2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.Dalam laporan makalah kelompok ini kami membahas tentang Pemilihan
Kata dan Kalimat Efektif.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini.Kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah
tersebut.
Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan isi makalah ini.kami berharap
makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada kelompok
kami sendiri.Selain itu, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pihak-
pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu persyaratan dalam berbicara atau menulis adalah diksi (pilihan kata).
Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik (semansiologi), yaitu ilmu yang
mempelajari tentang makna kata. Dalam memilih kata, pembicara/penulis dituntut
untuk berhati-hati dengan cara sering melihat kamus jika ada sebuah kata yang
kurang dipahami maksudnya. Dalam memilih kata, ada dua persyaratan yang
dituntut oleh pembicara/penulis, yaitu ketetapan dan kesesuaian. Ketetapan artinya
kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
diucapkan. Ungkapan tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar/pembaca.
Kesesuaian artinya tafsiran pendengar/penulis sesuai dengan tafsiran
pembicara/penulis
1
1. Apa Pengertian Diksi?
2. Aps Saja Jenis Makna Kata?
3. Apa saja Kriteria Diksi?
4. Apa pengertian Kalimat Efektif ?
5. Apa Saja Syarat Kalimat Efektif?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal inilah yang akan membantu lawan bicara atau pembaca Anda lebih mudah
memahami pesan yang disampaikan. Pemilihan diksi pun sangat berguna dalam
penulisan karya tulis seperti puisi, novel, laporan dan lainnya.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata
yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan.
Sehingga, penulis akan mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang
membaca karyanya. Dalam kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat
untuk mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu. Karena itu,
pemilihan diksi harus tepat dan lazim. Pemilih diksi yang tidak tepat bisa
menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak akan tersampaikan.
Dalam karya tulis, diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak.
Aspek kata di dalam diksi meliputi denotasi, konotasi, morfologi, semantik, dan
etimologi.
3
Penerapan diksi yang paling dasar adalah pengungkapan gagasan penulis. Selain
itu, penggunaan diksi juga bisa diterapkan ketika berbicara di depan publik
maupun bergaram karya tulis.
1. Gorys Keraf
berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau tentang
pengertian kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan,
pengungkapan yang tepat serta gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai
dengan situasi.
Selain Itu, diksi juga dapat berupa kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai dengan nilai, situasi yang dimiliki oleh kelompok pendengar,
pembaca dan masyarakat.
2. Susilo Mansurudin
3. Widyamartaya
4
Widyamartaya mendefinisikan diksi sebagai kemampuan seseorang untuk
membedakan suatu nuansa makna dengan tepat sesuai dengan gagasan yang
disampaikan.Kemampuan seseorang dalam membedakan makna tersebut,
sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh kelompok masyarakat
dan pendengar maupun pembacanya.
4. Enre
Tidak begitu berbeda dari pendapat ahli lainnya, Enre mendefinisikan diksi
sebagai penggunaan kata yang sesuai untuk mewakili pikiran serta
perawatan yang ingin disampaikan dalam pola-pola kalimat tertentu
Apabila ditarik kesimpulan, dapat diartikan diksi adalah pilihan kata yang
dapat menentukan gaya bahasa untuk mengungkapkan isi pikiran, gagasan
penulis agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam tulisan.
Berikut ini, beberapa contoh penggunaan diksi yang tepat dalam sebuah
kalimat.
1. Rendy sudah menjadi tangan kanan Andin selama 5 tahun. (tangan
kanan adalah diksi yang memiliki arti sebagai orang kepercayaan).
5
4. Intan sangat gemar pergi hedon dengan temannya hingga boros,
sedangkan siska, adiknya adalah anak yang hemat dan gemar
menabung. (Boros dan hemat adalah dua kata yang memiliki makna
saling berlawanan).
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi
makna konotatif dan makna denotatif.
Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan pada makna konotatif dan denotatif
sesuai pada ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata.
6
2. Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan
lainnya.
3. putra bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.
b. Makna konotatif
Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat
yang memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah
makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa.Diksi dengan jenis makna
konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang dipegang
oleh masyarakat tertentu.Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya
akan turut berubah seiring dengan perubahan norma serta nilai yang ada di
masyarakat.
1. Kecermatan
Kata cermat adalah kata yang dalam konteks tertentu tidak rancu maknanya.
