Oleh
Dalam peraturan ini dibahas mengenai apa saja pekerjaan kefarmasian, bagaimana
perannya dalam masyarakat, aturan-atuaran dalam pekerjaan lingkup farmasi disini kita
akan meresumeisi dalam Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009, isi dalam peraturan ini
terdiri dari
BAB 1 KETENTUAN UMUM
BAB II PENYELENGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIAN
BAB III TENAGA KEFARMASIAN
BAB IV DISIPLIN TENAGA KEFARMASIAN
BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Praktek Kefarmasian
Pasal 21
Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker
harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian.Penyerahan dan pelayanan obat
berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh Apoteker.Dalam hal di daerah terpencil tidak
terdapat Apoteker, Menteri dapat menempatkan Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah
memiliki STRTTK pada sarana pelayanan kesehatan dasar yang diberi wewenang untuk
meracik dan menyerahkan obat kepada pasien.
BAB III TENAGA KEFARMASIAN
Tenaga Kefarmasian terdiri atas :
a. Apoteker; dan
b.Tenaga Teknis Kefarmasian.
BAB IV DISIPLIN TENAGA KEFARMASIAN
Penegakkan disiplin Tenaga Kefarmasian dalam menyelenggarakan Pekerjaan Kefarmasian
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERMENKES RI 889/MENKES/PER/V/2011
REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN
STRA berlaku selama 5 tahun dan dapat diregistrasi ulang selama memenuhi
persyaratan.
Sertifikat Kompetensi Profesi dibuat oleh organisasi profesi setelah uji kompetensi
profesi.Uji kompetensi dilakukan oleh organisasi profesi dengan menggunakan SKP
(Sistem Kredit Profesi).Pedoman penyelenggaraan ditetapkan oleh KFN (Komite Farmasi
Nasional).
Apoteker baru lulusBagi Apoteker yang baru lulus dapat memperoleh STRA secara
langsung.Permohonan STRA diajukan Perguruan Tinggi secara kolektif, Setelah
memperoleh sertifikat kompetensi profesi 2 minggu sebelum pelantikan
B.Penggolongan Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman atau
bukan tanaman baik sintesis ataupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran atau perubahan kesadaran,hilangnya rassa,mengurangi sampai menghlangkan
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
C.Penggolongan Psikotropika
Psikotropika adalah suatu zat atau obat alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku