Anda di halaman 1dari 4

Nama : ROSNITA DABALOK

NPM : 2043700167
MK : KEPROFESIAN, ETIKA DAN UNDANG-UNDANG
PRODI : APOTEKER PAGI D

SOAL QUIZ 2 :

1. Ada 4 ruang lingkup penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian, sebutan,


jelaskan apa ketenua PP 1/2009 tentaang masing masing ruang
lingkup tersebut !
2. Apa saja yang diatur dalam PP 72/1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi ? Sebutkan !
3. Apa itu rahasia kefarmasian ? Berikan contoh masing masing di
produsi,, distribusi dan pelayana di rumah sakit/apotik!

Jawaban :
1. Ruang lingkup penyelenggaraan pekerjaan kefarmasian
a. Pekerjaan Kefarmasian Dalam Pengadaan Sediaan Farmasi
1. Pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan pada fasilitas produksi,
fasilitas distribusi atau penyaluran dan fasilitas pelayanan
sediaan farmasi.
2. Pengadaan Sediaan Farmasi harus dilakukan oleh Tenaga
kefarmasian.
3. Pengadaan Sediaan Farmasi harus dapat menjamin keamanan,
mutu, manfaat dan khasiat Sediaan Farmasi.

b. Pekerjaan Kefarmasian Dalam Produksi Sediaan Farmasi


1. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi harus
memiliki Apoteker penanggung jawab.
2. Apoteker penanggung jawab dapat dibantu oleh Apoteker
pendamping dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
3. Industri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang Apoteker
sebagai penanggung jawab masing-masing pada bidang
pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu setiap
produksi Sediaan Farmasi.
4. Industri obat tradisional dan pabrik kosmetika harus memiliki
sekurangkurangnya 1 (satu) orang Apoteker sebagai
penanggung jawab.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai Fasilitas Produksi Sediaan
Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diatur dengan
Peraturan Menteri.
6. Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan proses produksi
dan pengawasan mutu Sediaan Farmasi pada Fasilitas
Produksi Sediaan Farmasi wajib dicatat oleh Tenaga
Kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsinya.
7. Tenaga Kefarmasian dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian
pada Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi harus mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
produksi dan pengawasan mutu.

c. Pekerjaan Kefarmasian Dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan


Farmasi
1. Setiap Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
berupa obat harus memiliki seorang Apoteker sebagai
penanggung jawab.
2. Apoteker sebagai penanggung jawab dapat dibantu oleh
Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
3. Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi atau
Penyaluran Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi yang Baik
yang ditetapkan oleh Menteri.
4. Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian, Apoteker harus
menetapkan Standar Prosedur Operasional.
5. Standar Prosedur Operasional harus dibuat secara tertulis dan
diperbaharui secara terus menerus sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
farmasi dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan proses
distribusi atau penyaluran Sediaan Farmasi pada Fasilitas
Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi wajib dicatat oleh
Tenaga Kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pelayanan Sediaan Farmasi


1. Melakukan pengadaan sediaan farmasi misalnya di Rumah
Sakit, Puskesmas, Klinik toko obat dan apotek
2. Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh
Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian
3. Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian
4. Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter
dilaksanakan oleh Apoteker

2. PP 72/1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi


a. Ketentuan umum
b. Persyaratan mutu, keamanan, kemanfaatan dan keterjangkauan
produk (ada juga di UU 36/09)
c. Produksi : syarat & izin/sertifikat (berusaha, industri, produksi),
cara pembuatan yang baik
d. Peredaran ( penyaluran & penyerahan): izin edar: registrasi &
notifikasi; izin sarana; cara peredaran; jaga mutu; dokumen
e. Pemasukan ke dalam dan pengeluaran dari wilayah Indonesia
(inpor dan ekspor)
f. Kemasan, penandaan dan iklan (iklan tidak boleh berlebihan)
g. Pemeliharaan mutu
h. Pengujian & penarikan kembali (diatur BPOM)
i. Pemusnahan
j. Peran serta masyarakat
k. Pembinaan
l. Pengawasan
m. Ketentuan pidana (ada dalam UU 36/09 pasal 196, 197, 198)
n. Ketentuan lain
o. Ketentuan penutup

3. Rahasia Kefarmasian adalah Pekerjaan kefarmasian yang menyangkut


proses produksi, proses penyaluran dan proses pelayanan dari sediaan
farmasi yang tidak boleh diketahui oleh umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang – undangan

Contoh nya :
a. Rahasia kefarmasian pada produksi : Batch Record
b. Rahasia kefarmasian pada distribusi : Catatan Distribusi
c. Rahasia kefarmasian pada pelayanan di rumah sakit/apotek : PMR
(Patient Medication Record ) seperti resep.

Anda mungkin juga menyukai