PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan, baik sehat secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(UU No. 36 Tahun 2009), adalah suatu kebutuhan sekaligus hak bagi setiap warga
negara Indonesia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) RI tahun
1945. Kesehatan merupakan suatu faktor yang sangat krusial dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas demi tercapainya tujuan
bangsa, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa dalam koridor pembangunan nasional.
Untuk mewujudkan pemerataan kesehatan pada masyarakat dengan seluas –
luasnya, dibutuhkan dukungan sumber daya kesehatan, sarana kesehatan, dan
sistem pelayanan kesehatan yang optimal. Salah satu sarana penunjang kesehatan
yang memiliki peran penting dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan
bagi masyarakat adalah Apotek, termasuk didalamnya pekerjaan kefarmasian,
meliputi pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian Obat, pelayanan informasi Obat, serta
pengembangan Obat, bahan Obat dan Obat tradisional (PP No. 51 Tahun 2009)
yang dilakukan oleh Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
Apotek sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam proses distribusi akhir
dari sediaan farmasi dan alat kesehatan memiliki dua fungsi utama, yaitu
pengabdian kepada masyarakat (non profit oriented) dan bisnis sebagai retailer
(profit oriented), kedua fungsi dari Apotek tersebut tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan yang lainnya, Apotek sebagai unit bisnis harus dikelola dengan baik
untuk menjaga kelangsungan hidupnya (sustainability) dengan menjaga arus kas
dan biaya operasional tetap dalam tingkat yang aman.
Disisi lain, Apotek tidak boleh melupakan peran sosialnya, yaitu menyediakan
Obat – Obatan dan perbekalan farmasi yang aman, bermutu, berkualitas dan
terjangkau, serta memastikan bahwa segala informasi, konsultasi dan evaluasi
mengenai Obat yang dibutuhkan oleh masyarakat telah diberikan dengan
sebaik – baiknya, sehingga tujuan Apotek dalam memelihara dan menjaga
kesehatan masyarakat dapat tercapai.
Apoteker dalam menjalankan praktek kefarmasian di Apotek memiliki
standar pelayananan kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayananan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian,
serta melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional.
Standar pelayanan kefarmasian Apoteker di apotek meliputi (1) Apoteker harus
mampu mengelola sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan,
pengendalian, serta pencatatan dan pelaporan. Sedangkan (2) Apoteker
melakukan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, dispensing,
pelayananan informasi obat (PIO), konseling, pelayananan kefarmasian dirumah
(Home Pharmacy Care), pemantauan terapi obat (PTO), dan monitoring efek
samping obat (MESO). Apoteker wajib menerapkan pedoman standar pelayanan
ini di Apotek (Permenkes No 73, 2016).
Sehubungan dengan pentingnya peranan Apoteker dalam dunia kesehatan
terutama dalam praktik kefarmasian di apotek, maka calon Apoteker selain
memerlukan pengetahuan teoritis mengenai hal-hal terkait praktik kefarmasian,
juga perlu melakukan praktik langsung. Melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker
di apotek Merjosari, jalan Joyo Tambaksari No 32 A, Lowokwaru-Malang, pada
tanggal 18 Agustus – 12 September 2020, diharapkan mampu mengetahui
pengelolaan apotek baik dari segi manajemen maupun klinis berdasarkan undang-
undang dan kode etik yang berlaku. Dengan demikian seorang Apoteker mampu
mengatasi berbagai macam permasalahan yang timbul, serta melakukan tugas dan
fungsi sebagai Apoteker yang bertanggung jawab dan bekerja secara professional
di apotek.
Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker bagi para mahasiswa program profesi
Apoteker adalah :
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Permenkes No. 9 Tahun 2017 apotek memiliki fungsi yakni pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta pelayanan
farmasi klinik dan komunitas. Apotek melakukan pendistribusian sediaan farmasi,
alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kepada:
a. Apotek lainnya;
b. Puskesmas;
c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit;
d. Instalasi Farmasi Klinik;
e. dokter;
f. bidan praktik mandiri;
g. pasien; dan
h. masyarakat
d. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik;
e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi; Untuk memperoleh STRA, Apoteker mengajukan permohonan
kepada KFN dengan melampirkan
1. Metode konsumsi
Metode konsumsi menggunakan data dari konsumsi periode
sebelumnya dengan penyesuaian yang dibutuhkan menggunakan rumus :
A = (B+C+D)-E
A = Rencana Pengadaan
B = Pemakaian rata-rata per bulan
C = Buffer stock (Stok pengaman). Jumlah Buffer stock dapat berkisar
antara 10% sampai 20% dari kebutuhan.
D = Lead time (Waktu tunggu)
E = Sisa stok
2. Metode morbiditas
Metode morbiditas merupakan perhitungan kebutuhan obat berdasarkan
pola penyakit. Faktor yang perlu dipersiapkan adalah perkembangan pola
penyakit dan lead time. Langkah-langkah dalam metode morbiditas
diantaranya:
a. Mengumpulkan data :
- Perkiraan jumlah populasi berdasarkan jenis kelamin untuk masing-masing
rentang usia
- Pola morbiditas penyakit (jenis penyakit pertahun untuk seluruh populasi
pada kelompok umur yang ada, prekuensi kejadian masing-masing penyakit
pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada)
b. Menghitung jumlah kebutuhan, dengan cara jumlah kasus dikali jumlah obat
sesuai pedoman pengobatan dasar.
3. Metode Proxy Consumption
Metode ini merupakan metode perhitungan obat menggunakan data
kejadian penyakit, konsumsi obat, permintaan, atau penggunaan, dan atau
pengeluaran obat dari Apotek. Metode ini dapat digunakan untuk perencanaan
pengadaan di Apotek baru yang tidak memiliki data konsumsi di tahun
sebelumnya. Selain itu juga dapat digunakan pada Apotek yang sudah berdiri
lama apabila data metode konsumsi dan atau metode morbiditas tidak dapat
dipercaya (Kemenkes, 2019).
Rencana kebutuhan juga perlu dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis
ini dapat ditinjau melalui :
1. Analisis ABC
Kelompok A:
Adalah kelompok jenis sediaan farmasi yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 70% dari jumlah dana
obat keseluruhan.
Kelompok B:
Adalah kelompok jenis sediaan farmasi yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20%.
Kelompok C:
Adalah kelompok jenis sediaan farmasi yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana
obat keseluruhan.
2. Analisis VEN
Kelompok V (Vital) :
Adalah kelompok sediaan farmasi yang mampu menyelamatkan jiwa (life
saving ). Contoh: obat shock anafilaksis
Kelompok E (Esensial) :
Adalah kelompok sediaan farmasi yang bekerja pada sumber penyebab
penyakit dan paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan.
Contoh:
a) Sediaan farmasi untuk pelayanan kesehatan pokok (contoh: anti
diabetes, analgesik, antikonvulsi)
b) Sediaan farmasi untuk mengatasi penyakit penyebab kematian
terbesar.
Kelompok N (Non Esensial)
b. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang
telah direncanakan dan disetujui, melalui pembelian. Untuk menjamin kualitas
pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
BMHP harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permenkes, 2016).Pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Sediaan Farmasi diperoleh dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
memiliki izin.
2. Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat Kesehatan (PAK)
yang memiliki izin.
3. Terjaminnya keaslian, legalitas dan kualitas setiap sediaan farmasi, alat
kesehatan dan BMHP yang dibeli.
4. sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang dipesan datang tepat
waktu.
5. Dokumen terkait sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP mudah
ditelusuri
6. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP lengkap sesuai dengan
perencanaan (Kemenkes, 2019).
Pengadaan sediaan farmasi dilaksanakan berdasarkan surat pesanan
yang ditandatangani Apoteker pemegang SIA dengan mencantumkan nomor
SIPA. Surat pesanan dibuat sekurangkurangnya rangkap 2 (dua) serta tidak
dibenarkan dalam bentuk faksimili dan fotokopi. Satu rangkap surat pesanan
diserahkan kepada distributor dan 1 (satu) rangkap sebagai arsip. Surat Pesanan
Narkotika hanya dapat diperoleh dari PT Kimia Farma Trading and
Distribution, Surat Pesanan Narkotika dan Surat Pesanan Psikotropika dibuat
dengan jumlah 3 (tiga) rangkap. Pengadaan sediaan farmasi yang merupakan
prekursor menggunakan surat pesanan seperti ketentuan (Kemenkes, 2019).
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
1. Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas
pada wadah baru. Wadah sekurang- kurangnya memuat nama Obat, nomor
batch dan tanggal kadaluwarsa.
2. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga
terjamin keamanan dan stabilitasnya.
3. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang
lainnya yang menyebabkan kontaminasi
4. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan
kelas terapi Obat serta disusun secara alfabetis.
5. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO
(First In First Out). (Permenkes, 2016)
a. Pengkajian Resep
b. Dispensing
d. Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan
pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan
kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien. Apoteker harus melakukan
verifikasi bahwa pasien atau keluarga pasien sudah memahami Obat yang
digunakan.
A. Lokasi
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengatur persebaran Apotek di
wilayahnya dengan memperhatikan akses masyarakat dalam mendapatkan
pelayananan kefarmasian.
B. Bangunan
Beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam proses pendirian apotek
1. Bangunan Apotek harus memiliki fungsi keamanan, kenyamanan, dan
kemudahan dalam pemberian pelayananan kepada pasien serta perlindungan
dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak,
dan orang lanjut usia.
2. Bangunan Apotek harus bersifat permanen.
Bangunan bersifat permanen dapat merupakan bagian dan/atau terpisah dari
pusat perbelanjaan, apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan
bangunan yang sejenis.
C. Ketenagaan.
2. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat izin praktik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Komunikator
Apoteker harus mampu mengelola sumber daya manusia, fisik, anggaran dan
informasi secara efektif. Apoteker harus mengikuti kemajuan teknologi
informasi dan bersedia berbagi informasi tentang Obat dan hal- hal lain yang
berhubungan dengan obat.
6. Pembelajar seumur hidup (Long Life Learner)
7. Peneliti
A. Lokasi
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengatur persebaran Apotek di
wilayahnya dengan memperhatikan akses masyarakat dalam mendapatkan
pelayananan kefarmasian.
B. Bangunan
Beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam proses pendirian apotek
1. Bangunan Apotek harus memiliki fungsi keamanan, kenyamanan, dan
kemudahan dalam pemberian pelayananan kepada pasien serta
perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang
cacat, anak-anak, dan orang lanjut usia.
2. Bangunan Apotek harus bersifat permanen.
3. Bangunan bersifat permanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
merupakan bagian dan/atau terpisah dari pusat perbelanjaan, apartemen,
rumah toko, rumah kantor, rumah susun, dan bangunan yang sejenis.
C. Ketenagaan.
1. Apoteker pemegang SIA dalam menyelenggarakan Apotek
dapat dibantu oleh Apoteker lain, Tenaga Teknis Kefarmasian dan/atau
tenaga administrasi.
2. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian wajib memiliki surat izin praktik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Kursi
h. Komputer
apt. Mutiara Titani, S.Farm., M.Sc apt. Fauz Aulia El Maghfiroh, S.Farm
Tenaga Penunjang
Mat Sulkan
Miskandar
Apotek Sukun Farma saat ini dipimpin oleh seorang Pemilik
Sarana Apotek (PSA) yaitu Ibu apt. Mutiara Titani, S.Farm., M.Sc, yang
memiliki seorang Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA) yaitu apt.
Fauz Aulia El Maghfiroh, S.Farm. Kemudian terdapat 2 orang sebagai
Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yaitu Ibu Nanik Ariani dan Ibu
Yuliawanti, 1 orang sebagai admin yaitu Ibu Titik, serta 2 orang sebagai
tenaga penunjang yaitu Bapak Miskandar dan Bapak Mat Sulkan.
No Jabatan Tugas
1 Apoteker Memfasilitasi kebutuhan Apotek dan
Penanggungjawab (APJ) memiliki tanggungjawab untuk menjalankan
praktik kefarmasian serta manajerial di
Apotek yang bertujuan untuk perkembangan
Apotek.
2 Tenaga Teknis Membantu tugas Apoteker dalam
Kefarmasian (TTK) melaksanakan praktik kefarmasian.
3 Administrasi Mengurus seluruh proses administrasi yang
ada di Apotek.
4 Tenaga Penunjang Membantu dalam tugas Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK). Biasanya untuk
mengoperasikan kasir, membersihkan
Apotek, dan menata obat-obatan.
B. Pengadaan
Pengadaan di Apotek Sukun Farma dilakukan secara langsung pada
PBF (Pedagang Besar Farmasi) yang berupa distributor atau sub distributor.
Dalam pemilihan PBF untuk memesan berang, Apotek Sukun Farma
mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya legalitas PBF, harga, diskon,
lead time, jatuh tempo, kemudahan pereturan barang dan pelayanan. Legalitas
PBF sangat penting untuk menghindari obat palsu dan menjamin sediaan
farmasi yang dipesan dan diterima oleh Apotek aman. Tanda PBF tersebut
legal yaitu adanya ijin PBF, nama PBF, Apoteker Penanggung Jawab (APJ)
dan tanda tangan APJ difaktur pembelian. Variasi item, harga dan diskon
dipertimbangkan untuk apotek memilih PBF karena untuk memudahkan
Apotek dalam memilih barang / obat di PBF yang tepat dengan harga dan
diskon yang telah disepakati. Lead time atau waktu tunggu dalam pemesanan
penting untuk menghidari terjadi kekosongan barang yang lama terutama obat
yang dibutuh secara cepat atau obat-obatan fast moving. Jatuh tempo
dipersyaratkan ialah 14 hari, 21 hari atau 30 hari. Namun jatuh tempo yang
paling sering adalah dalam waktu 30 hari. Pelayanan juga penting karena
terkait dengan pembayaran dan pengembalian obat rusak misal pecah saat
perjalanan serta pengembalian obat yang sudah kadaluarsa. Salain itu,
kemudahan pereturan barang yang akan kadaluwarsa kepada BPF merupakan
salah satu hal yang perlu dipertimbangkan biasanya pereturan dapat dilakukan
sebelum tiga bulan sebelum produk kadaluwarsa.
