BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu kebiasaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup
atau life style ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap
sebagai faktor risiko dari suatu penyakit tidak menular. Hasil studi menunjukkan
bahwa perokok berat telah memulai kebiasaannya ini Merokok merupakan sejak
berusia belasan tahun, dan hampir tidak ada perokok berat yang baru memulai
merokok pada saat dewasa. Karena itulah, masa remaja sering kali dianggap masa
kritis yang menentukan apakah nantinya kita menjadi perokok atau bukan (Bustan,
2000).
Efek langsung yang dialami oleh orang yang merokok misalnya: aktivitas otak
dan sistem saraf yang mula-mula meningkat lalu kemudian menurun, perasaan
euforia ringan, merasa relaks, meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung,
menurunnya aliran darah ke anggota badan seperti jari-jari tangan dan kaki, pusing,
mual, mata berair, asam lambung meningkat, menrurunnya nafsu makan, dan
berkurangnya indera pengecap dan pembau.
Salah satu akibat dari merokok adalah menderita penyakit jantung koroner.
Rokok menimbulkan pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan
penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran air dan membuat
penyempitan pembuluh darah. Hal inilah yang menyebabkan penakit jantung.
Perokok memiliki resiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung koroner.
Perokok mempunyai resiko 20-25 % lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung
di bandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu:
1) Apa pengertian rokok dan bahan kimia yang terkandung didalamnya?
2) Apa bahaya merokok bagi kesehatan?
3) Bagaimana hubungan antara merokok dengan terjadinya penyakit jantung
koroner?
C. TUJUAN PENELITIAN
1) Agar masyarakat sadar akan bahaya merokok.
2) Untuk mengetahui pengertian dari rokok dan bahan kimia yang terkandung
didalamnya.
3) Untuk mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan
4) Untuk mengetahui hubungan antara merokok dengan terjadinya penyakit
jantung koroner.
D. MANFAAT PENELITIAN
1) Dapat mengetahui tentang bahaya merokok
2) Dapat mengetahui tentang hubungan antara merokok dengan terjadinya
penyakit jantung koroner.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN ROKOK
Perokok pasif juga biasanya akan ikut menderita karena menghirup asap rokok
yang dihasilkan oleh perokok aktif. Bahaya yang diderita oleh perokok pasif juga
tidak kalah menyeramkan. Pada awalnya, perokok pasif akan batuk-batuk dan
kesulitan bernapas. Bila gejala itu dibiarkan terlalu lama, bukan tidak mungkin
perokok pasif juga akan terserang kanker paru-paru.
Dilihat dari segi mana pun, merokok sepertinya memang hanya akan membawa
penderitaan bagi yang mengonsumsinya. Misalnya, dari segi penampilan. Perokok
aktif biasanya memiliki warna kulit yang pucat, warna gigi menjadi kuning, napas
bau, dan rambut akan terlihat kusam. Selain itu, dari segi keuangan, setiap perokok
yang membakar rokoknya bahkan diumpamakan sedang membakar uangnya
sendiri.
Peringatan pemerintah mengenai bahaya merokok sudah sangat gencar
dilakukan. Bahkan, dalam setiap kemasan rokok pun kita dapat membaca bahayabahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Namun, sepertinya pemberantasan
terhadap rokok ini akan sangat sulit dilakukan. Hal ini seperti lingkaran setan yang
tidak berujung.
Bila perusahaan yang memproduksi rokok ditutup, jumlah pengangguran di
Indonesia akan semakin banyak. Tapi bila tidak, jumlah penderita kanker paruparulah yang akan semakin banyak di Indonesia. Solusi nyata bagi penanggulangan
rokok, sepertinya datang dari kesadaran masyarakat itu sendiri mengenai bahaya
rokok bagi kesehatan mereka dan orang-orang di sekitar.
Angina : dada terasa sakit saat berolahraga atau melakukan kegiatan fisik
lain, seperti aerobic atau jogging. Rasa sakit akan reda ajika anda
beristirahat.
Serangan jantung : dada terasa sangat sakit akibat matinya sebagian otot
jantung karena terputusnya suplai darah.
Gagal jantung : sesak napas dan pergelangan kaki membengkak akibat
jantung tidak dapat berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan
tubuh.
Denyut jantung tidak teratur (aritma) : irama jantung tidak normal bisa
membuat jantung berdebar-debar dan sesak napas.
Meskipun penyakit jantung coroner telah ada sejak zaman dahulu, namun baru
disadari sebagai penyakit berbahaya setelah Perang Dunia II. Sejak itu, tingkat
kematian akibat penyakit ini meningkat secara mengejutkan.
Sejak 10 tahun terakhir ini telah di lakukan berbagai usaha untuk memerangi
penyakit jantung coroner. Obat-obatan baru, seperti untuk mengatasi pembekuan
darah yang di berikan setelah terjadinya serangan jantung, obat angina baru, dan
obat penurunan kolesterol telah di temukan. Selain itu, obat-obatan lama seperti
beta-blocker dan aspirin masih tetap di pakai untuk mengurangi rasa sakit dan
mampu menurunkan gejala penyakit jantung.
Namun, kemajuan yang palin mencolok adalah di bidang pembedahan dan
angioplasty. Pembedahan bypass jantung dapat mengubah hidup seorang penderita
angina, dan pada beberapa kasus juga dapat mengurangi risiko terulangnya
serangan jantung.
Semua ini merupakan kabar baik bagi para penderita penyakit jantung coroner,
namun yang paling penting di perhatikan adalah menanggulangi penyebab penyakit
jantung coroner dan mencegah agar tidak terkena penyakit ini.
Alasan dokter sangat menyarankan untuk berhenti merokok, karena inilah factor
resiko yang dapat anda control sendiri. Lagi pula, anda akan mulai merasakan
manfaatnya saat berhenti. Meskipun resiko terkena penyakit jantung coroner tidak
serendah orang yang tidak pernah merokok.