7
Contoh:
Penjelasan:
2. Ketepatan
Kata yang tepat dapat dikenali berdasarkan distribusi atau kolokasinya dengan
kata di kiri atau kanannya.
Contoh:
3. Keserasian
Kata serasi adalah kata yang memiliki hubungan makna dengan kata lainnya
dalam konteks tertentu.
Contoh:
8
a. Dia menjawab pertanyaan itu dengan ilmiah. (?)
b. Dia menjawab pertanyaan itu secara ilmiah. (√)
Di dalam kamus, kalimat efektif juga memiliki beberapa makna, salah satu di
antaranya bermakna ‘membawa pengaruh’. Artinya, kalimat efektif juga dapat
dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama berupa
kemudahan–bagi pembaca atau pendengar untuk memahami informasi yang
disampaikan oleh pemberi pesan.
Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK).
Biasanya, kalimat efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti makalah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan sejenisnya.
a. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
b. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
c. Menggunakan diksi yang tepat.
d. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang
logis dan sistematis.
9
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
f. Melakukan penekanan ide pokok.
g. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
h. Menggunakan variasi struktur kalimat.
2. Bentuk efektif
10
a. Itu buku saya sudah baca tiga kali.
b. Buku itu sudah saya baca tiga kali.
Ada beberapa syarat atau prinsip agar suatu kalimat dapat disebut sebagai kalimat
efektif. Apa saja? Berikut ini 8 (delapan) syarat-syarat kalimat efektif beserta
contoh dan perbaikannya.
1) Kelogisan
Suatu ide kalimat dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai
dengan ejaan yang berlaku. Selain itu, unsur-unsur dalam kalimat juga harus
memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
Kalimat tidak efektif: “Untuk mempersingkat waktu, saya akan mengambil rute
tercepat.”
11
Kalimat efektif: “Untuk menghemat waktu, saya akan mengambil rute
tercepat.”
2) Ketegasan
Melakukan penonjolan terhadap ide pokok dari suatu kalimat. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat,
yaitu:
Kalimat tidak efektif: “Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-
juta rupiah”
“Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar.”
12
“Jihanlah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.”
3) Kehematan
Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu
diulang. Sebagai contoh:
Kalimat tidak efektif: “Karena dia rajin, dia menjadi juara satu.”
Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna serupa,
cukup gunakan salah satu saja. Sebagai contoh:
JIka sebuah kata telah memiliki makna jamak, maka tidak perlu ditambahkan
kata yang bermakna jamak lagi. Sebagai contoh:
13
Kalimat efektif: “Hadirin dimohon berdiri.”
4) Ketepatan
Informasi yang akan disampaikan dalam suatu kalimat harus jitu (sesuai dengan
sasaran), sehingga dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan ketepatan kalimat yaitu; memakai kata yang
tepat, kata berpasangan harus sesuai, dan hindari peniadaan preposisi.
Berikut contohnya:
Kalimat tidak efektif: “Jam tangan Ayah yang antik itu dijual dengan harga
murah.”
Kalimat efektif: “Jam tangan antik milik Ayah itu dijual dengan harga
murah.”
5) Kecermatan
Sebagai contoh:
Kalimat tersebut terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan siapa yang
disebut terkenal, apakah ‘mahasiswa’ atau ‘perguruan tinggi’?
Supaya efektif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu dari dua
bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:
14
6) Kepaduan
7) Kesejajaran
Kalimat efektif harus memiliki kesamaan bentuk kata atau makna yang dipakai
dalam kalimat. Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan
dalam hal struktur, kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat
majemuk.
Sebagai contoh:
8) Kesepadanan
Struktur kalimat efektif wajib memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur SPOK,
minimal Subjek (S) dan Predikat (P).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melihat dari uraian arti pilihan kata (diksi) dan kalimat efektif beserta fungsinya,
maka maksud materi ini adalah meningkatkan kreatifitas dalam memilih kata
karena itu merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, dapat di baca , serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata
juga harus sesuai dengan situasi, kondisi dan tempat penggunaan kata–kata
tersebut.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pilihan kata
(diksi) dan kalimat efektif mempunyai persamaan yaitu sama-sama digunakan
penulis untuk menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud
agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengalaman yang sangat
berharga mengenai pengetahuan pilihan kata (diksi) dan kalimat efektif. Penulis
menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam
membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi dan kalimat efektif
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan
dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan lebih mudah dipahami.
16
DAFTAR PUSTAKA
17