Anda di halaman 1dari 9

Kesalahan Berbahasa dan Kekeliruan tidak memiliki implikasi paedagogis yang

Berbahasa
berbahaya. Lapse, selip lidah, diartikan sebagai
bentuk penyimpangan yang diakibatkan karena
Berikut ini beberapa kesalahan berbahasa yang pembelajar kurang konsentrasi, rendahnya daya
sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari; ingat atau sebab-sebab lain yang dapat terjadi
1. Mistake (salah) kapan saja dan pada siapa pun.
Merupakan penyimpangan struktur lahir yang Contoh :
terjadi karena penutur tidak mampu menentukan • ” Menjual barang tidak bisa memaksa orang
pilihan penggunaan ungkapan yang terjadi situasi membeli,” ujar Fauzi Aziz
dengan situasi yang ada. Analisis : Selip bahasa terjadi pada kalimat
Mistake/ kekeliruan, terjadi ketika seorang tersebut. Selip terjadi karena kekurangtepatan
pembelajar tidak secara konsisten melakukan kalimat yang digunakan yaitu kata yang diucapkan
penyimpangan dalam berbahasa. Kadang-kadang kurang. Seharusnya kata tersebut mendapat
pembelajar dapat mempergunakan kaidah/norma tambahan satu kata lagi agar tidak termasuk dalam
yang benar tetapi kadang-kadang mereka membuat selip bahasa. Kata yang dimaksud adalah kata
kekeliruan dengan mempergunakan kaidah/norma untuk. Akan menjadi tidak selip ketika diucapkan ”
dan bentuk-bentuk yang keliru. Menjual barang tidak bisa memaksa orang untuk
Contoh : membeli,”...
• ”Rasanya panas. Kalau malam tidur di kamar, 3. Silap
harus pakai kipas terus,” kata Nining. Merupakan penyimpangan bentuk lahir dari
Analisis : Kalimat rasanya panas untuk struktur baku yang terjadi karena pemakai belum
menggambarkan situasi udara yang panas adalah menguasai sepenuhnya kaidah bahasa. Faktor yang
kurang tepat atau dapat dikatakan adanya mendorong timbulnya kesilapan adalah faktor
kekurangtepatan penggunaan ungkapan terhadap kebahasaan yang mengikuti pola-pola tertentu.
situasi tersebut. Maka dari itu kalimat tesebut Contoh :
masuk dalam mistake. Seharusnya ungkapan • ”Semuanya sudah empat kali kejadian sama
tersebut meggunakan ungkapan ” Udaranya panas” dengan yang sekarang ini.”
agar lebih tepat. Analisis : Kalimat tersebut mengalami silap bahasa
• Dengan amblesnya tanggul tersebut, saat ini karena dalam kalimat tersebut terdapat kesalahan
permukaan lumpur yang..... struktur dan kaidah kalimat dalam bahasa Indonesia
Analisis : penggunaan kata ambles dalam konteks yang benar. Kalimat tersebut akan bisa dikatakan
tersebut adalah kurang tepat. Ungkapan tersebut kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa
masih sangat terpengaruh bahasa jawa. Indonesia yang benar jika ” Semuanya sudah empat
2. Selip kali terjadi, termasuk yang sekarang ini.
Merupakan penyimpangan bentuk lahir karena • Lokasi kejadian jauh dari permukiman warga, ....
beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan
secara sesaat (kelelahan bisa menimbulkan selip Analisis : Kata permukiman dalam kalima
bahasa). Dengan demikian selip bahasa terjadi tersebutmengalami silap bahsa. Silap dalam kaliamt
secara tidak disengaja. tersebut kemungkinan terjadi karena
Kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh lapses kekurangpahaman akan kaidah bahasa Indonesia
yang benar. Seharusnya kata permukiman diganti terbakar.
dengan kata pemukiman agar kalimat tersebut • Muncul ikhtiar untuk mengedepankan produk-
menjadi kalimat yang benar atau tidak silap. produk budaya dan berbasis teknologi,
• Ayah dua anak itu seakan tidak memedulikan memvisualisasikanya kepada masyarakat banyak
lumpur gas yang mnenyembur sekitar 20 meter melalui pameran.
dari warungnya. Analisis : Kalimat tersebut memiliki makna ganda
Analisis : Kata dalam kalimat tersebut ada yang atau ambigu. Keambiguan tersebut dapat kita
mengalami silap bahasa. Kata memedulikan rasakan ketika memaknai kalimat tersebut.
tersebut seharusnya tidak digunakan dan diganti memvisualisasikanya kepada masyarakat / banyak
dengan kata memperdulikan. melalui pameran.
4. Kalimat Rancu memvisualisasikanya kepada masyarakat banyak /
Adalah kalimat yang struktur atau bagianya ada melalui pameran.
yang rancu atau tidak sesuai penempatanya. 6. Adopsi
Contoh : Adalah mengambil semuanya dengan tidak
• Pemerintah pun mulai menggaungkan dukungan mengurangi dan tidak menambahi.
kepada industri kreatif. Contoh :
Analisis : Kata menggaungkan secara makna • Amblesnya tanggul setinggi 11 meter itu......
kurang tepat atau rancu jka diterapakan dalam
kalimat tersebut. Kata menggaungkan tersebut Analisis : Kata meter merupakan kata yang
dapat diganti dengan kata ” menyampaikan, diadopsi dari kata dalam bahasa inggris, yaitu
menyerukan dsb.” meter.
• Jalan Raya Porong yang terletak bersebelahan di • Menyusul tertangkapnya imigran asal Iran dan
sisi barat tanggul kolam lumpur terus menurun pakistan.
hingga 80 sentimeter sejak ditinggikan September Analisis : Kata imigran merupakan kata hasil
2008. adopsi dari kata asing. Pengambilan yang
Analisis : Kalimat tersebut memiliki struktur yang dilakukan pada kata tersebut dilakukan secara utuh
rancu dan kurang bisa dipahami. yaitu imigran.
5. Kalimat Ambigu • Kekurangan biaya sebagai dampak krisis
Merupakan kalimat yang memiliki makna lebih keuangan global. .......
dari satu/ membingungkan/ ambigu. Analisis : Kata global adalah kata yang diadopsi
Contoh : dari kata dalam bahasa inggris. Kata tersebut
• Menurut Emi, salah seorang pemilik ruko yang diambil secara utuh untuk menyebutkan maksud
terbakar, gudang oli itu mulai beroperasi sejak dua yang sama.
tahun lalu. 7. Terjemahan
Analisis : Kalimat tersebut merupakan kalimat Adalah interpretasi makna suatu teks dalam suatu
yang ambigu atau menimbulkan tafsir ganda. Letak bahasa ("teks sumber") dan penghasilan teks yang
keambiguan dari kalimat tersebut adalah kita dapat merupakan padanan dalam bahasa lain ("teks
menafsirkan makna kalimat tersebut dalam dua sasaran" atau "terjemahan") yang
versi makna yaitu Emi ikut terbakar atau Emi mengkomunikasikan pesan serupa. Terjemahan
hanyalah salah seorang dari pemilik ruko yang ikut harus mempertimbangkan beberapa batasan,
termasuk konteks, aturan tata bahasa, konvensi • Ketua divisi riset....
penulisan, idiom, serta hal lain antar kedua bahasa. Analisis : Kata divisi merupakan kata hasil adaptasi
Secara tradisional terjemahan merupakan suatu dari kata asing yaitu division.
kegiatan manusia, walaupun banyak upaya telah • Desain Produk Industri................
dilakukan untuk mengotomatisasikan Analisis : Dalam kalima tersebut kata desain
penerjemahan teks bahasa alami (terjemahan merupakan kata hasil dari proses adaptasi. Kata
mesin, machine translation) atau menggunakan yang merupakan dasar dari kata tersebut adalah
komputer sebagai alat bantu penerjemahan kata Design yang diambil dari bahasa Inggris.
(penerjemahan berbantuan komputer, computer- • Masalah kualitas dan pelayanan.....
assisted translation). Analisis : Kata kualitas yang terdapat dalam
Mungkin kesalahpengertian utama mengenai penggalan kalimat tersebut merupakan kata hasil
penerjemahan adalah adanya suatu hubungan "kata- adaptasi dari kata Quallity yang berasal dari bahasa
per-kata" yang sederhana antara dua bahasa apa Inggris.
pun, dan karena itu penerjemahan sering dianggap • Potensi anak bangsa memang........
langsung dan merupakan suatu proses mekanis. Analisis : Kata potensi merupakan hasil adaptasi
Pada kenyataannya, perbedaan historis antar bahasa dari kata potention yang berasal dari bahasa
sering memberikan perbedaan ekspresi antar Inggris.
keduanya.
Contoh :
• Pencuri telepon genggam itu akhirnya diserahkan a. Contoh Kekeliruan Berbahasa
kepada polisi setelah dihajar warga. Contoh Kekeliruan Berbahasa pada Istilah
Analisis : Kata telepon genggam merupakan bentuk · Abai
terjemahan. Dikatakan bentuk terjemahan karena Kata abai acapkali memiliki arti ganda
kata tersebut didapat dari menerjemahkan kata yang keduanya memiliki pengertian bertolak
hand phone (telepon tangan/genggam) yang belakang. Di satu sisi kata 'abai' dapat berarti
merupakan kata aslinya. 'diindahkan', 'diikuti', 'dituruti'. Contoh kalimat:
8. Adaptasi "Anak yang baik hendaklah mengabaikan nasihat
Adalah menyesuaikan bentuk maupun lafalnya. orang tua". Akan tetapi coba simak kalimat berikut:
Istilah “adaptasi” merupakan bahasa itu yang ber- "Trolling sering dideskripsikan sebagai versi online
/di adaptasi (oleh banyak faktor: lingkungan, dari eksperimen pelanggaran, dimana batas-batas
geografis, dsb) sehingga menyebabkan variasi- sosial dan aturan etiket diabaikan". Kata 'diabaikan'
variasi baik dalam bentuk atau pemakaiannya. pada contoh kalimat kedua berbanding terbalik
Contoh : dengan contoh kalimat sebelumnya.
• Bahwa produk kreatif karya anak bangsa banyak Jika tidak yakin mengetahui arti kata
yang unik. 'abai', maka bisa digunakan kata 'diindahkan',
Analisis : Kalimat tersebut menagndung dua kata diikuti', atau 'dituruti' agar tidak terjadi pergeseran
yang mengalami adaptasi dari kata asing. Kata makna.
tersebut adalah produk yang berasal dari kata
product. Selain kata tersebut adaptasi juga terjadi
pada kata kreatif yang di adaptasi dari kata creative. · Absen
Absen berasal dari bahasa Inggris, absent Merujuk pada pola pembentukan kata, maka
yang artinya tidak hadir. Namun kenyataan dalam seharusnya kata 'pagelaran' perlu diganti menjadi
kehidupan sehari-hari membuktikan, penggunaan 'pergelaran'
kata tersebut diartikan sebaliknya, menjadi hadir. · Analisis
Di sekolah dan kantor-kantor baik swasta Analisis berasal dari kata bahasa Inggris yaitu
maupun pemerintah, istilah buku absen digunakan analysis. Dalam penyerapannya ke bahasa
untuk memberi label buku daftar hadir. Begitu pula Indonesia, akhiran -ysis berubah menjadi -isis. Jadi,
kartu absen, yakni kartu yang digunakan untuk analysis diserap menjadi analisis. Tidak menjadi
mengetahui kehadiran seseorang. analisa.
Merujuk pada arti dalam bahasa Inggris
tadi, kata absen untuk buku absen atau kartu absen Berikut arti analisis menurut Kamus Besar Bahasa

perlu diganti dengan presency card atau kartu Indonesia (KBBI):

kehadiran, yang berasal dari bahasa Inggris, ana·li·sis n 1 penyelidikan thd suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui
present yang artinya hadir, mempersembahkan. keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk
Jadi sebaiknya digunakan bahasa Indonesia, perkaranya, dsb); 2 Man penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
misalnya kartu kehadiran atau buku daftar hadir. sendiri serta hubungan antarbagian untuk
· Agar Supaya memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman
arti keseluruhan; 3 Kim penyelidikan kimia dng
Kata “agar” dan “supaya” merupakan bentuk menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat
pemakaian kata yang berlebihan. bagiannya dsb; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaik-
baiknya; 5 pemecahan persoalan yg dimulai dng
Kata “agar” dan “supaya” sama artinya, jadi dugaan akan kebenarannya;
penggunaan keduanya sekaligus tidak tepat dalam
· Sekadar
struktur Bahasa Indonesia.
Kata ini sering ditulis menjadi sekedar. Mengapa
sekedar salah? Ini karena tidak ada kata kedar.
 Tivi atau Teve
Yang ada alah kata kadar. Jadi, bila awalan se-
Kata “tivi” atau “teve” merupakan
ditambahkan kepada kata kadar, maka menjadi
kekeliruan yang sering terjadi saat orang menyebut
sekadar.
televisi. Televisi yang biasa disingkat TV, sering
Arti sekadar menurut KBBI:
diucapkan sebagai “TiVi” padahal seharusnya
se·ka·dar adv 1 sesuai atau seimbang dng;
diucapkan sebagai “TeVe”. menurut keadaan (kemungkinan, keperluan, dsb);
· Pagelaran sepadan (dng): ia berbicara ~ perlu dan
pentingnya; 2 hanya untuk: ~ memperoleh
Banyak orang menuliskan kata 'pagelaran'
ketepatan ejaan; semua itu ~ olok-olok; 3
untuk padanan kata 'penyelenggaraan' atau seperlunya; seadanya: hal itu akan kuceritakan ~
nya
'pementasan'. Sejauh manakah kata tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya? Coba kita · Silakan
amati pola pembentukan kata berikut ini: Kata silakan sering dituliskan keliru menjadi
tani, bertani, petani, pertanian silahkan. Mengapa silahkan keliru? Ini karena tidak
silat, bersilat, pesilat, persilatan ada kata silah, yang ada sila. Dengan demikian,
dagang, berdagang, pedagang, perdagangan kata sila ditambahi akhiran -kan menjadi silakan.
mukim, bermukim, pemukim, permukiman Dalam KBBI:
gelar, bergelar, penggelar, pergelaran
si·la v, si·la·kan v sudilah kiranya (kata perintah bahasa ibu diperoleh maka pada usia tertentu anak
yg halus): - duduk; mem·per·si.la·kan v minta
lain atau bahasa kedua (B2) yang ia kenalnya
secara lebih hormat supaya
sebagai khazanah pengetahuan yang baru.
· Praktik
Ali (1995:77) mengatakan bahasa ibu adalah
Praktik sering keliru ditulis menjadi praktek.
bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak awal
Mengapa? Bahasa Indonesia menyerap kata praktik
hidupnya melalui interaksi dengan sesama anggota
dari bahasa Inggris yaitu practice.
masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan
Menurut KBBI:
masyarakat lingkungan. Hal ini menunjukkan
prak·tik n 1 pelaksanaan secara nyata apa yg
bahasa pertama (B1) merupakan suatu proses awal
disebut dl teori: teorinya mudah, tetapi — nya
sukar; 2 pelaksanaan pekerjaan (tt dokter, yang diperoleh anak dalam mengenal bunyi dan
pengacara, dsb): – dokter dibuka mulai pukul
lambang yang disebut bahasa.
15.00; 3 perbuatan menerapkan teori (keyakinan
dsb); pelaksanaan: aturan itu menemui kesukaran Apabila dalam proses awal menunjukkan
dl — nya;
pemahaman dan penghasilan yang baik dari
– kandang kerja praktik yg dilakukan di
perusahaan peternakan (mencakup pengelolaan, keluarga dan lingkungan bahasa yang diperolehnya,
perkandangan, pemberian makan, dsb);
proses pemerolehan bahasa selanjutnya akan
ber·prak·tik v melakukan (melaksanakan)
pekerjaan (tt dokter, pengacara, dsb): mereka ~ mendapatkan kemudahan. Tahapan-tahapan
selama dua minggu; ia ~ sbg seorang astrolog;
berbahasa ini memberikan pengaruh yang besar
mem·prak·tik·kan v melakukan (apa yg tsb dl
teori, pelajaran, dsb); melaksanakan; menunaikan: dalam proses pemerolehan bahasa anak.
~ teori yg telah dipelajarinya; ~ ajaran Budha
Pemerolehan bahasa adalah proses pemahaman dan
· Mengubah penghasilan (produksi) bahasa pada diri anak
Kata ini sering keliru dituliskannya menjadi melalui beberapa tahap mulai dari meraban sampai
merubah atau merobah. Mengapa keliru? Kata fasih berbicara (Indrawati dan Oktarina, 2005:21).
dasar mengubah adalah ubah. Bahasa kedua akan dikuasai secara fasih
Bila awalan me- digabungkan dengan kata dasar apabila bahasa pertama (B1) yang diperoleh
yang diawali huruf vokal (a, i, u, e, dan o) berubah sebelumnya sangat erat hubungannya (khususnya
menjadi meng-. Jadi, me- + ubah = mengubah. bahasa lisan) dengan bahasa kedua tersebut. Hal itu
Menurut KBBI: memerlukan proses, dan kesempatan yang banyak.
meng·ubah v 1 menjadikan lain dr semula: timbul Kefasihan seorang anak untuk menggunakan dua
niatnya untuk ~ kebiasaan yg buruk itu; 2 menukar
bahasa sangat tergantung adanya kesempatan untuk
bentuk (warna, rupa, dsb): operasi telah ~
hidungnya yg pesek menjadi agak mancung;; 3 menggunakan kedua bahasa itu. Jika kesempatan
mengatur kembali: ~ susunan kalimat; ~ kata
banyak maka kefasihan berbahasanya semakin baik
mengingkari janji;
(Chaer, 1994:66).
1. Hubungan Pemerolehan Berbahasa dan Pemerolehan bahasa pertama (B1) sudah
Kesalahan Berbahasa barang tentu mempunyai dampak terhadapi anak
Penguasaan sebuah bahasa oleh seorang untuk mendapatkan bahasa kedua (B2) yaitu bahasa
anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama Indonesia yang baik dan benar. Apa saja dampak
yang sering kali disebut bahasa ibu (B1). yang kemungkinan muncul akan penulis paparkan
Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses dalam tulisan ini.
yang sangat panjang sejak anak belum mengenal
sebuah bahasa sampai fasih berbahasa. Setelah Beragam Bahasa Pertama (B1)
Bangsa Indonesia memiliki banyak suku,  abang dalam bahasa Jawa bermakna
budaya, dan bahasa dengan ragam dialek yang merah
berbeda-beda. Oleh karena itu, wajarlah bila di Melalui beberapa contoh itu ternyata
suatu sekolah (kelas rendah) terdapat berbagai penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang
bahasa ibu mengingat siswa berasal dari berbagai berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut
latar belakang dan suku bahkan bahasa daerah yang digunakan dalam situasi formal seperti seminar,
beragam pula. Bahasa daerah sebagai bahasa lokakarya, simposium, proses belajar mengajar
pertama dikenal anak sangat berpengaruh terhadap yang pesertanya beragam daerahnya akan memiliki
pemerolehan bahasa Indonesia yang akan diperoleh tafsiran makna yang beragam. Arifin dan Hadi
anak di sekolahnya. (1989:11) menegaskan bahwa pelafalan dan
Adanya berbagai macam dan ragam penggunaa bahasa daerah seperti bahasa Jawa,
bahasa menimbulkan masalah, bagaimana kita Sunda, Bali, dan Batak dalam berbahasa Indonesia
menggunakan bahasa itu di dalam masyarakat pada situasi resmi atau formal sebaiknya dikurangi.
(Chaer, 1994:63). Dialek atau pelafalan bahasa Hal ini menunjukkan bahwa bahasa daerah yang
daerah dan ragam bahasa dalam tatanannya sebagai sering digunakan sebagai bahasa ibu mempunyai
bahasa lisan memiliki dampak terhadap pelafalan dampak dalam perolehan bahasa siswa secara resmi
bahasa Indonesia yang baik dan benar meskipun atau formal berupa bahasa Indonesia yang baik dan
dari segi makna masih dapat diterima. Pelafalan benar.
yang nyata sering terdengar dalam tuturan resmi
berasal dari berbagai dialek bahasa di nusantara Dampak Pemerolehan Bahasa Ibu (B1)
yaitu Jawa, Batak, Sunda, Bali, Minangkabau. Keanekaragaman budaya dan bahasa
Dialek-dialek tersebut akan lebih baik bila sekecil daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap
mungkin dihilangkan apalagi bila dialek itu bahasa yang akan diperoleh anak pada tahapan
diselingi dengan bahasa daerah dari bahasa ibu berikutnya. Sebagai contoh seorang anak yang
(B1) petuturnya sehingga tidak menimbulkan orang tuanya berasal dari daerah Melayu dengan
permasalahan khususnya salah penafsiran bahasa lingkungan orang Melayu dan selalu menggunakan
karena terdapat bahasa daerah yang mempunyai bahasa Melayu sebagai alat komunikasi sehari-hari,
ucapan atau pelafalan sama namun memiliki makna maka anak itu akan mudah menerima kehadiran
yang berbeda. bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (B2) di
Contoh: sekolahnya. Tuturan bahasa pertama (B1) yang
diperoleh dalam keluarga dan lingkungannya
 suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) sangat mendukung terhadap proses pembelajaran
bermakna tidak ada bahasa kedua (B2) yaitu bahasa Indonesia. Hal ini
 suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek sangat dimungkinkan selain faktor kebiasaan juga
 kenekdalam bahasa Batak bermakna bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Lain
kernet (pembantu sopir) halnya jika kedua orang tuanya berasal dari daerah
 kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena Jawa dengan lingkungan orang Jawa tentu dalam
 abang dalam bahasa Batak dan Jakarta komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa
bermakna kakak akan mengalami kesulitan untuk menerima bahasa
kedua (B2) yaitu bahasa Indonesia yang dirasakan Oktarina (2005:24) bahwa proses penguasaan
asing dan jarang didengarnya. bahasa pertama (B1) dikendalikan dari luar, yaitu
Selain dua situasi di atas juga berbeda oleh rangsangan yang disodorkan melalui
dengan pasangan orang tua yang berasal dari lingkungan.
daerah yang berbeda dengan bahasa yang berbeda Sementara Tarigan dalam Indrawati dan
pula dan lingkungan yang berbeda dengan kedua Oktarina (2005:24) mengemukakan bahwa anak
bahasa orang tuanya maka anak akan memperolah mengemban kata dan konsep serta makhluk social.
bahasa yang beraneka ragam ketika bahasa Tarigam memadukan bahwa konsep pemerolehan
Indonesia diperolehnya di sekolah akan menjadi belajar anak berasala dari konsep kognetif serta
masukan baru yang berbeda pula. perkembangan sosial anak itu sendiri. Adapun
Untuk kasus yang ketiga dapat perkembangan sosial itu sendiri idak terlepas dari
dicontohkan apabila ibunya berasal dari daerah faktor orang-orang yang kehadirannya ada di
Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah lingkungan diri anak. Orang-orang yang dimaksud
Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan adalah teman, saudara dan yang paling dekat adalah
orang Palembang dalam mengatakan sebuah kata kedua orang tua yaitu ayah serta ibunya. Hal ini
yang berarti mengapa akan diucapkan ibu ngape (e menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan oleh
dipaca kuat (e taling)) dalam bahasa Sekayu dan kedua orang tua sebagai orang yang pertama kali
bapak dengan ucapan ngape (e lemah (e pepet)) dekat dengan diri anak ketika menerima bahasa
dalam bahasa Pagaralam dan bahasa di pertama sangat berdampak terhadap anak dalam
lingkungannya di Palembang ngapo. Ketika anak tahapan pemerolehan bahasa kedua (B2).
memasuki sekolah, ia mendapatkan seorang teman Pemerolehan bahasa pertama anak adalah
yang berasal dari Jawa mengucapkan kata ngopo bahasa daerah karena bahasa itulah yang
yang berarti mengapa maka bertambah lagi diperolehnya pertama kali. Perolehan bahasa
keanekaragaman bahasa yang diperolehnya. pertama terjadi apabila seorang anak yang semula
Seorang guru pada jenjang sekolah pada kelas tanpa bahasa kini ia memperoleh bahasa (Tarigan
tinggi ia menjumpai kata mengapa akan merasa dalam Safarina dan Indrawati, 2006:157). Bahasa
kebingungan karena ada lima bahasa yang ia daerah merupakan bahasa pertama yang dikenal
terima. Bagi anak yang kemampuan kognetifnya anak sebagai bahasa pengantar dalam keluarga atau
baik atau lebih dari rata-rata ia akan bisa sering disebut sebagai bahasa ibu (B1). Bahasa ibu
membedakan bahasa Sekayu, Palembang, yang digunakan setiap saat sering kali terbawa ke
Pagaralam, Jawa, dan bahasa Indonesia. situasi formal atau resmi yang seharusnya
Kenyataan inilah yang menjadi dampak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
bagi anak ketika pemerolehan bahasa pertama yang benar.
didapatkan berpadu dengan bahasa kedua sebagai Bagi anak, orang tua merupakan tokoh
bahasa baru untuk digunakan dalam komunikasi di identifikasi. Oleh sebab itut, idaklah mengherankan
jenjang lembaga resmi atau formal. jika mereka meniru hal-hal yang dilakukan orang
Orang tua dan lingkungan mempunyai tua (Fachrozi dan Diem, 2005:147). Anak serta
andil besar terhadap pemerolehan bahasa yang akan merta akan meniru apa pun yang ia tangkap di
dipejarinya di lembaga formal. Dijelaskan dalam keluarga dan lingkungannya sebagai bahan
aliran behavioristik Tolla dalam Indrawati dan pengetahuannya yang baru terlepas apa yang
didapatkannya itu baik atau tidak baik. Citraan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh
orang tua menjadi dasar pemahaman baru yang karena itu, pada kelas rendah (kelas 1—3 SD)
diperolehnya sebagai khazanah pengetahuannya masih menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa
artinya apa saja yang dilakukan orang tuanya pengantar pendidikan.
dianggap baik menurutnya. Apapun bahasa yang Pada Kelas lanjutan (4—6 SD dan
diperoleh anak dari orang tua dan lingkungannya seterusnya) guru akan menggunakan bahasa
tersimpan di benaknya sebagai konsep perolehan Indonesia sebagai penyampai ilmu pengetahuan
bahasa anak itu sendiri. dan teknologi yang baru oleh anak. Apabila pada
Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kelas lanjutan guru masih menggunakan bahasa
orang tua dalam berbahasa di dalam keluarga ibu/ bahasa daerah sebagai bahasa pengantar
(bahasa ibu) sangat dicermati anak untuk ditirukan. pendidikan, maka dampak negatif yang akan
Anak bersifat meniru dari semua konsep yang ada diperoleh anak. Sebagai contoh seorang guru
di lingkungannya. Brown dalam Indrawati dan matematika mengajarkan hasil penjumlahan. Guru
Oktarina (2005:24) mengemukakan bahwa posisi menanyakan proses penjumlahan dengan
ekstern behavioristik adalah anak lahir ke dunia menggunakan bahasa Palembang “Cakmano awak
seperti kertas putih, bersih. Pernyataan itu dapet hasil mak ini ni, cobo jelaske!” Bagi anak
memberikanan penjelasan nyata bahwa lingkungan yang berasal dari Palembang tidak menjadi masalah
dalam hal ini keluarga terutama orang tua dalam dan bisa saja menjelaskannya (menggunakan
pemberian bahasa yang kurang baik khususnya bahasa Palembang), tetapi anak yang tidak berasal
tuturan lisan kepada anak akan menjadi dampak dari daerah Palembang yang berada di kelas yang
negatif yang akan disambut oleh anak sebagai sama akan mengalami kesulitan menerima bahasa
pemerolehan bahasa pertama (B1) yang menjadi daerah Palembang sebagai bahasa kedua (B2).
modal awal bagi seoarang anak untuk Sebaliknya jika guru matematika tersebut
menyongsong kehadiran pemerolehan bahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
kedua (B2). benar sudah barang tentu dapat dipahami oleh
Perolehan bahasa kedua (B2 (bahasa warga belajar di kelas yang bersangkutan. Hal yang
Indonesia)) merupakan sebuah kebutuhan bagi terakhir ini akan menjadi sebuah kenyataan yang
anak ketika sedang mengikuti pendidikan di komunikatif antara petutur dan penutur apabila
lembaga formal. Pada lembaga formal guru warga kelasnya sudah terbiasa menggunakan
mempunyai pengaruh yang sangat siknifikan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
sebagai pendidik sekaligus pengajar di sekolah. Sebaliknya, apabila anak sebagai peserta
Guru dengan konsep dapat digugu dan ditiru oleh didik tetap terbiasa mengggunakan bahasa daerah
anak akan menjadi figure sosok seseorang atau bahasa pertama (B1) yang juga sering disebut
pengganti orangtua yan, oleh karena itu sosok sebagai bahasa ibu dalam komunikasi di
seorang guru dalam kehadirannya di sekolah lingkungan formal maka sangat sulit guru
sebagai rumah kedua bagi anakmempunyai peranan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
penting dalam memberikan tuturan bahasa sebagai pengantar dalam menyampaikan ilmu pengetahuan
contoh bahasa kedua (B2). Penyesuaian antara dan teknologi di dunia pendidikan. Begitu pula
bahasa ibu (B1) dengan bahasa kedua (B2 (bahasa apabila guru dan anak sebagai peerta didik selalu
Indonesia) yang dituturkan oleh guru menggunakan bahasa daerah sebagai pengantar
pendidikan maka tidak mengherankan bila
penguasaan bahasa Indonesia yang baik saja yang
dikuasai anak. Sementara itu, keberadaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar yang menjadi
tuntutan sebagai komonukasi formal atau resmi
akan dikesampingkan.
Peranan Guru (kelas bawah) dan orang tua
dalam berbahasa ditunjang oleh faktor lingkungan
sangat memberikan dampak yang sangat besar
dalam proses pemerolehan bahasa pertama (B1).
Pemberian figur berbahasa yang baik oleh orang
tua yang baik diperkuat dengan guru sebagai
contoh berbahasa yang baik dan benar di sekolah,
maka anak akan mempunyai bekal dalam
mempelajari pemerolehan bahasa kedua (B2) yaitu
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai