Bab II
FUNGSI RIIL
2.1 Fungsi rill dan grafik
Bayangkan suatu fungsi sebagai suatu mesin hitung. Ia mengambil bilangan (masukan)
dan memproduksi hasil (keluaran). Setiap bilangan yang dimasukkan dicocokkan
dengan satu bilangan tunggal sebagai keluaran, tetapi dapat terjadi bahwa beberapa
nilai masukan yang berlainan memberikan nilai keluaran yang sama, lihat gambar 2.1.
Ko-domain
mesin
Domain Range
Definisi 2.1
15
Fungsi Riil
Unsur 𝑦 yang berkaitan dengan unsur 𝑥 ini diberi lambang 𝑦 = 𝑓(𝑥) yang dinamakan
aturan fungsi/persamaan fungsi. Di sini 𝑥 dinamakan peubah bebas (variabel
independen) dan 𝑦 yang nilainya bergantung pada 𝑥 dinamakan peubah terikat
(variabel dependen). Jika persamaan fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥), 𝑥 ∈ 𝐴, maka domain fungsi 𝑓
adalah himpunan 𝐴 , dinotasikan 𝐷𝑓 = 𝐴 dan range fungsi adalah himpunan 𝑅𝑓 =
{𝑓(𝑥): 𝑥 ∈ 𝐴}. Unsur 𝑓(𝑥) ∈ 𝐵 dinamakan nilai fungsi di 𝑥. Jika diketahui persamaan
fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan daerah asal tidak disebutkan secara spesifik, maka daerah asal
yang dimaksud adalah “ daerah asal alamiah” (natural domain) dari fungsi, sehingga
daerah asal dan daerah nilai fungsi adalah:
Dalam hal ini daerah asal dan daerah nilai fungsi semuanya himpunan bagian dari 𝑹.
Fungsi ini dinamakan fungsi dengan peubah riil dan bernilai riil, atau cukup dikatakan
fungsi riil.
Fungsi riil 𝑦 = 𝑓(𝑥) dapat digambarkan dalam bentuk diagram panah seperti pada
gambar 2.2.
𝑹 𝑹 𝑹
𝑹
gambar 2.2 Diagram Panah fungsi
16
Fungsi Riil
Notasi fungsi, untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti 𝑓
(atau 𝑔 atau 𝐹). Maka 𝑓(𝑥), yang dibaca ”𝑓 dari 𝑥” atau ”𝑓 pada 𝑥”, menunjukkan
nilai yang diberikan oleh 𝑓 kepada 𝑥.
Contoh 2.1
Contoh 2.2
𝑔(𝑎 + ℎ) − 𝑔(𝑎)
ℎ
Penyelesaian: Pertama kita mencari nilai fungsi 𝑔 pada 𝑥 = 𝑎 + ℎ dan 𝑥 = 𝑎. Jadi kita
peroleh 𝑔(𝑎 + ℎ) = 1/(𝑎 + ℎ) dan 𝑔(𝑎) = 1/𝑎. Kemudian kita bagi dengan ℎ selisih
𝑔(𝑎 + ℎ) − 𝑔(𝑎). Maka
1 1
𝑔(𝑎 + ℎ) − 𝑔(𝑎) 𝑎 + ℎ − 𝑎 𝑎 − (𝑎 + ℎ) 1
= = =− 2 .
ℎ ℎ 𝑎ℎ(𝑎 + ℎ) 𝑎 + 𝑎ℎ
Contoh 2.3
Tentukan daerah asal dan daerah hasil fungsi 𝑓(𝑥) = 3 + √1 − 2𝑥 dan 𝑔(𝑥) = (𝑥 +
1)/(𝑥 − 2).
Penyelesaian: Untuk fungsi 𝑓(𝑥) = 3 + √1 − 2𝑥, agar 𝑓 terdefinisi maka nilai 𝑓(𝑥)
haruslah riil, maka syaratnya persamaan dalam akar tak negatif, 1 − 2𝑥 ≥ 0. Maka hal
ini dipenuhi oleh 𝑥 ≤ 1/2. Sehingga daerah asal fungsi adalah
17
Fungsi Riil
1 1
𝐷𝑓 = {𝑥 ∈ 𝑹 ∶ 𝑥 ≤ } = (−∞, ].
2 2
Kemudian untuk setiap 𝑥 dalam daerah asal fungsi berlaku √1 − 2𝑥 ≥ 0, maka nilai
𝑓(𝑥) = 3 + √1 − 2𝑥 ≥ 0 . Sehingga daerah nilai fungsi adalah 𝑅𝑓 = {𝑦 ∈ 𝑹 ∶ 𝑦 ≥
3} = [3, ∞).
2𝑦 + 1
⟹𝑥= , 𝑦 ≠ 1.
𝑦−1
18
Fungsi Riil
Fungsi 𝑓 juga dapat digambarkan sebagai kurva yang memuat semua pasangan
bilangan (𝑥, 𝑦) dengan 𝑦 = 𝑓(𝑥). Daerah asal 𝑓 tidak lain adalah proyeksi kurva pada
sumbu 𝑥 (garis riil mendatar) dan daerah hasilnya adalah proyeksi kurva ke sumbu 𝑦
(garis riil tegak). Sebagai contoh dapat kita lihat grafik fungsi 𝑔 pada contoh 2.3 di
gambar 2.3.
Contoh 2.4
−1 ≤ 𝑥 ≤ 2 ⇒ −2 ≤ 𝑥 − 1 ≤ 1
gambar 2.4 Kurva fungsi 𝒇(𝒙) = 𝒙𝟐 − 𝟐𝒙 − 𝟏
⇒ 0 ≤ (𝑥 − 1)2 ≤ 4
⇒ −2 ≤ (𝑥 − 1)2 − 2 ≤ 2
⇒ −2 ≤ 𝑦 ≤ 2.
Contoh 2.5
19
Fungsi Riil
𝑥 2 + 𝑥 − 2 ≤ 0 ⇒ (𝑥 + 2)(𝑥 − 1) ≤ 0
⇒ −2 ≤ 𝑥 ≤ 1.
9 1 2
𝑦= √ − (𝑥 + ) , 𝑦 ≥ 0.
4 2
2
9 1 2
𝑦 = − (𝑥 + ) , 𝑦≥0
4 2
gambar 2.5 kurva fungsi 𝒇(𝒙) = √𝟐 − 𝒙 − 𝒙𝟐 1 2 9
ma⇒ (𝑥 + 2) + 𝑦 2 = 4 𝑦 ≥ 0.
3
Jadi nilai 𝑦 yang memenuhi adalah 0 ≤ 𝑦 ≤ 2 . Bentuk itu merupakan persamaan
1 3
setengah lingkaran yang berpusat di titik (− 2 , 0) dan berjari-jari sebagaimana
2
Salah satu hal yang juga penting dalam menggambar grafik fungsi adalah bentuk
fungsi genap dan ganjil. Pengertian keduanya diberikan pada definisi 2.2.
Definisi 2.2
Fungsi 𝑓 dikatakan sebagai fungsi genap jika untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 berlaku 𝑓(−𝑥) =
𝑓(𝑥). Jika 𝑓(−𝑥) = −𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 , maka 𝑓 disebut fungsi ganjil.
20
Fungsi Riil
Dari definisi tersebut, grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu 𝑦 dan grafik fungsi
ganjil simetri terhadap (0,0). Sebuah fungsi bukanlah fungsi genap jika terdapat 𝑥 ∈
𝐷𝑓 sehingga 𝑓(−𝑥) ≠ 𝑓(𝑥) dan juga bukan fungsi ganjil jika terdapat 𝑥 ∈ 𝐷𝑓
Contoh 2.6
Fungsi ℎ(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 adalah fungsi yang bukan fungsi genap dan juga bukan fungsi
ganjil, karena ℎ(−𝑥) ≠ ℎ(𝑥) ataupun ℎ(−𝑥) ≠ −ℎ(𝑥) . Sedangkan 𝐹(𝑥) = 0 ini
adalah jenis fungsi yang merupakan fungsi ganjil sekaligus fungsi genap. Perhatikan
21
Fungsi Riil
baru yang disebut sebagai jumlah dari 𝑓 dan 𝑔, dilambangkan dengan 𝑓 + 𝑔. Secara
umum definisi untuk fungsi hasil operasi aljabar diberikan pada definisi 2.3. Definisi
Definisi 2.3
Misalkan 𝑓 dan 𝑔 adalah dua buah fungsi. Maka jumlah, selisih, hasil kali dan hasil
𝑓
bagi dari keduanya ditulis 𝑓 + 𝑔, 𝑓 − 𝑔, 𝑓𝑔, dan 𝑔, dengan aturan bahwa untuk setiap
𝑥 ∈ 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 berlaku:
𝑓 𝑓(𝑥)
𝑓 − 𝑔 (𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) (𝑥) = , 𝑔(𝑥) ≠ 0.
𝑔 𝑔(𝑥)
Jika domain fungsi hasil operasi ini ditentukan setelah aturan operasinya, maka
22
Fungsi Riil
Kita juga boleh memangkatkan suatu fungsi dengan notasi 𝑓 𝑛 , kita maksudkan fungsi
yang memberikan nilai [𝑓(𝑥)]𝑛 pada 𝑥.
Contoh 2.7
Domain natural untuk kedua fungsi adalah 𝑹 , jadi domain hasil operasi
penjumlahannya adalah 𝐷𝑓+𝑔 = 𝑹.
Dengan cara yang sama bentuk fungsi hasil operasi lainnya untuk 𝑓 ∗ 𝑔 dan domainnya
diberikan pada tabel 2.1.
Operasi fungsi yang lain, adalah operasi fungsi bersusun. Misalkan 𝑓 dan 𝑔 adalah dua
fungsi yang didefinisikan sebagai berikut:
𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 dan 𝑔 ∶ 𝐷 → 𝐶
23
Fungsi Riil
Ilustrasi fungsi komposisi diperlihatkan pada gambar 2.8 menunjukkan nilai fungsi 𝑓
pada ∀ 𝑥 ∈ 𝐴 kemudian diteruskan oleh fungsi 𝑔.
Fungsi komposisi 𝑓𝑜𝑔 dirancang serupa, dengan f dan g saling bertukar peran.
Misalnya 𝑅𝑔 ⋂𝐷𝑓 ≠ ∅, maka fungsi komposisi dari 𝑓 dan 𝑔 (𝑔 dilanjutkan 𝑓) ditulis
𝑓𝑜𝑔 dan aturannya ditentukan oleh 𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)). Daerah asal dan derah hasil
fungsi komposisi 𝑓𝑜𝑔 adalah
Contoh 2.8
Tentukan fungsi komposisi 𝑓𝑜𝑔 dan 𝑔𝑜𝑓 kemudian tentukan pula daerah definisi
fungsi komposisinya.
24
Fungsi Riil
1
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 5; 𝑔(𝑥) = 𝑥−4
1 1
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 𝑓 ( )= + 5.
𝑥−4 𝑥−4
1 1
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 𝑔(𝑥 + 5) = = .
(𝑥 + 5) − 4 𝑥 + 1
Untuk bagian b. Domainnya telah diberikan, jadi 𝐷𝑓 = (2,8] dan 𝐷𝑔 = (−1,2). Range
masing-masing adalah 𝑅𝑓 = (2,4] dan 𝑅𝑔 = [0,8).
Karena 𝑅𝑓 ⋂𝐷𝑔 = ∅, maka fungsi komposisi 𝑔𝑜𝑓 tidak ada (walaupun secara umum
kita dapat membuat komposisi fungsinya, yaitu 𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 4𝑥).
25
Fungsi Riil
Komposisi fungsi ini dapat diperumum menjadi komposisi tiga fungsi atau lebih. Anda
dapat menarik kesimpulan sendiri dari contoh yang diberikan di bawah ini dan
membuat generalisasi untuk komposisi dari 𝑛 buah fungsi.
Contoh 2.9
Buatlah bentuk fungsi 𝐹(𝑥) = √𝑥 2 + 2𝑥 − 2 sebagai komposisi dari dua fungsi atau
tiga fungsi.
Contoh 2.10
2𝑓(𝑥) + 1 = 8𝑥 2 + 2𝑥 + 1 ⟹ 𝑓(𝑥) = 4𝑥 2 + 𝑥.
26
Fungsi Riil
⟹ 𝑎 = 4, 𝑏 = −3 dan 𝑐 = 2.
Definisi 2.4
Fungsi linier adalah fungsi polinom berderajat 1, yang mempunyai bentuk 𝑓(𝑥) =
𝑎𝑥 + 𝑏 dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah konstanta dan 𝑎 ≠ 0. Kurvanya berupa garis lurus
27
Fungsi Riil
dinamakan fungsi satuan/identitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik fungsi
𝑓(𝑥) = 𝑥 dan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 5 pada gambar 2.9.
𝒇(𝒙) = 𝒙 𝒇(𝒙) = 𝟐𝒙 + 𝟓
𝒇(𝒙) = 𝟒
Fungsi Kuadrat adalah fungsi polinom berderajat 2 yang dapat dituliskan dalam
bentuk 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah konstanta dan 𝑎 ≠ 0 . Grafik
fungsi dapat terjadi dalam beberapa kasus, yaitu memotong sumbu 𝑥 di dua titik,
menyinggung sumbu 𝑥 (memotong hanya di satu titik), atau tidak memotong sumbu 𝑥.
Kurva fungsi ini adalah sebuah parabola yang mempunyai sumbu simetri di garis 𝑥 =
𝑏 𝑏 𝐷
− 2𝑎 , dengan titik puncak di (− 2𝑎 , − 4𝑎) , 𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 . Bentuk 𝐷 disebut juga
diskriminat, yaitu sebuah nilai yang dapat menentukan nilai-nilai 𝑥 yang menyebabkan
𝑓(𝑥) = 0. Jika diskriminant positif, maka grafik fungsi kuadrat memotong sumbu 𝑥 di
dua titik, sebaliknya jika diskriminat negatif, parabola tidak memotong sumbu 𝑥. Jika
𝐷 = 0 fungsi hanya menyinggung sumbu 𝑥.
Contoh 2.11
28
Fungsi Riil
Penyelesaian: Untuk fungsi 𝑓 dan 𝑔 , berikut adalah tabel yang memuat semua
komponen penting dalam menggambar kurvanya.
Karakteristik kurva 𝑓 𝑔
𝑏 5 5
Sumbu simetri, 𝑥 = − 2𝑎 𝑥=− 𝑥=
4 6
𝐷
Nilai puncak parabola, 𝑦 = − 4𝑎 𝑦 = −49/8 𝑦 = 49/12
𝑓(𝑥) = 2𝑥 2 + 5𝑥 − 3
𝑔(𝑥) = −3𝑥 2 − 5𝑥 + 2
29
Fungsi Riil
Fungsi Kubik (Fungsi Pangkat Tiga) adalah fungsi polinom berderajat 3 yang dapat
dituliskan dalam bentuk 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 adalah
konstanta dan 𝑎 ≠ 0 . Menggambar grafik fungsi kubik lebih rumit daripada
menggambar grafik fungsi kuadrat. Hal ini disebabkan karena untuk mendapatkan
puncak-puncak lengkungan atau perubahan kecekungan kurvanya diperlukan
pengetahuan turunan fungsi yang akan dipelajari pada materi berikutnya.
Kurva fungsi kubik selalu memotong sumbu 𝑥 paling sedikit di satu titik. Untuk kasus
𝑎 > 0 , makin ke kanan nilai 𝑥 pada koordinat kartesian, maka nilai 𝑦 juga akan
cenderung makin ke atas. Sebaliknya, jika 𝑎 < 0, makin ke kanan nilai 𝑥 maka nilai 𝑦
cenderung makin besar ke arah negatif.
Berikut ini adalah gambar 2.11 untuk beberapa fungsi kubik yang berbentuk 𝑓(𝑥) =
𝑎𝑥 3 . Sedangkan untuk beberapa bentuk fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 diberikan
pada gambar 2.12.
𝑓(𝑥) = −8𝑥 3
𝑓(𝑥) = 8𝑥 3
𝑔(𝑥) = −2𝑥 3
𝑔(𝑥) = 2𝑥 3
ℎ(𝑥) = −𝑥 3
3
ℎ(𝑥) = 𝑥
30
Fungsi Riil
1 3
𝑓(𝑥) = 𝑥 − 𝑥 2 − 3𝑥 + 4
3
𝑏𝑚 𝑥 𝑚 dan 𝑞(𝑥) ≠ 0.
Contoh 2.12
5 2𝑥−3 𝑥 2 +4𝑥−3
Beberapa contoh fungsi rasional: 𝑓(𝑥) = 𝑥 ; 𝑔(𝑥) = ; ℎ(𝑥) = .
𝑥+2 5𝑥+1
Jika diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑝(𝑥)/𝑞(𝑥) adalah fungsi rasional, maka nilai-nilai 𝑥 yang
membuat 𝑓(𝑥) = 0 akan berkaitan dengan fakta bahwa kurva fungsinya akan
memotong sumbu 𝑥 . Namun, patut diingat bahwa tidak semua fungsi rasional
mempunyai titik potong dengan sumbu 𝑥. Hal itu terjadi jika 𝑝(𝑥) ≠ 0.
Contoh 2.13
𝑥 2 + 4𝑥 + 3 𝑥 2 + 4𝑥 + 8
a. 𝑓(𝑥) = b. 𝑔(𝑥) =
3𝑥 − 5 3𝑥 − 5
31
Fungsi Riil
Pada gambar itu juga dapat dilihat bahwa domain dan range adalah semua nilai riil
kecuali nol. Kemudian untuk 𝑥 yang makin besar atau makin menjauh dari nol, nilai
𝑓(𝑥) makin dekat ke nol. Garis 𝑦 = 0 disebut asimptot datar. Sebaliknya makin dekat
nilai 𝑥 ke nol dari arah kanan kurva bergerak makin ke atas dan mendekati sumbu 𝑦,
demikian pula dengan nilai 𝑥 yang menuju nol dari arah kiri, kurva akan bergerak ke
bawah makin mendekati sumbu 𝑦. Garis 𝑥 = 0 ini disebut asimptot tegak.
Contoh 2.13
32
Fungsi Riil
Penyelesaian: Untuk titik perpotongan dengan sumbu 𝑦, maka cukup dihitung 𝑓(0),
0,1
jadi peroleh ( 2 ). Untuk titik potong dengan sumbu 𝑥, dicari nilai 𝑥 yang membuat
𝑥−2 2
=1+ .
𝑥−4 𝑥−4
2
Untuk 𝑥 yang makin besar, baik ke arah positif ataupun negatif, diperoleh ekspresi 𝑥−4
𝒙−𝟐
gambar 2.14 Grafik fungsi 𝒇(𝒙) =
𝒙−𝟒
33
Fungsi Riil
Fungsi irrasional adalah fungsi aljabar yang mengandung faktor penarikan akar.
3
Misalnya 𝑓(𝑥) = √𝑥 , 𝑔(𝑥) = √𝑥 2 − 1 adalah dua bentuk fungsi irrasional karena
mengandung bentuk penarikan akar.
Contoh 2.14
Gambarkan kurva dua fungsi 𝑓 dan 𝑔 yang persamaannya adalah 𝑓(𝑥) = √𝑥 dan
𝑔(𝑥) = √−𝑥.
Penyelesaian: Perhatikan bahwa domain untuk fungsi 𝑓(𝑥) = √𝑥 adalah semua nilai 𝑥
yang lebih besar atau sama dengan 0. Kurvanya setengah parabola terbuka ke kanan
untuk fungsi kuadrat tapi dengan sumbu simetri adalah sumbu 𝑥 lihat gambar 2.13.
Sebaliknya dengan fungsi 𝑔, domainnya adalah semua nilai 𝑥 yang lebih kecil atau
sama dengan 0. Kurvanya setengah parabola terbuka ke kiri, lihat gambar 2.13.
Untuk fungsi dengan akar pangkat tiga dapat dilihat pada gambar 2.16 yang merupakan
3 3 3
kurva dari tiga fungsi, 𝑔(𝑥) = √𝑥, 𝑓(𝑥) = √𝑥 − 1, dan ℎ(𝑥) = √𝑥 + 1.
34
Fungsi Riil
3
ℎ(𝑥) = √𝑥 + 1
3
𝑓(𝑥) = √𝑥
3
𝑔(𝑥) = √𝑥 − 1
Perhatikan gambar 2.16, bahwa kurva fungsi ℎ diperoleh dengan menggeser fungsi 𝑓
sejauh 1 satuan ke sebelah kiri. Demikian pula dengan fungsi 𝑔 yang merupakan
pergeseran dari fungsi 𝑓 sejauh 1 satuan ke kanan. Pergeseran seperti ini disebut
translasi. Translasi adalah transformasi bidang sedemikian sehingga bayangan dari
setiap titik (𝑥, 𝑦) adalah titik (𝑥 + ℎ, 𝑦 + 𝑘) di mana nilai-nilai ℎ dan 𝑘 adalah nilai
yang diberikan. Translasi menyebabkan perpindahan setiap titik dalam jarak yang sama
dan dalam arah yang sama.
gambar 2.17 translasi fungsi 𝒇(𝒙) = √𝒙 di titik (𝟎, 𝟏) , (𝟏, 𝟏) , dan (𝟎, 𝟏)
35
Fungsi Riil
𝑥2 − 1
1 𝑹 − {−1} 𝑹 − {−2}
𝑥+1
1
2 𝑹 − {0} 𝑹+
𝑥2
1
3 𝑹 (0,1]
𝑥2 + 1
4 √𝑥 − 2 𝑹+ + {0} [−2, ∞)
36
Fungsi Riil
Tabel 2.2 memberikan beberapa fungsi rasional dan irrasional yang lain beserta daerah
asal, daerah nilai, dan grafiknya. Untuk mendapatkan grafik fungsi yang tepat,
beberapa titik bantuan yang terletak pada kurva perlu ditentukan terlebih dahulu,
seperti titik potong dengan sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦 (jika ada) dan beberapa titik lain
yang mudah diperoleh. Beberapa kurva yang diberikan pada tabel hanya sebagai
pembanding jika dalam pengerjaan pada materi lebih lanjut ada yang sejenis.
gambar 2.18.
Contoh 2.15
Penyelesaian: Perhatikan bahwa bentuk fungsi dalam tanda mutlak adalah sebuah
fungsi polinom, berarti domain fungsi 𝑓 juga adalah 𝑹. Rangenya dapat diperoleh
37
Fungsi Riil
karena sifat nilai mutlak yang selalu tidak negatif, maka 𝑅𝑓 = [0, ∞). Untuk membuat
grafik fungsinya kita ubah terlebih dahulu bentuk fungsinya tanpa tanda nilai mutlak.
2
𝑓(𝑥) = {𝑥 − 12 𝑥 ≤ −1 atau 𝑥 ≥ 1 .
1−𝑥 −1 < 𝑥 < 1
Hasil operasi fungsi nilai mutlak dengan fungsi-fungsi yang lain juga memberikan
grafik fungsi yang unik sebagaimana terlihat pada beberapa contoh berikut.
Contoh 2.16
Fungsi 𝑓(𝑥) = 1 − 2|𝑥 + 1|, yang dapat dituliskan sebagai fungsi dengan dua aturan,
yaitu
−2𝑥 − 1 𝑥 ≥ −1
𝑓(𝑥) = {
2𝑥 + 3 𝑥 < −1
Fungsi 𝑓 berubah sifat di 𝑥 = −1. Grafiknya dapat dilihat pada gambar 2.20
38
Fungsi Riil
Fungsi 𝑔 dengan bentuk persamaan𝑔(𝑥) = |𝑥|(𝑥 + 2), dapat dituliskan sebagai fungsi
dengan bentuk
2
𝑔(𝑥) = { 𝑥 2+ 2𝑥 𝑥≥0
−𝑥 − 2𝑥 𝑥<0
Grafik pada gambar 2.21 adalah grafik untuk fungsi ℎ(𝑥) = 𝑥|𝑥| + |𝑥 − 3| dapat
dituliskan sebagai fungsi dengan tiga bentuk aturan pada sub domain masing-masing.
39
Fungsi Riil
Fungsi khusus yang lain adalah bentuk fungsi bilangan bulat terbesar, yaitu bentuk
fungsi yang nilai fungsinya adalah selalu merupakan bilangan bulat untuk semua nilai
𝑥 dalam domainnya. Bentuk umumnya adalah 𝑓(𝑥) = [𝑢(𝑥)] , yang menyatakan
bahwa nilai [𝑢(𝑥)] adalah bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan
𝑢(𝑥). Fungsi ini disebut juga fungsi tangga.
Misalkan 𝑢(𝑥) = 𝑥, untuk suatu 𝑥 ∈ 𝑹 maka tak hingga banyaknya bilangan bulat
yang lebih kecil atau sama dengan 𝑥 yang pada garis bilangan (lihat gambar 2.22)
terletak sebelah kiri dari 𝑥.
[𝒙]
𝑥
⋯ 𝒏−𝟐 𝒏−𝟏 𝒏 𝒏+𝟏
diantara semua bilangan bulat tersebut ada yang terbesar dan bilangan terbesar inilah
yang dimaksud. Misalnya 𝑥 = 3,6 maka terdapat bilangan bulat ⋯ , −1,0,1,2,3 yang
semuanya lebih kecil dari 3,6. Tapi diantara barisan bilangan tersebut, bilangan bulat
yang terbesar adalah 3, sehingga [3,6] = 3. Demikian pula jika 𝑥 = −2, maka terdapat
⋯ , −4, −3, −2 yang semuanya lebih kecil atau sama dengan −2 dan di antara barisan
bilangan tersebut yang terbesar adalah −2 . Hal yang sama berlaku pula untuk
[−1,4] = −2.
40
Fungsi Riil
⋮
−1, −1 ≤ 𝑥 < 0
𝑓(𝑥) = 0, 0≤𝑥<1 .
1, 1≤𝑥<2
{ ⋮
𝑛+1 𝑛
maka [−2𝑥] = 𝑛 jika − < 𝑥 ≤ − 2. Karena domainnya −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, maka nilai-
2
1
−2,<𝑥≤1
2
1
−1, 0 < 𝑥 ≤
2
𝑓(𝑥) = 1
0, − < 𝑥 ≤ 0
2
1
1, −1 < 𝑥 ≤ −
2
{ 2, 𝑥 = −1
41