PEKERJAAN
KEFARMASIAN
3.Analis Farmasi
4. Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51
TAHUN 2009
TENTANG PEKERJAAN
Dalam PP ini yang dimaksud dengan:
KEFARMASIAN
1. Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu
Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional
- PUSAT PENELITIAN.OBAT
• DOSEN/GURU, KEM KES, BPOM, KES HEWAN, PEMANTAU
POLUSI/LINGKUNGAN, POLA PERESEPAN, PIO, KIE
DATA PEKERJAAN PROFESI YANG DAPAT DIJABAT OLEH LULUSAN
Pada Industri Farmasi
Kontrol kualitas, manager gudang, atau menager marketing, atau staf dalam bidang-bidang tersebut.
Kompetensi yang dilaksanakan, dimulai sejak seleksi bahan baku, bahan tambahan, preformulasi dan
formulasi, monitoring proses dan jaminan mutu, kontrol kualitas, penyimpanan produk, sehingga distribusi ke
konsumen, serta informasi yang proporsional, baik kepada kolega kesehatan yang lain, maupun masyarakat.
untuk menghasilkan obat-obat alami. Pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
atau Farmasi, dapat memantau mutu obat lewat uji kontrol kualitas, uji doping olah-ragawan, uji
keracunan makanan/minuman/polutan
Sampel Obat Tradisional dan Pemeriksaan Sampel Obat dengan Gas Alat Ekstraksi bahan aktif dari suatu
Kosmetik Kromatografi campuran obat
Pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TOOT) , dapat melaksanakan pembudidayaan tanaman
obat, seleksi, dan kontrol kualitas, mulai pemilihan bahan, preparasi,
proses penyiapan simplisia agar menjadi bahan baku obat yang mutunya
terjamin.
Standar kompetensi lulusan pendidikan sarjana farmasi maupun lulusan pendidikan profesi apoteker dikelompokkan
menjadi 9 (sembilan) area kompetensi sebagai berikut:
(1) Optimalisasi keamanan penggunaan obat.
(2) Pelayanan sediaan farmasi.
(3) Pembuatan dan pendistribusian sediaan farmasi.
(4) Pelayanan informasi, konsultasi dan edukasi obat dan pengobatan.
(5) Komunikasi dan kolaborasi (interpersonal, interprofesional).
(6) Kepemimpinan dan manajemen.
(7) Praktik profesional, legal, dan etik.
(8) Penguasaan ilmu, kemampuan riset, pengembangan diri, dan profesionalitas.
Identifikasi profil lulusan dari deskripsi dan unit kompetensi dalam standar kompetensi menunjukkan 9 (sembilan) profil
berikut:
(9) Care giver;
(10) Educator;
(11) Communicator;
(12) Leader;
(13) Decision maker;
(14) Manager;
(15) Life-long learner;
(16) Personnal & professional responsibilities;
(17) Scientific comprehension & research abilities.
1. Setiap Tenaga Kefarmasian yang melakukan Pekerjaan
Kefarmasian di Indonesia wajib memiliki surat tanda
registrasi
a. habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang oleh yang bersangkutan atau
tidak memenuhi persyaratan untuk diperpanjang;