Anda di halaman 1dari 19

1

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan rahmatnya lah sehingga modul dengan Judul Kata Baku dan Tidak Baku
dengan judul ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga ingin berterima kasih
kepada pembimbing karena telah membantu dalam penyusunan dan pembuatan
modul ini.

Maksud dari tujuan pembuatan ini adalah tidak lain agar mahasiswa bisa
memahami materi yang dijelaskan nantinya oleh para dosen. Modul ini berisikan
tujuan intuksional umum, tujuan intruksional khusus, soal-soal dan ringkasan materi
yang akan memudahkan mahasiswa untuk pembelajaran sebelum ujian.

Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan. kami pun sadar


bahwasannya kami dalam penulisan dan penyusunan masih jauh dari kata
sempurna, oleh karna itu kritik dan saran akan senantiasa kami dengarkan dari para
pembimbing/dosen sekalian agar menjadi koreksi bagi kami untuk mengevaluasi
dalam pembuatan modul berikutnya.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................3
DAFTAR ISI..........................................................................................................4
BAB I
TUJUAN UMUM ..................................................................................................5
TUJUAN KHUSUS...............................................................................................5
BAB II
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU..........................................................................6
KATA BAKU..........................................................................................................6
KATA TIDAK BAKU...........................................................................................10
BAB III
LATIHAN SOAL.................................................................................................11
KUNCI JAWABAN DAN RASIONALISASINYA................................................11
RINGKASAN MATERI.........................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................9

4
TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari tentang Bahasa Baku dan Tidak Baku mahasiswa mampu
memahami :

1. Bahasa Baku dan Tidak Baku


 Kata Baku
 Kata tidak baku

TUJUAN KHUSUS

Menjelaskan materi tentang :

1. Bahasa Baku dan Tidak Baku


 Kata Baku
 Kata tidak baku

5
BAB II

BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU

A. KATA BAKU
Bahasa mengalami perubahan sesuai dengan perubahan masyarakat.
Perubahan itu berupa varias Bahasa yang dipakai menurut keperluannya.
Agar banyaknya variasi itu tidak mengurangi Bahasa sebagai alat komunikasi
yang efisien, dalam Bahasa timbul mekanismen untuk memilih variasi
tertentu. Sabarianti (2000;02).
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaannya sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku dan digunakan
secara resmi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku
adalah kata yang sudah berbentuk mutlak baik penulisan dan
penguncapannya.
Suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, Kata baku adalah kata yang
bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik secara
daring maupun bentuk kamus fisik.
Kata baku adalah kata yang digunakan dalam bahasa baku. Bahasa
baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui sebagian warga
pemakainya sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dan penggunaannya seperti yang dikatakan Halim (1976).
1. CIRI-CIRI KATA BAKU
Kata baku dapat diidentifikasi dengan berbagai ciri-ciri yang bisa kamu temuk
an. Ciri-ciri kata baku antara lain adalah sebagai berikut :
a. Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah
b. Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing
c. Digunakan sesuai dengan konteks kalimat
d. Tidak terkontaminasi atau tidak rancu
e. Tidak mengandung arti pleonasme; kata-kata yang berlebihan, misalnya
agar supaya bagus hasilnya
2. PENGGUNAAN KATA BAKU

6
Kata baku digunakan untuk berbagai hal yang berbau resmi. Entah itu surat-men
yurat, perihal kedinasan, penelitian akademik, atau yang lainnya. Beberapa conto
h penggunaan kata baku yaitu :

a. Pembuatan Karya Ilmiah


b. Pembuatan Surat Resmi
c. Pembuatan Laporan
d. Pidato Kedinasan
e. Pembuatan Surat Lamaran Kerja
3. CONTOH KATA BAKU
a. Pelapasan Imbuhan
Diketahui bahwa yang termasuk imbuhan ialah awalan sisipan dan akhiran.
Yang sering dilesapkan dalam penyusunan kalimat awalan dan akhiran.
 Pelepasan Awalan
Awalan sering dilesapkan yang mengakibatkan kalimat yang berbentuk
menjadi tidak baku ialah me-/meN-, ber- dan di-.
 Awalan me- dan meN-
Bentuk yang mengandung awalan me- dan meN- yang tidak dilesapk
an merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk yang awalan me- da
n meN- merupakan kalimat tidak baku.
 Awalan ber-
Bentuk yang mengandung kata kerja berawalan ber- tanpa pelesapa
n merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk yang mengandung aw
alan ber- dengan pelesapan merupakan kalimat tidak baku.
 Awalan di-
Bentuk yang mengandung kata kerja berawalan di- tanpa pelesapan
merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk yang mengandung kata
kerja di- yang di lesapkan merupakan kalimat tidak baku.
 Pelepasan akhiran
 Ada dua buah akhiran penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan
dan -I. Akibatnya, kalimat menjadi tidak baku.
b. Pemborosan Pengunaan Kata
Sesungguhnya kata-kata yang dipilih untuk Menyusun sebuah kalimat
yang benar-benar diperlukan. Hal itu sesuai dengan prinsip kehematan dal

7
am pilihan kata. Akan tetapi, kenyataannya ada sejumlah kata yang sesun
gguhnya tidak perlu digunakan, tetapi kenyataanya kata itu digunakan jug
a. Hal itulah ang disebut pemborosan pilihan kata. Akibatnya, kalimat-kali
mat menjadi tidak baku.
c. Ketidaktepatan Pemilihan Kata
Dalam Menyusun sebuah kalimat harus diperhatikan ketepatan pemilih
an kata. Jika pemilihan katanya sudah tepat, bentuk yang tersusun merup
akan kalimat baku. Ketidak tepatan pemilihan kata, kalimat yang terbentuk
tidak baku
d. Pengunaan konjungsi Ganda
Ketidak bakuan kalimat dapat disebabkan oleh pengunaan konjungsi at
au kata penghubung ganda. Artinya, dalam sebuah kalimat ditemukan dua
buah konjungsi. Akibatnya kalimatnya menjadi rancu.
e. Keracunan Bentuk
Menurut Meolion (sabarianto, 2000;89) kata keracunan berarti hal ranc
u atau kekacauan atau keracunan dan kata rancu berarti tidak teratur atau
campur aduk. Karena adanya keracuna bentuk, kalimat yang mengandung
bentuk itu menjadi tidak baku.
f. Kesalahan Ejaan
Ejaan turut menentukan kebakuan dan ketidakbakuan kalimat. Karena
ejaan yang benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan karena ejaanya
salah, sebuah kalimat dapat menjadi tidak baku.
g. Pelesapan Salah Satu Fungsi Kalimat
Menurut Verhaar (sabarianto, 2000;92) yang dimaksud fungsi kalimat i
alah subjek dan predikat. Predikat dibagi menjadi predikat verbal, objek, d
an keterangan. Dalam hal ketidakbakuan kalimat, yang sering dilesapkan i
alah subjek.
h. Pelesapan Subjek Anak Kalimat
Jika subjek anak kalimat dalam kalimat mejameuk bertingkat tidak sama d
engan subjek induk kalimat, subjek anak kalimat dan subjek induk kalimat
harus disebutkan atau harus di nyatakan secara nyata. Oleh karna itu, yait
u subjek anak kalimat atau subjek induk kalimat dilesapkan.
4. KATA BAKU MENURUT PARA AHLI

8
a. Pengertian Kata baku menurut Kosasih dan Hermawan, 2012: 83
Kata baku ialah kata yang cara penulisan ataupun pengucapannya sesuai
dengan kaidah-kaidah yang telah dibakukan. Kaidah standar yang
dimaksud tersebut yaitu berupa pedoman ejaan EYD, tata bahasa baku
dan kamus umum.
b. Pengertian kata baku menurut Mulyono, 2011: 5
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang dipakai dalam komunikasi
mengenai ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang pengguna
bahasa, ragam bahasa baku bisa dibatasi dengan ragam bahasa yang
lazim dipakai oleh penutur yang paling berpengaruh misalnya pemerintah,
ilmuan, tokoh masyarakat dan wartawan atau kaum jurnalis.
c. Pengertian kata baku menurut Chaer, 2011: 131
Kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan pada situasi yang resmi
atau formal. Penulisan kata baku sesuai dengan kaidah-kaidah yang talah
dibakukan. Kaidah standar tersebut yaitu pedoman EYD. Kriteria kata
baku atau tidak sebuah kata bisa dilihat dari segi ejaan, lafal, gramatika
dan kenasionalannya.

Istilah kodifikasi adalah terjemahan dari “codification” bahasa Inggris. Kodifika


si diartikan sebagai hal memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan
untuk dijadikan norma di dalam berbahasa (Alwasilah, 1985 :121). Masalah k
odifikasi berkait dengan masalah ketentuan atau ketetapan norma kebahasaa
n. Norma-norma kebahasaan itu berupa pedoman tata bahasa, ejaan, kamus,
lafal, dan istilah.
Kode kebahasaan sebagai norma itu dikaitkan juga dengan praanggapan bah
wa bahasa baku itu berkeseragaman. Keseragaman kode kebahasaan diperl
ukan bahasa baku agar efisien, karena kaidah atau norma jangan berubah se
tiap saat. Kodifikasi yang demikian diistilahkan oleh Moeliono sebagai kodifika
si bahasa menurut struktur bahasa sebagai sebuah sistem komunikasi (1975 :
2).

Dari kutipan di atas, jelas diketahui bahwa bahasa baku itu adalah satu ragam
bahasa dari berbagai ragam bahasa yang telah dikodiirkasi, diterima dan
dijadikan model bagi masyarakat luas. Dalam pengertian bahasa baku ini ,

9
ada tiga aspek yang saling menyatu, yaitu aspek kodif,rkasi, aspek
keberterimaan, dan aspek model. Di bawah ini di kemukakan ketiga aspek itu.
Istilah kodifikasi adalan terjemahan "codification" dari bahasa Inggris.
Alwasilah berp:ngertian "bahu,a kodihkasi adalah hal memberlakukan suatu
kode atau aturan untuk dijadikan norrna d'i data* berbahasa oleh masyarakat"
Ikidalaksana berpengertian bahwa kodifikasi adalah proses pencatatan norrna
- norma yang telah dihasilkan oleh proses standardisasi. Kodipikasi
kebahasaan juga dikaitkan dengan masalah bahasa menurut situasi pemakai
dan pemakaian. Kodifikasi kebahasaan ini akan menghasilkan ragam bahasa.
Perbedaan ragam bahasa itu akan tanrpak dalam lisan dan tulis.

B. KATA TIDAK BAKU


Istilah ragam bahasa nonbaku dalam bahasa Indonesia tetap dipergunakan
agar lebih dekat dengan istilah yang diterjemahkan dari bahasa Inggris.
Bahasa nonstandar dipergunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tatabahasa atau kosakata dari ragam bahasa baku dari suatu
bahasa. Kadang - kadang istilah substandar dipergunakan, tetapi pakar
bahasa mengacu kepada istiiah nonbaku sebagai istilah yang lebih netral.
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode bahasa yang Lrerbeda
dengan kode bahasa dalam bahasa baku, dan dipergunakan dalam
pertemuan tidak rr;Srfii dengan kode bahasa yang berbeda dengan kode
bahasa ragam bahasa baku.
Kata-kata yang menyimpang disebut kata nonbaku atau tidak baku. Kata tidak
baku biasanya disebabkan oleh adanya pengaruh atau faktor lingkungan di
mana ia digunakan. Terkadang masing-masing daerah menggunakan dialek
yang berbeda meski bahasa yang digunakan sama, yakni Bahasa Indonesia.
Ini yang membuat kata tidak baku sering digunakan.
B ahasa yang tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan atau
penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar. Pemakaian ragam
bahasa baku dan tidak baku sangat bergantung pada situasi dan kondisi
pemakaiannya. Bahasa baku dipakai dalam situasi resmi seperti seminar,
pidato, temu karya ilmiah dan lain-lain. Sementara bahasa tidak baku dipakai
dalam komunikasi sehari-hari yang tidak bersifat resmi.

10
Biasanya, kata baku adalah kata digunakan untuk penulisan ataupun
pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi atau formal. Tidak bakunya
sebuah kata tidak hanya dinilai dari salah penulisan saja. Sebuah kata
dianggap tidak baku juga bisa karena adanya salah pengucapan.
Umumnya, kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-
hari atau dalam bahasa tutur. Ini karena kata tidak baku dianggap lebih santai
dan tidak kaku seperti bahasa baku.
Sebaliknya, Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan
kaidah bahasa yang ada. Kata tidak baku juga memiliki ejaan yang tidak
sesuai dengan KBBI. Kata tidak baku biasanya muncul karena adanya
kebiasaan menggunakan sebuah kata yang “salah” baik dalam penulisan
maupun pengucapan.Karena faktor kebiasaan dan tidak pernah diperbaiki,
maka kata tidak baku tersebut menjadi “ada” dan akhirnya sering digunakan.

1. Ciri-ciri Kata Tidak Baku


Selain menjadikan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi acuan
untuk mengetahui kata baku dan tidak baku, ciri-ciri kata baku dan tidak
baku juga dapat dijadikan acuan untuk memilah kata baku dan tidak baku.
Ciri-ciri kata tidak baku :
 Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari
 Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah
 Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
 Bentuknya mudah berubah-ubah
 Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku.
2. Fungsi kata tidak baku
Fungsi kata tidak baku dalam hal ini tidak lain adalah untuk
menambah keakraban seseorang dengan lawan bicaranya.
Beberapa karya sastra juga ada yang menggunakan kata tidak
baku, salah satunya adalah cerpen.
3. Factor munculnya kata tidak baku
Setelah memahami pengertian kata baku, selanjutnya adalah pengertian
kata tidak baku. Pengertian kata tidak baku merupakan kata yang
digunakan tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang telah

11
ditentukan. Umumnya, kata tidak baku sering digunakan dalam
percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Ada berbagai faktor yang
mengakibatkan kata-kata tidak baku bisa terucap, di antaranya :

 Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari


kata yang dimaksud.
 Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari pema
kaian suatu kata, inilah yang mengakibatkan kata tidak baku selalu m
uncul.
 Yang menggunakan kata bahasa sudah terpengaruh oleh orang-oran
g yang terbiasa dengan menggunakan kata tidak baku.
 Orang yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tida
k baku.

4. Cara membedakan kata baku dan tidak baku


Cara paling mudah untuk membedakan kata baku dengan tidak baku
adalah mengeceknya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semua kata
baku yang berlaku dalam bahasa Indonesia, tercantum dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Sementara untuk kata tidak baku, tidak
semuanya tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam
KBBI, juga terdapat keterangan apakah itu kata baku atau bukan sehingga
kita bisa mengeceknya jika tidak tahu.
5. Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku
Berdasarkan fungsinya, ada beberapa perbedaan diantara kata baku deng
an tidak baku. Pada kata baku biasanya dipakai dalam beragam kepenting
an resmi seperti pembuatan laporan, surat resmi, karya tulis ilmiah, surat l
amaran, dan lainnya. Sementara pada pemakaiannya kata tidak baku lebi
h ke dalam bahasa percakapan santai yang dilakukan di dalam kehidupan
sehari – hari.
Fungsi kata tidak baku akan membuat suasana di dalam bincang – bincan
g menjadi lebih santai.
6. Kata- Kata Tidak Baku

12
Sedangkan kata-kata yang tidak baku adalah yang belum berterima
secara resmi atau tidak mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia. Berikut adalah yang termasuk kata-kata tidak baku :
1. Kata-kata dari dialek-dialek bahasa Indonesia;
2. Kata-kata serapan bahasa daerah yang belum berterima
3. . Kata-kata bahasa asing yang tidak memenuhi persyaratan ejaan dalam
bahasa Indonesia
4. Kata-kata bahasa Indonesia yang dieja sebagai bahasa asing
5. Kata-kata bentukan yang tidak menuruti kaidah yang berlaku.
C. BAHASA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa Yang Baik dan Benar Tentang benar tidaknya suatu bentuk
bahasa, maka selisih paham itu menandakan ketiadaan standar, atau adanya
baku yang belum mantap. 4t UNIVERSITAS MEDAN AREA Jika dipandang
dari sudut itu, kita berhadapan dengan tatarannya sudah dibakukan atau yang
sebagian sudah baku, sedangkan bagian yang lain masih dalam proses
pembakuan, ataupun yang semua bagiannya belum atau tidak akan
dibakukan. Bahasa Indonesia, agaknya, termasuk golongan yang kedua.
Kaidah ejaan dan pembentukan istilah kita sudah distandarkan, kaidah
pembentukan kata yang sudah terad.at crapat dianggap baku, tetapi
pelaksanaan patokan itu dalam kehidupan sehari * hari belum mantap. Orang
yang mahir menggunakan bahasanya sehingga maksud hatinya mencapai
sasarannya, apapun jenisnl,a itu, dianggap berbahasa dengan efektif.
Bahasanya membuahkan efek atau hasil karena serasi dcngan peristiwa atau
keadaan yang dihadapinya. Pemantapan ragam yang tepat dan serasi
menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut
bahasa yang baik atau tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak
selalu perlu beragam baku. Dalam tawar - menawar di pasar, misalnya :
1. Pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau
kecurigaaan. Jadi, pada azasyrya, kita mungkin menggunakan bahasa yang
baik, artinya yang tepat, tetapi yang tidak termasuk bahasa yang benar.
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang 42 UNIVERSITAS MEDAN AREA
benar yang tidak baik penerapannya karena suasananya mensyaratkan
ragam bahasa yang lain.

13
Maka anjuran agar kita bahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat
diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di
samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, sebaliknya, mengacu kepada ragam
bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Bahasa yang baik dan benar itu memiliki empat fungsi, yaitu :

1. Fungsi pemersatll yang mengikat kebinekaan rumpun dan bahasa


dengan mengatasi batas - batas kedaerahan.
2. Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam
pergaulan dengan bangsa lain
3. Fungsi pembawa kervibaan karena kaitannya dengan orang yang
berpendidikan dan terpelajar
4. Fungsi sebagai kerangkaacuan tentang tepat tidaknya dan betul
tidaknya pemakaian bahasa. Keempat fungsi bahasa yang baik dan
benar itu bertalian dengan tiga macam sikap batin penutur sebagai
berikut. Fungsinya sebagai pemersatu dan sebagai penanda
kepribadian bangsa membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa
itu.

14
BAB III

SOAL-SOAL DAN JAWABAN

1. Dibawah ini ciri-ciri kata tidak baku, kecuali…


A. Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari
B. Digunakan pada acara formal
C. Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
D. Bentuknya mudah berubah-ubah
E. Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku.

Penjelasan : Ciri-ciri Kata Tidak Baku Selain menjadikan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) menjadi acuan untuk mengetahui kata baku dan tidak baku, ciri-ciri
kata baku dan tidak baku juga dapat dijadikan acuan untuk memilah kata baku dan
tidak baku. Ciri-ciri kata tidak baku :

 Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari


 Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah
 Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
 Bentuknya mudah berubah-ubah
 Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku.

2. Berikut adalah fungsi berbahasa yang baik dan benar, kecuali…


A. Fungsi pemersatu
B. Fungsi penanda kepribadian
C. Fungsi pembawa kerybaan
D. Fungsi sebagai kerangkaacuan tentang tepat tidaknya dan betul tidaknya
pemakaian Bahasa
E. Fungsi keakraban

Penjelasan : Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebaliknya,


mengacu kepada ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan
dan kebenaran. Bahasa yang baik dan benar itu memiliki empat fungsi, yaitu :

15
b. Fungsi pemersatll yang mengikat kebinekaan rumpun dan bahasa
dengan mengatasi batas - batas kedaerahan.
c. Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam
pergaulan dengan bangsa lain
d. Fungsi pembawa kervibaan karena kaitannya dengan orang yang
berpendidikan dan terpelajar
e. Fungsi sebagai kerangkaacuan tentang tepat tidaknya dan betul
tidaknya pemakaian bahasa. Keempat fungsi bahasa yang baik dan
benar itu bertalian dengan tiga macam sikap batin penutur sebagai
berikut. Fungsinya sebagai pemersatu dan sebagai penanda
kepribadian bangsa membangkitkan kesetiaan orang terhadap bahasa
itu.
3. Berikut adalah kata-kata yang tidak baku, kecuali…
A. Kata-kata dari dialek-dialek bahasa Indonesia;
B. Kata-kata serapan bahasa daerah yang belum berterima
C. Kata-kata bahasa asing yang tidak memenuhi persyaratan ejaan dalam
bahasa Indonesia
D. Kata-kata yang digunakan pada acara formal
E. Kata-kata bahasa Indonesia yang dieja sebagai bahasa asing

Penjelasan : Sedangkan kata-kata yang tidak baku adalah yang belum berterima
secara resmi atau tidak mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.
Berikut adalah yang termasuk kata-kata tidak baku :

1. Kata-kata dari dialek-dialek bahasa Indonesia;


2. Kata-kata serapan bahasa daerah yang belum berterima
3. . Kata-kata bahasa asing yang tidak memenuhi persyaratan ejaan dalam
bahasa Indonesia
4. Kata-kata bahasa Indonesia yang dieja sebagai bahasa asing
5. Kata-kata bentukan yang tidak menuruti kaidah yang berlaku.

16
17
PENUTUP

RINGKASAN MATERI

 Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku dan digunakan secara
resmi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku adalah kata
yang sudah berbentuk mutlak baik penulisan dan penguncapannya.
(Pengertian Kata baku menurut Kosasih dan Hermawan, 2012: 83)
 Kata baku ialah kata yang cara penulisan ataupun pengucapannya sesuai
dengan kaidah-kaidah yang telah dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud
tersebut yaitu berupa pedoman ejaan EYD, tata bahasa baku dan kamus
umum. Bahasa yang tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan
atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar. Pemakaian ragam
bahasa baku dan tidak baku sangat bergantung pada situasi dan kondisi
pemakaiannya.
 Cara paling mudah untuk membedakan kata baku dengan tidak baku adalah
mengeceknya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semua kata baku yang
berlaku dalam bahasa Indonesia, tercantum dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Sementara untuk kata tidak baku, tidak semuanya tercantum
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bahasa Yang Baik dan Benar
Tentang benar tidaknya suatu bentuk bahasa, maka selisih paham itu
menandakan ketiadaan standar, atau adanya baku yang belum mantap.

18
KESIMPULAN

Berdasarkan hal yang sudah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kata baku
adalah kata-kata yang sesuai atau terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kata baku ini memiliki berbagai fungsi seperti pemersatu, pemberi kekhasan,
pembawa kewibawaan, serta sebagai kerangka acuan. Kata baku dalam bahasa
Indonesia membuat bahasa Indonesia menjadi kuat kedudukannya karena kata
baku tidak mengubah struktur bahasa Indonesia sehingga mudah dijadikan alat
komunikasi antar masyarakat atau antar suku di Indonesia. Akan tetapi, mahasiswa
yang sering menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi malah kurang
pengetahuan tentang kata baku sebagai dasar bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

SARAN

Bagi penulis jurnal atau web diharapkan bisa banyak memberikan contoh masalah
Bahasa Tidak Baku agar kami mahasiswa bisa belajar dengan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Elmira, P. (2020). Contoh Kata Baku dan Tidak Baku. Jakarta: Yahoo!Berita.
Haryanto, A. (2021). Kata Baku dan Tidak Baku. Jakarta: Tirto.Id.

Pengertian, A. K. (2015). Pengertian kata baku. Jakarta: Kumpulan Pengertian.com.

Sevima, A. (2021). Pengertian kata baku dan tidak baku. Surabaya: Sevima.com.

Tiyas. (2021). Kata Baku dan Tidak Baku. Jakarta: Yuksinau.

Waridah. (2012). Ragam Bahasa Baku dan Non Baku. Medan: Repository.uma.

https://xerpihan.id/blog/1194/apa-itu-kata-baku-dan-tidak-baku/

https://bahasa.foresteract.com/kata-baku/

https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-kata-baku.html

19

Anda mungkin juga menyukai