Anda di halaman 1dari 33

APOTEK DHIFTA FARMA

ANGGOTA :
1. Ganarsih Ayu Safitri (22021200064)
2. Moch. Narendra Hakim P (22021200065)
3. Nia Tri Agustina (22021200066)
APOTEK 4. Lingga Nurbasila
5. Sinta Kumala Sari
(22021200067)
(22021200080)

PEROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2022
CPMK
Mengaplikasikan
SEJARAH Pelayanan Obat Dengan Pengelolaan Dan
APOTEK Resep Administrasi Obat
DHIFTA FARMA    

Peran & fungsi


apoteker, serta Pelayanan Sediaan
struktur orbanisasi Farmasi (Obat Dan
apotek Alkes) Tanpa Resep
APOTEK & APOTEKER

APOTEKER
Apoteker merupakan
APOTEK sarjana farmasi yang telah
Apotek merupakan lulus sebagai apoteker dan
sarana pelayanan telah mengucapkan
kefarmasian tempat sumpah dan jabatan
dilakukan praktik apoteker.
kefarmasian oleh
Apoteker
PERMENKES No. 73 Tahun 2016
APOTEK
Sejarah Apotek

Sejarah Dhifta Farma berawal dari Toko Obat


yang telah berdiri pada tahun 2008, kemudian
mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan kota
Option A Option B
Mojokerto pada tahun 2013 berkembang
menjadi Apotek Dhifta Farma yang berlokasi di
Jalan Raya Meri No.301, Margelo, Meri, Kec.
Option C
Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Lokasi dan Tempat Apotek Dhifta Farma
Tujuan didirikan apotek yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di apotek.

2. Memberikan perlindungan pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kefarmasian di apotek.

3. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan kefarmasian di apotek
Tugas Dan Fungsi Apoteker di Apotek

1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker
2. Sarana untuk melakukan pelayanan kesehatan
3. Sarana untuk melakukan pekerjaan kefarmasian
4. Sarana untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi antara lain: obat, bahan baku obat, obat
tradisional dan kosmetika
5. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengelolaan, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat.

(Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009) tugas dan fungsi apotek


Tanggung Jawab Apoteker di Apotek
Tugas dan kewajiban apoteker pengelola apotek adalah sebagai berikut:
1) Memimpin seluruh kegiatan apotek baik kegiatan teknis maupun non teknis dan non teknis kefarmasiaan sesuai dengan
ketentuan maupun perundangan yang berlaku
2) Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi
3) Mengusahakan agar apotek yang dipimpinya dapat memberikan hasil yang optimal sesuai dengan rencana kerja dengan
cara meningkatkan omset, mengadakan pembelian yang sah dan penekanan biaya serendah mungkin
4) Melakukan pengembangan usaha apotek
Tanggung jawab apoteker pengelola apotek sebagai berikut:
5) Menetukan arah terhadap seluruh kegiatan
6) Menentukan sistem (peraturan) terhadap seluruh kegiatan
7) Mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan
8) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
(Permenkes 35 tahun 2014).
Kompetensi Apoteker menurut WHO dikenal dengan Eight Stars Pharmacist, yaitu:

1. Care giver, artinya Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi informasi obat
kepada masyarakat dan kepada tenaga kesehatan lainnya.
2. Decision maker, artinya Apoteker mampu mengambil keputusan, tidak hanya mampu mengambil
keputusan dalam hal manajerial namun harus mampu mengambil keputusan terbaik terkait
dengan pelayanan kepada pasien, sebagai contoh ketika pasien tidak mampu membeli obat yang
ada dalam resep maka Apoteker dapat berkonsultasi dengan dokter atau pasien untuk pemilihan
obatdengan zat aktif yang sama namun harga lebih terjangkau.
3. Communicator, artinya Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihak ekstern
(pasien atau customer) dan pihak intern (tenaga profesional kesehatan lainnya).
4. Leader, artinya Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di apotek. Sebagai seorang pemimpin,
Apoteker merupakan orang yang terdepan di apotek, bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek
mulai dari manajemen pengadaan, pelayanan, administrasi, manajemen SDM serta bertanggung jawab
penuh dalam kelangsungan hidup apotek.
5. Manager, artinya Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalam hal pelayanan, pengelolaan
manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerja dan administrasi keuangan. Untuk itu Apoteker harus
mempunyai kemampuan manajerial yang baik, yaitu keahlian dalam menjalankan prinsip-prinsip ilmu
manajemen.
6. Life long learner, artinya Apoteker harus terus-menerus menggali ilmu pengetahuan, senantiasa belajar,
menambah pengetahuan dan keterampilannya serta mampu mengembangkan kualitas diri.
7. Teacher, artinya Apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing bagi stafnya, harus mau
meningkatkankompetensinya, harus mau menekuni profesinya, tidak hanya berperan sebagai orang
yang tahu saja, tapi harus dapat melaksanakan profesinya tersebut dengan baik.
8. Researcher, artinya Apoteker berperan serta dalam berbagai penelitian guna mengembangkan ilmu
kefarmasiannya.
Standar Pelayanan
kefarmasian di Apotek

01
Perencanaan
02
Pengadaan
03
Penerimaan

Penyimpanan
04

We Create Quality
Professional PPT Presentation
Standar Pelayanan
kefarmasian di Apotek

05
Pemusnahan
06
Pengendalian

07
Pencatatan

Pelaporan
08
Struktur Organisasi Apotek

PERMENKES No. 35 Tahun 2014.


Struktur organisasi

Pemilik Sarana Apotek dan


Apoteker Penanggung Jawab Apotek

Asisten Apoteker Staff


Layout
Keterangan
1. Teras Luar Atau Parkiran
2. Estalase Obat Bebas dan Obat Bebas
Terbatas
3. Estalase Obat Luar
4. Estalase Alat Kesehatan
5. Meja Kasir
6. Estalase Sediaan Sirup
7. Meja Meracik Obat
8. Rak Obat Generik
9. Rak Obat Keras
10. Rak Penyimpanan
11. Toilet
Tata cara pendirian Apotek
Persyaratan Pendirian Apotek pada pasal 3 yaitu:
Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal sendiri atau modal dari pemilik modal baik perorangan maupun
perusahaan.
Persyaratan pendirian Apotek:
1. Lokasi
Pemerintah Daerah dapat mengatur persebaran apotek di wilayahnya dengan memperhatikan akses masyarakat.
2. Bangunan
-memiliki fungsi keamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan
-bangunan bersifat permanen

3. Sarana, Prasarana, dan peralatan


-Sarana : penerimpan R/, Pelayanan dan peracikan R/, penyerahan,Konseling, penyimpanan, arsip
-Prasarana : instalasi air, listrik,sistem tata udara, proteksi Kebakaran
-- Peralatan : Semua peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian

PERMENKES NO.9 Tahun 2017 tentang Persyaratan Pendirian Apotek


Pelayanan Sediaan Farmasi di Apotek
Apoteker dan TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) harus bekerja sesuai dengan standar profesi, SPO
(Standar Prosedur Operasional), Standar pelayanan, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan kepentingan pasien. Etika profesi yang dimaksud adalah, bahwa seorang apoteker harus
mampu memenuhi kewajiban yg merupakan kode etik yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi
Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI ).
Kewajiban seorang orang apoteker yang harus dipenuhi adalah :
1. Kewajiban umum, bahwa seorang apoteker harus dapat memenuhi sumpah jabatan
profesinya. Dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, seorang apoteker harus senantiasa
minta bimbingan Tuhan YME.
2. Kewajiban kepada pasien.
3. Kewajiban kepada teman sejawat
4. Kewajiban kepada teman tenaga kesehatan lainnya.

Permenkes No 09 Tahun 2017 BAB III pasal 19


Pelayanan Sediaan Farmasi Tanapa Resep

Untuk dapat mengelola dan melakukan pelayanan obat dengan baik, Apoteker harus
mampu mengenali golongan obat menurut tingkat bahayanya. Adapaun pelyanan obat yang
dilakukan di Apotek Dhifta Farma adalah sebagai berikut :
 Obat Wajib Apotek (OWA)
 Over The Counter (OTC)
 Obat Herbal
 Alkes
 Swamedikasi
1.Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual
bebas di pasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter

2.Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas adalah obat
yang sebenarnya termasuk obat
keras tetapi masih dapat dijual atau
dibeli tanpa resep dokter dan disertai
dengan tanda peringatan.
Obat Bebas Terbatas yang Dijual
3.Obat Wajib Apotek
OWA adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pasien tanpa menggunakan resep dokter dengan
mengikuti peraturan dari Menteri Kesehatan

