Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 :

Buatlah White paper dengan format sebagai berikut sesuai profesinya masing-
masing!

PANDUAN KERJA KLINIS


WHITE PAPER
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN (PROFESI)
Latar belakang 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 Tahun 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
2016 Tentang Registarsi, Izin praktik, Dan Izin Kerja Tenaga teknis
Kefarmasian
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
5. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Deskripsi 1. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian atau enyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
2. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu
Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten.
3. Sarjana Farmasi adalah gelar akademik yang diberikan kepada
seseorang yang telah menempuh pendidikan S1 Farmasi diseluruh
perguruan tinggi di Indonesia. Gelar yang diberikan adalah S. Farm.
4. Ahli Madya Farmasi dan Analis Farmasi adalah seorang yang telah
mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan akademik dalam bidang
Farmasi sesuai dengan aturan yang berlaku, mempunyai tugas,
tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk melakukan
kegiatan fungsional dalam bidang pelayanan pekerjaan
Kefarmasian,produksi dan distribusi sediaan farmasi serta
membantu pelaksanaan penelitian dibidang kefarmasian.
5. Farmasi adalah ilmu yang mempelajari mengenai cara membuat,
mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi,
mengkombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan
pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan
penggunaannya secara aman.
6. Pelayanan Kefarmasian di Rumah sakit adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
7. Standar Kompetensi Profesi Tenaga Teknis Kefarmasian adalah
suatu standar minimal bagi para anggota persatuan Ahli Farmasi
Indonesia di Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya
sebagai tenaga Kesehatan dibidang kefarmasian.
Kualifikasi Minimal :
1. D3 Farmasi sebagai Ahli Madya Farmasi
2. D3 Anafarma sebagai Analis Farmasi
3. S1 Farmasi sebagai Sarjana Farmasi
4. Terdaftar sebagai Anggota Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI)
5. Memiliki Surat Tanda Registrasi sebagai Tenaga Teknis
Kefarmasian
6. Memiliki Surat Izin Kerja/SIP
Ruang Lingkup Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai profesi memiliki ciri
1. Assesmen
2. Interpretasi hasil assesmen
3. Intervensi
4. Pembuatan laporan pemeriksaan psikologi klinis; dan
5. Pelaksanaan tugas di tempat resiko tinggi
6. Pengabdian masyarakat yang meliputi
Jenjang Karir 1. Pengalaman sebagai Ahli Farmasi dengan masa tugas
(Diskusi dengan 2. Lulus Uji kompetensi
SDM/bidang Kriteria Penilaian:
terkait) a. Diberikan Kewenangan sepenuhnya
b. Diberikan kewenangan dengan supervisi
c. Tidak diberikan kewenangan ,bukan kompetensinya
d. Tidak ada fasilitas pendukung
DAFTAR RINCIAN KEWENANGAN KERJA KLINIS

No. Kewenangan Dasar Training Need Assesment


Melaksanakan prosedur pencatatan dan
dokumentasi perencanaan pengadaan
1.
sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan.
Melaksanakan prosedur pengadaan
2. sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.
Melakukan prosedur penerimaan
3. sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan.
Melaksanakan penyimpanan sediaan
4.
farmasi dan perbekalan kesehatan.
Melaksanakan prosedur distribusi 1. Pelatihan Dispensing Obat
sediaan farmasi dan perbekalan
5.
kesehatan dari Gudang ke depo 2. Pelatihan Dispensing Obat Kemoterapi
Farmasi.
Melaksanakan prosedur kalkulasi biaya
6.
resep obat
Melaksanakan prosedur penyerahan
7. obat unit dose/ resep individu dibawah
pengawasan Apoteker.
Melaksanakan prosedur dispensing obat
8. berdasarkan permintaan dokter dibawah
supervisi Apoteker.
Melaksanakan prosedur dispensing obat
kemoterapi berdasarkan permintaan
9.
dokter
dibawah supervisi Apoteker.
Ketentuan :
1. Ketua Tim Kredensial Balikpapan, Agustus 2022
2. Ketua PAFI Balikpapan, Kalimantan Timur
Balikpapan, Agustus 2022

Sumber :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/SK/XI/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1295/Menkes/Per/XII/2007.
2. Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
No.413/Menkes/SKB/111/2000 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker/Ahli
Madya Farmasi dan Petunjuk Pelaksanaanya.

Anda mungkin juga menyukai