Anda di halaman 1dari 4

Nama: Agustina Merdekawati Jumatik

NIM: 1751042015

Kelas: PBSI/B

1. Buatlah ringkasan mengenai kalimat analitis, kontradiktif, dan


sintesis!

Ringkasan Kalimat Analitis:


Menurut Dewa (1989), Kalimat analitis adalah kalimat yang kebenarannya
terletak pada kata-kata yang menyusunnya. Hubungan antara konsep-konsep
dalam kalimat analitis saling menutupi. Sementara itu menurut kamus Bahasa
Indonesia (Budiono, 2005), analitis berarti bersifat (menurut) yang sebenarnya.
Contoh “bujang adalah status orang yang tidak kawin” atau “kucing adalah
binatang” adalah kalimat analitis (Parera, 2004).
Kalimat (1), (2), (3) berikut adalah kalimat yang mengandung kebenaran
analitis (analytical truth).
1. Sepeda motor adalah alat transportasi.
2. Buaya adalah binatang berkaki empat.
3. Rumah adalah tempat tinggal.
Kalimat (1), (2), dan (3) benar bukan karena kenyataannya memang
demikian, tetapi karena di dalam bahasa Indonesia kata sepeda, buaya, dan rumah
secara berturut-turut bermakna “alat transportasi”, “sebangsa binatang berkaki
empat”, dan “tempat tinggal”. Kebenaran kalimat (1), (2), dan (3) tidak perlu
diverifikasi secara empiris dengan pengetahuan yang bersifat ekstralingualistik.
Oleh karenanya kebenaran ketiga kalimat terseebut dinamakan kebenaran
linguistik (linguistic truth).

Ringkasan Kalimat Kontradiktif:

Kata di kontradiktif berasal dari bahasa inggris “contradict” yang berarti


menyangkal atau membantah. Kata ini diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
kontradiksi sebagai kata benda atau noun yang berarti pertentangan antara dua hal
yang sangat berlawanan. Kata “contradict” sendiri mempunyai bentuk adjektiva
dalam bahas inggris, yakni “contradictive” yang diserap utuh ke bahasa Indonesia
menjadi “kontradiktif”. Dalam ilmu linguistik, kontradiksi adalah hal tidak
benarnya makna suatu unsur dalam keadaan apapun (Harimurti, 2001)
Kalimat kontradiktif adalah kalimat yang kebenarannya bertentangan
dengan makna kata-kata yang menyusunnya (Dewa, 1989). Sedangkan menurut
Habiba (2012), Kalimat kontradiktif adalah kalimat yang salah karena maknanya
bertentangan dengan kata-kata yang digunakan.
Contoh:
- Mata adalah indra pendengar.
- Ayam binatang mamalia.
- Boing adalah alat angkutan darat.
Ringkasan Kalimat Sintesis:
Kalimat Sintesis adalah kalimat yang kebenarannya didasarkan pada hasil
observasi dan pengamatan. Menurut Dewa (1989), kalimat sintetis adalah kalimat
yang kebenarannya bergantung pada fakta-fakta luar bahasa.
Contoh Kalimat Sintetis:
a. Semua orang kikir harus dikasihani. 
b. Semua orang Sunda pintar.
c. Makhluk Tuhan pasti berkata jujur.
d. Teman dekat saya memelihara kelinci anggora.
Untuk menentukan kalimat analitis dan sintesis harus mendefinisikan dahulu kata
kunci dari sebuah kalimat.
Kalimat sintetis terbagi menjadi dua yaitu:
a. Sintesis positif, apabila kalimat yang menyusunnya sesuai dengan fakta.
b. Sintesis negatif, apabila kalimat yang disebut tidak sesuai dengan fakta
yang menyusunnya.
Contoh:
- Taman Sari terletak di Darussalam. (sintetis negatif)
- Chairil Anwar adalah sastrawan angkatan ’45. (sintetis positif)
2. Mengapa sebuah kalimat dikategorikan sebagai kalimat analitis,
kontradiktif, dan sintesis?

Karena, sebuah kalimat pernyataan dapat bersifat kalimat analitis.


Maksudnya ialah kalimat yang di dalamnya terkandung kebenaran yang  dan
berlaku dimana-mana. Berarti kalimat itu mengandung kebenaran unsur-unsur
pembentuknya. Contohnya: “Kucing mempunyai bulu, ekor, dan berkaki 4”.
Sebuah kalimat dapat bertentangan dengan sebuah kebenaran. Maka,
sebuah kalimat bisa dikategorikan sebagai kalimat kontradiktif. Karena, kalimat
kontradiktif merupakan kalimat yang bertentangan dengan makna kata-kata yang
menyusunnya, berarti kalimat kontrafiktif adalah kalimat yang bertentangan
dengan sebuah kebenaran. Contohnya: “Becak merupakan alat komunikasi”.
Kalimat dapat dikategorikan sebagai kalimat sintesis, karena sebuah
kalimat harus diketahui terlebih dahulu kebenarannya, seperti pengertian kalimat
sintesis yang berarti kalimat sintesis merupakan kalimat yang kebenarannya
didasarkan pada hasil observasi dan pengamatan. Contohnya: “Mahasiswa PBSI B
termasuk orang yang berkata jujur”.
3. Analisislah kalimat berikut berdasarkan kategori analitis,
kontradiktif, atau sintesis:
a. Ayam adalah binatang berkaki dua.
Kalimat diatas termasuk kalimat analitis. Karena, kalimat tersebut
mengandung kebenaran yang terletak pada kata-kata yang
menyusunnya. Dan di dalam Bahasa Indonesia, ayam memang
merupakan binatang berkaki dua.
b. Bupati itu bukan kepala daerah.
Kalimat diatas termasuk kalimat kontradiktif. Karena, sudah jelas
bahwa bupati itu adalah seorang kepala daerah disuatu tempat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata bupati adalah
(jabatan, sebutan) kepala daerah kabupaten (daerah tingkat II). Jadi,
kalimat tersebut termasuk kalimat kontradiktif.
c. Fakultas Bahasa dan Sastra terletak di Parangtambung.
Kalimat diatas termasuk kalimat sintesis. Karena, kalimat tersebut
terlebih dahulu harus diketahui kebenarannya melalui observasi dan
pengamatan. Bisa saja Fakultas Bahasa dan Sastra yang dimaksud
kalimat diatas adalah Fakultas Bahasa dan Sastra dari Universitas lain
bukan Universitas Negeri Makassar. Kemudian, kalimat diatas juga
tidak meletakkan nama Universitas, maka dari itu kalimat diatas
termasuk kalimat sintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Habiba, Al-Umami. 2012. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta.

Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.

Harimurti, Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta:  Gramedia Pustaka


Utama.

Parera, Jos Daniel. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Dewa, Putu Wijaya. 1989. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: PT Andi.

Anda mungkin juga menyukai