Anda di halaman 1dari 16

MORFOLOGI

OLEH
SITI YULIANA
PENGERTIAN MORFOLOGI
• Morfologi adalah bagian dari struktur bahasa
yang mencakup kata dan bagian-bagian kata,
yakni morfem (Kridalaksana, 2002: 109).
• Morfologi adalah cabang linguistik yang
mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa
sebagai satuan gramatikal. Morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata
terhadap golongan dan arti kata.
PROSES MORFOLOGI
• Proses morfologis adalah proses pebentukan kata
dengan menghubungkan morfem yang satu
dengan morfem yang lain yang merupakan
bentuk dasar.
• Apa itu morfem?
• Morfem adalah kata.
• Misal: memakai = me + pakai
• me: morfem terikat
• pakai: morfem bebas
Cakupan Proses Morfologi

pengafiksasian reduplikasi pemajemukan


Pengafiksasian
• Pengafiksasian adalah pembubuhan afiks
(imbuhan) pada suatu satuan, baik satuan itu
berupa tunggal maupun kompleks untuk
membentuk kata (Cahyono, 1995: 145).
• Pengafiksasian adalah proses penambahan
afiks pada suatu kata dasar.
Jenis Afiks
REDUPLIKASI
• Reduplikasi adalah proses pengulangan satuan
gramatik, baik seluruhnya maupun
sebagiannya, baik dengan variasi fonem
maupun tidak ( Ramlan, 1985: 57).
• Hasil pengulangan satuan gramatik tersebut
disebut kata ulang, sedangkan satuan yang
diulang merupakan bentuk dasar.
JENIS REDUPLIKASI

Pengulangan Pengulangan
Keseluruhan Sebagian

Pengulangan
Pengulangan
dengan
dengan Perubahan
Menambahkan
Fonem
Afiks (berimbuhan)
1. Pengulangan Utuh (Keseluruhan)
Contoh:
buku-buku
sepeda-sepeda
rumah-rumah
2. Pengulangan Sebagian

- Pengulangan sebagian adalah pengulangan


sebagian dari bentuk dasarnya.
- Di sini, bentuk dasar tidak diulang seluruhnya.
- Hampir semua bentuk dasar pengulangan
golongan ini berupa bentuk komplek, yang
berupa bentuk tunggal hanyalah kata lelaki
yang dibentuk dari kata laki, kata tetamu,
beberapa, pertama-tama, segala-gala.
3. Pengulangan dengan Menambahkan
Afiks (berimbuhan)
- Pengulangan dengan menambahkan afiks itu
terdapat tiga proses, yaitu sebagai berikut.
1. Sebuah kata dasar mula-mula diberi imbuhan
kemudian baru diulang, contoh: aturan-aturan
2. Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian
baru diberi imbuhan, contoh: lari-lari diberi
imbuhan ber- menjadi berlari-lari
3. Sebuah kata diulang diulang sekaligus diberi
imbuhan, contoh: meter yang sekaligus diulang
diberi imbuhan ber- menjadi bermeter-meter
4. Pengulangan dengan Perubahan
Fonem
Contoh:
Sayur-mayur
Bolak-balik
Lauk-pauk
Kerlap-kerlip
Ramah-tamah
Kata ulang memiliki beberapa makna
1. Banyak tak tentu: rumah-rumah, orang-orang
2. Banyak dan bermacam-macam: buah-buahan, sayur-
mayur
3. Menyerupai: rumah-rumahan, orang-orangan
4. Makna kolektif: ketiga-tiganya
5. Saling: bersahut-sahutan, pukul-pukulan
6. Agak atau melemahkan sesuatu pada kata dasara:
kekuning-kuningan, keemas-emasan
7. Intesitas kualitatif: sedalam-dalamnya, segiat-giatnya
8. Intesitas kuantitatif: bercakap-cakap, mengangguk-
angguk
PEMAJEMUKAN
• Dalam bahasa Indonesia, sering didapati
gabungan dua kata yang menimbulkan suatu
kata baru.
• Kata yang terjadi dari gabungan dua kata
tersebut disebut kata majemuk.
• Kata majemuk adalah kata yang terdiri atas
dua kata sebagai unsurnya.
Ciri-Ciri Kata Majemuk
1. Salah satu atau semua unsurnya berupa
pokok kata
pokok kata adalah satuan gramatik yang tidak
dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan
secara gramatik tidak memiliki sifat bebas
yang dapat dijadikan sebagai bentuk dasar
dari suatu kata.
Contoh: jual beli, simpan pinjam, ikat pinggang,
kipas angin, tanya jawab,
2. unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan
atau tidak mungkin diubah strukturnya
Contoh: kamar mandi
Kamar mandi tidak bisa diubah strukturnya,
misal: kamar itu mandi, kamar itu akan mandi
Berbeda dengan orang mandi
Orang mandi bisa diubah dengan orang itu
mandi

Anda mungkin juga menyukai