Anda di halaman 1dari 5

dr. Ali Syofii, M.

M
(Kepala Dinas Kesehatan Kab. Rembang)

DASAR HUKUM
• UU 36/2009 Kesehatan
• UU 36/2014 Tenaga Kesehatan
• PP 20/1962 Lafal Sumpah/Janji Apoteker
• PP 10/1966 Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
• PP 51/2009 Pekerjaan Kefarmasian
• Permenkes tentang Standar Kefarmasian
PEKERJAAN KEFARMASIAN
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
• Pekerjaan Kefarmasian adalah Pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional.
• Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
• Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
• Apoteker adalah Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.
• Tenaga Teknis Kefarmasian adalah Tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker
• Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
• Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko
obat, atau praktek bersama.
• Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk melakukan Pekerjaan
Kefarmasian.
• Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan untuk
mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi, yaitu Pedagang Besar Farmasi dan
Instalasi Sediaan Farmasi.
• Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian meliputi:
a. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan Farmasi
b. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi
c. Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
d. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pelayanan Sediaan Farmasi.
TENAGA KEFARMASIAN
Menurut PP No. 51 Tahun 2009 :
• Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yg terdiri atas
apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
• Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan apoteker
• Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani
pekerjaan kefarmasian
• Tenaga Teknis Kefarmasian adalah Tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis
Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker
• Namun semenjak UU No. 36 Tahun 2014 ditetapkan Tenaga Teknis Kefarmasian adalah
Tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan Analis Farmasi
PRAKTIK KEFARMASIAN
Praktik kefarmasian yg meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan & pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,
pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus
dilakukan oleh Tenaga Kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “Tenaga Kesehatan” dalam ketentuan ini adalah Tenaga
Kefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya. Dalam hal tidak ada tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan tertentu dapat melakukan praktik kefarmasian secara terbatas,
misalnya antara lain dokter dan/atau dokter gigi, bidan dan perawat, yang dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian berorientasi pada patient safety :
- Merupakan pelayanan langsung
- Bertanggung jawab kepada pasien
- Berkaitan dengan sediaan farmasi
- Untuk mencapai hasil yang pasti
- Bertujuan meningkatkan mutu kehidupan pasien
PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI STANDAR
Standar Pelayanan Kefarmasian
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Kesehatan
• Nomor 26 Tahun 2020 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Tujuan :
1. Meningkatkan mutu pelayanan Kefarmasian
2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam
rangka keselamatan pasien (patient safety).
• Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes dan BMHP :
Pemilihan
Perencanaan kebutuhan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian
Pemusnahan dan penarikan
Pengendalian
Administrasi
• Pelayanan Farmasi Klinik
Pengkajian dan Pelayanan Resep
Penelusuran riwayat penggunaan obat
Rekonsiliasi obat
Konseling
Visite
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Dispensing sediaan steril
Pemantauan kadar obat dalam darah
• Tugas, Peran, dan Tanggung Jawab Apoteker menurut PP No 51 Tahun 2009
Tugas Apoteker :
1. Melakukan pekerjaan kefarmasian
2. Membuat dan memperbaharui SOP 
3. Harus memenuhi ketentuan cara distribusi yang baik yang ditetapkanoleh menteri saat
melakukan pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi
4. wajib menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropikakepada masyarakat atas resep
dari dokter
Peran Apoteker :
1. Sebagai penanggung jawab di industri farmasi pada bagan pemastianmutu (Quality
Assurance), produksi, dan pengawasan mutu (QualityControl)
2. Sebagai penanggungjawab Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
3. Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yangsama komponen
aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuandokter dan/atau pasien
Tanggung jawab Apoteker :
1. Melakukan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) di apotek
2. Menjaga rahasia kefarmasian
3. Harus memenuhi ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB
4. Wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian
5. Menerapkan standar pelayanan kefarmasian dalam menjalankan praktekkefarmasian pada
fasilitas pelayanan kefarmasian
6. Wajib menyelenggarakan program kendali mutu dan kendali biaya, yangdilakukan
melalui audit kefarmasian
7. Menegakkan disiplin dalam menyelenggarakan pekerjaan kefarmasian
apt. Teguh Uji Sungkowo, S.Si., M.Farm.(Klin.)

O Organisasi adalah alat kerjasama yang digunakan sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama.
O Organisasi Profesi adalah perhimpunnya sekelompok orang yang memiliki tujuan yang
sama dalam suatu keahlian tertentu, dan bertujuan untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan profesinya. Lazimnya bersifat Nirlaba.
O Tujuan Umum IAI : “Bahwa untuk mewujudkan cita-cita dan keinginan luhur, maka
Insan Apoteker Indonesia menyatukan diri dalam suatu Ikatan sebagai upaya
mengembangkan profesi kefarmasian dan menjaga martabat Apoteker Indonesia”
(Mukadimah AD IAI 2022)
O Maksud IAI : “Ikatan mempunyai maksud untuk mewujudkan apoteker yang profesional
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup sehat bagi setiap manusia” (Pasal 9 AD
IAI 2022)
O Tujuan IAI :
• Menyiapkan apoteker profesional sebagai tenaga kesehatan yang berbudi luhur,
bertanggung jawab, memiliki semangat kesejawatan yang tinggi, inovatif serta
berorientasi masa depan.
• Membina, menjaga dan meningkatkan profesionalisme apoteker sehingga mampu
menjalankan praktik kefarmasian secara bertanggung jawab.
• Memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggota dalam menjalankan praktik
profesinya.
• Mengembangkan kerjasama dengan organisasi profesi lainnya baik nasional maupun
internasional.
• Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi farmasi untuk mencapai
kemandirian farmasi dan alat kesehatan Indonesia.
(Pasal 10 AD IAI 2022)
O Hal Positif yang Diharapkan
• Memberikan dampak bagi setiap anggota dan kemajuan OP yang diikuti.
• OP yang dikelola dengan baik akan meningkatkan citra profesi, sekaligus jaringan
sosial organisasi tersebut.
O Tugas Pokok IAI
• Mempersatukan
• Membina
• Mengayomi
• Memberdayakan anggota dan sumber daya lain yang dimiliki.
(Pasal 11 AD IAI 2022)
O Fungsi OP
• Memajukan Profesi
• Memelihara, menetapkan dan meningkatkan standar Kompetensi dan etika profesi
• Meningkatkan karir
• Meningkatkan wawasan yang luas
• Perlindungan atas profesi
• Kesejahteraan anggota
• Melakukan pengabdian pada masyarakat.
O Fungsi IAI
• Menghimpun potensi berbagai sumber daya ikatan
• Meningkatkan motivasi dan kompetensi anggota dalam menjalankan praktik
kefarmasian
• Menjalin dan membina hubungan serta kerjasama dengan organisasi lain di bidang
kesehatan dan bidang lain yang terkait di tingkat lokal, regional, nasional dan
internasional
• Mengadakan dan menyelenggarakan kegiatan pertemuan/seminar ilmiah di tingkat
lokal, regional, nasional dan internasional
• Memantapkan peran anggota dalam upaya:
1. Mencegah pencemaran nama baik dan kehormatan profesi
2. Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat
3. Memelihara kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan preventif dan promotif
di bidang farmasi
4. Memanfaatkan dan ikut mengamankan obat, bahan baku obat, kosmetika dan obat
tradisional
• Meningkatkan kualitas praktik kefarmasian melalui kegiatan pendidikan
berkelanjutan/ ilmiah, sesuai dengan kode etik dan peraturan perundangan yang
berlaku
• Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah hukum
• Melakukan upaya advokasi terhadap peraturan dan kebijakan terkait dengan praktik
kefarmasian
• Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai maksud dan
tujuan ikatan.
(Pasal 12 AD IAI 2022)
O Mari Bersama-sama ambil peran kita :
• Tujuan tidak akan pernah tercapai, jika kita hanya nonton dan tidak ambil peran
• Mulai dari yang kecil dan mulai dari sekarang
• Jangan pasrahkan perlindungan kita kepada orang yang tidak mau melindungi
• Jangan gantungkan hajat kita pada orang yang hanya memikirkan hajatnya sendiri

Anda mungkin juga menyukai