Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN Misdarifa


Ratana Sri Zuhda
153049305
153049335

SMK KESEHATAN ASSYIFA SCHOOL Tar Purenri Kala 153049344

DI APOTEK 46
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Peraturan Menkes No.73 tahun 2016, tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek menyatakan bahwa Apotek merupakan sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Standar pelayanan
kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Sediaan farmasi meliputi obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetik.
GAMBARAN UMUM
Lokasi dan Sejarah Apotek
Apotek 46 beralamat di jl. Tentara Pelajar No.161 D Merduati, Kec. Kuta Raja,
Banda Aceh. Apotek yang berdiri pada bulan November tahun 2008 ini dibangun di
tempat yang sangat startegis karena dekat dengan pusat perbelanjaan dan terletak di
pinggir jalan, sehingga mudah dijangkau.
Struktur Organisasi Apotek 46

Apotek 46 memiliki struktur organisasi yaitu 1 orang Apoteker, 3 orang


karyawan Tenaga Teknis Kefarmasian, 2 orang tenaga teknis non farmasi dan 1
orang kasir yang dapat menguasai bidangnya masing—masing sehingga dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada pasien. Pemilik apotek ini adalah
M.Havri Cadavi S.E. Apotek ini di kelola oleh Apoteker Nuramalia Zakaria
S.Fam.,Apt. dan dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian Marlina,amd. F,
Yulianti,Amd. F dan Fitria Yuliana,amd. F, yang bertugas sebagai kasir di Apotek
46 adalah Tandewipanikawani,S.E dan tenaga non farmasi di Apotek 46 adalah
Samsuar dan Mahyati.
Pelayanan Apotek

Selain melayani pembelian obat dan resep dokter, apotek 46 juga dilengkapi dengan
praktek dokter bersama, yang terdiri dari :
1. dr. Buchari MJ (dokter umum).
2. dr. Armia indra, N.A, Sp.OT (dokter spesialis otot tulang).
3. dr. H. T. Zulfikar, Sp.P (dokter spesialis paru).
4. dr. M.S Darma, Sp.PD (dokter spesialis penyakit dalam).
5. dr. Nursanty, Sp.S (dokter spesialis syaraf).
6. dr. Nurkhalis, Sp.JP.,FIHA (dokter spesialis jantung dan pembuluh darah).
7. DR. dr. Bakhtiar, Sp.A., M.Kes (dokter spesialis anak).
8. drg. Rika Meutia (dokter gigi).
9. dr. Mimi Maulida, Sp.KK (dokter spesialis kulit dan kelamin)
10. dr. Elvia, Sp.THT-KL (dokter spesialis THT)
Tata Ruang Apotek

Di Apotek 46 terdapat beberapa ruangan yang dibuat untuk menjamin


kelancaran pelayanan dan kegiatan di apotek, ruangan tersebut yaitu ruang apotek,
ruang tunggu pasien, ruang praktek dokter, mushala dan toilet. Area parker apotek
disediakan di bagian luar depan apotek dan bagian belakang apotek.
Pelaksanaan Kegiatan Apotek

Kegiatan peleyanan di Apotek 46 dilakukan setiap hari dengan jam kerja yang
dibagi menjadi 2 shift, shift pagi pukul 08.30 WIB – 16.00 WIB dan shift malam pukul
16.00 WIB – 22.30 WIB. Pada hari senin sampai sabtu Apotek 46 buka setiap pukul
08.30 WIB – 22.30 WIB, sedangkan hari minggu atau hari libur nasional tutup.
Tugas Karyawan Apotek

Apoteker Pengelola Apotek (APA)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Apoteker adalah sarjana farmasi
yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
Adapun tugas Apoteker Pengelola Apotek adalah :
1. Memimpin seluruh kegiatan di apotek.
2. Membuat dan menetapkan peraturan atau Standar Prosedur Operasional (SPO)
pada setiap kegiatan di apotek.
3. Merencanakan, Melaksanakan, Mengendalikan dan kinerja operasional dan kinerja
keuangan apotek.
4. Melakukan konseling informasi edukasi 3 kali seminggu.
Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK)
Menurut Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga
yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari : Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi. Adapun tugas
Tenaga Teknik Kefarmasian adalah :
1. Menjamin keamanan penggunaan obat.
2. Mencegah penyalagunaan dan ketersediaan obat.
3. Melayani pembelian obat bebas dan pelayanan resep dokter.
4. Mengontrol keluar masuknya obat.
5. Mengecek obat yang mendekati kadarluasa.
6. Membuat laporan keluar masuk obat Narkotika dan Psikotropika.
7. Menyususn resep berdasarkan nomor dan tanggal resep.
8. Membuat laporan keuangan harian dan bulanan.
9. Membuat laporan pembelian obat.
Pelayanan Kefarmasian DI Apotek 46

Pengelolaan sediaan farmasi


Pengelolaan sediaan farmasi di apotek 46 Banda Aceh meliputi :
a. Perencanaan
b. Pegadaan
c. Penerimaan Obat
d. Penataan Penyimpanan Obat dan Resep
Pelayanan Resep di Apotek 46
Pelayanan resep di Apotek 46 dimulai ketika pasien datang dengan membawa
resep dokter dan diserahkan kepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang bertugas, Tenaga
Teknis Kefarmasian terlebih dahulu melakukan skrining resep, kemudian melakukan
pengecekan harga dan ketersedian obat, lalu memberitahukan jumlah harga yang harus
dibayar oleh pasien. Setelah pasien menyetujui, harga obat dituliskan di dalam resep
dan resep dapat di kerjakan. Tenaga Teknis Kefarmasian melakukan dispensing pada
saat pengerjaan resep, yang dilakukan pertama kali adalah menghitung jumlah sediaan
obat (tablet/kapsul) yang harus diambil, kemudian merajik obat, memberikan etiket,
membuat salinan resep dan yang terakhir melakukan pengecekkan kembali obat yang
telah dibuat sebelum diberikan kepasien. Obat yang diserahkan ke pasien disertai
dengan penyampaian informasi obat (PIO) seperti cara pemakaian obat dan berapa
kali sehari obat harus dikonsumsi, setelah pasien mengerti barulah dilakukan
pembayaran pada petugas kasir.
Stock Opname

Proses Stock Opname Apotek 46


a. Dilakukan setiap 6 bulan sekali.
b. Jumlah barang dan jumlah pengeluaran obat disesuaikan berdasarkan laporan penjualan.
c. Hasil dari stock opname diperiksan oleh pimpinan apotek.
d. Stock opname dapat disetujui jika hasil stock opnamenya sesuai.
e. Hasil yang disetujui akan dikirim ke pemilik sarana apotek.

Fungsi Stock Opname


a. Mengetahui stock barang yang tersisa sehingga dapat dievaluasi apakah terjadi kekurangan barang atau
tidak.
b. Mengetahui mana obat yang terjual, kurang terjual serta tidak terjual.
c. Mengetahui laba dan rugi yang diperoleh.
d. Mengetahui masa kadarluarsa obat.
Pedagang Besar Farmasi Yang Bekerja Sama

Apotek 46 bekerja sama dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berada
di Banda Aceh maupun di luar Banda Aceh, diantaranya adalah PT.Enseval Putra
Megatranding, PT.Indofarma, PT.Venta Valent, PT.Kimia Farma, PT.Tempo, PT.MPI dan
lain-lain. Pengadaan obat di Apotek 46 dilakukan dengan pemesanan melalui sales.
Tenaga Teknis Kefarmasian menyiapkan Surat Pesanan (SP) yang di tandatangi oleh
Apoteker yang kemudian SP tersebut diserahkan pada sales. Obat-obatan yang
dipesan melalui Pedagang Besar Farmasi yang berada di Banda Aceh akan diantarkan
ke apotek pada sore hari, sedangkan obat-obatan yang dipesan di Pedagang Besar
Farmasi yang berada diluar Banda Aceh akan sampai 3 hari setelah pemesanan.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Perkembangan Apotek 46 selama ini cukup baik karena di dukung oleh lokasi yang strategis dan
fasilitas yang baik, serta dedikasi atau etos kerja karyawan serta manajemen pemasarannya.
2. Apotek 46 memiliki seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan memiliki 3 orang Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK).
3. Siswa-siswi yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan dapat membandingkan antara ilmu disekolah
dengan kenyataan yang ada dilapangan.
4. Siswa-siswi mampu melaksanakan komunikasi dengan pasien, mengidentifikasi resep, merencanakan
dan melaksanakan peracikan obat yang tepat dan sesuai dengan resep serta mampu menuliskan
salinan resep.
5. Siswa-siswi mendapatkan dan menambah wawasan tentang dunia kesehatan terutama di bidang
kefarmasian.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai