1.Kemampuan berkembangbiak
2. Perbandingan Kelamin
4. Siklus hidup
5. Umur imago
Kemampuan berkembangbiak suatu jenis serangga dipengaruhi
oleh kepiridian , fekunditas, dan waktu perkembangan
(kecepatan berkembangbiak).
Ngengat Brenthia
Hexaselena dalam
bentuk laba-laba
pelompat
Keduanya sama-sama
beracun, meskipun
Viceroy diketahui lebih
beracun daripada
Monarch
Fenomena ini dianggap mirip dengan mimikri Batesian, namun terjadi
di antara individu dalam satu spesies.
Fenomena ini ditemukan oleh Lincoln P. Brower dan Jane Van Zandt
Brower, dan disebut juga automimicry. Mimikri ini muncul pada
spesies-spesies kupu-kupu, misalnya
D. plexippus yang makan tumbuhan milkweed yang kadar racunnya
bervariasi.
Keuntungan dari mimikri ini adalah, jika predator makan pada beberapa
individu larva atau imago, dan kemudian menemukan bahwa salah
satu individu berasa sangat tidak enak, maka predator tersebut akan
segera berhenti menyantapnya, dan meninggalkan koloni kupu-kupu
tersebut.
Artinya, beberapa individu menjadi tumbal bagi keselamatan seluruh
individu yang tersisa
Tanaman milkweed yang beracun
Serangga yang menerapkan mimikri jenis ini (disebut mimikri
Peckhamian merujuk pada penemunya, George dan Elizabeth
Peckham) akan meniru ciri-ciri serangga yang tidak
berbahaya untuk “menipu” inang atau mangsanya, sehingga
memudahkannya memangsa tanpa dicurigai oleh anggota
koloni mangsanya.
Contohnya pada tiga spesies lalat syrphid predator genus
Microdon yang meniru pupa semut inangnya (genus
Camponotus dan Formica). Garnett et al (1985) membuktikan
bahwa larva instar 1 dan 2 Microdon mampu menirukan
morfologi, bahkan “bau” khas pupa kedua spesies semut
tersebut dengan sangat mirip, sehingga memungkinkan
mereka dapat memangsa pupa-pupa semut tersebut.
lalat syrphid
Adalah suatu rangkaian berbagai stadia yang terjadi pada
seekor serangga selama pertumbuhannya, sejak dari telur
sampai menjadi imago (dewasa).
1. Faktor Fisik,
2. Faktor Makanan
3. Faktor Hayati.
Antara lain :