Kemudian untuk pengadaan barang yang mendesak, yaitu ketika ada
obat resep atau nonresep yang tidak tersedia atau stocknya kurang di Apotek
Sukun Farma, maka akan dilakukan pengadaan ke Apotek lain sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan. Apotek Sukun Farma melakukan pengadaan
terdesak ke Apotek Sejati. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, menjaga citra dan kesan lengkap dari Apotek.
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan menggunakan Surat
Pemesanan (SP). Ada 5 SP yang digunakan di Apotek Sukun Farma yaitu SP
Narkotika, SP Psikotropika, SP Prekursor, SP obat-obat tertentu (OOT) dan
SP Reguler untuk memesan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat keras.
SP Narkotika digunakan hanya untuk memesan satu macam obat dengan
melampiran 3 eksamplar, SP Psikotropika dapat digunakan untuk memesan
obat maksimal 3 obat dalam satu SP, sedangkan untuk SP Prekursor dan SP
Reguler dapat memesan beberapa obat. SP yang legal terdapat nama, nomor
SIPA dan tanda tangan APA.
C. Penerimaan
E. Pengendalian
D. PIO
E. Konseling
Menurut Permenkes Nomor 73 tahun 2016, konseling merupakan
proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan kepatuhan
sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan obat dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien. Untuk mengawali
konseling, Apoteker menggunakan three prime question. Apabila tingkat
kepatuhan pasien dinilai rendah, perlu dilanjutkan dengan metode Health
Belief Model. Apoteker harus melakukan verifikasi bahwa pasien atau
keluarga pasien sudah memahami obat yang digunakan.
Kriteria pasien/keluarga pasien yang perlu diberi konseling:
1. Pasien kondisi khusus (pediatrik, geriatrik, gangguan fungsi hati
dan/atau ginjal, ibu hamil, dan menyusui)
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB,
DM, AIDS, epilepsi)
3. Pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus (penggunaan
kortikosteroid dengan tappering down/off)
4. Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit (digoksin,
fenitoin, teofilin)
5. Pasien dengan polifarmasi, pasien menerima beberapa obat untuk
indikasi penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk
pemberian lebih dari satu obat untuk penyakit yang diketahui dapat
disembuhkan dengan satu jenis obat
6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah
2. PPh 21
Pada bulan Juli 2021 hingga Januari 2022, Apotek Sukun mendapatkan
insentif pajak atau keringanan pembayaran pajak, sehingga selama 7 bulan
Apotek boleh tidak membayarkan pajak final setiap bulannya. Akan tetapi,
Apotek tetap melaporkan pajak setiap bulannya melalui laman website
www.djponline.pajak.go.id. Pelaporan pajak tersebut melampirkan jumlah
omset setiap bulan, dan jumlah pajak yang dibayarkan. Setelah dilakukan wajib
lapor pada website, Apotek akan mendapatkan bukti pelaporan pajak berupa
lampiran yang diunduh melalui website resmi Dirjen Pajak.
Hari/
Kegiatan Proses
tanggal
Senin/6 1. Pengenalan apotek 1. Pengenalan apotek dilakukan
Desember
2. Pelayanan Swamedikasi dengan pengamatan dan
2021
3. Pemberian label harga dijelaskan oleh Apoteker
obat. Penanggungjawab. Penjelasan
4. Menulis kartu stok obat. meliputi tempat penyimpanan
5. Pelayanan farmasi klinik. obat generik, paten, bebas,
6. Diskusi mengenai struktur obat sediaan cair dan obat
organisasi apotek. luar. Mengamati penyimpanan
obat di tempat pelayanan
apotek dan di gudang obat.
2. Pelayanan Swamedikasi :
P
3. Pemberian label harga obat
dilakukan setelah penerimaan
barang.
4. Menulis kartu stok obat. Kartu
stok obat di Apotek Sukun
Farma terdapat 2 bentuk, yaitu
tertulis dan dalam sistem
computer. Setiap selesai
pembelian sediaan farmasi
akan dilakukan input data
penjualan.
5. Pelayanan farmasi klinik
meliputi pengkajian dan
pelayanan resep.
6. Apotek Sukun Farma terdiri
dari : 1 Direktur / Pemilik
sarana apotek, 1 Apoteker
penanggung jawab, 1 TTK, 2
Asisten TTK, 1 Administrasi,
dan 2 Tenaga penunjang.
Selasa/ 7 1. Pelayanan swamedikasi 1. Pelayanan Swamedikasi :
Desem
2. Pelayanan farmasi klinik. - Pasien datang dengan
ber 2021
3. Melakukan Pemesanan keluhan/keinginan untuk
membeli obat tertentu
terlebih dahulu dilakukan
assessment.
- Assessment meliputi siapa
yang sakit/membutuhkan
obat, bagaimana gejala yang
dirasakan, sudah berapa lama
gejala tersebut dirasakan,
apakah sudah ada upaya
untuk mengatasi gejala
tersebut, dan apakah sedang
mengkonsumsi obat lain.
- Hasil assessment kemudian
dibuat kesimpulan, apakah
pasien tersebut dapat
mendapatkan pengobatan
secara swamedikasi atau
memerlukan rujukan ke
dokter.
- Diberikan rekomendasi obat
yang sesuai dengan keluhan
dan kebutuhan pasien,
disertai pemberian informasi
mengenai indikasi dan harga
obat.
- Jka pasien setuju, dilakukan
pembayaran dan pemberian
informasi lebih lengkap
mengenai indikasi obat, cara
pemakaian, frekuensi,
kemungkinan terjadinya efek
samping, dan cara
penyimpanan obat.
2. Pelayanan farmasi klinik
meliputi pengkajian dan
pelayanan resep.
3. Pemesanan dilakukan
berdasarkan catatan defecta.
Sediaan farmasi yang akan
dipesan ditulis pada Surat
Pesanan, kemudian dikirimkan
kepada PBF yang dituju.
Rabu/8 1. Pelayanan Swamedikasi 1. Pelayanan swamedikasi
Desember
2. Pelayanan Farmasi Klinik dilakukan dari proses
2021
3. Penerimaan sediaan assessment hingga KIE kepada
farmasi. pasien.
4. Penyimpanan sediaan 2. Pelayanan farmasi klinik
farmasi sesuai dengan meliputi pengkajian dan
aturan penyimpanan di pelayanan resep.
Apotek. - Melihat ketersediaan obat di
Apotek.
- Dilakukan pengkajian
administrative (nama pasien,
umur, jenis kelamin, berat
badan, nama dokter penulis
resep, nomor SIP dokter,
nomor telepon, paraf dokter,
dan tanggal penulisan resep)
- Dilakukan pengkajian
kesesuaian farmasetis (bentuk
dan kekuatan sediaan,
stabilitas, kompatibilitas)
- Pertimbangan klinis
(ketepatan indikasi, dosis
obat, atauran dan cara
pemakaian obat, reaksi obat
yang tidak diinginkan,
kontraindikasi, interaksi obat)
- Dispensing
- Penulisan etiket obat.
- Penulisan copy resep dan
bukti pembayaran (bila
diperlukan)
- Penyerahan obat disertai KIE.
3. Penerimaan sediaan farmasi :
- Memeriksa kesesuaian faktur
dengan barang yang datang
dan surat pesanan (nama
obat, kandungan, dosis,
jumlah, nomor batch, ED)
- Memberikan tanda terima
pada lembaran faktur yang
sudah diterima kepada sales
PBF.
- Memasukkan jumlah stok
sediaan farmasi yang
diterima ke dalam sistem
SIMAP (identitas obat,
kandungan, jumlah, nama
PBF, nomor faktur, nomor
batch, ED).
4. Penyimpanan sesuai dengan
aturan Apotek.
- Obat yang diterima kemudain
disimpan sesuai dengan
aturan Apotek. Penyimpanan
berdasarkan bentuk sediaan
obat, obat generic dan paten,
stabilitas obat, dan alfabetis.
Kamis/9 1. Pelayanan Swamedikasi 1. Pelayanan swamedikasi
Desember
2. Melakukan pemesanan dilakukan dari proses
2021
3. Diskusi mengenai assessment hingga KIE kepada
administrasi Apotek pasien.
2. Pemesanan dilakukan
berdasarkan catatan defecta
yang dituliskan oleh Apoteker
dan TTK pada shift atau hari
sebelumnya. Hal tersebut
berdasarkan obat yang hampir
menglamai kekosongan, sudah
habis, dan berdasarkan
tingginya kebutuhan pasien.
3. Administrasi di Apotek Sukun
Farma meliputi pembukuan
keuangan Apotek, Pajak,
ketersediaan sediaan farmasi di
Apotek.
Jum’at/10 1. Pelayanan Swamedikasi 1. Pelayanan swamedikasi
Desember
2. Pelayanan Farmasi Klinik dilakukan dari proses
2021
3. Penerimaan assessment hingga KIE kepada
4. Memberi harga pasien.
5. Penyimpanan 2. Pelayanan farmasi klinik
pengkajian dan pelayanan
resep.
3. Penerimaan barang yang
datang dilakukan pemeriksaan
kesesuaian faktur dengan
barang yang datang dan surat
pesanan.
4. Pemberian harga pada barang
yang sudah diperiksa
kesesuaiannya dilakukan
berdasarkan harga yang tertera
pada faktur. Margin yang
diberikan pada obat bebas dan
bebas terbatas 10%, obat keras
15%. Harga tersebut sudah
termasuk dengan PPn. Harga
sediaan dituliskan pada setiap
fisik sediaan farmasi yang
datang.
5. Penyimpanan dilakukan
berdasarkan aturan Apotek.
BAB IV.
TUGAS SELAMA PKPA
b. Validitas Pasien
2. Aspek Farmasetik
Braxidin
Nama Braxidin
Bentuk Tablet
Dosis Chlordiazepoxide 5 mg
Clidinium Bromide 2,5 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet pagi dan
malam hari
Cefixime
Nama Cefixime
Bentuk Tablet
Dosis 200 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet pagi dan
sore hari
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
E. KIE
Braxidin
Indikasi Antibiotik
Cara Penggunaan Diminum 2 kali sehari 1 tablet setelah makan
pada pagi dan sore hari.
Konseling Diminum secara teratur sesuai aturan yakni 2
kali sehari setiap 12 jam. Diusahakan diminum
pada waktu yang sama setiap harinya. Diminum
sampai habis
Cara Penyimpanan Disimpan di kotak obat atau tempat
penyimpanan khusus, hindarkan dari sinar
matahari secara langsung dan disimpan pada
tempat yang kering dan tidak lembap.
Resep 2
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
c. Validitas Pasien
2. Aspek Farmasetik
Cotrimoxazole
Nama Cotrimoxazole
Bentuk Tablet
Dosis Cotrimoxazole 960 mg
(Sulfametoksazole 800 mg
dan trimetoprim 160 mg)
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet
habiskan
Sanmag tab
Nama Sanmag
Bentuk Tablet
Dosis Mg trisilicate 325 mg, Al
hydroxide colloidal 325 mg,
papaverine HCl 30 mg,
chlordiazepoxide HCl 5 mg,
vit B1 2 mg, vit B2 1 mg, vit
B6 0.5 mg, vit B12 1 mcg,
niacinamide 5 mg, Ca
pantothenate 1 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet sebelum
makan
Loperamide tab
Nama Loperamide
Bentuk Tablet
Dosis 2 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 tablet setiap setelah diare
Sumagesic tab
Nama Sumagesic
Bentuk Tablet
Dosis Paracetamol 600 mg
Jumlah 12
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet jika
perlu
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Sanmag tab
Komposisi Mg trisilicate 325 mg, Al hydroxide MIMS.com
colloidal 325 mg, papaverine HCl
30 mg, chlordiazepoxide HCl 5 mg,
vit B1 2 mg, vit B2 1 mg, vit B6 0.5
mg, vit B12 1 mcg, niacinamide 5
mg, Ca pantothenate 1 mg
Bentuk Tablet PIONAS
Sediaan
Indikasi Hiperasiditas GI, gastritis, spasme A to Z Drug
GI & pilorus, tukak peptik & Facts
duodenum, dispepsia neurogenik,
hipermotilitas usus, perut kembung.
Mengurangi gejala hiperasiditas
lambung seperti mual, nyeri
lambung & epigastrium, perut
kembung & rasa penuh di perut.
Dosis Oral: 1-2 tablet MIMS.com
Kontraindikas Hipersensitivitas. Gangguan ginjal MIMS.com
i
berat
Perhatian Kemungkinan ketergantungan obat, MIMS.com
amnesia & meningkatkan keparahan
kejang grand mal; penyakit otak
organik, insufisiensi cardio-resp,
penurunan fungsi hati atau ginjal,
PPOK; penggunaan jangka panjang
>2 minggu; hipofosfatemia &
osteomalasia. Hamil & laktasi. Tua.
Efek Samping Kelelahan, kantuk, kelemahan otot, MIMS.com
diare, sembelit; mual, muntah
Interaksi Dapat meningkatkan efek depresan MIMS.com
SSP dari alkohol, barbiturat,
antihistamin, fenotiazin; fenitoin
(potensiasi); peningkatan efek
relaksan otot dengan benzodiazepin
& relaksan otot kerja sentral atau
perifer lainnya; antasida dapat
memperlambat penyerapan GI;
simetidin & tetrasiklin.
Loperamide
Komposisi Loperamide 2 mg MIMS.com
Kelas Antidiarrheal A to Z Drug
Farmakologi
Facts
Bentuk Tablet PIONAS
Sediaan
Indikasi Mengontrol dan menghilangkan A to Z Drug
gejala diare akut non-spesifik atau Facts
kronis; pengurangan volume
keluaran ileostomi
Dosis DEWASA: PO 4 mg diikuti dengan A to Z Drug
2 mg setelah setiap tinja yang tidak Facts
berbentuk; tidak melebihi 16 mg/24
jam. ANAK 8 SAMPAI 12 TAHUN
(> 30 KG): 2 mg tid. 6 hingga 8 YR
(20 hingga 30 KG): 2 mg tawaran. 2
hingga 5 YR (13 hingga 20 KG):
Hari pertama: 1 mg tid. Dapat
menurun untuk menyesuaikan status
nutrisi dan hidrasi setelah 24 jam;
biasanya 0,1 mg/kg setelah setiap
buang air besar tetapi tidak melebihi
total rekomendasi dosis hari pertama
pada setiap hari.
Kontraindikas Kolitis pseudomembran karena A to Z Drug
i
penggunaan antibiotik; diare akut Facts
yang berhubungan dengan
organisme yang menembus dinding
usus (misalnya, Escherichia coli
toksigenik, Salmonella, dan
Shigella); kondisi di mana sembelit
harus dihindari; diare berdarah;
demam; kolitis ulserativa akut
(potensi megakolon toksik)
Perhatian Kehamilan: Kategori B. Laktasi: A to Z Drug
Belum ditentukan. Anak-anak: Facts
Tidak direkomendasikan untuk anak
< 2 tahun. Gunakan dengan hati-hati
pada anak kecil. Kolitis ulserativa
akut: Agen yang menghambat
motilitas usus atau menunda waktu
transit usus dapat menyebabkan
megakolon toksik. Hentikan jika
terjadi distensi abdomen atau gejala
yang tidak diinginkan lainnya.
Gangguan hati: Koma hati dapat
dipicu pada pasien dengan penyakit
hepatorenal lanjut atau disfungsi
hati.
Efek Samping SSP: Kelelahan; kantuk; pusing. A to Z Drug
DERM: Ruam. GI: Sakit perut; Facts
distensi atau ketidaknyamanan;
sembelit; mual; muntah; mulut
kering.
Interaksi - -
Sumagesic
Komposisi Paracetamol 600 mg MIMS.com
Kelas Antipiretik, analgesik A to Z Drug
Farmakologi
Facts
Bentuk Tablet MIMS.com
Sediaan
Indikasi Meredakan nyeri ringan hingga A to Z Drug
sedang; pengobatan demam. Facts
Penggunaan tanpa label: Profilaksis
nyeri dan demam setelah vaksinasi.
Dosis DEWASA: PO 325 hingga 650 mg A to Z Drug
prn setiap 4 hingga 6 jam atau 1 g 3 Facts
hingga 4 kali/hari. Jangan melebihi
4 g/hari. ANAK: PO 10 sampai 15
mg/kg dosis prn q 4 sampai 6 jam;
tidak melebihi 5 dosis/24 jam.
Kontraindikas - -
i
Perhatian Kehamilan: Kategori B. Laktasi: A to Z Drug
Diekskresikan dalam ASI. Facts
Gangguan hati: Pecandu alkohol
kronis tidak boleh melebihi 2 g/hari.
Nyeri atau demam yang terus-
menerus: Dapat mengindikasikan
penyakit serius. Dokter harus
dikonsultasikan.
Loperamide HCl
Indikasi Antinyeri
Cara Penggunaan Diminum 3 kali sehari 1 tablet setiap 8 jam
Konseling Diminum secara teratur sesuai aturan. Jika sudah
tidak merasakan nyeri bisa dihentikan
penggunaan
Cara Penyimpanan Disimpan di kotak obat atau tempat
penyimpanan khusus, hindarkan dari sinar
matahari secara langsung dan disimpan pada
tempat yang kering dan tidak lembap.
Resep 3
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
d. Validitas Pasien
2. Aspek Farmasetik
Piracetam
Nama Piracetam
Bentuk Tablet
Dosis Piracetam 1200 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet
Meconeuro
Nama Meconeuro
Bentuk Kapsul
Dosis Mecobalamine 500 mcg
Jumlah 30
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet
Citicoline
Nama Citicoline
Bentuk Tablet
Dosis 500 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet
Clopidrogel
Nama Clopidrogel
Bentuk Tablet
Dosis 75 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet siang
hari
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Meconeuro
Citicoline
Clopidrogel
Resep 4
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
e. Validitas Pasien
2. Aspek Farmasetik
Amoxicillin
Nama Amoxicillin
Bentuk Tablet
Dosis 500 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet setelah
makan dan harus habis
Ketorolac
Nama Ketorolac
Bentuk Tablet
Dosis 10 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet setelah
makan jika perlu
Mecobalamin
Nama Mecobalamin
Bentuk Kapsul
Dosis 500 mcg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet setelah
makan
Omeprazole
Nama Omeprazole
Bentuk Kapsul
Dosis 20 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 kapsul
sebelum makan
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Omeprazole
Komposisi Omeprazole 20 mg PIONAS, 2021
Kelas Proton Pump Inhibitor Drug Information
Farmakologi Handbook edisi
ke 17
Bentuk Kapsul PIONAS, 2021
Sediaan
Indikasi Pengobatan jangka pendek tukak A to Z Drug Facts
duodenum aktif, penyakit refluks
gastroesofageal (GERD), termasuk
esofagitis erosif dan GERD
simtomatik; pengobatan jangka
panjang kondisi hipersekresi
patologis (misalnya, sindrom
Zollinger-Ellison, adenoma
endokrin multipel, mastositosis
sistemik);
Dosis Ulkus duodenum aktif: Oral: 20 Drug Information
mg/hari selama 4-8 minggu Handbook edisi
Tukak lambung: Oral: 40 mg/hari ke 17
selama 4-8 minggu
GERD simtomatik (tanpa lesi
esofagus): Oral: 20 mg/hari hingga
4 minggu
Kontraindikas Hipersensitivitas terhadap Drug Information
i omeprazole, subtitusi benzimidazol Handbook edisi
(yaitu, esomeprazole, lansoprazole, ke 17
pantoprazole, rabeprazole), atau
komponen apa pun dari formulasi
Perhatian Kehamilan: Kategori C. Laktasi: A To Z Drug
Belum ditentukan. Anak-anak: Facts
Keamanan dan kemanjuran pada
anak-anak tidak ditetapkan.
Penggunaan OTC: Bila digunakan
untuk pengobatan sendiri (OTC), Drug Information
jangan gunakan selama >14 hari. Handbook edisi
Kejadian efek samping pada geriatri ke 17
tidak berbeda dengan orang dewasa
muda meskipun terjadi sedikit
penurunan eliminasi dan
peningkatan bioavailabilitas.
Bioavailabilitas dapat meningkat
pada orang tua >65 tahun, namun
penyesuaian dosis tidak diperlukan.
Efek Samping KARDIOVASKULAR: Angina; A To Z Drug
takikardia; bradikardia; debaran Facts
jantung. SSP: Sakit kepala; pusing.
DERMATOLOGI : Ruam. GI:
Diare; sakit perut; mual; muntah;
sembelit; perut kembung.
PERNAPASAN: Batuk; infeksi
saluran pernafasan atas. LAINNYA:
sakit punggung.
Interaksi Benzodiazepin : PPI dapat A To Z Drug
meningkatkan konsentrasi serum Facts
Benzodiazepin.
Omeprazole meningkatkan efek Medscape, 2021
kerja Diazepam dengan Stockley Drug
mempengaruhi metabolism enzim Interaction Edisi
CYP2C19 (metabolisme menurun) ke 8
menyebabkan efek sedasi lebih kuat
B. Analisa Kesesuaian Dosis :
E. KIE
Amoxicillin
Ketorolac
Mecobalamin
Omeprazole
Resep 5
A. Skrining Copy Resep
a. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
b. Validitas Pasien
b. Aspek Farmasetik
Digoxin
Nama Digoxin
Bentuk Tablet
Dosis Digoxin 0,25 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari pagi hari
Furosemide
Nama Furosemide
Bentuk Tablet
Dosis 40 mg
Jumlah 7,5 tab
Aturan Pakai 1 kali sehari pagi hari
Letonal
Nama Letonal
Bentuk Tablet
Dosis 25 mg
Jumlah 15 tablet
Aturan Pakai 1 kali sehari pagi hari
Valsartan
Nama Valsartan
Bentuk Tablet
Dosis 80 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 1 kali sehari pagi hari
Thrombo Aspilet
Nama Thrombo Aspilet
Bentuk Tablet
Dosis 80 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet malam
hari
c. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
E. KIE
Kapsul Racikan
Thrombo Aspilet
dr. X
SIP : xxx
SIR : xxx
RS Panti Nirmala I Klinik Utama Bunga Melati
Jl. Welirang No.X Malang
APOGRAPH
TURUNAN RESEP
Dari Dokter: dr. X Tgl : 6/12/21
Dibuat : 13/9/2021 No : 001
Untuk : Bp. W Umur : 83 tahun
Alamat :Sukun Telp : 081123456789
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
2. Aspek Farmasetik
Cefixime
Nama Cefixime
Bentuk Kapsul
Dosis 200 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 kapsul
Cetirizine
Nama Cetirizine HCl
Bentuk Tablet
Dosis 10 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet (malam)
Acetylcysteine
Nama Acetylcysteine
Bentuk Kapsul
Dosis 200 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 kapsul (setelah
makan)
Metil prednisolon
Nama Metil prednisolon
Bentuk Tablet
Dosis 4 mg
Jumlah 18
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet (setelah
makan)
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Metil Prednisolon
R/ Braxidin XX
S 1-0-1
R/ Lansoprazole X
S 0-1-0
R/ Amoxicillin 500 mg X
S 1-1-1
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
2. Aspek Farmasetik
Braxidin
Nama Braxidin
Bentuk Tablet salut selaput
Dosis Chlordiazepoxide 5 mg,
Clinidium 2,5 mg
Jumlah 20 tablet
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet (pagi dan
malam)
Lansoprazole
Nama Lansoprazole
Bentuk Kapsul
Dosis 30 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 Kapsul (siang)
Amoxicillin
Nama Amoxicillin
Bentuk Tablet
Dosis 500 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Aspek Informasi Obat Pustaka
Braxidin
Komposisi Chlordiazepoxide 5 mg, Clinidium 2,5 mg PIONAS,
2022
Kelas Antispasmodik Medscape,
Farmakologi 2022
Bentuk Sediaan Tablet salut selaput MIMS
Indonesia,
2018
Indikasi Terapi gangguan saraf otonom dan somatic MIMS
karena cemas. Terapi simptomatik tukak Indonesia,
lambung dan usus 12 jari, hipersekresi dan 2018
hipermotilitas saluran cerna, dyspepsia
nervosa, iritasi dan spasme kolon, sindrom
iritasi usus, colitis, diare, dismenore
Dosis Dewasa : 3-4 tab/hari MIMS
Lansia dan penderita yang lemah : awal 1-2 Indonesia,
tab/hari, kemudian ditingkatkan bertahap 2018
sampai denga dosis efektif.
dr. X
Spesialis Penyakit Dalam
SIP : xxx
Praktek:
RSUB No. telp : 081122456789
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
2. Aspek Farmasetik
Buscopan plus
Nama Buscopan plus
Bentuk Tablet
Dosis Hyoscine-N-butylbromide 10
mg dan Paracetamol 500 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet bila
nyeri
Omeprazole
Nama Omeprazole
Bentuk Kapsul
Dosis 20 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 kapsul
Braxidin
Nama Braxidin
Bentuk Tablet salut selaput
Dosis Chlordiazepoxide 5 mg,
Clinidium 2,5 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
G. Skrining Resep
4. Aspek Administrative
f. Validitas Prescriber
g. Validitas Pasien
Nama Pasien Ada
Alamat Ada
Umur Ada
5. Aspek Farmasetik
Candesartan
Nama Candesartan
Bentuk Tablet
Dosis 8 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet (pagi)
Hidrochlorthiazide
Nama Hidrochlorthiazide
Bentuk Tablet
Dosis 25 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 1 kali sehari ½ tablet (pagi)
6. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Edema :
DEWASA: PO 25 sampai
100 mg/hari.
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap A to Z Drug
tiazid, diuretik, atau obat Facts
turunan sulfonamid;
anuria; dekompensasi
ginjal
Perhatian Kehamilan: Kategori B. A to Z Drug
Laktasi: Diekskresikan Facts
dalam ASI. Gangguan hati:
Perubahan kecil pada
keseimbangan cairan dan
elektrolit dapat memicu
koma hepatik;
menggunakan obat dengan
hati-hati. Hipersensitivitas:
Dapat terjadi pada pasien
dengan atau tanpa riwayat
alergi atau asma bronkial;
sensitivitas silang dengan
sulfonamid juga dapat
terjadi. Lupus eritematosus
Efek Samping CV: Hipotensi ortostatik. A to Z Drug
SSP: Pusing, lemas, Facts
gelisah, insomnia.
DERM: Fotosensitifitas,
ruam; urtikaria
EENT: Penglihatan kabur,
xanthopsia (penglihatan
kuning).
GI: Anoreksia, iritasi
lambung, mual, muntah,
sakit perut atau kram,
kembung, diare, sembelit
GU: Impotensi, penurunan
libido
LAINNYA: Kram atau
kejang otot, demam,
hiperurisemia.
Interaksi Diuretik loop: Efek A to Z Drug
sinergis dapat Facts
menyebabkan diuresis
berat dan kelainan
elektrolit yang serius.
Sulfonilurea, insulin:
Dapat menurunkan efek
hipoglikemik sulfonilurea.
Mungkin perlu Medscape,
meningkatkan dosis 2022
sulfonilurea atau insulin
Candesartan : Kadar
Candesartan akan
meningkat apabila
berinteraksi dengan
Hydrochlorthiazide, serum
potassium
hydrochlorthiazide akan
menurun.
Amlodipine
Kantor : Rumah :
RS. Panti Nirmala Vila Puncak Tidar
Jl. Nusakambangan
Malang,
R/ Candesartan 8 mg No.XXX
1 dd 1
R/ Clopidogrel 75 mg No.XXX
1 dd 1
R/ Neurodex No. XXX
1 dd 1
R/ Atorvastatin 20 mg No XXX
0-0-1
R/ Cetirizine tab No X
Prn 2 dd 1 (gatal)
A. Skrining Resep
1. Aspek Administrative
a. Validitas Prescriber
2. Aspek Farmasetik
Candesartan
Nama Candesartan
Bentuk Tablet
Dosis 8 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet
Clopidogrel
Nama Clopidogrel
Bentuk Tablet salut selaput
Dosis 7,5 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet
Neurodex
Nama Neurodex
Bentuk Tablet salut selaput
Dosis Vit B1 100 mg, Vit B6 200
mg, Vit B12 250 mcg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet
Atorvastatin
Nama Atorvastatin
Bentuk Tablet
Dosis 20 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet
Cetirizine
Nama Cetirizine
Bentuk Kapsul
Dosis 500 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 tablet
3. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Clopidogrel: Atorvastatin
dapat mengurangi efek
terapeutik Clopidogrel.
Cetirizine
Komposisi Cetirizine tablet 500 mg PIONAS,
2022
Kelas Antihistamin A to Z Drug
Farmakologi Facts
Bentuk Kapsul PIONAS,
Sediaan 2022
Indikasi Menghilangkan gejala A o Z Drug
yang berhubungan dengan Facts
rinitis alergi (hidung dan
nonnasal); pengobatan dari
urtikaria idiopatik kronis.
Dosis DEWASA & ANAK 6 A o Z Drug
TAHUN: PO 5 atau 10 mg Facts
setiap hari.
Resep 11
G. Skrining Resep
4. Aspek Administrative
c. Validitas Prescriber
d. Validitas Pasien
5. Aspek Farmasetik
Sangmag
Nama Asiklovir
Bentuk Tablet
Dosis Mg trisilicate 325 mg, Al
hydroxide colloidal 325 mg,
papaverine HCl 30 mg,
chlordiazepoxide HCl 5 mg, vit
B1 2 mg, vit B2 1 mg, vit B6
0.5 mg, vit B12 1 mcg,
niacinamide 5 mg, Ca
pantothenate 1 mg
Jumlah 10 tablet
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet
Analsik
Nama Analsik
Bentuk Kaplet
Dosis Metampiron 500 mg
Diazepam 2 mg
Jumlah 10 kaplet
Aturan Pakai 2 kali sehari 1 Kapsul
6. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Resep 12
C. Skrining Resep
4. Aspek Administrative
c. Validitas Prescriber
d. Validitas Pasien
5. Aspek Farmasetik
Amlodipin
Nama Amlodipine
Bentuk Tablet
Dosis Amlodipine 10 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet bila
nyeri
B komplek
Nama B komplek
Bentuk Tablet
Dosis -
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 Tablet
Bisoprolol
Nama Bisoprolol
Bentuk Tablet
Dosis Bisoprolol 5 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet
6. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Resep 13
M. Skrining Resep
7. Aspek Administrative
h. Validitas Prescriber
i. Validitas Pasien
8. Aspek Farmasetik
Spironolacton
Nama Spironolacton
Bentuk Tablet
Dosis 25 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet (Siang)
Simtor
Nama Atorvastatin
Bentuk Tablet
Dosis 20 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet (malam)
Bisovel
Nama Bisoprolol
Bentuk Tablet
Dosis 5 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 1 kali sehari ½ tablet
(malam)
9. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Anak: Hiperkolesterolemia
familial heterozigot: 10-17
tahun Awalnya, 10 mg sekali
sehari. Dapat menyesuaikan
sesuai dengan respons pada
interval 4 minggu. Kisaran
dosis biasa: 10-20 mg sekali
sehari.
Oral
Profilaksis kejadian
kardiovaskular pada pasien
berisiko tinggi
Dewasa: Pencegahan primer:
Awalnya, 10 mg setiap hari.
Dapat diberikan pada dosis
yang lebih tinggi yang
diperlukan untuk mencapai
kadar kolesterol LDL sesuai
dengan pedoman saat ini.
Berpotensi Fatal:
Rhabdomyolysis parah dengan
gagal ginjal akut, hepatitis,
gagal hati. Jarang, sindrom
Stevens-Johnson, anafilaksis,
nekrolisis epidermal toksik.
Bisovell
Komposisi Bisoprolol hemifumarate 5 MIMS
mg
Kelas Beta-Blocker MIMS
Farmakologi
Bentuk Tablet MIMS
Sediaan
Indikasi Managemen hipertensi Drugs.co
m
Dosis Oral MIMS
Angina pektoris, Hipertensi
Dewasa: Awalnya, 5 mg sekali
sehari disesuaikan dengan
respons. Dosis biasa: 10 mg
sekali sehari. Maks: 20 mg
setiap hari.
Angina pektoris, Hipertensi
Gangguan Ginjal
CrCl <40 Awalnya, 2,5 mg
sekali sehari. Maks: 10 mg
setiap hari.
Oral
Gagal jantung kronis
Dewasa: Awalnya, 1,25 mg
sekali sehari. Dapat digandakan
setelah 1 minggu jika
ditoleransi, kemudian
ditingkatkan secara bertahap
dengan interval 1-4 minggu.
Maks: 10 mg sekali sehari.
Bisovell
Resep 14
H. Skrining Resep
4. Aspek Administrative
e. Validitas Prescriber
f. Validitas Pasien
5. Aspek Farmasetik
Simvastatin
Nama Candesartan
Bentuk Tablet
Dosis 20 mg
Jumlah 15
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet malam
hari
Sanmag
Nama Sanmag
Bentuk Tablet
Dosis Mg trisilicate 325 mg, Al
hydroxide colloidal 325 mg,
papaverine HCl 30 mg,
chlordiazepoxide HCl 5 mg,
vit B1 2 mg, vit B2 1 mg, vit
B6 0.5 mg, vit B12 1 mcg,
niacinamide 5 mg, Ca
pantothenate 1 mg
Jumlah 30
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet sebelum
makan
6. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Hiperlipidemia :
Dewasa: Awalnya, 10-20
mg sekali sehari. Pasien
yang membutuhkan
pengurangan kolesterol
yang besar atau dengan
risiko CV tinggi: Awalnya,
40 mg sekali sehari. Pasien
dengan hiperkolesterolemia
familial homozigot:
Awalnya, 40 mg sekali
sehari.
Anak: Hiperkolesterolemia
familial heterozigot: 10-17
tahun Awalnya, 10 mg
sekali sehari. Dosis yang
dianjurkan: 10-40 mg setiap
hari. Sesuaikan dosis sesuai
dengan tujuan terapi yang
direkomendasikan dengan
interval minimal 4 minggu.
Semua dosis harus diminum
di malam hari.
Kontraindikasi Penyakit hati aktif atau MIMS
peningkatan transaminase
serum persisten yang tidak
dapat dijelaskan, miopati
akibat agen penurun lipid
lainnya. Penggunaan
bersamaan dengan inhibitor
CYP3A4 kuat (misalnya
itrakonazol, ketokonazol,
posaconazole, vorikonazol,
klaritromisin, eritromisin,
telithromycin, nefazodone,
inhibitor protease HIV,
produk yang mengandung
cobicistat, asam fusidat),
siklosporin, danazol dan
gemfibrozil. Kehamilan dan
menyusui.
Perhatian Pasien dengan diabetes MIMS
mellitus, faktor predisposisi
miopati/rhabdomyolisis
(misalnya hipotiroidisme
yang tidak terkontrol,
riwayat gangguan otot
pribadi atau keluarga,
riwayat toksisitas otot
dengan statin atau fibrat,
penyalahgunaan alkohol).
Gangguan ginjal dan hati.
Anak-anak dan orang tua.
Pasien dengan
polimorfisme gen
SLCO1B1. Pemberian
bersama niasin (≥1 g) pada
pasien keturunan Cina.
Dosis 80 mg harus dibatasi
untuk pasien yang telah
menggunakan simvastatin
80 mg selama 12 bulan atau
lebih. Hentikan sementara
simvastatin sebelum operasi
besar elektif
Efek Samping Signifikan: Peningkatan MIMS
transaminase serum.
Gangguan sistem darah dan
limfatik: Anemia.
Gangguan gastrointestinal:
Sembelit, sakit perut, perut
kembung, dispepsia, diare,
mual, regurgitasi asam,
muntah, pankreatitis.
Gangguan hepatobilier:
Hepatitis, penyakit kuning.
Gangguan sistem
kekebalan: Reaksi
hipersensitivitas.
Gangguan metabolisme dan
nutrisi: Hiperglikemia.
Gangguan muskuloskeletal
dan jaringan ikat: Mialgia,
artralgia. kram otot.
Gangguan sistem saraf:
Sakit kepala, parestesia,
pusing, neuropati perifer.
Interaksi Dapat meningkatkan risiko MIMS
miopati dan rhabdomyolisis
dengan penggunaan
bersamaan dengan
amiodarone, amlodipine,
verapamil, diltiazem,
lomitapide, daptomycin,
dan colchicine. Dapat
meningkatkan konsentrasi
serum elbasvir dan
grazoprevir. Dapat
meningkatkan waktu
protrombin dengan
antikoagulan kumarin.
Berpotensi Fatal:
Peningkatan risiko miopati
termasuk rhabdomyolysis
dengan inhibitor CYP3A4
kuat (misalnya itrakonazol,
ketoconazole,
posaconazole, vorikonazol,
klaritromisin, eritromisin,
telithromycin, nefazodone,
HIV protease inhibitor,
nelfinavir, boceprevir,
produk yang mengandung
telaprevir, telaprevir,
cobicist danazol dan asam
fusidat.
Sanmag
Komposisi Mg trisilicate 325 mg, Al MIMS
hydroxide colloidal 325 mg,
papaverine HCl 30 mg,
chlordiazepoxide HCl 5 mg,
vit B1 2 mg, vit B2 1 mg,
vit B6 0.5 mg, vit B12 1
mcg, niacinamide 5 mg, Ca
pantothenate 1 mg
Kelas Antasida, Agen Antirefluks A To Z Drug
Farmakologi & Antiulceran Facts
Bentuk Tablet PIONAS,
Sediaan 2021
Indikasi Hiperasiditas GI, gastritis, MIMS
spasme GI & pilorus, tukak
peptik & duodenum,
dispepsia neurogenik,
hipermotilitas usus, perut
kembung. Mengurangi
gejala hiperasiditas
lambung seperti mual, nyeri
lambung & epigastrium,
perut kembung & rasa
penuh di perut.
Dosis PO 1-2 Tab A to Z Drug
Facts
Kontraindikasi Hipersensitivitas. Gangguan A to Z Drug
ginjal berat. Facts
Perhatian Kemungkinan A to Z Drug
ketergantungan obat, Facts
amnesia & meningkatkan
keparahan kejang grand
mal; penyakit otak organik,
insufisiensi cardio-resp,
penurunan fungsi hati atau
ginjal, PPOK; penggunaan
jangka panjang >2 minggu;
hipofosfatemia &
osteomalasia. Hamil &
laktasi. Tua.
Efek Samping Kelelahan, kantuk, A to Z Drug
kelemahan otot, diare, Facts
sembelit; mual, muntah.
Interaksi Dapat meningkatkan efek A to Z Drug
depresan SSP dari alkohol, Facts
barbiturat, antihistamin,
fenotiazin; fenitoin
(potensiasi); peningkatan
efek relaksan otot dengan
benzodiazepin & relaksan
otot sentral atau perifer
lainnya; antasida dapat
memperlambat penyerapan
GI; simetidin & tetrasiklin.
I. Analisa Kesesuaian Dosis :
Hiperlipidemia
:
Dewasa:
Awalnya, 10-20
mg sekali sehari.
Pasien yang
membutuhkan
pengurangan
kolesterol yang
besar atau
dengan risiko
CV tinggi:
Awalnya, 40 mg
sekali sehari.
(MIMS)
Sanmag 3 kali PO: 1-2 tab Tidak
sehari 1 (MIMS). sesuai
tablet
sebelum
makan
Simvastatin
i. Validitas Pasien
8. Aspek Farmasetik
Lansoprazol
Nama Lansoprazol
Bentuk Kapsul
Dosis 30 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 kapsul
Levofloxacin
Nama Levofloxacin
Bentuk Tablet film coated
Dosis 500 mg
Jumlah 10
Aturan Pakai 1 kali sehari 1 tablet
Asam Folat
Nama Asam folat
Bentuk Tablet
Dosis 400 mcg
Jumlah 30
Aturan Pakai 3 kali sehari 1 tablet
9. Aspek Klinis
Tinjauan Obat
Nosocomial Pneumonia
750 mg PO/IV sekali sehari selama 7-
14 hari
Oral
Complicated urinary tract infections
Dewasa: 500 mg Sekali sehari selama
7-14 days. (MIMS)
Asam Folat
Komposisi Asam Folat
Kelas Vitamins & Minerals (Pre & Post MIMS
Farmakologi Natal) / Antianemics
Bentuk Tablet Medscape
Sediaan
Indikasi Defisiensi Asam Folat, Suplementasi MIMS
Nutrisi Tunjangan harian yang
direkomendasikan (RDA), anemia
megaloblastik defisiensi folat.
Toksisitas Metanol
50-75 mg IV setiap 4 jam selama 24
jam
Profilaksis Toksisitas Methotrexate
(Off-label)
1 mg PO setiap hari; dapat meningkat
hingga 5 mg/hari jika toksisitas
muncul.
Oral
Anemia megaloblastik defisiensi
folat (MIMS)
Dewasa: 5 mg setiap hari hingga 4
bulan. Dapat meningkat menjadi 15 mg
setiap hari pada keadaan malabsorpsi.
Pemeliharaan: 5mg setiap 1-7 hari.
Anak: >1 tahun Sama seperti dosis
dewasa
Nosocomial
Pneumonia
750 mg PO/IV
sekali sehari
selama 7-14
hari
Sinusitis
Bakterial
Akut
500 mg PO/IV
sekali sehari
selama 10-14
hari atau 750
mg PO/IV
sekali sehari
selama 5 hari
Lansorazol
Levofloxacin
5.1 Kesimpulan
Dari praktek kerja profesi Apoteker yang dilakukan di Apotek Sukun
Farma pada tanggal 06 Desember 2021 - 15 September 2021 dapat diambil
kesimpulan bahwa pada kegiatan tersebut: