Tim Matematika
Modul ini merupakan review materi yang telah dipelajari di tingkat SMA.
Tujuannya adalah untuk memperdalam teori-teori yang menjadi dasar
sebelum mempelajari Matematika Dasar (ilmu kalkulus). Pada modul ini akan
dijelaskan mengenai Fungsi, Grafik Fungsi, dan Operasi pada Fungsi. Fungsi
merupakan objek utama yang dipelajari dalam Matematika Dasar. Fungsi
yang dibahas dalam modul ini adalah fungsi bernilai riil. Fungsi inilah yang
nantinya akan diobservasi, mulai dari bagaimana nilai limitnya disuatu titik,
turunannya, serta integralnya.
2.1. Fungsi
Suatu fungsi 𝑓 dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵 adalah aturan padanan yang
menghubungkan setiap 𝑥 pada himpunan 𝐴, yang disebut daerah asal
(Domain), tepat satu dengan 𝑦 pada himpunan 𝐵, yang disebut daerah
lawan (Kodomain). Kumpulan anggota-anggota pada himpunan 𝐵 yang
mendapat pasangan dengan anggota pada himpunan 𝐴 disebut daerah
hasil (Range).
Fungsi yang kita bahas dalam perkuliahan ini adalah fungsi 𝑓 dari himpunan
bilangan Riil ke himpunan bilangan Riil (𝑓: 𝑅 → 𝑅). Sehingga pada kuliah ini,
pengertian fungsi dapat juga diartikan untuk menyatakan ketergantungan
suatu besaran terhadap besaran lainnya. Misal, volume suatu kubus
bergantung pada panjang rusuknya 𝑟, dengan persamaan 𝑉 = 𝑟 3 , sehingga
dikatakan 𝑉 fungsi dari 𝑟. Kecepatan 𝑣 dari benda yang jatuh bebas pada
medan gravitasi bumi bertambah seiring bertambahnya waktu 𝑡 sampai
benda menyentuh bumi, dikatakan 𝑣 fungsi dari 𝑡.
Kita dapatkan dua nilai 𝑦, artinya satu nilai 𝑥 yaitu 𝑥 = 0, mempunyai dua
pasangan nilai 𝑦, yaitu 𝑦 = 3 dan 𝑦 = −1, perhatikan Gambar 2.1.
𝑦 𝑦 2 − 2𝑦 − 𝑥 = 3
Gambar 2.1
𝑦
𝑦 3 − 5𝑦 + 2
=𝑥
Gambar 2.2
Pada Gambar 2.2 terlihat bahwa, dari empat garis tegak yang dibentuk, ada
garis yang memotong kurva di tiga titik (lebih dari satu titik), artinya
persamaan dari grafik tersebut bukan merupakan fungsi dari 𝑥.
Untuk menuliskan suatu fungsi dari 𝑥 kita dapat menggunakan notasi 𝑓(𝑥),
kita gunakan huruf tunggal seperti 𝑓, 𝑔, 𝐹, dan seterusnya untuk memberikan
nama fungsinya. Misal 𝑦 = 𝑓(𝑥) dibaca 𝑦 adalah fungsi dari 𝑥, dengan 𝑥
sebagai variabel bebas, dan 𝑦 sebagai variabel tak bebas, serta 𝑓 adalah
nama fungsinya. Atau misal 𝑉 = 𝑔(𝑟) dibaca 𝑉 adalah fungsi dari 𝑟, dengan 𝑟
sebagai variabel bebas, dan 𝑉 sebagai variabel tak bebas, serta 𝑔 adalah
nama fungsinya. Notasi 𝑓(𝑎) dapat diartikan sebagai nilai fungsi 𝑓 di 𝑥 = 𝑎.
Contoh 2.2:
Diberikan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 + 3𝑥 − 1, tentukan nilai dari 𝑓(−1), 𝑓(2), 𝑓(𝑥 + 1).
Jawab:
𝑓(−1) = 2(−1)3 + 3(−1) − 1 = −2 − 3 − 1 = −6
𝑓(2) = 2(2)3 + 3(2) − 1 = 16 + 6 − 1 = 21
𝑓(𝑥 + 1) = 2(𝑥 + 1)3 + 3(𝑥 + 1) − 1
𝑅𝑓
𝑓(𝑥)
𝑥
𝐷𝑓
Gambar 2.3
8 𝑐𝑚
Gambar 2.4
Jawab:
Luas lembaran karton yang tersisa merupakan luas karton sebelum dipotong
dikurangi dengan luas keempat persegi dengan sisi 𝑥 𝑐𝑚, yaitu
6
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 64 − 4𝑥 2
Ini merupakan fungsi dari 𝑥 yang didapatkan. Pada fungsi ini, karena 𝑥
menyatakan panjang, maka 𝑥 tidak boleh negatif (pertimbangan fisis). Selain
itu 𝑥 tidak boleh melibihi 4 (persaingan dengan potongan yang lainnya).
Jadi, 𝑥 haruslah diantara 0 dan 4, atau dapat kita tuliskan sebagai 0 ≤ 𝑥 ≤ 4.
Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit, arti fisis dari 𝑥 menunjukkan
bahwa, Domain fungsi 𝑦 = 64 − 4𝑥 2 adalah {𝑥|0 ≤ 𝑥 ≤ 4}.
Biasanya fungsi dan Domainnya dapat dituliskan secara berdampingan
sebagai berikut
𝑓(𝑥) = 64 − 4𝑥 2 , 0 ≤ 𝑥 ≤ 4 atau 𝑓(𝑥) = 64 − 4𝑥 2 , {𝑥|0 ≤ 𝑥 ≤ 4, 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑖𝑙}
Selain Domain karena alasan fisis, terdapat Domain yang muncul secara
murni karena persamaannya bukan karena persoalan fisis dan geometrik,
biasa disebut sebagai Domain natural (Domain alami).
Jawab:
Fungsi 𝑓 tidak terdefinisi atau tidak memberikan nilai riil jika 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 1,
karena nilai 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 1 menyebabkan penyebut menjadi nol,
sehingga 𝑓(𝑥) tak terdefinisi. Dengan demikian, untuk semua nilai 𝑥 yang
lainnya, fungsi 𝑓 terdefinisi dan mempunyai nilai riil. Jadi Domain 𝐷𝑓 (Domain
𝑓) terdiri dari semua bilangan riil 𝑥 kecuali 𝑥 = −2 atau 𝑥 = 1.
Walaupun secara eksplisit dapat dinyatakan rumus fungsi 𝑓 beserta
Domainnya
1
𝑓(𝑥) = (𝑥+2)(𝑥−1), {𝑥|𝑥 ≠ −2 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ≠ 1, 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑖𝑙}
Contoh 2.5:
Tentukan Domain natural dari 𝑓(𝑥) = √𝑥 − 2
Jawab:
Fungsi 𝑓 tidak terdefinisi atau tidak memberikan nilai riil jika 𝑥 − 2 < 0 atau 𝑥 <
2. Nilai 𝑥 < 2 menyebabkan nilai dalam akar negatif, sehingga 𝑓(𝑥) bernilai
kompleks. Dengan demikian, untuk semua nilai 𝑥 ≥ 2, fungsi 𝑓 terdefinisi dan
mempunyai nilai riil. Jadi Domain 𝐷𝑓 (Domain 𝑓) terdiri dari semua bilangan riil
𝑥 yang lebih besar atau sama dengan 0, dapat ditulis sebagai 𝐷𝑓 =
{𝑥|𝑥 ≥ 2, 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑖𝑙}
Contoh 2.6:
Tentukan Range dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 dengan 0 ≤ 𝑥 ≤ 3
Jawab:
Untuk mendapatkan Range 𝑓, diperkenalkan variabel bebas 𝑦 = 𝑓(𝑥),
sehingga
𝑦 = 𝑥2
Untuk nilai 𝑥 yang berubah-ubah pada Domain 𝑓, nilai 𝑦 yang bersesuaian
dengan 𝑥 berubah-ubah pada interval [0, 9]. Interval ini merupakan Range
dari 𝑓.
8
Contoh berikut mengilustrasikan suatu cara yang dapat digunakan sebagai
bantuan dalam mendapatkan Range dari suatu fungsi.
Contoh 2.7:
Tentukan Range dari fungsi berikut
𝑥−1
𝑓(𝑥) =
𝑥+2
Jawab:
Seperti pada contoh sebelumnya, diperkenalkan variabel 𝑦 = 𝑓(𝑥), sehingga
𝑥−1
𝑦=
𝑥+2
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1
𝑓(𝑥) = √𝑥
2
𝑓(𝑥) = 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑥 3
𝑥
𝑥
𝑥
Gambar 2.6
Contoh 2.9:
Gambarkan kurva dari 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 1 dan ℎ(𝑥) = 𝑥 2 − 1
Jawab:
𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 1
𝑓(𝑥) = 𝑥 2
ℎ(𝑥) = 𝑥 2 − 1
Gambar 2.7
11
Kurva dasar dari dari kedua fungsi tersebut adalah 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , jadi 𝑔(𝑥) =
𝑓(𝑥) + 1, yang berarti bahwa kurva 𝑔(𝑥) merupakan kurva dari 𝑓(𝑥) yang
digeser ke atas sejauh 1 satuan. Sedangkan ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 1, yang berarti
bahwa kurva dari ℎ(𝑥) merupakan kurva dari 𝑓(𝑥) yang digeser ke bawah
sejauh 1 satuan. Perhatikan Gambar 2.7.
Contoh 2.10:
Gambarkan kurva dari 𝑔(𝑥) = (𝑥 − 2)2 dan ℎ(𝑥) = (𝑥 + 2)2
Jawab:
Kurva dasar dari kedua fungsi tersebut adalah 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , jadi 𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑥 − 2),
yang berarti bahwa kurva 𝑔(𝑥) merupakan kurva dari 𝑓(𝑥) yang digeser ke
kanan sejauh 2 satuan. Sedangkan ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑥 + 2) atau dapat ditulis sebagai
ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑥 − (−2)), yang berarti bahwa kurva dari ℎ(𝑥) merupakan kurva dari
𝑓(𝑥) yang digeser ke kiri sejauh 2 satuan. Perhatikan Gambar 2.8.
𝑦
𝑔(𝑥) = (𝑥 − 2)2
𝑓(𝑥) = 𝑥 2
ℎ(𝑥) = (𝑥 + 2)2
Gambar 2.8
2.2.1.3 Pencerminan
Kurva dari 𝑦 = −𝑓(𝑥) merupakan pencerminan dari kurva 𝑓(𝑥) terhadap
sumbu-𝑥. Sedangkan kurva dari 𝑦 = 𝑓(−𝑥) merupakan pencerminan dari
kurva 𝑓(𝑥) terhadap sumbu-𝑦.
12
Contoh 2.11:
Diberikan 𝑓(𝑥) = √𝑥, Gambarkan kurva dari 𝑔(𝑥) = −𝑓(𝑥) dan kurva dari
ℎ(𝑥) = 𝑓(−𝑥)
Jawab:
Berdasar penjelasan di atas, maka 𝑔(𝑥) = −𝑓(𝑥) mengartikan bahwa kurva
𝑔(𝑥) merupakan pencerminan dari kurva 𝑓(𝑥) terhadap sumbu-𝑥 dan ℎ(𝑥) =
𝑓(−𝑥) mengartikan bahwa kurva ℎ(𝑥) merupakan pencerminan dari kurva
𝑓(𝑥) terhadap sumbu-𝑦. Perhatikan Gambar 2.9.
𝑦
𝑥
𝑓(𝑥) = √𝑥
𝑔(𝑥) = −𝑓(𝑥)
ℎ(𝑥) = 𝑓(−𝑥)
Gambar 2.9
Contoh 2.12:
Tentukan apakah 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 merupakan fungsi ganjil, genap, atau bukan
keduanya?
Jawab:
𝑓(𝑥) = 3𝑥 2
𝑓(−𝑥) = 3(−𝑥)2
𝑓(−𝑥) = 3𝑥 2
𝑓(−𝑥) = 𝑓(𝑥)
13
Karena ternyata 𝑓(−𝑥) = 𝑓(𝑥) maka fungsi tersebut merupakan fungsi genap.
Perhatian Gambar 2.10, dapat dilihat bahwa kurva dari 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 simetri
terhadap sumbu-𝑦.
𝑦
𝑓(𝑥) = 3𝑥 2
Gambar 2.10
Contoh 2.13:
Tentukan apakah 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 merupakan fungsi ganjil, genap, atau bukan
keduanya?
Jawab:
𝑓(𝑥) = 𝑥3
𝑓(−𝑥) = (−𝑥)3
𝑓(−𝑥) = −𝑥 3
𝑓(−𝑥) = −𝑓(𝑥)
Karena ternyata 𝑓(−𝑥) = −𝑓(𝑥) maka fungsi tersebut merupakan fungsi ganjil.
Perhatian Gambar 2.11, dapat dilihat bahwa kurva dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 simetri
terhadap titik asal.
𝑦
𝑓(𝑥) = 𝑥 3
Gambar 2.11
Contoh 2.14:
Tentukan apakah 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 1 merupakan fungsi ganjil, genap, atau
bukan keduanya?
14
Jawab:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 1
𝑓(−𝑥) = (−𝑥)2 + 2(−𝑥) − 1
𝑓(−𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 − 1
Karena ternyata 𝑓(−𝑥) tidak dapat kita upayakan menjadi 𝑓(𝑥) ataupun
−𝑓(𝑥), maka fungsi tersebut bukan merupakan fungsi genap maupun fungsi
ganjil. Perhatikan Gambar 2.12, dapat dilihat bahwa kurva dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 +
2𝑥 − 1 tidak simetri terhadap titik asal maupun
𝑦 terhadap sumbu-𝑦.
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 1
Gambar 2.12
Pengetahuan mengenai fungsi ganjil dan fungsi genap ini akan membantu
menambah informasi buat kita dalam menggambarkan kurva dari suatu
fungsi, dan juga akan ada kaitannya dengan pembahasan pada modul
berikutnya (integral).
Contoh 2.15:
Misal 𝑓(𝑥) = 1 + √𝑥 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 − 2
Tentukan (𝑓 + 𝑔)(𝑥), (𝑓 − 𝑔)(𝑥), (𝑓 × 𝑔)(𝑥), (𝑓/𝑔)(𝑥), dan tentukan Domain-nya
Jawab:
Rumus fungsi masing-masing operasi adalah sebagai berikut
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = (1 + √𝑥) + (𝑥 − 2) = √𝑥 + 𝑥 − 1
(𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) = (1 + √𝑥) − (𝑥 − 2) = √𝑥 − 𝑥 + 3
(𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥) = (1 + √𝑥) × (𝑥 − 2) = 𝑥 − 2 + (𝑥 − 2)√𝑥
𝑓(𝑥) 1 + √𝑥
(𝑓/𝑔)(𝑥) = =
𝑔(𝑥) 𝑥−2
Jika 𝑓(𝑥) disubstitusikan pada 𝑥 dalam fungsi 𝑔, maka akan didapatkan fungsi
baru, yaitu
2
𝑔(𝑓(𝑥)) = (𝑓(𝑥)) + 2 = (𝑥 + 1)2 + 2
Contoh 2.16:
Tentukan (𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) dan (𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥), jika 𝑓(𝑥) = √𝑥 − 1 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 2
Jawab:
𝑔 𝑓
𝐷𝑔 𝑅𝑔 𝐷𝑓 𝑅𝑓
Gambar 2.13
Contoh 2.17:
Periksa apakah (𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) terdefinisi? Jika iya, tentukan rumus pemetaan
(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) dan 𝐷𝑓∘𝑔 dari 𝑓(𝑥) = √1 − 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥) = √𝑥 + 1.
Jawab:
𝐷𝑓 = [−1,1]
𝐷𝑔 = [−1, ∞)
𝑅𝑔 = [0, ∞)
= √1 − 𝑥 − 1 = √−𝑥
{𝑥|𝑔(𝑥) ∈ 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 }.
20
SOAL LATIHAN
3
4. Misal 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥−2. Tentukan masing-masing rumus fungsi
dan Domainnya dari
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. (𝑓 − 𝑔)(𝑥)
c. (𝑓 × 𝑔)(𝑥)
d. (𝑓/𝑔)(𝑥)
e. (𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥)
f. (𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥)
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Neuhauser, C. 2011. Calculus for Biology and Medicine 3rd Ed. Prentice
Hall.
2. Varberg, D. Purcell, E. and Rigdon, S. 2006. Calculus 9th Ed. Prentice Hall.
3. T. M. F. ITS, Kalkulus 1 Edisi Ke-4, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, 2012.
4. N. Susila, B. Kartasasmita dan R. , Kalkulus dan Geometri Analitis Edisi Ke-5
Jilid 1, Bandung: Institut Teknologi Bandung-Erlangga.