Anda di halaman 1dari 26

MATA KULIAH

Compounding dan Dispensing

Sub-CPMK
(Kemampuan Akhir Yang di Rencanakan)
CPK-8 : C8

Manajemen Persediaan Obat


Apt. RUSMIN.,S.Si., M.Si.
Lektor / NIDN : 0931056806
Assalamu Alaykum wrwb.
Salam Sejahtera Kepada Kita Semua,
Semoga kita masih dalam lindungan Tuhan Yang
Esa, Sehingga kita masih dalam keadaan sehat
dan dapat beraktifitas dengan baik, terutama dalam
kondisi wabah Covid-19.

Simak, dan baca materi kuliah ini, selanjutnya


terdapat penugasan yang wajib mahasiswa
kerjakan.

Terimakasih atas partisipasinya.


Wassalamu Alaykum wrwb. Rusmin
PELAYANAN KEFARMASIAN
SESUAI STANDAR
Tujuan :
REGULASI 1. Meningkatkan mutu pelayanan Kefarmasian
2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian
PP No. 51/2009 tentang 3. Melindungi pasien dan masyarakat dari
Pekerjaan Kefarmasian penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka
keselamatan pasien (patient safety).
Permenkes No 72 Tahun
2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di
Rumah Sakit

Permenkes No 73
Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan
Manajemen Farmasi dan
Kefarmasian Di Apotek Farmasi Klinik
Permenkes No 74 Tahun
2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas
CAKUPAN STANDAR
PELAYANAN KEFARMASIAN
PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
Sumber Daya Manusia,
perencanaan kebutuhan; Sarana dan Prasarana
permintaan;
penerimaan;
penyimpanan:
pendistribusian;
pengendalian;
pelaporan, dan
pengarsipan; dan
pemantauan dan
evaluasi pengelolaan
PELAYANAN PATIENT
SAFETY
Farmasi Klinik KEFARMASIAN
• pengkajian resep,
penyerahan Obat, dan
pemberian informasi Obat;
• Pelayanan Informasi Obat
(PIO);
• konseling; Evaluasi Mutu Pelayanan
• ronde/visite pasien (khusus
Puskesmas rawat inap); Kefarmasian
• pemantauan dan pelaporan
efek samping Obat;
• pemantauan terapi Obat;
dan
• evaluasi penggunaan Obat
History Manajemen Farmasi
Tahun 1240 Kaisar Frederik II telah
memaklumkan pemisahan antara
pengetahuan kedokteran dan pengetahuan
Farmasi agar masyarakat memperoleh
perawatan medis yang layak.
Maka peracikan obat, harus dilakukan oleh
ahlinya dan bertanggung jawab yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan
khusus
History Manajemen Farmasi
• Sejak itu pula Farmasi menjadi Profesi
resmi dengan tingkat etik yang tinggi.
Nama / gelar Apoteker adalah gelar
peninggalan Belanda, yaitu orang yang
bertanggung jawab memimpin apotik.
• Apotik adalah tempat pengabdian dan
praktik profesi apoteker, Tenaga Tehnis
Kesehatan Bidang Farmasi.
History Manajemen Farmasi
• Di Amerika, Apoteker disebut Farmasis.
• Farmasis adalah profesi kesehatan yang
membuat dan mendistribusikan produk yang
berkhasiat obat.
• Sebagai ilmu dan seni dalam pembuatan obat
dan sumber alam atau sintetik menjadi produk
yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah,
mendiagnosa atau pengobatan penyakit.
Pembuatan produk meliputi pengetahuan,
identifikasi, seleksi, aksi farmakologi,
pengawetan, kombinasi, analisa dan standarisasi
obat.
History Manajemen Farmasi
• Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka abad ke 19 para Apoteker yang progresif membuat
obat secara mekanis sebagai pengganti cara pembuatan
dengan tangan.
• Para Apoteker mulailah memproduksi obat dalam jumlah
besar untuk memenuhi kebutuhan obat.
• Sekitar tahun 1820 Joseph Pelletier , Apoteker Prancis,
membangun pabrik ekstraksi kimia. Apoteker Me Merck dan
Darsmstadt membuat pabrik dan bekerja memurnikan
alkaloida dari tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar.
• Pada tahun 1900 terjadi transisi dan Lab Farmasi menjadi
pabrik bahan baku Farmasi.
• Tugas Apoteker di Apotik ,dan Apoteker di lndustri Farmasi
saling mendukung.
History Manajemen Farmasi
• Dewasa ini dalam pelayanan resep dokter
di apotik tidak lagi banyak meracik obat.
karena sebagian besar resep dokter adalah
obat jadi yang disiapkan oleh pabrik
Farmasi.
• Para Apoteker yang melayani masyarakat
di bidang kesehatan meliputi :
• Pelayanan obat atas resep dokter Obat
bebas biasa disebut Community
Pharmasist.
History Manajemen Farmasi
• Farmasi masyarakat maupun usaha bidang Farmasi
terdiri dua profil:
a. Merupakan institusi profesi, utamanya farmasi
masyarakat berperan penting sebagai anggota team
kesehatan.
b. Merupakan pengusaha perdagangan obat, itulah
sebabnya Apoteker harus dibekali:
- Pengetahuan Manajemen
- Pengetahuan Ekonomi
• Apoteker sebagai profesi yang merupakan team
dalam kesehatan yang mengelola obat dengan
potensi besar.
• Komersialisasi yang berlebihan dalam bidang
distribusi obat di Apotik perlu dihindari.
Pengertian Manajemen
Menurut Harold Konntz dan CO’ Donnell
( Principle Of Management ),
Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan
melalui atau bersama orang lain.

• Menurut DR.S.P.Siagian,MPA
( Filsafat Administrasi )
Manegemen ialah Kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan orang lain.
Tujuan Manajemen
• Untuk mewujudkan adanya efisiensi
pada setiap kegiatan atau usaha
dalam pencapaian tujuan.
• Untuk menjamin kelanjutan dan
kelancaran jalannya kegiatan atau
usaha dalam pencapaian tujuan.
Unsur-Unsur atau sarana Manajemen :
• Men : Tenaga Manusia
• Money : Uang yang dibutuhkan dalam
pencapaian tujuan
• Methode : Cara-cara yang digunakan dalam
pencapaian tujuan
• Materials : Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pencaian tujuan
• Machines : Mesin-mesin atau alat-alat yang
dibutuhkan
• Market : Pasar untuk menjual hasil ( Out Put )
dari jasa yang dihasilkan.
Fungsi – Fungsi Manajemen

• a. Perencanaan
• b. Pengorganisasian
• c. Motivasi/Pengarahan/Menggerakkan
• d. Pengkoordinasian
• e. Pengawasan/Pengendalian
Yang paling utama dari sebuah Manajemen
adalah membuat keputusan
Proses penentuan Keputusan sbb ;
• 1. Mengidentifikasi dan mendefenisikan -
masalah
• 2. Melakukan Analisa
• 3. Memperkembangkan Pemecahan -
• masalah
• 4. Menentukan pemecahan masalah yang
– terbaik
• 5. Menyusun keputusan ke dalam aksi –
yang efektif
PERANAN APOTEKER DI APOTIK

1. Fungsi Utama Apoteker


a. Apoteker adalah pelayanan obat
atas dasar resep dan penjualan
bebas.
b. Pemberian informasi yang cukup
mengenai obat bagi orang yang
memerlukan.
PERANAN APOTEKER DI APOTIK

2. Tanggung Jawab Tugas Apoteker di Apotik


• 2.1 .Tanggung jawab obat atas resep
• a. Mengetahui bagaimana obat tersebut diminum
• b. Mengetahui efek samping obat
• c. Mengetahui kestabilan obat dalam bermacam
kondisi
• d. Mengetahui Toksisitas obat dan dosisnya
• e. Mengetahui cara dan rute pemakaian obat
• 2.2.Tanggung Jawab Apoteker memberi informasi
tentang pemakaian obat bebas dan obat bebas
terbatas.
PERANAN APOTEKER
DI RUMAH SAKIT

• Farmasi rumah sakit merupakan


departemen bagian di rumah sakit
yang dipimpin Apoteker.
• Hubungan tugasnya:

• DOKTER→ APOTEKER → PERAWAT → PASIEN


PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT
Tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit
a. Mengawasi pembuatan obat yang digunakan di rumah sakit.
b. Menyediakan dan mengawasi atas kebutuhan dan suplai
obat ke bagian-bagian.
c. Merencanakan mengorganiser dan menentukan kebijakan
Apotik RS.
d. Memberi informasi mengenai obat kepada Dokter dan
Perawat.
e. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan.
f. Merawat fasilitas Apotik RS.
g. Ikut memberikan program pendidikan dan training kepada
perawat.
h. Melaksanakan keputusan komisi Farmasi dan terapi.
PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT

Komisi Farmasi dan terapi, suatu


komisi penasehat dan bertugas
memberi nasihat kepada staf
medis Apoteker, Administrator
rumah sakit dalam segala hal
yang berkaitan penggunaan obat
di Rumah Sakit
PERANAN APOTEKER DI INDUSTRI
FARMASI, KOSMETIK DAN OBTRA

a. Bidang Teknik
• - Apoteker bekerja di Lab. Quality Control
• - Apoteker bekerja di bidang pembuatan obat
(manufacturing), meliputi galenik,
• - Bio farmasetik, farmakokinetik.
– Bidang Administrasi, meliputi pembelian bahan
(inventory control), pemasaran
b. Dokumentasi, registrasi, urusan paten dan
perundang-undangan.
c. Bidang medical representative yaitu bidang yang
sangat penting sebagai badan kontak antara
industri dan dunia pengobatan.
PERANAN APOTEKER DI INDUSTRI
FARMASI, KOSMETIK DAN OBTRA

• Kewajiban Apoteker dalam Lab.


Analisa tidak hanya dalam
kontrol kualitas saja, tetapi juga
dalam perkembangan atau
penemuan obat baru dan bentuk
sediaannya.
PERANAN APOTEKER
DI BIDANG TUGAS LAIN

a. Pada Pedagang Besar Farmasi (PBF)


• Apoteker biasanya sebagai kepala
departemen / bagian pelayanan
profesional (Profesional service
department), karena obat-obat yang
diperdagangkan dapat dilakukan secara
efektif dan sekaligus membantu dan
mendorong industri memproduksi obat
bermutu tinggi dan dalam melakukan
promosi obat yang akan dihargai para
dokter praktik, apotik dan rumah sakit.
PERANAN APOTEKER
DI BIDANG TUGAS LAIN

b. Bidang Pemerintahan, utamanya


Departernen Kesehatan atau Balai POM
(Balai Pengawas Obat dan Makanan,
Minuman, kosmetik dan obat tradisional).
c. Bidang militer, banyak diperlukan tenaga
apoteker.
d. Bidang Pendidikan Farmasi sebagai
dosen dan tenaga peneliti.
e. Bidang riset farmasi, aktif menggali
sumber obat.
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum
Warahmatullah

MATERI KULIAH LANJUTAN


PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai