Nama?
Setelah disumpah menjadi apoteker kan ?
Nama itu doa, kalau gelar Pendidikan ?
Kewajibanmu apa ?
Hak nya apa ?
Disampaikan Pada :
Pembekalan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Medika Antapani Institute
OVERVIEW :
- STANDAR PRAKTIK APOTEKER
- PEDOMAN PRAKTEK
- KODE ETIK PROFESI
?
Mengapa Praktik Kefarmasian Harus Dilakukan Dengan Legal ?
Perundang-
undangan
Bidang Implementasi
K efarm asian
Pedoman
Disiplin
Implementasi Apoteker
Indonesia IMPLEMENTASI
Kode Etik
Apoteker Implementasi
Indonesia
STANDAR PRAKTIK APOTEKER
STANDAR 1 : Praktik Kefarmasian Dasar (Fundamental Pharmacy Practice)
BAB V: Penutup
•Setiap apoteker bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan kode etik
apoteker Indonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya sehari-hari.
APOTEKER & APOTEK
Dasar Hukum
1. UU no 36 th 2009 tentang Kesehatan
2. UU no 36 th 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. PP no 51 th 2009 tentang Pekerjaaan
Kefarmasian
4. Permenkes no 9 th 2017 tentang
Apotek
5. Permenkes no 3 th 2015 tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi
6. Permenkes no 73 th 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Permenkes no 9 th 2017 tentang Apotek
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
Apoteker.
1 4
Peran Apotek dalam melayani Perlu penataan kembali penyelenggaraan
masyarakat di era JKN perlu ditingkatkan. pelayanan kefarmasian di Apotek.
2 5
Diperlukan pembatasan masa berlaku
meningkatkan aksesibilitas,
izin apotek dalam rangka pembinaan
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan
dan pengawasan yang lebih baik.
kefarmasian.
Mekanisme pemberian izin apotek di
1 2 3
kepastian
huku
m
PERSYARATAN PENDIRIAN
SARANA,
LOKASI PRASARANA &
PERALATAN
BANGUNAN KETENAGAAN
LOKASI 1
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dapat mengatur
persebaran Apotek di
wilayahnya dengan
memperhatikan akses
masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan kefarmasian.
BANGUNAN 2
Bangunan Apotek harus memiliki
fungsi keamanan, kenyamanan,
dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan kepada pasien serta
perlindungan dan keselamatan bagi
semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak, dan
orang lanjut usia.
Penerimaan Resep
Pelayanan Resep dan peracikan
(produksi sediaan secara
terbatas)
Penyerahan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan
Konseling
Penyimpanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan
Arsip
SARANA 3
5. Ruang Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Kondisi sanitasi, temperatur, kelembapan, ventilasi, pemisahan untuk menjamin
mutu produk dan keamanan petugas harus diperhatikan
Harus dilengkapi dengan rak/lemari obat, pallet, pendingin ruangan/AC, lemari
pendingin, lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika, lemari
penyimpanan obat khusus, pengukur suhu dan kartu suhu
6. Ruang Arsip
Untuk menyimpan dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan kefarmasian dalam
jangka waktu tertentu
PRASARANA 3
Prasarana Apotek
paling sedikit terdiri
atas:
Instalasi listrik
Sistem proteksi
kebakaran
PERALATAN 3
Peralatan Apotek meliputi semua
peralatan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pelayanan
kefarmasian.
5.Buku Acuan
Buku standar yang diwajibkan, yaitu Farmakope Indonesia edisi
terbaru (Farmakope V) 1 buah
Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan apotek
KETENAGAAN
4
Apoteker pemegang SIA
dalam menyelenggarakan
Apotek dapat dibantu oleh
Apoteker lain, Tenaga Teknis
Kefarmasian dan/atau tenaga
administrasi
Perizinan berusaha
Diatur dalam PUU bidang tata ruang, bidang 1. Sektor perindustrian
lingkungan hidup, dan bidang bangunan gedung 2. Sektor kesehatan, obat dan makanan
3. Sektor transportasi, dll
PERIZINAN
APOTEK
HAL YANG HARUS DISIAPKAN
APO TEK DALAM PERIZINAN
Persyaratan Umum
OSS RBA
Surat permohonan dari pelaku usaha Dokumen izin yang masih berlaku
Apoteker (untuk perseorangan) atau (untuk perpanjangan
pimpinan PT/Yayasan/Koperasi (untuk izin)
8
nonperseorangan)
Self-assessment penyelenggaraan
Surat perjanjian kerjasama dengan Apotek melalui aplikasi SIMONA
Apoteker yang disahkan oleh notaris (simona.kemkes.go.id) (untuk
(untuk pelaku usaha Apotek perpanjangan dan perubahan izin)
nonperseorangan)
Pelaporan terakhir (untuk
Dokumen SPPL perpanjangan dan perubahan
izin)
Seluruh dokumen yang mengalami perubahan
(untuk permohonan perubahan izin) Surat pernyataan komitmen untuk
melaksanakan registrasi apotek di
aplikasi SIPNAP (sipnap.kemkes.go.id)
HAL YANG HARUS DISIAPKAN APOTEK DALAM
PERIZINAN OSS RBA
•Bangunan
Administrasi
• Denah bangunan yang menginformasikan
Bukti pembayaran PAD (sesuai kebijakan pemda) pembagian ruang dan ukuran ruang
apotek
Lokasi
Informasi geotag Apotek •Sarana, Prasarana dan Peralatan
PENERBITAN PENYAMPAIAN
PERSYARATAN VERIFIKASI SERTIFIKASI NOTIFIKASI PENERBITAN IZIN
NIB
IZIN
Pemenuhan Pengawasan oleh Pemerintah, OP
Penilaian
Persyaratan Kesesuaian
Pemenuhan
oleh pelaku usaha
Kewajiban
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
DI APOTEK
APOTE
Keluarga UKBM K
PUSKESMA
PILAR S
2 UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,
Pelayanan Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll
Kesehatan
Upaya Kesehatan Pelayanan
Berbasis Kesehatan Primer
Masyarakat berbasis
(UKBM) Puskesmas
Melakukan praktek kefarmasian yang profesional dan bertanggung jawab PHARMACEUTICAL CARE (Menjamin
ketersediaan obat dan alat kesehatan yang bermutu di fasilitas kesehatan tempat berpraktek & Memberikan pelayanan
kefarmasian sesuai standar di fasilitas kesehatan tempat berpraktek)
Peraturan
Terkait SDM
Kefarmasian
PMKPelayanan
No. 72/2016
tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian SARANA
di Rumah Sakit PMK No. 889/2011
tentang Registrasi, Izin
Praktik, dan Izin Kerja
Tenaga Kefarmasian
PMK No. 9/2017
PMK No. 73/2016 tentang Apotek
tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
Menjamin kepastian
hukum bagi tenaga
kefarmasian.
7
CAKUPAN STANDAR
PENGELOLAAN
PELAYANAN KEFARMASIAN
SEDIAAN FARMASI
Sumber Daya
•
•
perencanaan kebutuhan;
permintaan; Manusia, Sarana
•
•
penerimaan;
penyimpanan: dan Prasarana
• pendistribusian;
• pengendalian;
• pelaporan, dan
pengarsipan; dan
• pemantauan dan evaluasi
pengelolaan
PATIEN
T
SAFETY
Farmasi Klinik
Evaluasi Mutu
• pengkajian resep, penyerahan
Obat, dan pemberian informasi
Obat;
Pelayanan
• Pelayanan Informasi Obat
(PIO);
Kefarmasian
• konseling;
• Home pharmacy care
• pemantauan dan pelaporan efek
samping Obat;
8
• pemantauan terapi Obat; dan
• evaluasi penggunaan Obat
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI
Pengumpulan data
Pengkajian usulan kebutuhan
Data konsumsi
Usulan kebutuhan obat Perhitungan Kebutuhan
Perencanaa • RKO Rumah
Sakit
Spesifikasi/data teknis • RKO
dari unit kerja
Data sisa stok Kuantitas kebutuhan Evaluasi Perencanaan
n •
Kab/Kota
RKO
Metode
Data buffer stock
Pola penyakit
Analisa harga satuan
konsumsi Kebutuhan •
Puskesmas
RKO Apotek
Analisa nilai ABC, untuk
Perkiraan
kunjungan
Metode
morbidit
evaluasi aspek
ekonomi
Obat
as
Kriteria VEN, untuk evaluasi
aspek medik/ terapi
Kombinasi ABC dan VEN
Dispensing
Bagian dari
Instruksi kerja/Protokol Kerja
Sistem Informasi Manajemen
Catatan/Laporan
Label/Penandaan ; dsb
MANFAAT DOKUMENTASI
12
DOKUMENTASI DALAM PELAYANAN
KEFARMASIAN
Dokumentasi
Dokumentasi
Pengelolaan Sediaan Dokumentasi
Farmasi Farmasi Klinik
Evaluasi Mutu
- SOP Pengelolaan Sediaan Farmasi
- SOP Pelayanan Farmasi Klinik
Target Konseling
Menentukan
frekuensi
dan
insidensi
efek
samping Menemukan
Obat efek
samping
Obat sedini
mungkin
(
Menyusun rekomendasi
Tindak Lanjut
17
• Mendokument
asikan :
Profil
Pasien
(nama,
umur
pasien, jenis
kelamin,
alamat, no 18
telp, nama
dokter),
MUTU MANAJERIAL
Indikator:
- Kesesuaian proses terhadap
standar
EVALUAS - Efektifitas dan efisiensi
I
PELAYANAN FARMASI KLINIK
MUTU Indikator:
- Zero deffect dari medication error
- SPO
- Lama waktu racik
- Output yanfarklin, seperti kesembuhan
pasien, pengurangan gejala penyakit
19
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
melibatkan
Organisasi Profesi
Pasal 28-30
OPTIMALISASI Regulasi
MUTU
PELAYANAN
KEFARMASIA Penerimaan
Profesi Lain
SDM
N Optimalisasi
Mutu
Peningkatan
Fasilitas Kompetensi
21
Keluarga mengikuti KB
Peran Apoteker
Ibu bersalin di faskes
Agent Of Change
(AoC) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Dalam melaksanakan praktik apoteker yang optimal dan profesional, Apoteker perlu
menerapkan standar pelayanan kefarmasian
Diperlukan dukungan, peran serta, koordinasi yang intensif, serta sinergitas seluruh
stakeholder terkait, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kefarmasian sesuai
standar pelayanan kefarmasian
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat