Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PILIHAN KATA DAN KALIMAT EFEKTIF


D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Bayu Fadhli Erlangga Lubis (0702212195)


Nurul Amanda Khairani Lubis (0702211032)
Bunga Adelia Utami (0702213193)
Kelas/Program Studi: SI-5
Matakuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Nurul Hidayah Azmi, M.Hum

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.Dalam laporan makalah kelompok ini kami membahas tentang Pemilihan
Kata dan Kalimat Efektif.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini.Kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah
tersebut.
Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan isi makalah ini.kami berharap
makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok
kami sendiri.Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pihak-
pihak yang membutuhkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, 21 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II ...................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Diksi ................................................................................................................ 3

2.1.1 Pengertian Diksi Menurut Para Ahli ................................................................................ 4

2.1.2 Contoh Dari Diksi ............................................................................................................ 5

2.2 Jenis Makna Kata ................................................................................................................ 6

2.3 Kriteria Diksi ...................................................................................................................... 7

2.4 Pengertian Kalimat Efektif .................................................................................................. 9

2.4.1 Ciri Ciri kalimat Efektif ................................................................................................ 10

2.4.2 Contoh kalimat efektif dalam paragraph ....................................................................... 10

2.5 Syarat Kalimat Efektif ...................................................................................................... 11

BAB III ................................................................................................................................. 16

PENUTUP ............................................................................................................................. 16

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 16

3.2 Saran ................................................................................................................................ 16

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin
mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara
pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya
penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa,
baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata,
frasa, kalimat, paragraf, dan wacana.Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif
dan efisien, kita perlu memahami dengan baik mengenai penggunaan diksi atau
pilihan kata, terutama untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam
berkomunikasi.

Salah satu persyaratan dalam berbicara atau menulis adalah diksi (pilihan kata).
Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik (semansiologi), yaitu ilmu yang
mempelajari tentang makna kata. Dalam memilih kata, pembicara/penulis dituntut
untuk berhati-hati dengan cara sering melihat kamus jika ada sebuah kata yang
kurang dipahami maksudnya. Dalam memilih kata, ada dua persyaratan yang
dituntut oleh pembicara/penulis, yaitu ketetapan dan kesesuaian. Ketetapan artinya
kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
diucapkan. Ungkapan tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar/pembaca.
Kesesuaian artinya tafsiran pendengar/penulis sesuai dengan tafsiran
pembicara/penulis

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas, adapun masalah masalah yang telah penulis
rumuskan:

1
1. Apa Pengertian Diksi?
2. Aps Saja Jenis Makna Kata?
3. Apa saja Kriteria Diksi?
4. Apa pengertian Kalimat Efektif ?
5. Apa Saja Syarat Kalimat Efektif?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan tujuan dari perbuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Diksi
2. Untuk Mengetahui Jenis Makna Kata
3. Untuk Mengetahui Kriteria Diksi
4. Untuk Mengetahui Kalimat Efektif
5. Untuk Mengetahui Syarat Kalimat Efektif

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi


Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk menggambarkan
sebuah cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Tapi, diksi
tidak hanya terbatas pada pemilihan kata saja, melainkan juga untuk
mengungkapkan gagasan atau menceritakan peristiwa. Diksi juga meliputi
persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.

Hal inilah yang akan membantu lawan bicara atau pembaca Anda lebih mudah
memahami pesan yang disampaikan. Pemilihan diksi pun sangat berguna dalam
penulisan karya tulis seperti puisi, novel, laporan dan lainnya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata
yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan.
Sehingga, penulis akan mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang
membaca karyanya. Dalam kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat
untuk mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu. Karena itu,
pemilihan diksi harus tepat dan lazim. Pemilih diksi yang tidak tepat bisa
menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak akan tersampaikan.

Dalam karya tulis, diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak.
Aspek kata di dalam diksi meliputi denotasi, konotasi, morfologi, semantik, dan
etimologi.

Penyair biasanya menggunakan diksi untuk memperoleh makna puitis tertentu.


Penggunaan diksi dalam hal ini bertujuan untuk mendapatkan makna yang tepat.
Sebab, pemilihan diksi yang tepat akan mendorong munculnya imajinasi yang
estetik dan puitik.

3
Penerapan diksi yang paling dasar adalah pengungkapan gagasan penulis. Selain
itu, penggunaan diksi juga bisa diterapkan ketika berbicara di depan publik
maupun bergaram karya tulis.

Sedangkan, ketepatan dalam pemilihan diksi lebih dipengaruhi oleh kemampuan


pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami,
menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara aktif

2.1.1 Pengertian Diksi menurut para Ahli

1. Gorys Keraf

berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau tentang
pengertian kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan,
pengungkapan yang tepat serta gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai
dengan situasi.

Kedua, Keraf mendefinisikan diksi sebagai sebuah kemampuan untuk


membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan yang disampaikan.

Selain Itu, diksi juga dapat berupa kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai dengan nilai, situasi yang dimiliki oleh kelompok pendengar,
pembaca dan masyarakat.

2. Susilo Mansurudin

Diksi adalah pilihan kata. Menurut Susilo Mansurudin pemakaian atau


pemilihan diksi yang benar, tepat serta cermat dapat membantu penulis
dalam memberi nilai pada suatu kata. Pilihan diksi yang seusia dengan kata
lain, akan mencegah terjadinya kesalahan penafsiran atau penafsiran yang
berbeda dari penulis ke pembaca.

3. Widyamartaya

4
Widyamartaya mendefinisikan diksi sebagai kemampuan seseorang untuk
membedakan suatu nuansa makna dengan tepat sesuai dengan gagasan yang
disampaikan.Kemampuan seseorang dalam membedakan makna tersebut,
sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh kelompok masyarakat
dan pendengar maupun pembacanya.

4. Enre
Tidak begitu berbeda dari pendapat ahli lainnya, Enre mendefinisikan diksi
sebagai penggunaan kata yang sesuai untuk mewakili pikiran serta
perawatan yang ingin disampaikan dalam pola-pola kalimat tertentu

Apabila ditarik kesimpulan, dapat diartikan diksi adalah pilihan kata yang
dapat menentukan gaya bahasa untuk mengungkapkan isi pikiran, gagasan
penulis agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam tulisan.

2.1.2 Contoh dari Diksi

Berikut ini, beberapa contoh penggunaan diksi yang tepat dalam sebuah
kalimat.
1. Rendy sudah menjadi tangan kanan Andin selama 5 tahun. (tangan
kanan adalah diksi yang memiliki arti sebagai orang kepercayaan).

2. Rudy memilih menguras usaha sapi perah milik ayahnya setelah


lulus SMA. (sapi perah memiliki makna yang murni dalam kalimat
ini, yakni sapi yang memang diternakkan dan diperah susunya).

3. Alika adalah anak yang paling pandai di sekolahnya dan Naura


adalah anak yang paling pintar di kelas. (Panda dan pintar adalah dua
kata dengan ejaan berbeda tetapi memiliki kesamaan makna).

5
4. Intan sangat gemar pergi hedon dengan temannya hingga boros,
sedangkan siska, adiknya adalah anak yang hemat dan gemar
menabung. (Boros dan hemat adalah dua kata yang memiliki makna
saling berlawanan).

5. Sebelum berangkat apel pagi, saya selalu menyempatkan diri untuk


sarapan buah apel. (Apel adalah kata yang memiliki ejaan sama, tetapi
pelafalan dan maknanya berbeda).

2.2 Jenis Makna Kata

Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi
makna konotatif dan makna denotatif.

Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan pada makna konotatif dan denotatif
sesuai pada ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata.

Secara singkat, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus


sebagai berikut :

a. Makna denotatif Diksi


Makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari
suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan
sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.
Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah
memiliki makna yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari
observasi dari panca indra manusia seperti penciuman, pendengaran,
penglihatan, perasaan dan bahkan pengalaman fisik seseorang.

Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna denotative:


1. Jerawat dapat disebabkan oleh debu yang menumpuk pada wajah.

6
2. Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan
lainnya.
3. putra bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.

b. Makna konotatif
Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat
yang memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah
makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa.Diksi dengan jenis makna
konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang dipegang
oleh masyarakat tertentu.Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya
akan turut berubah seiring dengan perubahan norma serta nilai yang ada di
masyarakat.

Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna konotatif.


1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (Gugur dalam
kalimat tersebut memiliki makna konotatif yaitu meninggal dunia.)
2. Tasya merupakan anak emas di kelas, karena ia berperilaku sangat baik
dan rajin. (Anak emas dalam kalimat tersebut bermakna anak yang
paling disayang.)
3. Setelah lulus kuliah, Abdul memilih untuk berprofesi sebagai kuli tinta.
(Kuli tinta dapat diartikan sebagai penulis atau lebih spesifik sebagai
wartawan dan bukan bermakna sebagai kuli yang sebenarnya.)

2.3 Kriteria Diksi

Kriteria Diksi Terbagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :

1. Kecermatan

Kata cermat adalah kata yang dalam konteks tertentu tidak rancu maknanya.

7
Contoh:

a. Tujuan mata kuliah ini untuk meningkatkan keterampilan berbahasa.


(?)
b. Tujuan mata kuliah ini adalah meningkatkan keterampilan
berbahasa. (√)
c. Mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa. (√)

Penjelasan:

Unsur kalimat yang ada di belakang preposisi untuk berfungsi sebagai


keterangan. Jika kalimat yang dipakai seperti kalimat (a), artinya kalimatnya
tidak ada predikat. Sementara itu, syarat sebuah kalimat minimal terdiri atas
subjek dan predikat.  

2. Ketepatan

Kata yang tepat dapat dikenali berdasarkan distribusi atau kolokasinya dengan
kata di kiri atau kanannya.

Contoh:

a. Pak Bobi harus bekerja keras supaya membahagiakan keluarganya. (?)


b. Pak Bobi harus bekerja keras supaya keluarganya bahagia. (√)
c. Pak Bobi harus bekerja keras untuk membahagiakan keluarganya. (√)

3. Keserasian

Kata serasi adalah kata yang memiliki hubungan makna dengan kata lainnya
dalam konteks tertentu.

Contoh:

8
a. Dia menjawab pertanyaan itu dengan ilmiah. (?)
b. Dia menjawab pertanyaan itu secara ilmiah. (√)  

Penjelasan: Dilihat dari hubungan maknanya, preposisi ”secara” lebih serasi


digunakan daripada preposisi “dengan”.  

2.4 Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai


dengan yang diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat
dikatakan efektif jika si penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan,
pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh
pemberi pesan

Di dalam kamus, kalimat efektif juga memiliki beberapa makna, salah satu di
antaranya bermakna ‘membawa pengaruh’. Artinya, kalimat efektif juga dapat
dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama berupa
kemudahan–bagi pembaca atau pendengar untuk memahami informasi yang
disampaikan oleh pemberi pesan.

Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK).
Biasanya, kalimat efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti makalah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan sejenisnya.

2.4.1 Ciri-ciri Kalimat Efektif

a. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
b. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
c. Menggunakan diksi yang tepat.
d. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang
logis dan sistematis.

9
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
f. Melakukan penekanan ide pokok.
g. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
h. Menggunakan variasi struktur kalimat.

2.4.2 Contoh kalimat efektif dalam paragraf

1. Bentuk tidak efektif

Brian ini merupakan salah satu dari mahasiswa Universitas Indonesia,


kebetulan saat ini Brian kontrak rumah di daerah dekat rumah sakit dengan
demikian Jadi untuk pergi kuliah Brian perlu menggunakan alat
transportasi umum yaitu, kereta. Selain dari Brian, banyak para mahasiswa
lain di Universitas Indonesia yang tinggal di daerah yang dekat rumah sakit
yang juga menggunakan fasilitas kereta sebagai sarana transportasi yang
digunakan oleh Brian setiap melaksanakan kegiatan kuliah.

2. Bentuk efektif

Brian merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia, dan kebetulan


Brian kontrak rumah di daerah yang dekat dengan rumah sakit. Untuk
pulang dan pergi kuliah, Brian hanya menggunakan transportasi umum
seperti kereta. Selain Brian, ada banyak mahasiswa dari Universitas
Indonesia yang juga tinggal di daerah dekat rumah sakit tersebut. Mereka
juga menggunakan fasilitas umum yang sama dengan Brian, yaitu
menggunakan kereta sebagai sarana transportasi pulang dan pergi dari
kegiatan perkuliahan.

Contoh kalimat efektif singkat sebagai berikut:

10
a. Itu buku saya sudah baca tiga kali.
b. Buku itu sudah saya baca tiga kali.

a. Bagi seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu.


b. Seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu.

a. Kami ketinggalan bus. sehingga kami datang agak terlambat.


b. Kami ketinggalan bus. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat.

a. Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang


sama
b. Seluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama

a. Sekolah kami yang terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Barat


b. Sekolah kami terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Barat

2.5 Syarat Kalimat Efektif

Ada beberapa syarat atau prinsip agar suatu kalimat dapat disebut sebagai kalimat
efektif. Apa saja? Berikut ini 8 (delapan) syarat-syarat kalimat efektif beserta
contoh dan perbaikannya.

1) Kelogisan

Suatu ide kalimat dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Selain itu, unsur-unsur dalam kalimat juga harus
memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.

Berikut contoh kalimatnya:

Kalimat tidak efektif: “Untuk mempersingkat waktu, saya akan mengambil rute
tercepat.”

11
Kalimat efektif: “Untuk menghemat waktu, saya akan mengambil rute
tercepat.”

2) Ketegasan

Melakukan penonjolan terhadap ide pokok dari suatu kalimat. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat,
yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat, contohnya:

“Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa & negara


dengan kemampuan yang ada pada masing-masing individu.”

Penekanan: Presiden mengharapkan

b. Membuat urutan kata yang logis, contohnya:

Kalimat tidak efektif: “Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-
juta rupiah”

Kalimat efektif: “Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta


rupiah.”

c. Melakukan repetisi (pengulangan kata), seperti:

“Saya suka akan wanginya, saya suka akan keindahannya.”

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, contohnya:

“Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar.”

e. Menggunakan partikel penekan/penegas, seperti:

12
“Jihanlah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.”

3) Kehematan

Gunakan kata-kata secara hemat, namun tidak mengurangi makna atau


mengubah informasi yang ingin disampaikan. Dalam menyusun kalimat efektif,
penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak dibutuhkan harus dihindari.
Seperti:

a. Hindari pengulangan subjek

Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu
diulang. Sebagai contoh:

Kalimat tidak efektif: “Karena dia rajin, dia menjadi juara satu.”

Kalimat efektif: “Karena rajin, dia menjadi juara satu.”

b. Hindari sinonim kata

Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna serupa,
cukup gunakan salah satu saja. Sebagai contoh:

Kalimat tidak efektif: “Yarsa rajin olahraga agar supaya sehat.”

Kalimat efektif: “Yarsa rajin olahraga agar sehat.”

c. Perhatikan bentuk kata jamak

JIka sebuah kata telah memiliki makna jamak, maka tidak perlu ditambahkan
kata yang bermakna jamak lagi. Sebagai contoh:

Kalimat tidak efektif: “Para hadirin dimohon berdiri.”

13
Kalimat efektif: “Hadirin dimohon berdiri.”

4) Ketepatan

Informasi yang akan disampaikan dalam suatu kalimat harus jitu (sesuai dengan
sasaran), sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan ketepatan kalimat yaitu; memakai kata yang
tepat, kata berpasangan harus sesuai, dan hindari peniadaan preposisi.
Berikut contohnya:
Kalimat tidak efektif: “Jam tangan Ayah yang antik itu dijual dengan harga
murah.”
Kalimat efektif: “Jam tangan antik milik Ayah itu dijual dengan harga
murah.”

5) Kecermatan

Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang ambigu.


Perhatikan penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat efektif hanya memiliki
satu makna, tidak menyimpang ataupun ambigu.

Sebagai contoh:

“Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.”

Kalimat tersebut terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan siapa yang
disebut terkenal, apakah ‘mahasiswa’ atau ‘perguruan tinggi’?

Supaya efektif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu dari dua
bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:

a. “Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.”


b. “Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah.”

14
6) Kepaduan

Kepaduan artinya informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tidak


bertele-tele. Tidak perlu menyisipkan kata seperti ‘daripada’ atau ‘tentang’
antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contohnya yaitu:

Kalimat tidak efektif: “Novel ini membahas tentang persahabatan di


sekolah.”
Kalimat efektif: “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.”

7) Kesejajaran

Kalimat efektif harus memiliki kesamaan bentuk kata atau makna yang dipakai
dalam kalimat. Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan
dalam hal struktur, kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat
majemuk.

Sebagai contoh:

Kalimat tidak efektif: “Junot menolong anak itu dengan dipapahnya ke


pinggir jalan.”

Kalimat efektif: “Junot menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir


jalan.”

8) Kesepadanan

Struktur kalimat efektif wajib memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur SPOK,
minimal Subjek (S) dan Predikat (P).

Sebagai contoh: “Johan belajar di kelas.”

Subjek kalimat tersebut adalah ‘Johan’ dan predikatnya adalah ‘belajar.’

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Melihat dari uraian arti pilihan kata (diksi) dan kalimat efektif beserta fungsinya,
maka maksud materi ini adalah meningkatkan kreatifitas dalam memilih kata
karena itu merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, dapat di baca , serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata
juga harus sesuai dengan situasi, kondisi dan tempat penggunaan kata–kata
tersebut.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pilihan kata
(diksi) dan kalimat efektif mempunyai persamaan yaitu sama-sama digunakan
penulis untuk menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud
agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengalaman yang sangat
berharga mengenai pengetahuan pilihan kata (diksi) dan kalimat efektif. Penulis
menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam
membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi dan kalimat efektif
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan
dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan lebih mudah dipahami.

16
DAFTAR PUSTAKA

Salma,27 oktober 2015”pengertian diksi,fungsi,jenis jenis,dan contoh lengkap”


https://penerbitdeepublish.com/pengertian-diksi/ di akses pada 20 september 2022
pukul 20;18

Hardi,Muhammad 2021”DIKSI:Pengertian,Jenis,fungsi dan ciri ciri”


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi/ di akses pada 20 september 2022
pukul 20:48

Zamahsari,Kusuma,Gamal 2021”Syarat Syarat Pemilihan Kata(DIKSI) yang tepat


dalam Bahasa Indonsesia” https://binus.ac.id/malang/2021/12/syarat-syarat-
pemilihan-kata-diksi-yang-tepat-dalam-bahasa-indonesia/ Diakses pada 20 september
2022 pukul 21:30

Dewantari,Syabanira,Tiara 2018”Kalimat Efktif:Pengertin,ciri ciri,syarat,contoh”


https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif di akses pada 21
september 2022 pukul 21:53

17

Anda mungkin juga menyukai