4.Obat Herbal
Pelayanan obat herbal di Apotek Dhifta Farma terdiri dari Obat herbal terstandar (OHT)
Obat Wajib Apotek yang Dijual
5.Pelayanan Alat Kesehatan
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang
sakit, memulihkan kesehatan manusia, dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh (PMK
RI, 2014). Contoh alat kesehatan meliputi alat kontrasepsi, selang infus, thermometer, masker, dll.
6. Swamedikasi
Swamedikasi merupakan mengobati segala keluhan dengan obat-obatan yang bisa didapatkan di
apotek dengan inisiatif atau kesadaran diri sendiri tanpa resep dokter. Obat yang dapat dilayani tanpa resep
dokter meliputi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras yang termasuk dalam Daftar Obat Wajib Apotek
(DOWA), obat tradisional, kosmetik, dan alat kesehatan (Muharni dkk., 2015).
Skrining Resep
Skrining Resep

Kelengkapan Adsministrasi Resep Keterangan

Nama, alamat, dan SIP dokter Ada

Tanggal penulisan resep Ada

Nama dan jumlah obat Ada

Aturan, pakai dan paraf dokter Ada

Nama ada, alamat dan umur


Nama, umur dan Alamat pasien
tidak ada
No Skrining Keterangan Plan

     

Sesuai Tidak Sesuai

1. Bentuk Sediaan       

2. Keluatan Sediaan       Dosis Voltadex diturunkan

3. Stabilitas       

4. Kompaktibilitas     Ket : voltadex dikonsulkan

ke dokter, diubah signanya

menjadi bila nyeri gigi akut


Nama obat Dosis Keterangan

Amoxsan 500 mg Tiga kali sehari pada pagi, Sesuai

siang, malam

Meloxicam 7,5 mg Tiga kali sehari pada pagi, Sesuai

siang, malam

Voltadex 50 mg Tiga kali sehari pada pagi, Kurang Sesuai

siang, malam
diklofenak + meloksikam : keduanya meningkatkan antikoagulasi.
diklofenak + meloksikam : keduanya meningkatkan kalium serum. Perlu dimonitoring.
Pemberian diklofenak + meloksikam + amoxsan bersamaan dapat meningkatkan GI
Amoxan 500 mg
Mekanisme kerja : Menghambat sintesis mucopeptide dinding sel bakteri
Indikasi : Pengobatan telinga, hidung, tenggorokan, GU, kulit dan struktur kulit, saluran
pernapasan bagian bawah, dan infeksi gonore akut tanpa komplikasi yang disebabkan oleh strain
organisme tertentu yang rentan.
Dosis : Dewasa dan anak (berat badan > 20kg) : 250 – 500 mg tiap 8 jam 
Efek Samping : Pusing; Urtikaria; Gastritis
Meloxicam 7,5 mg
Mekanisme Kerja : Mengurangi peradangan, nyeri, dan demam, mungkin melalui penghambatan
aktivitas siklooksigenase dan sintesis prostaglandin.
Indikasi : Meredakan tanda dan gejala osteoartritis.
Dosis : 7,5 sampai 15 mg sekali sehari (maksimum 15 mg/hari).
Efek Samping : GI: Sakit perut; diare; mual;
Perhatian : Toksisitas GI yang serius (misalnya, perdarahan, ulserasi, perforasi) dapat terjadi
kapan saja, dengan atau tanpa tanda-tanda peringatan. Gangguan hati: Kaji fungsi hati saat
menjalani terapi. Gangguan ginjal: Kaji fungsi sebelum dan selama terapi karena metabolit NSAID
dieliminasi oleh ginjal.
Voltadex 50mg
Bahan Aktif : Natrium Diklofenak 50mg
Indikasi: sebagai terapi awal dan akut untuk rematik yang disertai inflamasi dan degeneratif
(artritis rematoid, ankylosing spondylitis, osteoartritis dan spondilartritis), sindroma nyeri dan
kolumna vertebralis, rematik non-artikular, serangan akut dari gout; nyeri pasca bedah,
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap zat aktif dan tukak lambung. Juga dikontraindikasikan
pada pasien dengan riwayat tercetusnya serangan asma, urtikaria atau rhinitis akut akibat obat-
obat anti nonsteroid lainnya 
Dosis : Dewasa 100-150 mg sehari. Dosis seharian harus diberikan dengan dosis terbagi 2-3 kali.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai