Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

BIDANG PERAPOTEKAN
DI
APOTEK RIAH FARMA
PERIODE 01 – 30 SEPTEMBER 2022

DISUSUN OLEH:

Anis Agustina 2104026213

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2022

1
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
DI APOTEK RIAH FARMA

PERIODE 01-30 SEPTEMBER 2022

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Disetujui oleh

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

apt. Feby Supradono, M. Farm Dr. apt. Hadi Sunaryo, M. Si

ii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Praktik Kerja Profesi Apoteker 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Sejarah Apotek Riah Farma 3
B. Visi Misi Apotek Riah Farma 3
1. Visi 3
2. Misi 3
C. Sarana dan Prasarana Apotek Riah Farma 4
1. Lokasi 4
2. Bangunan 4
3. Tata Ruang dan Peralatan 4
D. Struktur Organisasi Apotek Riah Farma 5
E. Alur Perizinan Apotek 5
1. Izin Apoteker 6
2. Online Single Submission Risk Best Assesment/OSS RBA 6
BAB III KEGIATAN HARIAN DAN PEMBAHASAN 8
A. Agenda Praktik Kerja Profesi Apoteker 8
B. Pembahasan 10
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) di Apotek Riah Farma 10
2. Pelayanan Farmasi Klinik 13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
Lampiran 18

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, penulsi memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Riah Farma, sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Apoteker. Dengan terselesaikannya laporan ini
tidak lepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. apt. Hadi Sunaryo, M.Si., selaku Dekan dan juga pembimbing dari
Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan selama PKPA dan
penyusunan laporan ini
2. Ibu Dr. apt. Siska, M.Farm., selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Farmasi Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA
3. Bapak apt. Feby Supradono, M.Farm., selaku Pembimbing PKPA di Apotek
Riah Farma yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama PKPA
dan penyusunan laporan ini
4. Kedua orangtua saya yang tiada henti-hentinya memberikan doa dan
dorongan semangat kepada saya, baik moril ataupun materil serta kepada
keluarga dan sahabat yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa laporan PKPA ini memiliki banyak kekurangan
karena keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Untuk itu saran dan kritik dari
pembaca sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan memberikan informasi dan juga pengetahuan terkait pelayanan
kefarmasian di Apotek.
Jakarta, September 2022

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bangunan Apotek Riah Farma 18


Lampiran 2. Ruang Pelayanan Apotek Riah Farma 19
Lampiran 3. Ruang Konseling 20
Lampiran 4. Papan Nama Praktik Apoteker 21
Lampiran 5. Surat Pesanan Regular 22
Lampiran 6. Surat Pesanan Prekursor 23
Lampiran 7. Tempat Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika 24
Lampiran 8. Kartu Stok Apotek Riah Farma 25
Lampiran 9. Faktur 26
Lampiran 10. Etiket Apotek Riah Farma 27
Lampiran 11. Tempat Penyimpanan Obat Keras 28
Lampiran 12. Formulir Pemantauan Suhu 29
Lampiran 13. Formulir Tugas Khusus Konseling 30
Lampiran 14. Formulir Tugas Khusus Pemberian Informasi Obat 31

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Uraian Kegiatan PKPA di Apotek Riah Farma 8

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang mulanya hanya berfokus pada
pengelolaan dan penjualan obat saat ini telah berkembang menjadi pelayanan
yang komprehensif untuk melindungi pasien dari penggunaan obat yang tidak
rasional dan meningkatkan keselamatan pasien (Kemenkes RI, 2016). Perubahan
tersebut mewajibkan Apoteker untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
dan komunikasi dengan pasien ataupun dengan tenaga kesehatan lainnya.
Apoteker diwajibkan untuk menjalankan standar kefarmasian untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses
pelayanan.
Apoteker merupakan sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucap sumpah jabatan apoteker. Apoteker melakukan pengabdian
profesi terhadap masyarakat melalui pelayanan kefarmasian di apotek. Apoteker
selain melakukan pelayanan kefarmasian di apotek juga melakukan fungsi
manajerial yaitu perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pemusnahan, pencatatan, pelaporan dan fungsi ekonomi yang mengharuskan
apoteker untuk melakukan pengelolaan apotek agar memperoleh laba dan
mengembangkan apotek (Kemenkes RI, 2016).
Pentingnya tanggung jawab dan peran profesi Apoteker maka mahasiwa
profesi Apteker harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
cukup baik secara teori maupun prakteknya. Melalui Praktek Kerja Profesi
Apoteker di apotek diharapkan mahasiwa profesi Apoteker dapat mendapatkan
gambaran pekerjaan kefarmasian yang dilakukan di apotek sehingga kelak dapat
berperan aktif dalam pelayanan kefarmasian dan mampu menghadapi
permasalahan yang ada di dunia kerja.

1
B. Tujuan Praktik Kerja Profesi Apoteker
Tujuan dari Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang diselenggarakan
oleh Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
bekerjasama dengan Apotek Riah Farma adalah :
1. Memahami peran, tugas, dan tanggung jawab seorang Apoteker dalam
pengelolaan sediaan farmasi di Apotek.
2. Mempelajari praktik pelayanan kefarmasian kepada pasien secara
professional melalui pengamatan langsung selama kegiatan PKPA.
3. Memberi bekal pada calon apoteker agar memiliki wawasan, keterampilan,
serta pengetahuan dan pengalaman calon apoteker mengenai kegiatan
kefarmasian di Apotek.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Apotek Riah Farma
Apotek Riah Farma merupakan apotek yang berlokasi di Jl. Caringin
Jembatan 14 No. 148 Ruko No. 7, Kelurahan Bojong, Kecamatan Rawalumbu
Kota Bekasi. Apotek ini telah mendapatkan perizinan berusaha berbasis resiko
yang dikeluarkan oleh kepala DPMPTSP Kota Bekasi pada tanggal 16 Desember
2021 dengan nomor izin 19082100265590001 dan mulai beroperasi pada tanggal
18 Desember 2021 yang sebelumnya telah di visite oleh Dinas Kesehatan pada
tanggal 4 November 2021. Pemilik Sarana Apotek (PSA) di apotek Riah Farma
yaitu Bapak apt. Feby Supradono, M. Farm. yang juga sebagai Apoteker
Penanggung Jawab (APJ) dengan Nomor Surat Izin Pengelola Apotek (SIPA)
440/0651/KP/DPM-PTSP.PPJU/OL.21 dan Nomor Surat Tanda Registrasi
(STRA) 19870221/STRA-UHAMKA/12259. Pada awal operasi Apotek Riah
Farma hanya menyedikan obat OTC ± 20 jenis, obat ethical ± 20 jenis dan obat
herbal ± 50 jenis kemudian berkembang sampai saat ini menyediakan ± 900 jenis
obat OTC, ethical dan obat herbal. Apotek Riah Farma beroperasi setiap hari
Senin-Sabtu dan terbagi menjadi dua shift yaitu shift pagi dari jam 08.00-16.00
WIB dan shift siang jam 14.00-21.00 WIB. Apotek ini melayani pembelian obat
bebas dan juga resep dokter. Pelayanan obat di Apotek Riah Farma dilakukan
dengan pembelian obat secara langsung ataupun dapat online melalui nomor
whatsapp, apilikasi Goapotik dan Halodoc.
B. Visi Misi Apotek Riah Farma
1. Visi
Membantu masyarakat untuk mendapatkan obat yang rasional.
2. Misi
a. Membantu memilih obat sesuai keadaan pasien
b. Mengedepankan fungsi kemanusiaan
c. Memberi informasi obat yang sesuai
d. Memberi harga sesuai kaidah farmakoekonomi

3
C. Sarana dan Prasarana Apotek Riah Farma
Sesuai dengan Permenkes No. 9 Tahun 2017 Pendirian Apotek harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Lokasi
Apotek Riah Farma berlokasi di Jl. Caringin Jembatan 14 No. 148 Ruko No.
7, Kelurahan Bojong, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi. Apotek Riah Farma
berada di tengah pemukiman padat penduduk dan juga beberapa sarana
Pendidikan dimana lokasi tersebut strategis dan mudah diakses karena terletak di
pinggir jalan yang ramai dilalui kendaraan.
2. Bangunan
Apotek Riah Farma berdiri diatas bangunan berupa ruko permanen yang
terdiri dari 2 lantai. Bangunan apotek Riah Farna memiliki kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Banguna Apotek Riah
Farma dapat dilihat pada lampiran 1.
3. Tata Ruang dan Peralatan
Tata ruang apotek Riah Farma, terdiri dari :
a. Ruang tunggu pasien, dengan tempat duduk yang nyaman disertai pendingin
udara.
b. Tempat pelayanan sediaan farmasi, sebagai tempat penyerahan resep/tanpa
resep, tempat penyerahan obat dan tempat pemberian informasi obat. Dapat
dilihat pada Lampiran 2.
c. Kasir, sebagai tempat transaksi pembayaran dari penjualan sediaan farmasi.
Terdapat 1 meja kasir dengan set komputer lengkap. Penginputan obat
menggunakan sistem khusus. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai dan
juga transfer.
d. Rak obat Over the Counter (OTC), terdiri dari obat-obat yang boleh dibeli
tanpa menggunakan resep dari dokter seperti obat bebas, obat bebas terbatas,
alat kesehatan serta BMHP (Bahan Medis Habis Pakai). Penyimpanan obat-
obat OTC diletakkan di etalase depan untuk memudahkan pasien dalam
memilih obat yang ingin dibeli.

4
e. Ruang penyimpanan obat, terdapat macam-macam obat yang disimpan
berdasarkan bentuk sediaan, efek farmakologi, penggolongan, dan
berdasarkan stabilitas obat pada suhu 2-8°C.
f. Ruang konseling apoteker terdapat di bagian ruang tunggu pasien. Apoteker
dapat memberikan konseling kepada pasien di tempat ini yang dilengkapi
meja dan kursi. Dapat dilihat pada Lampiran 3.
g. Ruang peracikan, didalam ruangan ini terdapat alat-alat untuk meracik obat
seperti mortar dan stamper, gelas ukur, cangkang kapsul kosong, botol
kosong, timbangan digital, kertas perkamen, dan lain-lain. Tersedia juga
washtafel untuk membersihkan alat-alat yang sudah digunakan.
D. Struktur Organisasi Apotek Riah Farma

Apoteker Penanggung Jawab


apt. Feby Supradono., M. Farm

Apoteker Pendamping Bendahara


apt. Putri Sarahyanti, S. Farm apt. Kamariah S. Farm

Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek Riah Farma


Apotek Riah Farma dipimpin oleh 1 orang Pemilik Sarana Apotek (PSA)
yang juga sebagai Apoteker Penanggung Jawab (APJ). Dalam menjalankan tugas
kefarmasian, APJ dibantu oleh 1 Apoteker Pendamping (Aping). Apotek Riah
Farma juga memiliki 1 bendahara untuk mengolah data keuangan serta
menyelesaikan tugas pembayaran.
E. Alur Perizinan Apotek
Sesuai dengan Permenkes No. 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor
Kesehatan, maka Apotek harus memiliki persetujuan pemerintah untuk
menyelenggarakan apotek yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan

5
Kabupatan/Kota dengan dilakukan penilaian yang sesuai, adapaun alur perizinan
nya sebagai berikut:
1. Izin Apoteker
Sebelum melakukan perizinan pembukaan apotek, maka apoteker yang
bertanggung jawab di apotek harus memiliki Surat Izin Praktek Apoteker dengan
mengajukan surat rekomendasi ke Ikatan Apoteker Indonesia kemudian
mengupload ke Jakevo (domisili Jakarta) dan ke DPMPTSP (domisili luar
Jakarta)
2. Online Single Submission Risk Best Assesment/OSS RBA
Melakukan pendaftaran akun OSS dengan menggunakan Kartu Tanda
Penduduk dan Nomor Pokok Wajib Pajak milik Apoteker atau apabila apotek
milik perusahaan maka harus ada Surat Izin PT/Yasayan/Koperasi kemudian akan
didapatkan Nomor Induk Berusaha. Selanjutnya mengisi kelengkapan formulir
pada OSS RBA meliputi:
a) Administrasi
Melampirkan kelengkapan dokumen sebagai berikut:
- Nomor Induk Berusaha
- Surat Pernyataan komitmen untuk melaksanakan SIPNAP
- Dokumen SPPL (Surat Pernyatan Pengelolaan Likungan)
- Pernyataan mandiri menjaga K3L
- Surat pernyataan UMKM (bila modal > 2M)
- Surat Pernyataan sedang tidak praktek untuk Apoteker max 1 dan Apoteker
Pendamping max 3
- Bila bangunan yang digunakan menyewa maka upload perjanjian Kerjasama
sewa ruko
- Bila bangunan yang digunakan milik pribadi maka upload Izin Mendirikan
Bangunan
b) Informasi Lokasi Apotek
Melampirkan kelengkapan dokumen sebagai berikut:
- informasi geo tagging yang menunjukkan koordinat lintang dan bujur lokasi
bangunan apotek

6
- Surat Pernyatan Apoteker Penanggung Jawab bahwa lokasi Apotek tersebut
tidak berada di dalam Rumah sakit
c) Denah Apotek
Memberikan gambaran layout ruangan di apotek
d) Daftar Alat dan Perlengkapan Alat
e) Daftar Ketenagaan dan Struktur Organisasi SDM
Melampirkan kelengkapan dokumen sebagai berikut:
- SIPA Apoteker Penaggung Jawab dan Apoteker Pendamping
- STRA Apoteker Penaggung Jawab
- SOP Pelayanan kefarmasian, termasuk pelayanan klinis
- SOP Penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai
- SOP Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai
- SOP Pemusnahan Resep, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai
- Struktur Organisasi Apotek

7
BAB III
KEGIATAN HARIAN DAN PEMBAHASAN

A. Agenda Praktik Kerja Profesi Apoteker

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan di Apotek Riah Farma


pada tanggal 01-30 September 2022 dilakukan secara offline pada hari Senin-
Sabtu. Kegiatan dibagi menjadi 2 shift yaitu pagi dan siang. Shift pagi mulai dari
jam 08.00-16.00 WIB dan shift siang mulai jam 14.00–21.00 WIB. Kegiatan yang
dilakukan selama pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek
Riah Farma, sebagai berikut :
Tabel 1. Uraian Kegiatan PKPA di Apotek Riah Farma
Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu ke-1 1. Pengenalan diri dengan pembimbing lapangan yaitu Bapak
apt. Feby Supradono., M.Farm
2. Sosialisasi dengan pembimbing lapangan
3. Pengenalan tata letak obat yang ada di Apotek Riah Farma
4. Mempelajari sistem g-post yang digunakan untuk transaksi
penjualan harian
5. Mempelajari alur pelayanan kefarmasian yang ada di
Apotek Riah Farma
6. Mempelajari sistem penyimpanan obat di Apotek Riah
Farma
7. Memberikan swamedikasi pada pasien yang sedang
mencari obat di Apotek Riah Farma
8. Melakukan pengecekan tes gula darah, kolesterol dan asam
urat
9. Mempelajari cara membuat surat pesanan ke distributor
10. Mempelajari cara penerimaan obat dari distributor
11. Melakukan diskusi dan dengan pembimbing lapangan
mengenai pengurusan izin pendirian Apotek dan
pembagian tugas khusus dari pembimbing lapangan

Minggu ke-2 1. Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek


2. Melakukan diskusi dan materi dengan pembimbing
lapangan mengenai sejarah Apotek Riah Farma, sistem
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pemusnahan pencatatan serta pelaporan obat-obat di
Apotek Riah Farma
3. Melakukan diskusi dan materi dengan pembimbing
lapangan mengenai pelayanan farmasi klinis yang

8
dilakukan di Apotek Riah Farma
4. Melakukan tes pelatihan praktek swamedikasi pada pasien
remaja yang mengalami ketombe
5. Melakukan tes pelatihan praktek Pemberian Informasi
Obat (PIO) pada pasien gerd
6. Memberikan swamedikasi pada pasien yang sedang
mencari obat di Apotek Riah Farma
7. Melakukan diskusi dan materi dengan pembimbing
lapangan tentang system manajerial yang mencakup ROI,
BEP, PBP dan HPP
8. Melakukan tes pelatihan praktek konseling pada pasien
asma yang menggunakan alat inhaler

Minggu ke-3 1. Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek


2. Mempelajari alur pendaftaran apotek melalui sistem OSS
RBA
3. Mempelajari alur pendaftaran SIAP, SIPA dan STRA
4. Mempelajari cara pelaporan narkotika dan psikotropika
melalui SIPNAP
5. Mempelajari cara pelaporan kegiatan pelayanan farmasi
klinis melalui SIMONA
6. Melakukan penginputan harga obat di File Top Order
Delivered apilikasi Halodoc
7. Melakukan defecta obat yang mendekati habis
8. Mempelajari mekanisme pada nyeri
9. Mempelajari sistem pembayaran Apotek Riah Farma ke
PBF
10. Menginput stok obat ke system g-post
11. Melakukan pemeriksaan tes kolesterol ke pasien
12. Melakukan tugas khusus yaitu swamedikasi ke pasien
cacingan, pasien sariawan dan pasien anak dengan keluhan
nyeri telinga.
Minggu ke-4 1. Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek
2. Melakukan stok opname dengan menghitung stok fisik
obat kemudia menginput ke sistem g-post
3. Melakukan rekonstitusi antibiotic
4. Menlakukan penerimaan dan penyimpanan obat
5. Menginput data stok opname ke sistem g-post
6. Melakukan tugas khusus pemberian informasi obat dan
praktek konseling bersama apoteker
7. Menyiapkan obat-obatan yang dipesan melalui apilikasi
goapotik

9
B. Pembahasan
Kegiatan yang dilakukan di Apotek Riah Farma yaitu pengelolaan sediaan
farmasi di apotek dan pelayanan kefarmasuan. Berikut adalah penjelasan kegiatan
yang dilakukan di Apotek Riah Farma
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) di Apotek Riah Farma
a. Perencanaan
Perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di Apotek Riah Farma
dilakukan menggunakan beberapa metode yaitu:
1. Berdasarkan pengalaman apoteker dan menggunakan metode konsumsi di
apotek tempat praktek sebelumnya karena lokasi apotek tersebut berdekatan
dengan apotek Riah Farma
2. Studi pasar dengan mencari informasi dari beberapa pasien yang datang ke
apotek Riah Farma
3. Menggunakan pola penyakit sesuai dengan musimnya
4. Menggunakan data permintaan dari pasien
Kemudian dari hasil perencanaan tersebut ditulis dalam buku defecta obat.
Pada buku defecta penulisan nama obat dilengkapi dengan bentuk sediaan dan
kekuatan zat aktif obat. Perencanaan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
jenis dan jumlah obat sesuai dengan kebutuhan dan menghindari kekosongan atau
penumpukan obat. Untuk menganalisa kebutuhan obat Apotek Riah Farma
memperhatikan arus obat seperti Fast moving dan slow moving. Obat-obat yang
fast moving lebih diutamakan, sedangkan slow moving disesuaikan dengan
kebutuhan.
b. Pengadaan
Pengadaan sediaan farmasi di Apotek Riah Farma dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, kemudian melakukan pemesanan
melalui konvensional PBF (Pedagang Besar Farmasi) dan melalui sistem. Untuk
menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan di apotek riah farma
menggunakan jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengadaan dilakukan jika stok sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan

10
medis habis pakai minimal 10% dari interval stok awal. Pengadaan dilakukan
dengan membuat surat pesanan (SP). SP yang tersedia di Apotek Riah Farma
yaitu SP obat regular, SP Prekuorsor, SP Obat-obat tertentu (OOT), SP Narkotika
dan SP Psikotropika. Dasar pemilihan PBF yang digunakan di Apotek Riah
Farma yaitu berdasarkan ketersediaan barang, lead time dan harga.
Apotek Riah Farma melakukan pembayaran menggunakan tiga metode yaitu
Cash Order Delivery (COD), kredit dan konsinyasi. Pembayaran COD dilakukan
apabila apotek baru pertama kali melakukan pembelian, pembayaran dilakukan
secara tunai setelah barang diterima oleh apotek. Pembayaran kredit/tempo
dilakukan apabila apotek telah melakukan pembelian minimal tiga kali kemudian
distributor memberikan perjanjian pembayaran kurang lebih selama 30 hari
ataupun 14 hari sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Pembayaran pada produk
konsinyasi dilakukan apabila produk telah laku terjual.
Pembayaran obat di Apotek Riah Farma dilakukan langsung oleh
Apoteker ataupun bagian bendahara dengan mentransfer sesuai dengan tagihan
yang tertera pada faktur pembelian.
c. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, jumlah,
mutu, waktu penyerahan, dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan
kondisi yang diterima (Kemenkes RI, 2014). Pada saat penerimaan dilakukan
pemeriksaan barang yang datang dengan barang yang dipesan disesuaikan surat
pesanan dengan faktur yang datang. Dilakukan pemeriksaan kondisi fisik sediaan
farmasi seperti diperiksa nama sediaan farmasi, kondisi sediaan, kekuatan
sediaan, bentuk sediaan, jumlah dan waktu kadaluarsa minimal 1 tahun dari waktu
penerimaan barang. Apabila telah sesuai kemudian faktur ditandatangani, diberi
stemple apotek, tanggal penerimaan dan nama jelas penerima. Lembar faktur asli
diberikan kepada kurir dan copy faktur disimpan oleh apotek untuk dijadikan
arsip. Khusus obat-obat prekursor penerimaan harus dilakukan oleh Apoteker
Penanggung Jawab.
Sediaan farmasi yang telah diterima kemudian diinput ke sistem komputer
untuk ditambahkan stok obat. Tetapi apabila barang ada yang tidak sesuai dengan

11
pesanan maka dilakukan retur barang ke distributor.
d. Penyimpanan
Penyimpanan obat di Apotek Riah Farma dilakukan berdasarkan
penggolongan obat, kelas terapi, bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis.
Obat bebas, obat bebas terbatas, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
disimpan di etalase apotek bagian depan (Over The Counter), sedangkan obat
keras (Ethical) disimpan di rak belakang sehingga tidak dapat terlihat oleh pasien.
Penyimpanan obat di Apotek Riah Farma menggunakan kombinasi First In First
Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO) untuk menghindari
menumpuknya obat yang mendekati kadaluarsa.
Penyimpanan sediaan cair, sediaan setengah padat dan obat luar dilakukan
penyimpanan secara terpisah kemudian disusun secara alfabetis. Selain itu untuk
produk-produk yang memiliki sifat temolabil disimpan dalam lemari pendingin
yang dilengkapi dengan thermometer untuk memonitoring suhu, kemudian suhu
dipantau setiap pagi, siang dan malam. Pemantauan suhu dicatat pada formulir
Pemantauan suhu dan kelembaban udara.
Lemari narkotika dan psikotropika dipisah penyimpanannya pada sudut ruang
racik yang tidak dapat terlihat secara umum. Lemari yang digunakan terbuat dari
besi dan memiliki 2 pintu serta dilengkapai kunci ganda. Dapat dilihat pada
Lampiran 4. Tetapi di apotek Riah Farma saat ini belum menyediakan obat
narkotika dan psikotropik.
e. Pemusnahan
Resep yang telah dilayani kemudian disimpan. Resep dapat disimpan selama
5 tahun kemudian dilakukan pemusnahan. Apotek Riah Farma belum melakukan
pemusnahan resep karena umur resep yang disimpan belum mencapai 5 tahun.
f. Pengendalian
Kegiatan pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan utnuk menghindari terjadinya kelebihan,
kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
obat (Kemenkes RI, 2017). Kegiatan pengendalian yang dilakukan di Apotek
Riah Farma yaitu menggunakan kartu stok secara manual dan komputer. Setiap

12
ada produk yang baru datang ataupun produk yang terjual harus dicatat pada kartu
stok secara manual dengan mencatat tanggal, jumlah masuk atau keluar, sisa stok,
paraf dan tanggal kadaluarsa produk tersebut. Selain itu dilakukan juga stok
opname setiap satu bulan sekali pada akhir bulan untuk mengendalikan
persediaan dan stok produk.
g. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan di apotek Riah Farma meliputi pencatatan faktur lunas, faktur
hutang, pencatatan barang yang kosong (defecta obat) dan pencatatan lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan. Pelaporan di Apotek Riah Farma terdiri dari
pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal terdiri dari laporan keuangan
dan laporan penjualan harian yang direkap perbulan. Pelaporan eksternal terdiri
dari laporan narkotika dan psikotropika yang dilaporakan secara online melalui
sipnap.kemenkes.co.id dan pelaporan pelayanan kefarmasian yang dilaporkan
secara online melalui simona.kemenkes.go.id.
Pelaporan eksternal dilakukan setiap bulan yang ditujukan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kota dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan
Provinsi, dan Kepala Balai POM. Apotek Riah Farma tidak menyediakan obat
narkotika dan psikotropika namun tetap harus melakukan pelaporan narkotika dan
psikotropika dengan memberikan keterangan ‘’nihil’’. Bukti pelaporan kemudian
didokumentasikan untuk dijadikan arsip apotek.
2. Pelayanan Farmasi Klinik
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian dan pelayanan resep di Apotek Riah Farma sesuai dengan
Permenkes No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Kefarmasian di Apotek.
Pelayanan resep di Apotek Riah Farma dilakukan dengan mengkaji kesesuaian
resep terlebih dahulu seperti mengecek nama pasien, nama dan no izin dokter
yang menulis resep, selanjutnya mengecek ketersediaan obat yang tertulis dalam
resep dan menghitung harga kemudian menginformasikan harga ke pasien. Jika
pasien menyetujui maka obat disiapkan dan dikemas. Obat yang telah disiapkan
dilakukan pengecekan ulang untuk memeperkecil kesalahan dalam pelayanan
resep. Pengecekan ulang tersebut meliputi nama pasien, nama obat, bentuk

13
sediaan, dosis, aturan pemakaian dengan mencocokkan kembali sesuai dengan
yang tertulis pada resep. Setelah itu obat diserahkan ke pasien dengan
memberikan informasi obat, meliputi aturan pakai, waktu pemberian obat, dosis,
efek samping yang kemungkinan dapat terjadi.
b. Dispensing
Kegiatan dispensing di Apotek Riah Farma sesuai dengan Permenkes No. 73
T a h u n 2 0 1 6 tentang Standar Kefarmasian di Apotek. Kegiatan dispensing
dilakukan mulai dari penyiapan, penyerahan sampai dengan pemberian informasi
obat ke pasien atau keluarga pasien. Obat disiapkan sesuai dengan yang tertulis
pada resep. Etiket yang diguanakan disesuaikan dengan jenis obat. Untuk obat
luar digunakan etiket biru dan untuk obat dalam digunakan etiket putih ataupun
etiket plastik.
Sebelum obat diserahkan ke pasien dilakukan pengecekan ulang pada etiket
obat disesuaikan antara yang tertera di etiket dengan resep. Penyerahan obat
disertai dengan pemberian informasi obat mengenai aturan pakai, dosis dan
kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.
c. Swamedikasi
Swamedikasi merupakan kegiatan apoteker dalam melayani obat tanpa resep,
apoteker memberikan edukasi kepada pasien dengan penyakit ringan dengan
memilihkan obat bebas ataupun obat bebas terbatas yang sesuai (Kemenkes RI,
2014). Kegiatan ini sudah dilakukan di Apotek Riah Farma.
d. Pemberian Informasi Obat (PIO)
Pemberian informasi obat di Apotek Riah Farma sesuai dengan Permenkes
No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Kefarmasian di Apotek. Kegiatan ini
disampaikan dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
Informasi yang disampaikan sekurang-kurangnya meliputi aturan pakai, waktu
penggunaan, dosis, efek samping yang kemungkinan dapat terjadi.
e. Konseling
Konseling yang dilakukan di Apotek Riah Farma ditujukan pada pasien
dengan penyakit kronis, pasien dengan menggunakan obat dengan instruksi
khusus, pasien yang sedang hamil, dll. Kegiatan konseling yang dilakukan di

14
apotek riah farma sesuai dengan Permenkes No. 73 Tahun 2016 tentang Standar
Kefarmasian di Apotek dengan menggunakan Three Prime Question, menggali
informasi lebih lanjut kepada pasien serta mendokumentasikan kegiatan
konseling. Tujuan dari kegiatan konseling ini untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadarann dan kepatuhan penggunaan obat dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi pasien (Kemenkes RI, 2016).
f. Home Pharmacy Care
Home Pharmacy Care merupakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang
dilakukan dengan mengunjungi rumah pasien. Kegiatan ini telah dilakukan di
Apotek Riah Farma ketika ada pasien yang memesan obat dan meminta untuk
diantarkan ke rumah. Ketika pengantaran obat ke rumah pasien apoteker juga
menjelaskan informasi obat yang digunakan. Namun kegiatan dokumentasi home
pharmacy care di Apotek Riah Farma masih jarang dilakukan.
g. Monitong Efek Samping Obat
Monitoring Efek Samping Obat merupakan kegiatan pemantauan respon
terhadapa obat yang tidak diharapkan pada dosis normal yang digunakan dengan
tujuan profilaksis, diagnose, terapi atau modifikasi fungsi fisiologis (Kemenkes
RI, 2014). Kegiatan ini belum pernah dilakukan oleh Apotek Riah Farma karena
belum ditemukan adanya efek obat yang merugikan. Formulir MESO di Apotek
Riah Farma dapat dilihat pada lampiran 8.
h. Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat merupakan kegiatan untuk memastikan pasien
mendapatkan terapi obat yang efektif dan terjaungkan untuk memaksimalkan
efikasi dan meminimalkan efek samping (Kemenkes RI, 2014).
Kegiatan Pemantauan Terapi Obat belum dilakukan di Apotek Riah Farma
dikarenakan kegiatan PTO memerlukan data hasil lab dan data penunjang lainnya
dari pasien untuk memaksimalkan pemantuan.

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Profesi Apoteker yang telah dilakukan di Apotek
Riah Farma, dapat disimpulkan :
1. Mahasiswa Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Riah Farma
mendapatkan pembelajaran dan pemahaman peran dan tanggungjawab
Apoteker di Apotek sesuai dengan Permenkes No. 73 Tahun 2016
2. Apotek Riah Farma telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan
Permnekes yang berlaku sebagai sarana pelayanan kefarmasian.
3. Kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek Riah Farma meliputi kegiatan
manajerial seperti perencanaa, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pemusnahan dan pelaporan. Sedangkan pelayanan farmasi klinis yang telah
dilakukan di Apotek Riah Farma seperti swamedikasi, pemberian informasi
obat, konseling dan home pharmacy care
B. Saran
Perlunya update strategi marketing di apotek agar apotek dapat berkembang
dan dikenal masyarakat

16
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35


Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2017 tentang Apotek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
Kemenkes RI. 2021. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 14
Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

17
Lampiran 1. Bangunan Apotek Riah Farma

18
Lampiran 2. Ruang Pelayanan Apotek Riah Farma

19
Lampiran 3. Ruang Konseling

20
Lampiran 4. Papan Nama Praktik Apoteker

21
Lampiran 5. Surat Pesanan Regular

22
Lampiran 6. Surat Pesanan Prekursor

23
Lampiran 7. Tempat Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika

24
Lampiran 8. Kartu Stok Apotek Riah Farma

25
Lampiran 9. Faktur

26
Lampiran 10. Etiket Apotek Riah Farma

Etiket Obat Dalam Etiket Obat Luar

27
Lampiran 11. Tempat Penyimpanan Obat Keras

28
Lampiran 12. Formulir Pemantauan Suhu

29
Lampiran 13. Formulir Tugas Khusus Konseling

30
Lampiran 14. Formulir Tugas Khusus Pemberian Informasi Obat

31

Anda mungkin juga menyukai