Anda di halaman 1dari 10

MENYIMAK DIALOG RESMI DAN NON RESMI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keterampilan menyimak

Dosen Pengampu : Dr.Elvi Susanti M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 1

Muhammad Daffa Al – Ghifari 11190130000052

Noni Fitriyani 11190130000046

Riri Adellia Putri 11190130000070

Siti Hafifah 11190130000037

Kelas : 1 B

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNEVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya,


sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kami limpahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Dr. Elvi Susanti,M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan


Menyimak. Makalah ini memuat informasi tentang “Menyimak Dialog Resmi
Dan Non Resmi”. Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan mengenai Keterampilan Menyimak khususnya dalam hal
“Menyimak Dialog Resmi Dan Non Resmi”.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah
yang kami buat ini tentu masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah lain di waktu mendatang.

Ciputat, 16 September 2019

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................2
A. Menyimak Dialog....................................................................................2
B. Situasi Menyimak Percakapan Resmi dan Nonresmi.........................................3
C. Konsep dan Strategi Menyimak Dialog Resmi dan Nonresmi..............................4
D. Ciri – ciri percakapan resmi dan non resmi.....................................................5
E. Ciri – ciri menyimak yang baik....................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang sering dilakukan
orang. Dialog di keluarga, baik antara anak dan orang tua, antara orang
tua, antar anak-anak sendiri aktivitas menyimak terjadi. Keluar dari rumah,
terjadi dialog atau diskusi dengan teman sepermainan, guru/dosen, teman
sejurusan bahkan teman se-fakultas. Mungkin juga dialog terjadi di pasar
sewaktu berbelanja. Dalam semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi.
Dalam mengikuti pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, maupun perguruan
tinggi tugas menyimak sangat sering dan harus dilakukan oleh siswa atau
mahasiswa. Dan perkembangan teknologi juga mulai membuat informasi
mudah menyebar. Oleh karenanya, keterampilan menyimak wajib
diperlukan dan dipelajari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan menyimak dialog?
2. Apa saja hal penting dalam menyimak?
3. Apa yang dimaksud situasi resmi dan non resmi?
4. Apa saja strategi dalam menyimak percakapan resmi dan non
resmi?
5. Sebutkan ciri – ciri menyimak percakapan resmi dan non resmi!
6. Jelaskan ciri – ciri menyimak dengan baik!

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang:
perbedaan menyimak dialog resmi dan nonresmi, cara menyimak dialog,
situasi menyimak dialog resmi dan nonresmi, serta ciri – ciri menyimak
yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menyimak Dialog
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta
interprestasi untuk memperoleh informasi, manangkap isi, atau pesan serta
memahami makna komunikasi yang telah di sampaikan oleh pembicara
melalui bahasa lisan. 1

Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyimak


adalah mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang di ucapkan
atau dibaca orang.2

Dialog merupakan percakapan dalam sandiwara, cerita; karya tulis yang


di sajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih. 3

Jadi dapat disimpulkan bahwa menyimak dialog adalah memperhatikan


dengan baik apa yang di sampaikan lawan bicaranya dengan baik. Agar
menyimak dialog dapat dipahami dan dimengerti diperlukan cara yang
tepat untuk menyimak dialog. Cara menyimak dialog yang tepat antara
lain :

1. Menyimak topik yang merupakan inti pembicaraan.


2. Menyimak isi.
3. Menganalisi bahasa, kemudian bagaimana campuran kode yang
terjadi.
4. Pelaku yang terbagi menjadi peran (antagonis, protagonis, dan
pembantu).
5. Menyimak budaya si pembicara.
6. Amanat yang di sampaikan4
1
Elvi Susanti,Keterampilan Menyimak, ( Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 1.
2
Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 1307.
3
KBBI,Op.cit, h. 324.
4
Elvi Susanti,Keterampilan Menyimak, ( Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 124.

2
B. Situasi Menyimak Percakapan Resmi dan Nonresmi
Menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang sering dilakukan orang,
baik dalam situasi resmi maupun nonresmi. Situasi resmi adalah situasi
ketika bahasa dipakai untuk kepentingan upacara-upacara kenegaraan,
rapat-rapat dinas, pidato, wawancara di televisi, diskusi dan seminar, dan
sebagainya. Sedangkan, situasi nonresmi merupakan situasi komunikasi
yang digunakan sehari-hari. 5

1. Situasi Resmi

Diskusi adalah situasi kegiatan menyimak bersifat resmi yang


melibatkan penyimak bersifat resmi yang melibatkan penyimak yang
berpusat pada satu topik tunggal dan harus maju terus dalam suatu
cara yang teratur menuju suatu titik keputusan. Apabila seseorang
merupakan bagian dari suatu kelompok diskusi, dia hendaknya merasa
bertanggung jawab untuk mengetahui topik apa yang sedang
dipertimbangkan, mengikuti urutan pikiran, siap sedia memberi
tanggapan atau pertanyaan tepat pada waktunya, berfaedah, dan
menyimak secara evaluatif terhadap persoalan yang dikemukakan oleh
anggota diskusi lainnya.6

2. Situasi Nonresmi (Percakapan Sehari – hari)


Percakapan merupakan aktivitas yang paling umum di antara
tipe-tipe komunikasi lisan dan menuntut banyak kegiatan menyimak.
Karena menyimak merupakan kegiatan yang sering dilakukan, maka
lembaga pendidikan perlu mengadakan serta mempersiapkan
bimbingan menyimak karena banyak anak-anak memerlukan bantuan
dalam menanti giliran mereka dan mamperlihatkan kesopan santunan
dalam menyimak serta menanggapi ucapan dari rekan-rekan mereka. 7

5
Bustanul Arifin, dkk, Menyimak, (Tangerang Selatan : Universitas Terbuka,2017), h. 4.1
6
Henry Guntur Tarigan, Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
2015), h. 146 – 147
7
Elvi Susanti,Keterampilan Menyimak, ( Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 126.

3
C. Konsep dan Strategi Menyimak Dialog Resmi dan Nonresmi
1. Konsep dan Strategi Menyimak Percakapan Resmi
Percakapan resmi dapat berwujud dialog yang dapat pula
berbentuk wawancara yang sering kita saksikan dan simak langsung
melalui layar televisi, radio, atau langsung dalam forum-forum diskusi
dan seminar.
Adapun yang dapat kita lakukan untuk menjadi penyimak efisien dalam
menyimak percakapan resmi adalah sebagai berikut:
a. Mencatat hal-hal penting dalam percakapan resmi.
b. Menyatakan informasi tersirat dalam percakapan resmi, dengan
cara menyimpulkan dan mengomentari isi dialog dari
Narasumber. 8
2. Konsep dan Strategi Menyimak Percakapan Nonresmi

Untuk menjadi penyimak percakapan yang efektif, kita harus


tahu syarat apa saja yang harus dipenuhi supaya dapat menyimak secara
efisien sehingga proses komunikasi dapat berlangsung secara lancar.
Strategi yang dapat kita gunakan agar kita amapu menyimak secara
efisien adalah dengan jalan memaksimalkan potensi diri yang berkaitan
dengan: sikap, perhatian, motivasi, serta keadaan emosi kita.

Cara meningkatkan keterampilan menyimak :

1) Memahami maksud pembicara


2) Menghindari ketergesa-gesaan
3) Memahami maksud sendiri
4) Memperhatikan perbedaan pemakaian bahasa
5) Menyadari prasangka sendiri
6) Memahami prasangka pembicara
7) Memeriksa fakta-fakta pembicara
8) Menyimak pembicara sampai selesai
9) Memanfaatkan waktu menyimak sebaik-baiknya

8
Arifin, dkk,Op.cit., h. 4.14-4.16.

4
D. Ciri – ciri percakapan resmi dan non resmi
A. Ciri – ciri percakapan resmi

Dialog diartikan sebagai percakapan dalam sandiwara, cerita, dan


sebagainya atau karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan
lebih dari satu orang. Bila peserta dialog dua orang maka contohnya
adalah wawancara, tanya jawab, bertelepon dan sebagainya. Bila
peserta dialog lebih dari dua orang maka dialog dapat berwujud
rapat, seminar, diskusi, dan sebagainya. Dalam penilaian bahasa
dialog mencakup sejumlah butir. Butir – butir itu antara lain :

a) Pelafalan yang jelas


b) Intonasi yang tepat
c) Pilihan kata yang tepat
d) Struktur kata dan kalimat yang baik
e) Ragam bahasanya
f) Dan segi komunikasinya 9

B. Ciri – ciri percakapan nonresmi


Bahasa percakapan nonresmi menggunakan ragam bahasa santai
dan tidak formal karena biasa dilakukan sehari-hari. Menyimak
percakapan nonresmi biasanya juga bisa untuk hiburan yang
mendapat penekanan pada objek atau bahan simakan. Jenis
menyimak ini berhubungan dengan dunia pertunjukan. Tujuan dari
kegiatan menyimak jenis ini adalah untuk mengetahui info dan
mendapatkan hiburan sehari – hari.

E. Ciri – ciri menyimak yang baik


Dialog bermanfaat sebagai sarana berlatih dan mempraktikkan kegiatan
berbahasa secara lisan. Aspek – aspek yang menonjol dalam setiap kegiatan
9
Djago Tarigan,Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka), h. 2.47

5
berbahasa lisan, adalah aspek penggunaan bahasa dan isi dialog. Kegiatan
berbahasa atau pembelajaran bahasa ditekankan pada kemampuan berbahasa
bukan pada tema pembelajaran. Karena itu tidaklah mengherankan apabila
dalam penilaian dialog penekanan penilaian ditekankan pada segi
bahasanya.10
Ciri – ciri menyimak yang baik :
a) Menyimak secara menyeluruh namun efektif
Dalam proses menyimak harus mengikuti pembicaraan secara
lengkap mulai dari awal sampai akhir. Namun walaupun sudah
menyimak secara menyeluruh, tidak berarti bahan simakan ditelan
secara mentah – mentah tapi kita harus pintar memilih bagian penting
yang harus dicatat.
b) Merangkum isi pembicaraan
Dalam merangkum hasil simakan, kita harus menyusun hasil simakan
baik – baik menjadi pokok – pokok saja melalui bahasa lisan maupun
tulisan.
c) Menilai dan menanggapi hasil simakan
Ciri terakhir dalam menyimak adalah menilai baik buruknya sesuatu
11
pembicaraan yang disimaknya.

10
Elvi Susanti,Keterampilan Menyimak,( Depok: Rajawali Pers, 2019), h. 129.
11
Tarigan, Op.cit, h. 2.9 – 2.10

Anda mungkin juga menyukai