Sistem Bilangan Real ,

Akar, Pangkat &

Logaritma
Bagan Sistem Bilangan Real
 Sistem Bilangan Real
• Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan
sebagai perbandingan 2 bilangan bulat dimana angka desimalnya
berakhir dengan 0 atau berurutan. Bentuk desimal bilangan-bilangan
rasional selalu berulang
• Bilangan Irasional
Bilangan Irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan
sebagai perbandingan 2 bilangan dimana angka desimalnya tidak
berakhiran 0 atau berulang. Bentuk desimal bilangan-bilangan
irasional selalu tak berulang.
• Bilangan Real (Bil. Rasional dan Bil. Irrasional)
• Bilangan Rasional. ex. 8/2, 10/3, 0,9999999, 0,123123123
• Bilangan Irasional. ex. log 2, 3,143451
• Bilangan Bulat {-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4, …}
• Bilangan Pecahan {1/2,2/4,3/5, …}
• Bilangan Cacah {0,1,2,3,4,5,6, …}
• Bilangan Asli {1,2,3,4,5,6, …}
• Bilangan Nol {0}
 Hubungan Perbandingan Antar Bilangan
Bilangan-bilangan nyata mempunyai sifat-sifat hubungan
perbandingan sebagai berikut:
1. Jika a ≤ b, maka -a ≥ -b, sedangkan a ≥ b maka -a ≤ -b
Contoh :
a=3
b=5 maka -3 ≥ -5

2. Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a+c ≤ b+d, sedangkan a ≥ b dan c

≥ d, maka a+c ≥ b+d
2. Jika a ≤ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b, sedangkan Jika a ≥ b dan x ≥ 0, maka x.a
≥ x.b
Contoh :
Jika a ≤ b dan x ≥ 0
a=5
b=8
x=2 maka 2.5 ≤ 2.8
Jika a ≥ b dan x ≥ 0,
a=8
b=5
x=2 maka 2.8 ≥ 2.5
3. Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b, sedangkan Jika a ≥ b dan x ≤ 0, maka
x.a ≤ x.b
Contoh :
Jika a ≤ b dan x ≤ 0
a=3
b=6
x = -2 maka -2.3 ≥ -2.6
-6 ≥ -12
Jika a ≥ b dan x ≤ 0,
a=7
b=4
x = -3 maka x.a ≤ x.b
-3.7 ≤ -3.4
-21 ≤ -12
 Operasi Bilangan
1. Kaidah Komutatif
Dalam penjumlahan dua bilangan a dan b, perubahan urutan antara keduanya
tidak akan mengubah hasil penjumlahan.
a+b=b+a
a.b=b.a
2. Kaidah Asosiatif
Dalam menjumlahkan tiga bilangan a, b dan c, atau lebih, perubahan cara
pengelompokan bilangan-bilangan tersebut tidak akan mengubah hasil
penjumlahan.
(a+b)+c = a+(b+c)
(a.b)c = a(b.c)
3. Kaidah Distributif
Dalam pengalian bilangan a terhadap jumlah (b+c), hasil kalinya adalah
sama dengan jumlah hasil kali ab dan hasil kali ac.
a(b+c) = ab + ac
4. Unsur Penyama atau Identitas
Unsur penyama dalam penjumlahan (pengurangan) adalah bilangan nol
sebab jumlah (selisih) antara suatu bilangan tertentu dan nol adalah bilangan
itu sendiri.
a + 0 = a,
Unsur penyama dalam perkalian (pembagian) adalah bilangan satu, sebab
hasilkali (hasilbagi) antara suatu bilangan tertentu dan 1 adalah bilangan itu
sendiri.
a x 1 =a, a : 1 = a
5. Unsur Invers (Kebalikan)
Setiap bilangan nyata mempunyai sebuah balikan penambah (additive
invers); jumlah antara bilangan tertentu dan balikan penambahnya adalah
sama dengan nol.
a + (-a) = 0
Setiap bilangan nyata bukan nol mempu yai sebuah balikan pengali
(multiplicative inverse); hasil kali bilangan tertentu terhadap balikan
pengalinya adalah sama dengan satu.
a x 1/a = 1
 Operasi Bilangan Pecahan
1. Operasi Pemadanan

Suku-suku dalam sebuah pecahan dapat diperbesar dan diperkecil tanpa mengubah nilai

pecahannya, sepanjang keduanya (suku terbagi dan suku pembagi) dikalikan atau dibagi dengan

bilangan yang sama.

2. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Dua buah pecahan atau lebih hanya dapat ditambahkan dan dikurangkan apabila mereka memiliki
suku-suku pembagi yang sama atau sejenis.
3. Operasi Perkalian

Perkalian antar pecahan dilakukan dengan cara mengalikan suku-suku sejenis (pembilang

dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut).

4. Operasi Pembagian

Pembagian antar pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan pecahan pertama

dengan kebalikan pecahan kedua.
 Pangkat
Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan
banyaknya perkalian bilangan yang sama secara beruntun. Gunanya
untuk merumuskan penulisan bentuk perkalian secara ringkas dan
untuk meringkas bilangan-bilangan kelipatan perkalian sepuluh yang
nilainya sangat besar atau sangat kecil.
 Pangkat
Kaidah Pemangkatan Bilangan :

1. Bilangan bukan nol berpangkat nol adalah 1.

• x0 = 1 , (x ≠ 0)
Contoh : 20 = 1
2. Bilangan berpangkat 1 adalah bilangan itu sendiri.
• x1 = x , (x ≠ 0)
Contoh : 21 = 2
3. Nol berpangkat suatu bilangan adalah tetap nol.
0x = 0
Contoh : 04 = 0

4. Bilangan berpangkat negatif adalah balikan pengali dari bilangan itu

sendiri.
-a
x =1
a
x
 Pangkat
5. Bilangan berpangkat pecahan adalah akar dari bilangan itu sendiri,
dengan penyebut dari pecahan itu menjadi pangkat dari akarnya dan
pembilangnya menjadi pangkat dari bilangan tersebut.
 Pangkat
6. Bilangan pecahan berpangkat adalah hasil bagi dari suku-suku
berpangkatnya.
 Pangkat
7. Bilangan berpangkat dipangkatkan lagi adalah bilangan berpangkat
hasil kali pangkat-pangkatnya.
 Pangkat
8. Bilangan dipangkatkan pangkat-berpangkat adalah bilangan
berpangkat hasil pemangkatan pangkatnya.
 Pangkat
9. Hasil kali bilangan-bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah
bilangan basis berpangkat jumlah pangkat-pangkatnya.
 Pangkat
10. Hasil kali bilangan-bilangan berpangkat yang pangkatnya sama
tetapi basisnya berbeda adalah perkalian basis-basisnya dalam pangkat
yang bersangkutan.
 Pangkat
11. Hasil bagi bilangan-bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah
bilangan basis berpangkat selisih pangkat-pangkatnya.
 Pangkat
12. Hasil bagi bilangan-bilangan berpangkatn yang pangkatnya sama,
tetapi basisnya berbeda adalah pembagian basis-basisnya dalam pangkat
yang bersangkutan.
 Akar
Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat.
Akar dari sebuah bilangan ialah basis yang memenuhi bilangan tersebut
berkenaan dengan pangkat akarnya.
 Akar
Kaidah Pengakaran bilangan :
1. Akar dari sebuah bilangan adalah basis yang memenuhi bilangan
tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya.
 Akar
2. Akar dari sebuah bilangan berpangkat adalah bilangan itu sendiri
berpangkat pecahan.
 Akar
3. Akar dari suatu perkalian adalah perkalian dari akar-akarnya.
 Akar
4. Akar dari sebuah bilangan pecahan adalah pembagian dari akar
sukunya.
 Akar
5. Bilangan-bilangan terakar hanya dapat ditambahkan atau
dikurangkan apabila akar-akarnya sejenis, yang dimaksud dengan
akar-akar yang sejenis ialah akar-akar yang pangkat dan radikannya
sama. Jumlah atau selisih bilangan-bilangan terakar adalah jumlah
atau selisih koefisien-koefisien terakar.
 Akar
6. Hasil kali bilangan-bilangan terakar adalah hasil bilangan-
bilangannya.
 Akar
7. Akar ganda dari sebuah bilangan adalah akar pangkat baru dari
bilangan bersangkutan, pangkat baru akarnya adalah hasil kali
pangkat dari akar-akar sebelumnya.
 Akar
8. Hasil Bagi bilangan-bilangan terakar adalah akar dari hasil bagi
bilangan-bilangannya.
 Logaritma
Logaritma merupakan kebalikan dari proses pemangkatan dan atau
pengakaran. Logaritma dapat digunakan untuk menyerderhanakan
operasi-operasi bilangan.
 Bentuk Umum Logaritma

ax = b  x = alog b
Dengan syarat b > 0, a > 0 dan a ≠ 1
Keterangan :
a = bilangan pokok ataus basis logaritma
b = numerus, yaitu bilangan yang akan dicari nilai logaritmanya
x = hasil logaritma, dapat positif, nol atau bahkan negatif
Bentuk Umum Logaritma
Contoh :
32 = 9  2 = 3log 9
Karena :
3 log 9 = 3log 32
= 2 . 3log 3
= 2.1=2
 Kaidah-Kaidah Logaritma
ax = b  x = alog b

Contoh : log 3 = 1
3
sebab 31 = 3

Contoh : log 1 = 0
3
sebab 30 = 1
 Kaidah-Kaidah Logaritma

Contoh : 3log 32 = 2 Karena 3log 32 = 2 . 3log 3

=2.1
=2

2
log 8 = 2log 23 5
log 125 = 5log 53
= 3. 2log 2 = 3 . 5log 5
=3.1=3 = 3. 1 = 3
 Kaidah-Kaidah Logaritma

Contoh : Contoh :
2
log 83 = 3 . 2log 8 4
log 643 = 3 . 4log 64
= 3. 2log 23 = 3. 4log 43
= 3 . 3 . 2log 2 = 3 . 3 . 4log 4
=3.3.1 =3.3.1
=9 =9
 Kaidah-Kaidah Logaritma

Contoh :
2
log 3 .4 = 2log 3 + 2log 4

= 2log (3+4)
= 2log 7

2
log 3 + 2log 4 = 2log (3 .
4)
 Kaidah-Kaidah Logaritma

Contoh :
2
log 8/3 = 2log 8 - 2log 3

= 2log (8-3)
= 2log 5

2
log 9 - 2log 3 = 2log
(9/3)
2
 Kaidah-Kaidah Logaritma

Contoh :
2
log 6 . 6log 2 = 1
Karena
2
log 6 . 6log 2 = 2log 6 . 6log
2
= 2log 2 = 1
 Kaidah-Kaidah Logaritma

Contoh :
2
log 6 . 6log 2 . 2log 2 = 1
Karena
2
log 6 . 6log 2 . 2log 2 = 2log 6 . 6log 2 . 2log
2
= 2log 2 = 1
 Latihan
1. 5log 50 + 5log 0,5 =
2. 2log 4 + 2log 8 =
3. 7log 279 - 7log 31 =
4. 5log 3125 =
5. 6log 9 . 9log 8 . 8log 6 =