Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PILIHAN KATA

Dosen Pengampu:
Fitri Wianti, S.Pd., M.Pd.

Oleh: Kelompok 5
Haris Maulana 220105009
Harisabarta 220105017
T.Anshar Muzadi 220106015
Ahwan Rizqan 220106075

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “ Pilihan Kata “
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Bahasa Indonesia
semester II dengan dosen pembina Fitri Wianti, S.Pd., M.Pd. yang mana akan kami
presentasikan nantinya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembina mata
kuliah Bhasa Indonesia yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini.
Akhirnya, kami sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik
yang konstruktif sangat kami harapkan guna meningkatkan pembuatan pada tugas yang lain pada
waktu mendatang.

Banda Aceh, Maret 2023


Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Diksi…………………………………………………………………………………………...2
2.1.1 Pengertian Diksi………………………………………………………………………..2
2.1.2 Pengertian Menurut Para Ahli………………………………………………………….3
2.2 Prinsip Pemilihan Kata………………………………………………………………………..3
2.2.1 Kata yang Digunakan Merupakan Kosakata yang Baku……………………………….4
2.2.2 Kata yang Dipilih Harus Mengungkapkan Pengertian yang Tepat…………………….4
2.2.3 Kata dan Pembentukannya Harus Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia…………..4
2.2.4 Kata dan Pembentukannya Harus Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia…………..4
2.2.5 Kata yang Digunakan
Merupakan Suatu Kata yang Lazim Dipakai dalam Bidang Tersebut………………….5
2.2.6 Kata yang Digunakan Bersifat Netral………………………………………………….5
2.2.7 Kata atau Istilah dari Bahasa Asing Sedapat Mungkin Dihindarkan…………………..5

2.2.8 Kata atau Istilah dalam Bidang Ilmu Harus Digunakan………………………………..5

2.2.9 Pengertian Kata atau Istilah dari Bahasa Asing harus Konsisten………………………5

2.2.10 Penggunaan Kata dari Bahasa Indonesia.......................................................................6

2.3 Ciri-ciri Diksi………………………………………………………………………………….6

2.4 Jenis-jenis Diksi……………………………………………………………………………….7

2.5 Fungsi Diksi…………………………………………………………………………………...8


BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………...9

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………9

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diksi merupakan bagian penting dari bahasa. Diksi membantu untuk mengekspresikan
makna yang kompleks dan sulit dijelaskan secara langsung melalui kata-kata tungggal. Penting
untuk memahami arti diksi karena penggunaan yang salah dapat menghasilkan kesalahpahaman
atau bahkan menyebabkan komunikasi yang tidak efektif. Oleh karena itu, mempelajari diksi
dapat membantu seseorang untuk menguasai bahasa dengan lebih baik dan memperluas kosakata
mereka.
Selain itu, diksi juga merupakan bagian dari warisan budaya suatu masyarakat. Seiring
dengan perkembangan zaman dan budaya, diksi yang digunakan dalam bahasa pun dapat
berubah atau berkembang. Oleh karena itu, mempelajari diksi dapat membantu seeorang untuk
memahami budaya dan sejarah suatu masyarakat.
Makalah mengenai diksi dapat membahas berbagai aspek terkait dengan diksi, seperti asal
usul dan perkembangan diksi, jenis-jenis idiom dalam bahasa sehari-hari, dan kesalahan yang
terjadi dalam penggunaan diksi. Dengan mempelajari diksi, seseorang dapat meningkatkan
kemampuan bahasa mereka dan juga memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya dan
sejarah suatu masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari diksi?
2. Apa fungsi dan tujuan dari diksi?
3. Apa saja jenis-jenis diksi?
4. Apa ciri-ciri diksi?
5. Apa saja prinsip dalam pemilihan diksi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pemakalah dalam penulisan materi ini yaitu membahas mengenai
definisi dari diksi itu sendiri, pembagian jeni-jenisnya, prinsip dalam pemilihan diksi yang harus
diperhatikan dan fungsi diksi itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diksi
2.1.1 Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu
cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Menurut KBBI, diksi adalah pilihan
kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan.
Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi ini penting
untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada kalimat
penulis. Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat, paragraf bahkan
wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk
kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan dan bahkan suasana.

Dari pengertian diksi menurut KBBI tersebut, dapat dipahami bahwa diksi adalah pemilihan
kata yang sesuai dan dipakai untuk memilih kata sehingga dapat mengungkapkan gagasan
tertentu. Dalam puisi, diksi digunakan oleh penyair untuk memperoleh makna tertentu. Sehingga,
diksi tidak hanya pilihan kata saja akan tetapi juga digunakan untuk menggambarkan suatu cerita
dan bahkan memberi makna.

Diksi juga meliputi ungkapan dan gaya bahasa. Hal inilah yang akan membantu lawan
bicara maupun pembaca lebih mudah dalam memahami pesan yang akan disampaikan. Untuk
mencapai tujuan dari penggunaan diksi inilah, maka penulis harus mampu memilih diksi yang
tepat dan lazim. Diksi yang tidak tepat dapat menyebabkan perbedaan pesan dan makna dalam
tulisan.

Dalam karya tulis, diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak yang meliputi
konotasi, denotasi, semantik, morfologi dan etimologi. Penerapan diksi yang paling dasar
merupakan pengungkapan gagasan penulis. Selain itu, penggunaan diksi yang tepat juga dapat
diterapkan ketika berbicara di depan publik serta berbagai macam karya tulis. Ketepatan diksi
dapat dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk
menguasai, memahami, mengetahui dan menggunakan sejumlah kosakata.
2.1.2 Pengertian Menurut Para Ahli

1. Gorys Keraf

Keraf berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau tentang
pengertian kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang tepat
serta gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai dengan situasi. Kedua, Keraf mendefinisikan
diksi sebagai sebuah kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan
yang disampaikan.

2. Susilo Mansurudin
Diksi adalah pilihan kata. Menurut Susilo Mansurudin pemakaian atau pemilihan diksi
yang benar, tepat serta cermat dapat membantu penulis dalam memberi nilai pada suatu kata.
Pilihan diksi yang seusia dengan kata lain, akan mencegah terjadinya kesalahan penafsiran atau
penafsiran yang berbeda dari penulis ke pembaca.

3. Widyamartaya
Widyamartaya mendefinisikan diksi sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan
suatu nuansa makna dengan tepat sesuai dengan gagasan yang disampaikan.

4. Enre
Tidak begitu berbeda dari pendapat ahli lainnya, Enre mendefinisikan diksi sebagai
penggunaan kata yang sesuai untuk mewakili pikiran serta perawatan yang ingin disampaikan
dalam pola-pola kalimat tertentu.

2.2 Prinsip Pemilihan Kata

Kosakata merupakan modal utama bagi seseorang dalam mengungkapkan pokok pikirannya.
Semakin banyak kosakata yang dikuasai semakin mudah orang tersebut mengemukakan
gagasannya kepada orang lain. Akan tetapi, penguasaan kosakata harus diiringi pula dengan
penguasaan struktur bahasa yang benar, yang gramatikal. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya
lagi adalah penggunaan bahasa tersebut harus mampu memilih kosakata-kosakata tertentu untuk
digunakan dalam situasi tertentu. Dalam hal ini, Djunaidi (dalam Wildan dan Ridwan Ibrahim
{Ed.}2003) mengemukakan bahwa ada sepuluh prinsip pemilihan kata yang harus diperhatikan
dalam penulisan ilmiah, yaitu ;

2.2.1 Kata yang Digunakan Merupakan Kosakata yang Baku

Kosakata baku adalah kosakata yang telah dikodifikasikan, diterima oleh sebagian besar
masyarakat pemakai bahasa, dan digunakan dalam situasi-situasi resmi.

Baku Tidak Baku

Sistem Sistim

Analisis Analisa

Hierarki Hirarki

Standardisasi Standarisasi

Hipotesis Hipotesa

2.2.2 Kata yang Dipilih Harus Mengungkapkan Pengertian yang Tepat

Kata yang dipilih untuk mengemukakan suatu pengertian harus mampu mengungkapkan
pengertian tersebut secara cermat. Contoh ;

(1) Kerusuhan yang ditimbulkan oleh gerakan pengacau keamanan baru-baru ini
menggoyang ketentraman desa itu. (kata menggoyang) diganti dengan mengguncang).

(2) Bank Pembangunan Daera Jawa Timur menambah satu produk baru dengan
meluncurkan sertifikat deposito. (kata meluncurkan diganti dengan menerbitkan).

2.2.3 Kata dan Pembentukannya Harus Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
(1) Pemerintah perlu pikirkan nasib rakyat Aceh. (Kata pikiran diganti dengan
memikirkan).

(2) Mari kita berdoa agar Persiraja memenangkan setiap pertandingan. (kata memenangkan
diganti dengan memenangi).

2.2.4 Kata atau Kelompok Kata yang Digunakan Harus Sesuai dengan Maksud yang
Diinginkan

(1) Pemerintah akan menyesuaikan kembali tariff BBM. (Kata menyesuaikan diganti
dengan menaikkan).

(2) Pemegang saham diharapkan datang pada rapat umum pemegang saham besok pagi.
(Frasa diminta datang diganti dengan diharapkan datang).

2.2.5 Kata yang Digunakan Merupakan Suatu Kata yang Lazim Dipakai dalam Bidang
Tersebut

Kata yang digunakan adalah kosakata yang umum dikenal oleh pemakai bahasa Indonesia
karena kata tersebut bisa dipakai dalam komunikasi. Jika digunakan istilah tertentu, istilah
hendaknya merupakan istilah yang standar digunakan dalam bidang tersebut.

(1) Manusia akan meninggal bila denyut jantungnya berhenti untuk jangka waktu tertentu.
(kata mati lebih lazim daripada meninggal).

(2) Upah merupakan faktor yang sangat menentukan bagi kelangsungan hidup pegawai
negeri dan keluarganya. (kata gaji lebih lazim daripada upah).

2.2.6 Kata yang Digunakan Bersifat Netral

(1) Iyem adalah babu dirumah kami. (kata pembantu lebih netral daripada babu).

(2) Pupuk kandang dapat dibuat dari bermacam-macam tahi binatang. (kata kotoran lebih
netral daripada tahi).
2.2.7 Kata atau Istilah dari Bahasa Asing Sedapat Mungkin Dihindarkan

(1) Untuk mendapatkan hasil yang optimal, semua pihak harus memanfaatkan teknologi
yang canggih. (kata canggih dapat menggantikan sophisticated).

(2) Banyak kendala akan ditemuka oleh pemerintah pada saat pemerintah menerapkan
konsep otonomi daerah. (kata kendala dapat menggantikan constraint.)

2.2.8 Kata atau Istilah dalam Bidang Ilmu Harus Digunakan

(1) Penelitian ini hendak mendeskripsikan verba intransitiv pada bahasa-bahasa Nusantara.
(kata verba menggantikan kata kerja).

(2) Data yang ada menunjukan bahwa hipotesis penelitian ini ditolak. (kata hipotesis
menggantikan dugaan).

2.2.9 Pengertian Kata atau Istilah dari Bahasa Asing harus Konsisten

(1) Pengembangan keceerdasan buatan seperti pada robot mempunyai tiga karakteristik
utama, yaitu kemampuan bernalar, mengindrai, dan berkomunikasi. (Misalnya, sekali
menggunakan kata bernalar untuk reasoning, kata bernalar harus secara konsisten
digunakan terus menerus dalam karya itu).

2.2.10 Penggunaan Kata dari Bahasa Indonesia yang Belum Umum untuk Pengganti Kata
atau Istilah Asing sebaiknya Menyertakan Kata atau Istilah itu di dalam Tanda
Kurung, dan Cukup Sekali Saja

(1) Tingkat kematian (morality rate) merupakan salah satu masalah kependudukan.

(2) Penelitian ini akan mencakup ranah (domain) masalah yang cukup luas.

2.3 Ciri-ciri Diksi


Menurut buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi), dijelaskan bahwa diksi memiliki ciri-ciri
yang meliputinya sebagai berikut ini.

1. Diksi digunakan sebagai pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang
diamanatkan oleh penulis.
2. Dapat digunakan untuk membedakan nuansa makna dengan bentuk yang sesuai terhadap
situasi, gagasan serta nilai rasa pembaca.
3. Menggunakan perbendaharaan kata yang didapatkan oleh masyarakat, bahasa yang
digunakan dapat menggerakan atau memberdayakan kekayaan menjadi suatu kata yang
jelas.
Selain ketiga ciri dari diksi tersebut, ada beberapa syarat ketepatan yang perlu diperhatikan.
Menurut Gorys Keraf, berikut adalah syarat ketepatan diksi.

1. Menggunakan kata konotasi dan denotasi dengan cermat dalam sebuah tulisan.
2. Menggunakan kata sinonim atau kata yang sama atau hampir sama maknanya dengan
cermat dalam sebuah tulisan untuk mengungkapkan gagasan.
3. Dapat membedakan kata yang memiliki ejaan mirip, tetapi makna sama.
4. Menggunakan kata kerja pada kata depan dan harus secara idiomatis.
5. Mampu membedakan kata khusus serta umum dalam suatu tulisan seperti pidato,
sehingga ketepatan diksi dapat terjamin.
6. Memperhatikan pemilihan kata atau diksi dengan tepat secara berkelanjutan pada suatu
tulisan maupun pidato.

2.4 Jenis-jenis Diksi

(1) Sinonim

Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata
sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan/dituliskan menjadi lebih
sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya adalah mampus (ekspresi
pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih halus).

(2) Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan ataupun berbeda.
Contoh kata antonim adalah besar dan kecil.

(3) Polisemi

Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata kepala yang
dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher atau dapat juga bermakna bagian yang
terletak di sebelah atas ataupun depan.

(4) Homograf

Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan sama, tetapi memiliki arti dan bunyi
yang berbeda. Contohnya kata apel. Jika dibaca /apêl/, ia berarti buah. Jika dibaca /apèl/, ia
berarti upacara, misal apel pagi.

(5) Homofon

Homofon merupakan kata-kata yang memiliki bunyi yang sama, tetapi berbeda makna dan
ejaan. Contohnya bang dan bank.

(6) Homonim

Homonim merupakan kata-kata yang memiliki ejaan dan bunyi yang sama, berbeda makna.
Contohnya bulan yang bisa berarti bulan 'satelit alami Bumi' atau bulan dalam kalender.

(7) Hiponim

Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya. Contohnya
kata salmon yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.

(8) Hipernim

Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya
kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.

2.5 Fungsi Diksi

Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
(1) membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih paham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang;
(2) membuat komunikasi menjadi lebih efektif;
(3) melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis ataupun terucap);
serta
(4) membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar ataupun pembacanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Diksi merupakan bagian penting dalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan pilihan kata
dan frasa yang digunakan dalam komunikasi. Penggunaan diksi yang tepat dan efektif dapat
meningkatkan kejelasan dan keefektifan pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, penting bagi
penutur bahasa Indonesia untuk memahami konsep dan teknik penggunaan diksi secara benar
dan efektif dalam komunikasi lisan dan tertulis.pemilihan diksi yang tepat juga dapat
memperkaya dan memperindah bahasa Indonesia sebagai warisan budaya yang sangat berharga.

3.2 Saran

Dengan adanya penulisan makalah terkait materi diksi ini, penulis mengharapkan para
pembaca dapat memahami aspek apa saja yang ada dalam menentukan kosakata atau diksi, yang
nantinya dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari untuk bersosialisasi, komunikasi, dan
lainnya. Tentunya dengan ini kami harapkan para pembaca dapat memperindah lagi bahasanya
menggunakan pilihan kata yang tepat, logis, baku, sitematis.
DAFTAR PUSTAKA

Azwardi. 2018.”Menulis Ilmiah”. Banda Aceh. Bina Karya Akademik.

Keraf, Gorys. 2007. “Diksi dan Gaya Bahasa”. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi/

Anda mungkin juga menyukai