
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Kategori
pencapaian
Langsung
RLF01a Terdapat pilihan bagi lansia untuk
berpartisipasi sebagai relawan dengan
pelatihan, pengakuan, petunjuk dan
kompensasi biaya yang dikeluarkan.
RLF02a Kualitas dari pekerja lansia ditingkatkan.
RLF03a Terdapat berbagai macam kesempatan
kerja bagi lansia yang fleksibel dan
berpendapatan bagus.
RLF04a Ada kebijakan dan peraturan dalam
mencegah diskriminasi atas dasar usia
dalam perekrutan, kenaikan jabatan dan
pelatihan untuk pekerja.
RLF05a Tempat kerja disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan orang cacat (difabel).
RLF06a Terdapat dukungan untuk wirausaha
dan kesempatan untuk wirausaha bagi
lansia.
RLF07a Kesempatan pelatihan setelah pensiun
diberikan kepada lansia.
RLF08a Badan-badan pengambil keputusan di
sektor pemerintah, swasta, sukarela
mendorong partisipasi dan keanggotaan
lansia.
22.4
Merah
16.2
Merah
14.2
Merah
12.5
Merah
8.1
Merah
21.1
Merah
16.1
Merah
24.9
Merah
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
129
76.8
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Kategori
pencapaian
Hijau
16.0
Merah
37.1
Orange
42.8
Orange
54.1
Kuning
66.6
Kuning
62.0
Kuning
64.2
Kuning
56.3
Kuning
41.7
Orange
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
131
RLG11a layanan Komputer dan internet tersedia secara luas dan bisa diakses secara murah di tempat - tempat umum
(kantor pemerintah, tempat rekreasi
dan perpustakaan).
61.2
Kuning
132
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
RLH02a
RLH04a
RLH05a
RLH06a
RLH08a
RLH09a
Langsung
Pelayanan kesehatan dan dukungan
komunitas untuk promosi, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan lansia
memadai.
Layanan kerumah termasuk layanan kesehatan, layanan pribadi dan
kerumah tanggaan tersedia bagi
lansia.
Fasilitas layanan tempat tinggal seperti
rumah pensiunan dan panti terletak
dekat daerah layanan dan tempat tinggal sehingga penghuni tetap terintegrasi dalam masyarakat.
Fasilitas kesehatan dibangun sesuai
dengan standar keselamatan dan bisa
diakses dengan mudah bagi lansia dan
orang dengan keterbatasan.
Informasi tentang layanan kesehatan
dan layanan sosial tersedia dengan
jelas dan bisa diakses oleh lansia.
Petugas pelayanan menghormati, membantu, terlatih dalam melayani lansia.
Lansia yang kurang mampu juga bisa
mengakses layanan fasilitas kesehatan
dan layanan sosial.
Kategori
pencapaian
63.1
Kuning
31.5
Orange
29.3
Orange
64.9
Kuning
62.1
Kuning
66.3
Kuning
64.2
Kuning
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
133
134
34.0
Orange
58.7
Kuning
29.9
Orange
76.8
Hijau
64.5
Kuning
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
135
136
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
137
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Surabaya Ramah Lansia. Di Dinas Sosial telah menganggarkan 9 Milyar Rupiah untuk menunjang makanan untuk
Lansia di Surabaya, khususnya Lansia miskin dan sangat
miskin, Candra Ramayana menjelaskan. Jumlah lansia
ini lebih besar dari balita di Surabaya sekitar 2,5 persen.
Karena itu, lansia layak mendapatkan perhatian besar,
ujarnya menambahkan.
Selain itu di beberapa Dinas atau instansi pemerintah
juga mengupayakan program yang ramah lansia. Dinas
PU misalnya, mereka membangun harus memperhatikan
kebutuhan serta kemudahan bagi lansia, seperti membuat
pegangan pada fasilitas umum, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan adanya Taman Lansia, ada juga pelatihan
dan solusi bisnis untuk lansia, dan masih banyak lagi,
terangnya.( http://surabaya1.com, 22 September 2012)
Jakarta Ramah Lansia, Oleh Saparinah Sadli, Guru Besar
dan Peneliti Kajian Kelansiaan Universitas Indonesia:
Ibu kota ini mesti menjadi Jakarta Ramah Lansia dengan
menyajikan Layanan Umum yang Ramah Lansia, antara
lain: (1) Membuat jalur khusus di bank bilamana banyak
lansia datang mengambil uang pensiun. Mungkin jalur ini
hanya diadakan di minggu pertama setiap bulan dan pada
jam-jam tertentu. Mereka mengambil pensiunnya sendiri,
bukan karena anaknya atau keluarganya tidak mau membantu, tetapi karena bagi lansia merasakan kemandiriannya merupakan suatu kenikmatan tersendiri. (2) Bank yang
melayani para nasabah yang mengambil uang pensiun,
sebaiknya menyediakan tempat duduk khusus bagi lansia
yang harus menunggu pasangannya yang sedang antri
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
139
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
141
142
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
4.
Perkembangan berkelanjutan
siklus 5-tahun sampai dengan
2030
Tahun ke 3-5
2. Implementasi
a. Pelaksanaan rencana
kerja
b. Memonitor indikator
3.
Evaluasi Kemajuan
a. Mengukur kemajuan
b. Mengidentifikasi
keberhasilan dan
kelemahan yang masih
ada
c. Menyerahkan laporan
kemajuan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
143
144
Baseline 2013
goal 2030
tOtaL
1. Gedung dan Ruang Terbuka
Orange
Orange
Hijau
Hijau
2. Transportasi
Orange
Hijau
3. Perumahan
Orange
Hijau
4. Partisipasi Sosial
Kuning
Hijau
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Orange
Hijau
Merah
Hijau
Kuning
Hijau
Kuning
Hijau
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
145
Indeks
2013
Minimal
indeks
2030
35.2
75.0
39.8
2.7
40.1
31.3
75.0
75.0
75.0
34.9
43.7
2.3
2.9
19.4
1.3
55.6
Minimal
Minimal
progres 15 progres per
tahun
tahun
48.7
75.0
26.3
1.8
16.9
75.0
58.1
3.9
52.2
75.0
22.8
1.5
53.8
75.0
21.2
1.4
42.9
75.0
32.1
2.1
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
tahun 2028 indeks total semua dimensi sudah mencapai kategori warna kuning. Akhirnya tahun 2030, indeks total semua
dimensi mencapai warna hijau.
Tabel 27. Gambaran Umum Progres 15 Tahun Ke depan
Dimensi
2013
2018
2023
2028
2030
1. Gedung dan
Ruang Terbuka
Orange Orange
Kuning
Kuning
Hijau
2. Transportasi
Orange Orange
Kuning
Kuning
Hijau
3. Perumahan
Orange Orange
Kuning
Kuning
Hijau
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
Orange Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
Merah
Orange
Orange
Kuning
Hijau
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
Kuning Kuning
Kuning
Kuning
Hijau
Orange Orange
Kuning
Kuning
Hijau
147
kaki. Tahun 2013 skor indikator tersebut 30% dan stakeholdernya adalah masyarakat luas. Kemudian indikator Terdapat
pelayanan pelanggan khusus bagi lansia (seperti tempat antrian
terpisah dan tempat khusus lansia), skornya hanya 13% dan
stakehodernya adalah swasta umum. Pada sub bab berikutnya
akan disampaikan hasil indikator per dimensi.
Strategi kedua adalah menjadikan komitmen mewujudkan
kota ramah lanjut usia sebagai suatu gerakan advokasi tidak
hanya di tingkat nasional tetapi juga pada tingkat provinsi dan
tingkat kota. Selanjutnya setiap kota meneruskan kepada satuan
kerja, dinas, dan unit administrasi kecil lainnya.
Selain dari itu, program implementatifnya harus mencakup
meliputi berbagai sektor. Karena itu strategi berikutnya adalah
upaya pengarusutamaan isu ramah lanjut usia dalam berbagai
bidang. Mengingat dimensi kota ramah lanjut usia tidak selalu
langsung berhubungan dengan kaum lanjut usia tetapi juga
dengan masyarakat umum. Sebanyak 30 dari total 95 indikator
WHO yang dipergunakan dalam studi ini merupakan indikator
yang tidak langsung berhubungan dengan lanjut usia. Misalnya
indikator Tempat-tempat umum bersih dan nyaman, Peraturan lalu lintas ditaati dengan pengendara memprioritaskan
pejalan kaki. Hal ini menandakan kota ramah lanjut usia
sebenarnya juga merupakan kota ramah bagi semua kelompok
umur.
Strategi lainnya adalah pemerintah membuat sejumlah
peraturan yang terkait langsung dengan lanjut usia, seperti diperlihatkan dalam Bab 5. Namun tidak cukup hanya itu saja,
peraturan yang dibuat harus mencakup atau masuk dalam
peraturan yang bersifat umum seperti dokumen-dokumen
kebijakan. Di sebagian kota, sejumlah alikasi program mulai
148
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
memperhatikan kebutuhan para lanjut usia meski tidak tercantum dalam dokumen kebijakan pembanguan. Contoh seperti
ungkapan salah satu pemangku kepentingan berikut:
menginduk kepada Renja dan Renstra SKPD nggak ada
yang harus ke lansia, fokus ke lansia, padahal sebenarnya
program itu juga mendukung untuk lansia, misalnya kalau
di Dinas PU pembangunan marka jalan khusus lansia, di
perhubungan ada jembatan penyebrangan orang (JPO) khusus lansia, terus halte-halte khusus lansia sebenarnya sudah
ada. Cuma karena dalam kegiatannya tidak membunyikan
itu harus untuk lansia, jadi kita untuk mem-breakdown kegiatan apa untuk lansia itu nggak spesifik, jadi sebenarnya
sudah banyak kegiatan. Yang kita benar-benar menemukan
kegiatan yang ada kata-katanya lansia cuma di sosial dan
kesehatan(SKPD Jakarta, 06 Maret 2013)
Dari contoh tersebut, upaya lain yang sangat bermanfaat
adalah memasukkan item-item check list dalam aturan dan
juga Renja SKPD. Ini pentinguntuk meningkatkan komitmen
dan memberikan landasan kuat pada pemangku kepentingan
dalam mengimplementasikan program-program yang ramah
lanjut usia.
Komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kota
ramah lanjut usia secara nasional dilihat dari peraturan perundang-undangan sudah ada, namun belum lengkap dan belum
menyentuh semua aspek penting check list kota ramah lansia
yang digagas oleh WHO. Di antaracheck list esensial yang
belum ada pada peraturan pemerintah dalam tabel13 adalah
Area publik bersih dan nyaman (RLA01a) dan Keamanan di
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
149
150
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
151
dengan para cucu. Program kota ramah lansia akan disinergikan dengan program kota layak anak dan kota sehat.
Di Kota Depok, akan dicanangkan Kota Ramah Lansia
pada tahun 2014, karena Depok sudah memiliki konsep
dan program untuk Kota Ramah Lansia. (Wakil Walikota
Depok, 25/6/2025).
Menanggapi hasil survei tersebut, Wali Kota Balikpapan
Rizal Effendi mengatakan akan segera membenahi indikator yang pencapaiannya rendah.Selaku pemerintah kota,
saya membutuhkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan kota ramah lansia, jelas
Rizal Effendi. Dalam hal perumahan, Rizal berharap agar
pengelola rumah susun mengutamakan para lansia untuk
menempati lantai bawah agar memudahkan akses mereka.
Sementara untuk partisipasi sipil dan pekerjaan, Rizal berharap agar terdapat berbagai macam kesempatan kerja bagi
lansia. Lansia bisa dipekerjakan pada sektor-sektor yang
membutuhkan keahlian mereka tanpa terhalang oleh batasan fisik dan usia, ujar Rizal. Dia mencontohkan negara
Singapura yang menyediakan pekerjaan yang fleksibel dan
kerja paruh waktu yang cocok bagi lansia seperti di bidang
pariwisata, penjual makanan dan minuman, dan pelayanan
industri.Saya bercita-cita Balikpapan akan memiliki taman
yang nyaman bagi para lansia, di mana mereka dapat duduk
sembari menikmati udara segar, olahraga, membaca buku,
hingga memancing, harap Rizal. Dia berpesan kepada
seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot
Balikpapan agar segera menyusun perencanaan dan tindak
lanjut dalam mewujudkan Kota Balikpapan sebagai kota
ramah lanjut usia. (Walikota Balikpapan, (3/7/2013).
152
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
153
154
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
KeSIMpULan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
155
156
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
DaFtaR pUStaKa
157
158
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
LaMpIRan
Lampiran 1
Global Network Of Age-Friendly Cities
WHO mendukung kota-kota yang berkomitmen menjadi kota
ramah lansia dengan membentuk jaringan global kota ramah lansia
(Global Network of Age-friendly Cities). Yang bisa menjadi anggota dari jaringan global ini adalah kota-kota yang berpartisipasi
dalam jaringan dan bersedia untuk berkomitmen dengan siklus
penilaian keberlanjutan dan meningkatkan keramahan dari kota
mereka. WHO Global network ini melakukan aktivitas: pertama,
menghubungkan kota-kota yang berpartisipasi dalam WHO dengan satu sama lain. Kedua, memfasilitasi pertukaran informasi dan
praktikterbaik (best practices). Ketiga, mengadopsi intervensi yang
sesuai, yang berkelanjutan serta cost-efective untuk meningkatkan
kehidupan para lanjut usia. Keempat, memberikan dukungan teknis
dan pelatihan.
Sejumlah keuntungan menjadi anggota Jaringan Global Kota
Ramah Lansia yaitu: (1) Hubungan dengan jaringan global para
pakar/ahli lansia dan masyarakat sipil. (2) Akses terhadap informasi
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
159
kunci tentang program: berita terkini, best practices, even-even, hasil, tantangan dan inisiatif baru melalui praktik masyarakat kota kota
ramah lansia (www.who.int/ezcollab/ afc_network). (3) Mendapatkan petunjuk teknis dan pelatihan melalui proses implementasi kota
ramah lasia. (4) Kesempatan untuk kerja sama dengan kota lain.
Syarat untuk bergabung dalam Network ini adalah: (1) melengkapi formulir pendaftaran ini yang bisa diakses di www.who.int/
ageing/age_friendly_cities/en/index.html; (2) mengirimkan surat dari
Bupati/Walokotadan kantor administrasi kabupatenkepada WHO
yang menyatakan komitmen mereka terhadap Siklus Jaringan dari
perkembangan yang berkelanjutan; (3) memulai siklus dari empat
tahap berikut:
1. Perencanaan (Tahun ke 1-2): Tahap ini terdiri dari empat langkah; (a) Pembentukan mekanisme yang melibatkan para lansia
melalui siklus Kota ramah lansia. (b) Penilaian awal (baseline)
terhadap keramahan dari kota tersebut. (c) Pembentukan rencana kerja 3 tahunan untuk seluruh kota berdaasarkan hasil
penilaian awal. (d) mengidentiikasi indikator untuk memonitor
progress.
2. Implementasi (Tahun ke 3-5): Penyelesaian tahap1 yang tidak
lebih dari dua tahun setelah bergabung dengan Network, semua
kota harus menyerahkan rencana-kerja (action plan) mereka
kepada WHO sebagai peninjauan dan pengesahkan (review and
endorsement). Atas persetujuan dari WHO, kota-kota tersebut
akan melaksanakan program dengan masa periode 3 tahun.
3. Evaluasi progres (akhir tahun ke 5): Pada akhir tahun pertama
pelaksanaan, kota-kota tersebut harus menyerahkan laporan
hasil pelaksanaan/progress dari WHO yang menggambarkan
kemajuan menggunakan indikator-indikator yang dikembangkan pada tahap 1.
160
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
d.
4.
c.
Perencanaan
Melibatkan para lansia
Penilaian keramahan kota
terhadap lansia
Mengembangkan rencana
kerja
Mengidentifikasi indikatorindikator
1.
a.
b.
tahun ke 3-5
2.
Implementasi
a. Pelaksanaan rencana kerja
b. Memonitor indikator
3.
Evaluasi Kemajuan
a. Mengukur kemajuan
b. Mengidentifikasi keberhasilan dan kelemahan
yang masih ada
c. Menyerahkan laporan
kemajuan
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
161
Formuliraplikasiuntukbergabung
KontakdetailKota:
1)NamaKabupaten/KotadanNegara:*
2)Alamatlengkap:*
3)NamaBupati:*
4)Namalengkap,perandangelardarikontakperson:*
5)Emailkontakperson:*
FormatEmailsebagaiberikut"xxxx@yyyy.zzz"
6)MohontuliskanalamatwebsiteAndaatauwebsitelaindaripemrakarsaKotaRamahLansia:
http://
FormatURLsebagaiberikut"http://xxxxx".
7)ApakahkotainimerupakananggotaProgramNasional?*
Ya Tidak
8)MohonlampirkansuratdariBupatidankantoradministrasikabupatenyangmenyatakan
kesediaannya
untukberkomitmendalammelaksanakan/menyelesaikankeempatlangkahyangdisebutkandi
atasdalam
jangkawaktu2tahunkedepan;
Ukuranfilemaksimal5MB.
162
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Sertakaninformasiinformasitambahanberikutjikamemungkinkan:
1)Berapapersenlansiayangtinggaldikotaini(umur65dan65keatas)
2)Apakahmemilikidanauntukmelaksanakanproyekini?
3)Apakahadaproyeklainyangberkaitandenganproyekiniatauproyekyangditargetkan
untukparalansiayangakan
atausedangdilaksanakandikotaini?Jikaada,gambarkantentangproyektersebut.
4)Apakahsudahdilaksanakanprosespenilaianawaldarikeramahankota
terhadaplansia?
Sudah Belum
5)Jikaprosespenilaianawalsudahdilakukan,lampirkanrencana3tahunkota
jikaada:
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
163