ANASTASYA BALQIS
UZLIFATIL JANNAH MUHAMMAD ABRAR
RAMADHANTI
2106103010060 2106103010045 2106103010087
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN EJAAN
sempurna sempoerna
Yakin Jakin
surat soerat
Saya Saja
c. Huruf k pada akhir kata atau suku kata d. Huruf j di tulis dengan dj.
ditulis dengan tanda koma diatas (‘)
Oemoer Umur
Koeboer Kubur
Ma’loem maklum
3. Ejaan Pembaharuan
• Memperbaharui Ejaan Republik
• Dua tokoh yang pernah mengetuai panitia ejaan itu, yaitu Prof.Prijono dan E.
Katoppo.
• Pada 1957 panitia dilanjutkan dan berhasil merumuskan patokan-patokan ejaan
baru.
• Konsep ejaan pembaharuan ini adalah penyederhanaan huruf-huruf yang berupa
konsonan dengan huruf tunggal.
Contoh :
• Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
• Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
• Gabungan konsonan ng diubah menjadi n
• Gabungan konsonan nj diubah menjadi n e
• Gabungan konsonan sj diubah menjadi s
• Gabungan vocal ai, au, dan oi ditulis berdasarkan pelafalan menjadi ay, aw, dan oy.
Misalnya :
EBI EJAAN PEMBAHARUAN
Santai Santay
Balai Balay
Harimau harimaw
4. Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia)
• Hasil perumusan ejaan melayu-Indonesia pada tahun 1959
• Berawal dari diselenggarakannya kongres bahasa Indonesia II pada 1945, di Medan.
• Ejaan ini belum sempat dipergunakan
Contoh pengucapan :
B -> be
4. Huruf diftong
Misalnya :
Huruf diftong posisi awal posisi tengah posisi akhir
Ai ain malaikat pandai
Au aula laut harimau
Oi - boikot amboi
Ei eigendom geiser survei
5. Gabungan huruf konsonan (cluster)
Kh, ng, ny, sy
Misalnya :
Cluster posisi awal posisi tengah posisi akhir
Kh khusus akhir tarikh
Ng ngilu bangun senang
Ny nyala banyak -
Sy syarat isyarat quraisy
6. Huruf Kapital
7. Huruf Miring
• Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
misal : Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
• Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan huruf, bagian kata,
atau kelompok kata.
misal : Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
• Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang
bukan bahasa Indonesia.
misal: Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
8. Huruf Tebal
• Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian
bab, daftar isi, daftar table, daftar lambing, daftar pustaka, indeks dan lampiran.
misal :
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
2.3 Pemakaian Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)
2.3.2 Penulisan Kata
1. Kata Dasar
Ditulis terpisah antar kata satu dengan lainnya.
Misal :
Batu itu sangat berat
2. Kata Turunan
4. Gabungan Kata
a) Unsur – unsur gabungan kata yang lazim disebut majemuk, dan ditulis
terpisah.
misal : persegi panjang
b) Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dapat ditulis dengan
menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.
misal : ibu-bapak kami
c) Gabungan kata yang dirasa sudah padu benar ditulis serangkai
misal : kacamata, radioaktif, perilaku
5. Suku Kata
a) Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara
kedua huruf vokal itu.
misal : bu-ah, ni-at
b) Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal
misal : pan-dai, au-la, am-boi
c) Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua buah huruf vokal,
pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
misal : ba-pak, la-wan
d) Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan
diantara kedua huruf konsonan itu.
misal : ap-ril, swas-ta
e) Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing
melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang
pertama dan huruf konsonan yang kedua.
misal : in-stru-men, ul-tra
f) Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan di antara bentuk dasar
dan imbuhan
misal : pergi-lah, makan-an
g) Pemenggalan kata bersispan dilakukan seperti pada kata dasar.
misal : ge-ri-gi, te-lun-juk
h) Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satunya dapat bergabung
dengan unsur lain, pemenggalan dilakukan di antara unsur-unsur itu.
misal : bio-data, kilo-meter
i) Nama orang, badan hukum, atau nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih,
dipenggal pada akhir baris di antara unsur-unsurnya (tanpa tandap pisah)
misal : ba-pak, la-wan
6. Kata Depan
Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali dalam
gabungan kata yang dianggap lazim sebagai satu kata.
misal : Ibu memasak di dapur.
Baju itu di simpan di dalam lemari.
Mari kita berangkat ke sekolah.
Kalung itu terbuat dari emas
7. Partikel
a) Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
misal : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam kutipan itu?
b) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
misal : Satu kali pun dia belum pernah datang ke rumahku.
c) Partikel per yang berarti demi, tiap, atau mulai ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
misal : harga kain itu Rp. 100.000,00 per helai
8. Singkatan dan Akronim
• Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik di belakang tiap-tiap singkatan itu.
misal : A.H. Nasution -> Abdul Haris Nasution
H. Hamid -> Haji Hamid
b) Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatane-garaan, badan atau oganisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan
huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
misal : DPR-> Dewan Perwakilan Rakyat
SD -> Sekolah Dasar
c) Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
misal : jml. -> jumlah
tgl. -> tanggal
d) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik.
misal : dll. -> dan lain lain
Yth. -> Yang terhormat
e) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat-
menyurat) masaing-masing diikuti oleh tanda titik.
misal : a.n. -> atas nama
d.a.-> dengan alamat
f) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, imbangan, dan mata uang tidak diiuku
tanda titik
misal : Kg -> kilogram
Rp -> rupiah
• Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis
seluruhnya dengan huruf capital tanpa tanda titik.
misal : LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
b) Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal
kapital.
misal : Bulog -> Badan Urusan Logistik
c) Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan
huruf kecil.
misal : pemilu -> pemilihan umum
d) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasiaan kombinasi vokal dan konsonan
yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim agar mudah diucapkan dan
diingat.
9. Angka dan Bilangan
• Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata.angka sebagai lambang
bilangan/nomor.
a) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam rincian atau
paparan.
misal : mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100
minibus, dan 200 sedan
b) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan
kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada
awal kalimat.
misal : Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian.
c) Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah
dibaca.
misal : proyek itu memerlukan biaya Rp 12 triliun
d) Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, dan isis, satuan waktu,
nilai uang, dan jumlah.
misal : 4 meter persegi, 0,5 cm, 1 jam 10 menit.
e) Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah,apartemn atau kamar.
misal : Jalan Wijaya No. 14d, Apartemen No. 11
f) Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
misal : Surah Al-Alaq: 2, Bab XI, Pasal 3.
g) Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
• Bilangan Utuh
misal : lima ribu (5000)
• Bilangan Pecahan
misal : tipa perempat (3/4)
h) Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut:
misal : Pada awal abad XX (angka romawi kapital) dalam kehidupan pada
abad ke-20 ini (huruf dan angka arab pada awal abad kedua puluh)
i) Penulisan bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara berikut:
misal : lima lembar uang 1.000-an
j) Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
misal : Rumah itu dijual dengan harga Rp. 200.000.000,00
k) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
misal : Dia membeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (lima
ribu dolar)
10. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya
• Kata ganti ku- dan kau- serangaki dengan kata yang mengikutinya.
• Kata ganti -ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang medahuluinya.
misal : Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan
Rumahnya sedang diperbaiki
11. Kata Sandang si dan sang
• Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
misal : Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
Adik mematuhi nasihat sang kakak.
2.3 Pemakaian Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)
2.3.3 Pemakaian Tanda Baca
a) Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
misal : Hari sudah malam ; anak-anak masih membaca buku.
b) Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
misal : Syarat penerimaan beasiswa adalah :
a) berkewarnegaraan Indonesia;
b) berijazah sarjana S-1;
c) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam
kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
misal : Ibu membeli buku, pensil, dan tinta ; baju, celana, dan kaus.
4. Tanda Titik Dua (:)
a) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian
atau penjelasan.
misal : Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan : hidup atau mati.
b) Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan.
misal : Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi:
a) persiapan,
b) pengumpulan data,
c) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
misal : Ketua : Nabila
Sekretaris : Anastasya
d) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
misal : Ibu : “Bawa tas ini, Nak!”
e) Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, surat dan ayat dalam
kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit dalam
daftar pustaka.
misal : Surah Yasin: 10-15
5. Tanda Hubung (-)
a) Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian
baris.
misal : Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru dalam mengantisipasi hama tikus.
b) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
misal : berulang-ulang
c) Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan dan tahun yang dinyatakan
dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
misal : p-a-n-i-t-i-a
d) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata/ungkapan.
misal : ber-evolusi
e) Tanda hubung dipakai untuk merangkai
• Se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se- Indonesia)
• Ke- dengan angka (peringkat ke-2)
• Angka dengan –an (tahun 1950-an)
• Kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H)
• Kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya)
• Huruf dan angka (D-3, S-1)
• Kata ganti –ku, -mu, dan –nya (KTP-mu, SIM-nya)
f) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
daerah atau bahasa asing.
misal : di- back up
g) Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
misal : Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta.
6. Tanda Pisah (--)
a) Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
misal : keberhasilan itu–kita sependapat-dapat dicapai jika kita mau berusaha
keras.
b) Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan oposisi atau
keterangan lain.
misal : Soekarna- Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI– diabadikan menjadi
nama Bandar udara internasional.
c) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti sampai
dengan/ sampai ke.
misal : Tahun 2011-2021
Jakarta-Bandung
7. Tanda Tanya (?)
a) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
misal : Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
b) Tanda tanya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan.
misal : Dia dilahirkan pada tahun 2002 (?).
8. Tanda Seru (!)
a) Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan/perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi
yang kuat.
misal : Merdeka!
9. Tanda Elipsis (…)
a) Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat/kutipan ada
bagian yang dihilangkan.
misal : Penyebab banjir…akan diteliti lebih lanjut.
b) Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
misal : Menurut saya…seperti…bagaimana, Bu?
10. Tanda Petik (“ “)
a) Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain.
misal : “Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya.
b) Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak,lagu, film, sinetron, artikel, naskah,
atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
misal : Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 120 buku itu.
c) Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
misal : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
11. Tanda Petik Tunggal
(‘…’)
a) Tanda petik tunggal diapakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
lain.
misal : Tanya dia, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?".
b) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan.
misal : tergugat -> ‘ yang digugat’
12. Tanda Kurung ((…))
a) Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan/penjelasan
misal : Saya tidak membawa SIM (surat izin mengemudi)
b) Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan/penjelasan yang bukan bagian
utama kalimat.
misal : Keterangan itu (lihat di tabel 12) menunjukkan perkembangan
teknologi di abad 21
c) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf/kata yang kehadirannya dalam teks dapat
dihilangkan.
misal : Temanku berasal dari (Kota) Lhokseumawe.
d) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai
penanda pemerincian.
misal : persyaratan beasiswa antara lain:
(1) ijazah S-1
(2) akta kelahiran
13. Tanda Kurung Siku ([…])
a) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai
koreksi/ tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang ditulis
orang lain.
misal : Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
c) Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
terdapat dalam tanda kurung.
misal : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan dalam Bab III [lihat
halaman 1-2]) perlu dibentangkan di sini.
14. Tanda Garis Miring (/)
a) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor alamat, dan penandanaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin.
misal : tahun ajaran 2021/2022
b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau,serta setiap.
misal : harga kertas Rp. 1.000,00/lembar
c) Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai
koreksi atau pengurangan atas kesalahan/kelebihan dalam naskah asli yang ditulis
orang lain.
misal : Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun dalam konteks tertentu.
misal : Dia 'kan kusurati. ('Kan = akan)
2.3 Pemakaian Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)
2.3.4 Penulisan Unsur Serapan