Fungsi (f)
a 1
b
2
c
d 3
4
Daerah asal Daerah hasil
Definisi ini tidak memberikan pembatasan pada himpunan-himpunan daerah asal
dan daerah hasil. Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti
f , g, F. Maka f(x), yang dibaca “f dari x” atau “f pada x”, menunjukkan nilai yang
diberikan oleh f kepada x. Jadi, jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 4 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑓(2) = 23 − 4 = 4
𝑓(𝑎) = 𝑎3 − 4
(𝑓𝑎 + ℎ) = (𝑎 + ℎ)3 − 4
= 𝑎3 + 3𝑎2 ℎ + 3𝑎ℎ2 + ℎ3 − 4
Untuk menyebutkan suatu fungsi secara lengkap, kita harus menyatakan, selain
aturan korespondensi daerah asal suatu fungsi tersebut. jika untuk sebuah fungsi
daerah asal tidak disebutkan, kita menganggap bahwa daerah asalnya adalah
himpunan bilangan real yang terbesar sehingga aturan fungsi ada maknanya.
Menentukan domain dan range dari suatu fungsi yang rumusnya diketahui,
bergantung pada pendefinisian rumus itu dalam kondisi yang terdefinisi. Lebih
jelasnya, silahkan cermati contoh berikut.
a) Tentukan domain dari fungsi y = √x+3
Bentuk √x+3 akan terdefinisi apabila x+3 ≥ 0 (karena jika √x+3 bernilai negatif,
maka fungsi tidak dapat terdefinisi)
x+3 ≥ 0 => x ≥ -3
Jadi domain dari y = √x+3 adalah interval [-3,∞) atau {x | -3 ≤ x < ∞ , x ∈ R }
b) Tentukan range dari fungsi y = f (x) = (x+1/x+2)
Range ialah output dari y, oleh karena itu nilai x harus diubah menjadi y
y = (x+1/x+2) => xy+2y = x+1 => xy-x = -2y+1
x(y-1) = -2y+1 => x = (y-1/-2y+1)
Bentuk (y-1/-2y+2) akan terdefinisi apabila penyebut tidak nol, yaitu y ≠ (-1/2)
Maka range dari fungsi f (x) = (x+1/x+2) adalah Rf ( y | y ≠ (-1/2) , y ∈ R)
2. Grafik Fungsi
Jika daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan bilangan real, kita dapat
membayangkan fungsi itu dengan menggambar grafiknya pada suatu bidang
koordinat. Dan grafik fungsi f adalah grafik persamaan 𝑦 = 𝑓(𝑥).
Contoh: buatlah sketsa grafik fungsi f
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2
Penyelesaian: sketsa grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
b. 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥
Penyelesaian: sketsa grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Dengan asumsi bahwa f dan g mempunyai daerah asal alami, kita akan
memperoleh:
4. Komposisi Fungsi
Komposisi fungsi merupakan penggabungan operasi dua fungsi secara
berurutan yang akan menghasilkan sebuah fungsi baru. Komposisi dua
fungsi𝑓(𝑥) 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥)dinotasikan dengan simbol (𝑓 • 𝑔)(𝑥)𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑔 • 𝑓)(𝑥).
Dimana (𝑓 • 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))𝑑𝑎𝑛 (𝑔 • 𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥)). Sifat komposisi
fungsi (𝑔 • 𝑓)(𝑥) ≠ (𝑓 • 𝑔)(𝑥) 𝑑𝑎𝑛 (𝑓 • (𝑔 • ℎ))(𝑥) = ((𝑓 • 𝑔) • ℎ)(𝑥)
Contoh:
1
Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1, 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 , ℎ(𝑥) = 𝑥+4
a) (𝑓 • 𝑔)(𝑥) = ⋯ ?
𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑔(𝑥)𝑑𝑖𝑠𝑢𝑏𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑓(𝑥)
(𝑓 • 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
= 𝑓(3𝑥 2 )
= 2(3𝑥 2 ) + 1
(𝑓 • 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 2 + 1
b) (𝑔 • ℎ)(𝑥) = ⋯ ?
(𝑔 • ℎ)(𝑥) = 𝑔(ℎ(𝑥))
1
= 𝑔( )
𝑥+4
1 2
= 3( )
𝑥+4
1
= 3( 2 )
𝑥 + 8𝑥 + 16
3
(𝑔 • ℎ)(𝑥) = 2
𝑥 + 8𝑥 + 16
5. Jenis-jenis Fungsi
a. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Seringkali kita memperkirakan kesimetrian grafik suatu fungsi dengan
memeriksa rumus fungsi tersebut. jika 𝑓(−𝑥) = 𝑓(𝑥)untuk semua 𝑥, maka
grafik simetris terhadap sumbu -y. Fungsi yang demikian disebut fungsi genap,
barangkali karena fungsi yang merinci f(x) sebagai jumlah dari pangkat-pangkat
genap x adalah genap. Fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 −
2 adalah genap demikian juga 𝑓(𝑥) = 3𝑥 6 − 2𝑥 4 + 11𝑥 2 − 5, 𝑓(𝑥) =
𝑥2 (𝑥 3 −2𝑥)
(1+𝑥 4 )
𝑑𝑎𝑛 𝑓(𝑥) = .
3𝑥
Grafiknya:
Nilai mutlak berperilaku manis pada perkalian dan pembagian, tetapi tidak
begitu baik dalam penjumlahan dan pengurangan, yaitu :
1. |xy| = |x| |y|
2. |x/y| = |x|/|y|
3. |x + y| ≤ |x| + |y| (ketaksamaan segitiga) 4. |x − y| ≥ |x| − |y|
5. a|x| = |ax|; a adalah konstanta
Contoh fungsi nilai mutlak:
a) Ubalah fungsi 𝑓(𝑥) = 2|𝑥| + |𝑥 − 1| kebentuk yang tidak dapat
memuat tanda nilai mutlak serta gambarkan grafiknya.
Penyelesaian:
Langkah pertama , menghilangkan tanda mutlak untuk | x | sehingga fungsi
f( x) berbentuk
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + |𝑥 − 1|, 𝑥 ≥ 0
−2𝑥 + |𝑥 − 1|, 𝑥 < 0
Selanjutnya, menghilangkan tanda mutlak untuk |𝑥 − 1| sehingga
menghasilkan fungsi
2𝑥 + (𝑥 − 1), 𝑥 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 1 ≥ 0
2𝑥 − (𝑥 − 1), 𝑥 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 1 < 0
𝑓(𝑥) = −2𝑥 + (𝑥 − 1), 𝑥 < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 1 ≥ 0
−2𝑥 − (𝑥 − 1), 𝑥 < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 − 1 < 0
Setelah disederhanakan dan dilakukan pemeriksaan terhadap daerah
definisi fungsi, maka diperoleh tiga fungsi yang memenuhi persamaan,
yaitu
−3𝑥 + 1, 𝑥<0
𝑓(𝑥) = 𝑥 + 1, 0≤𝑥<1
3𝑥 − 1, 𝑥≥1
Ketiga fungsi yang diperoleh, semuanya merupakan fungsi linier, sehingga
penggambaran grafik dilakukan dengan mencari titik potong masing-
masing fungsi terhadap sumbu-sumbu koordinatnya
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 𝑥 2 , 𝑥 ≥ 0
−2𝑥 − 𝑥 2 , 𝑥 < 0
Selanjutnya menghilangkan tanda nilai mutlak pada masing-masing
fungsi, sehingga menghasilkan fungsi
2𝑥 + 𝑥 2 , 𝑥 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 𝑥 2 ≥ 0
𝑥 2 − 2𝑥, 𝑥 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 2 − 2𝑥 < 0
𝑓(𝑥) = −2𝑥 + 𝑥 2 , 𝑥 < 0 𝑑𝑎𝑛 − 2𝑥 − 𝑥 2 ≥ 0
2𝑥 + 𝑥 2 , 𝑥 < 0 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 + 𝑥 2 < 0
Contoh
Grafiknya
d. Fungsi Konstan
adalah sebuah fungsi yang dirumuskan dengan f(x) = k, dengan k adalah
konstanta riil. Grafiknya berupa sebuah garis mendatar yang berjarak k
satuan dari sumbu x (gambar 10). Jika k > 0 maka garis berada di atas
sumbu x. Jika k < 0, maka garis berada di bawah sumbu x dan jika k = 0
maka f(x) = 0, garis berimpit dengan sumbu x.
Fungsi konstan : suatu fungsi dikatakan fungsi konstan jika setiap anggota
domain dipasangkan dengan satu kodomain yang sama. Fungsi
konstan f(x)=k dengan k adalah sebuah konstanta CONTOH : {x=1,2,3},
maka f(1)=10, f(2)=10, f(3)=10
Contoh soal:
Grafik:
e. Fungsi identitas
suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi
berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya
sendiri.
Grafik fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua
titik absis maupun ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x.
f. Fungsi Linier
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x)=ax
+ b, di mana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.
Pelajarilah contoh soal berikut ini agar kamu lebih jelas memahami fungsi
linear.
Grafik
g. Fungsi kuadrat
1. Jika a > 0, maka grafik terbuka ke atas dan mempunyai titik balik
minimum. (titik puncaknya mempunyai nilai terkecil)
2. Jika a < 0, maka grafiknya terbuka ke bawah dan mempunyai titik balik
maksimum. (Titik puncaknya mempunyai niai terbesar)
Jika D > 0, maka grafik y = f (x) memotong sumbu x pada sua titik yang
berbeda
Jika D < 0, maka grafik y = f(x) menyinggung sumbu x pada suatu titik.
Contoh : 4x2+6x +5
Xp = -b/2a Yp = D/-4a
D = Deskriminan (b ²-4ac)
Contoh soal:
Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x²-4x-5
Jawaban:
0 = x² – 4x – 5
y = x² – 4x – 5
y = (0)² – 4(0) – 5
y = -5
= -(-4)/2.1
=2
= 36 / -4
= -9
1. Maka grafiknya: