Anda di halaman 1dari 14

RAGAM BAHASA INDONESIA

PETA KONSEP

Pengertian Ragam Macam-Macam Ragam


Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa Indonesia

• variasi bahasa
Ragam bahasa menurut
Indonesia pemakaiannya

• Variasi bahasa
Dialek menurut pemakainya

Menu
Pesan Komunikasi
1. Ragam bahas
jurnalistik Waktu Media
2. Ragam bahasa sastra 1. Ragam bahasa lama 1.Ragam bahasa lisan
3. Ragam Bahasa Sastra, 2. Ragam bahasa baru 2.Ragam bahasa tulis
4. Ragam bahasa Hukum,
5.Ragam bahasa Ilmiah
yaitu:
Ragam bahasa menurut Widjono (2012:30) ada 3,
Ragam bahasa Indonesia ilmiah yang memiliki ciri
khas, yakni cendikia, lugas dan jelas, menghindari
kalimat yang fragmentaris, bertolak dari gagasan,
formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.

Previous Next
1.Ciri cendikia
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah bersifat cendikia. Artinya, bahasa ilmiah itu
mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis

Contoh:
a. Kesimpulan atau simpulan yang benar
Makna kata kesimpulan memiliki makna proses menyimpulkan dengan
tambahan konfiks ke-an, sedangkan simpulan memiliki makna hasil.
b. Jam atau pukul
Jam adalah menunjukkan jarak, sedangkan pukul menunjukkan waktu.
1) Berapa jam Anda menempuh dari Pare-Pare ke Makassar? (benar)
2) Pukul berapa tugas dikumpulkan ? (benar)
bukan jam berapa tugas dikumpulkan (salah)
2. Ciri Lugas dan Jelas
Sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa
Indonesia mampu menyampaikan gagasan
ilmiah secara jelas dan tepat.
Contoh:
1. Tugas yang diberikan oleh dosen bahasa
Indonesia tidak bisa dikatakan mudah (tidak
lugas dan jelas)
2. Tugas yang diberikan oleh dosen bahasa
Indonesia sulit (lugas dan jelas)
3. Menghindari kalimat fragmentaris

Kalimat fragmentaris adalah kalima yanh


belum selesai.
Contoh:
1. Harap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya!
(kalimat fragmentaris)
2. Tugas bahasa Indonesia tersebut harap
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya! (kalimat
lengkap)
4. Bertolak dari gagasan
Bahasa Ilmiah dengan orientasi gagasan. Artinya,
penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang
diungkapkan dan tidak pada penulis. Impilikasinya
kalimat yang digunakan didominasi kalimat pasif.
Contoh:
1. Dari uraian tadi, penulis dapat menyimpulkan
bahwa... (tidak bertolak dari gagasan)
2. Dari uraian tadi, dapat disimpulkan… (bertolak
dari gagasan)
5. Formal dan Objektif
• Formal dan objektif artinya, bahasa yang digunakan harus baku
(sesuai Pedoaman Ejaan bahasa Indonesia), sedangkan objektif
diwujudkan dalam penggunaan kata dan apa yang disampaikan
dalam karya ilmiah harus sesuai yang ada di lapangan.
Contoh
1. Contoh- contoh itu telah memberikan bukti betapa besarnya
peranan orang tua dalam pembentukan kepribadian anak. Dari
paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan sbagai berikut.
2. Contoh-contoh itu telah memberikan bukti besarnya peranan
orang tua dalam pembentukan kepribadian anak.
Dari paparan tersebut, dapat disimpulkan
sebagai berikut. Hadirnya kata betapa dan
kiranya menimbulkan sifat subjektif (contoh
1), sedangkan (contoh 2) tidak mengandung
unsur subjektif.
6. Ringkas dan Padat
Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan
tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir.
Contoh:
1. Nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap
warga negara Indonesia. (ringkas)
2. Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di
atas menjadi pedoman dan dasar pegangan
hidup dan kehidupan bagi setiap warga negara
Indonesia (tidak ringkas)
7. Konsisten
Konsisten adalah unsur bahasa dan ejaan dalam
bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten.
Contoh:
1. Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu: (konsisten)
2. Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah yaitu: (tidak konsisten)
Sebelum kata yaitu, digunakan tanda koma sama
halnya dengan sedangkan, tetapi, yakni, dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai