Anda di halaman 1dari 20

DIKSI (PEMILIHAN KATA)

Disusun oleh kelompok 5:

Rizka Andriana (P00820722067)


Rossa Amalia (P00820722068)
Teuku Muhammad Alief Murfid (P00820722074)
Muhammad Riski (P00820722046

Dosen pembimbing: Isfiana Nursari M.Pd


Mata kuliah: Bahasa Indonesia

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH

PRODI D-III KEPERAWATAN

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat danh
idayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bahasa indonesia tentang
DIKSI ATAU PILIHAN KATAyang mana referensinya berasal dari internet dan
buku .Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui
penjelasan tentang diksi atau pilihan kata dan semua yang berhubungan
dengandiksiatau pilihan kata tersebut.

Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang


membantudalam pembuatan makalah ini.namun tentu saja makalah ini masih jauh 
dari sempurna, untuk itukami sangat mengharapkan saran saran positif yang
bersifat membangun guna kesempurnaanmakalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan juga bagi penulis pada khususnya.Sekian dan terima kasih.

Lhokseumawe, 20 agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1


B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. diksi ..........................................................................................................3
1. definisi diksi.......................................................................................3
2. fungsi diksi.........................................................................................6
3. jenis-jenis diksi...................................................................................7
B. syarat-syarat dan prinsip-prinsip pemilihan diksi .....................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau
diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa
Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa,
paragraf, dan wacana. Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien,
pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan
sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama untuk menghindari
kesalapahaman dalam berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata
untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengarnya. Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan
penentu keberhasilan dalam berkomunikasi.
Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan
lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi
yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam
berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam
bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak
dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya
bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa itu diksi?
2. Apa fungsi diksi
3. Apa saja jenis jenis diksi
4. Apa syarat dan prinsip prinsip diksi

C. Tujuan
Mengetahui maksud dari diksi fungsi, jenis dan prinsipnya agar bisa
membuat suatu kata yang indah.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. DIKSI

1. Definisi DIKSI

Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk


menggambarkan sebuah cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan
penulis. Tapi, diksi tidak hanya terbatas pada pemilihan kata saja, melainkan
juga untuk mengungkapkan gagasan atau menceritakan peristiwa. Diksi juga
meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. 

Hal ini lah yang akan membantu lawan bicara atau pembaca Anda lebih
mudah memahami pesan yang disampaikan. Pemilihan diksi pun sangat
berguna dalam penulisan karya tulis seperti puisi, novel, laporan dan lainnya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah


pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk
mengungkapkan gagasan. Sehingga, penulis akan mendapatkan efek tertentu
yang diharapkan ketika orang membaca karyanya. Dalam kata lain, diksi
merupakan pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan suatu gagasan
agar mendapatkan hasil tertentu. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan
kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang
bersangkutan membuat karangan.

Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada
dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja "diubah" saat digunakan
dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang
sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa
saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam
kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi

3
memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan
mengharapkan efek agar sesuai.

Karena itu, pemilihan diksi harus tepat dan lazim. Pemilih diksi yang
tidak tepat bisa menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak akan
tersampaikan.

Dalam karya tulis, diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam
sajak. Aspek kata di dalam diksi meliputi denotasi, konotasi, morfologi,
semantik, dan etimologi.

Penyair biasanya menggunakan diksi untuk memperoleh makna puitis


tertentu. Penggunaan diksi dalam hal ini bertujuan untuk mendapatkan makna
yang tepat. Sebab, pemilihan diksi yang tepat akan mendorong munculnya
imajinasi yang estetik dan puitik. 

Penerapan diksi yang paling dasar adalah pengungkapan gagasan


penulis. Selain itu, penggunaan diksi juga bisa diterapkan ketika berbicara di
depan publik maupun bergaram karya tulis. 

Sedangkan, ketepatan dalam pemilihan diksi lebih dipengaruhi oleh


kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui,
memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara aktif.

Para ahli pun memiliki pandangan masing-masing mengenai pengertian


diksi dalam sebuah tulisan atau lainnya. antara lain:

1) Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf, pengertian diksi terbagi menjadi dua, yakni


pilihan kata atau mengenai pengertian kata-kata yang digunakan untuk
menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang tepat dan gaya penyampaian
kata yang lebih baik dan sesuai situasi.

4
Pengertian diksi juga merupakan sebuah kemampuan membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna dari  gagasan yang disampaikan. Selain itu,
diksi juga bisa berupa kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
dengan situasi, nilai dari suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat,
pendengar, dan pembaca.

2) Susilo Mansurudin

Susilo Mansurudin berpendapat pengertian diksi adalah pilihan kata.


Pemakaian atau pemilihan diksi yang tepat, benar dan cermat bisa membantu
memberi nilai pada suatu kata. Pilihan diksi yang sesuai dengan kata lain akan
mencegah terjadinya kesalahan penafsiran yang berbeda.

3) Widyamartaya

Menurut Widyamartaya, pengertian diksi adalah kemampuan seseorang


dalam membedakan suatu nuansa-nuansa makna secara tepat dengan gagasan
yang disampaikan. Kemampuan seseorang membedakan makna itu sesuai
dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar
atau pembaca.

4) Enre

Enre berpendapat pengertian diksi adalah penggunaan kata yang sesuai


dalam mewakili pikiran dan perawatan yang ingin disampaikan dalam suatu
pola kalimat tertentu.

Itulah beberapa pengertian diksi menurut para ahli. Sudah jelas bukan?
Setelah mempelajari pengertian diksi, yuk kita membahas mengenai fungsi
diksi.

5
2. Fungsi Diksi
Secara umum, diksi juga berfungsi memperindah suatu kalimat, seperti
diksi dalam suatu cerita, diksi yang baik untuk penyampaian cerita yang runtut,
menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, serta lainnya.
Berikut ini, beberapa fungsi pemilihan diksi dalam penulisan karya sastra.

1) Membantu pembaca memahami pesan karya sastra

Pemilihan diksi yang tepat dalam penulisan karya sastra bisa membuat
orang yang membaca lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan
oleh penulis atau pengarang melalui hasil tulisannya.

Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata atau komunikasi, baik lisan


maupun tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain. Pesan ini
menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin.

2) Komunikasi yang efektif

Pemilihan diksi dalam penulisan karya sastra juga bisa membantu


membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Pemahaman yang baik dalam
penggunaan atau pemilihan diksi sangat penting, agar tercipta suatu komunikasi
yang efektif dan efisien.

Dalam praktik berbahasa yang sesungguhnya, diksi bisa menimbulkan


gagasan yang tepat sekaligus kesalahpahaman bagi pendengarnya. Kemudian,
hal ini bisa menimbulkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat.membuat
komunikasi menjadi lebih efektif; melambangkan ekspresi yang ada dalam
gagasan secara verbal (tertulis maupun terucap); serta

3) Bentuk ekspresi

Penggunaan atau pemilihan diksi juga bisa berupa bentuk ekspresi yang
ada dalam gagasan secara tertulis maupun terucap.Penggunaan diksi yang tepat

6
dan selaras bisa membantu membangun imajinasi pembaca atau pendengar
ketika membaca atau mendengarkan sebuah karya sastra.

Ekspresi adalah istilah yang merujuk pada sesuatu yang memperlihatkan


perasaan seseorang. Karena, mengekspresikan perasaan tidak hanya melalui
mimik wajah, tetapi juga kata-kata dalam tulisan atau ketika berbicara.

4) Hiburan

Pemilihan diksi yang tepat juga bisa berfungsi sebagai hiburan bagi
pembaca maupun pendengarnya. Hal ini berkaitan dengan setiap pesan dan
ekspresi dalam sebuah karya sastra.

HIburan adalah segala sesuatu yang bisa berbentuk kata-kata, tempat,


benda atau perilaku yang bisa menjadi penghibur atau pelipur hati yang sedang
susah atau sedih. Pada umumnya, hiburan bisa berupa permainan video, film,
musik, opera, drama atau permainan. Tapi, sekarang hiburan juga bisa berupa
tulisan karya sastra.

3. Jenis-jenis Diksi
Secara umum, diksi terbagi menjadi dua jenis, yakni diksi berdasarkan
makna dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut ini, penjelasan antara kedua jenis
diksi tersebut.

a. Diksi Berdasarkan Makna

Jenis diksi berdasarkan maknanya masih terbagi menjadi 2 macam,


meliputi makna denotatif dan makna konotatif. Menurut Chaer (2009: 65),
perbedaan diksi berdasarkan makna denotatif dan konotatif sesuai pada ada atau
tidak adanya nilai rasa pada sebuah kata. Singkatnya, denotatif bersifat umum
dan konotatif bersifat khusus.

7
a) Makna Denotatif
Jenis diksi berdasarkan makna denotatif adalah diksi dengan makna
yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Dalam kata lain, makna denotatif
adalah makna objektif tanpa membawa perasaan tertentu atau murni.

Diksi dengan makna denotatif memiliki ciri-ciri, antara lain memiliki


makna yang lugas karena sifatnya yang literal dan biasanya hasil dari observasi
dari panca indra, yakni penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan atau
Pengalaman fisik lainnya.

Berikut ini, beberapa contoh diksi dengan makna denotatif, meliputi:

1. Jerawat disebabkan oleh sebum pada wajah.


2. Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan-hewan
lainnya.
3. Budi sangat bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.

b) Makna Konotatif
Jenis diksi berdasarkan makna konotatif adalah diksi, kata atau kalimat
yang memiliki arti bukan sebenarnya. Makna konotatif juga bisa diartikan
sebagai makna kias yang berkaitan dengan nilai rasa. 

Diksi dengan makna konotatif ini dipengaruhi oleh nilai dan norma yang
dipegang oleh masyarakat tertentu. Meski begitu, makna dari diksi ini juga akan
berubah seiring dengan perubahan nilai dan norma di masyarakat.

Berikut ini, beberapa contoh diksi dengan makna konotatif, antara lain:

1)Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (gugur


memiliki makna meninggal dunia).
2)Tasya adalah anak emas di kelas karena perilakunya yang sangat
rajin. (anak emas memiliki makna anak yang paling disayang).

8
3)Selepas lulus kuliah, Rifky memilih berprofesi sebagai kuli tinta.
(kuli tinta memiliki makna sebagai wartawan).

b. Diksi Berdasarkan Leksikal

Jenis-jenis diksi berdasarkan leksikal juga terbagi menjadi beberapa macam,


antara lain:

i. Sinonim
Sinonim merupakan dua kata atau lebih yang memiliki persamaan
makna. Penggunaan diksi sinonim bertujuan untuk membuat apa yang
dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan.

Adapun contoh penggunaan diksi berdasarkan leksikal sinonim, seperti


mampus yang mengekspresikan hal-hal kasar dan wafat yang mengekspresikan
hal-hal yang lebih halus

ii. Antonim
Antonim adalah pemilihan diksi atau kata yang memiliki makna
berlawanan atau berbeda. Adapun contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal
antonim, seperti naik x turun, besar x kecil, tinggi x rendah, dan hemat x boros.

iii. Homonim
Homonim merupakan pemilihan diksi yang memiliki pelafalan dan ejaan
sama, tetapi artinya berbeda satu sama lain. Adapun contoh pemilihan diksi
berdasarkan leksikal homonim, seperti kata “bulan” yang bisa memiliki makna
sebagai satelit alami di bumi sekaligus arti waktu.

iv. Homofon
Homofon adalah pemilihan diksi yang memiliki ejaan dan makna
berbeda, tetapi pelafalannya sama. Adapun contoh diksi berdasarkan leksikal
homofon, seperti “bank” dan “bang”. Kedua kata itu memiliki arti dan ejaan
yang berbeda, tetapi pelafalannya terdengar mirip.

9
v. Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti berbeda, tetapi
ejaannya sama. Adapun contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal homograf,
seperti makanan kesukaan karin adalah “tahu” goreng dan karin tidak “tahu”
kalau hari ini dia libur. Dalam hal ini, tahu memiliki ejaan yang sama, tetapi
bunyi dan maknanya berbeda.

vi. Polisemi
Polisemi adalah diksi atau frasa kata yang memiliki lebih dari satu arti,
seperti bunga dan kepala. Contohnya, orang yang menabung di Bank akan
mendapatkan “bunga” setiap bulannya dan Karin adalah bunga desa yang jadi
incaran pada pria. Dalam hal ini, kata bunga memiliki banyak makna, baik
sebagai keuntungan, kecantikan atau sebuah tanaman.

vii. Hipernim
Hipernim merupakan diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau
mencakup makna kata lainnya. Contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal
Hipernim, seperti kata sempurna yang bisa memiliki arti sebagai nilai yang
baik, bagus, luar biasa dan lainnya.

viii. Hiponim
Hiponim merupakan diksi yang bisa terwakili oleh kata hipernim.
Contoh, pemilihan diksi berdasarkan leksikal hiponim, seperti ada binatang liar
di kebun binatang, yang meliputi gajah, singa, buaya, rusa, kuda dan lainnya.
Pada kalimat itu, kata binatang liar termasuk hipernim. Sedangkan, gajah,
singa, buaya dan lainnya termasuk hiponim. 

B. Syarat-syarat Diksi dan prinsip-prinsip pemilihan diksi


Diksi biasanya digunakan sebagai cara untuk menentukan suatu tuturan
bahasa. Syarat utama penggunaan diksi adalah adanya sejumlah kata yang
mirip. Kemudian, akan dipilih satu kata yang paling tepat untuk
mengungkapkan sebuah pesan, ekspresi atau makna lainnya.

10
Karena itu, pemilihan diksi yang tepat bukan sekedar memilih kata yang
tepat, tetapi juga harus mempertimbangkan kecocokan kata dengan konteks.
Selain itu, makna dari diksi yang dipilih harus sesuai dengan nilai sosial yang
berlaku dalam masyarakat.

Anda bisa memiliki diksi yang tepat bila menguasai banyak kosakata
yang cukup luas. Selain itu, Anda juga bisa membedakan setiap kata yang
memiliki makna serupa dengan tepat.

Pemilihan diksi juga harus kaidah maknanya. Maksudnya, makna dari


kata yang dipilih harus berhubungan dengan bentuk bahasa dan objek. Jenis
makna yang utama dalam mempertimbangkan pemilihan diksi, yaitu makna
denotatif atau makna leksikal dan makna konotatif atau makna gramatikal.
Karena itu, penguasaan kosakata dan wawasan yang luas sangat diperlukan
untuk memilih dan menggunakan diksi yang tepat dalam sebuah karya sastra.

Menurut Gorys Keraf, beberapa syarat dalam memilih diksi, antara lain:

a. Penggunaan kata konotasi dan denotasi yang tepat

Penggunaan kata konotasi dan denotasi yang tepat juga termasuk syarat
pemilihan diksi yang harus dipahami oleh penulis. Kata konotatif adalah diksi
yang memiliki makna tidak murni dan perasaan yang sifatnya pribadi.
Sedangkan, kata denotatif adalah diksi yang memiliki makna objektif tanpa
membawa perasaan tertentu dan murni.

b. Penggunaan kata sinonim atau memiliki makna sama yang tepat

Syarat pemilihan diksi yang kedua adalah penggunaan kata sinonim


yang tepat dalam sebuah kalimat atau tulis. Sinonim adalah dua kata yang
memiliki kesamaan makna. Biasanya, penggunaan salah satu katanya terdengar
lebih halus dan lainnya terdengar lebih kasar.

11
c. Kemampuan membedakan kata-kata yang memiliki ejaan sama

Penulis juga harus bisa membedakan kata-kata yang memiliki ejaan


sama dalam satu kalimat atau tulisan. Karena, kata-kata yang ejaannya sama ini
bisa memiliki makna yang berbeda tergantung pada penggunaannya dalam
sebuah kalimat.

Ada pula kata-kata yang memiliki ejaan sama, tetapi pelafalan dan
artinya berbeda. Sehingga, Anda perlu memahami penggunaan setiap diksi
dalam sebuah kalimat atau tulisan dengan tepat.

d. Penggunaan kata kerja pada kata yang idiomatis

Idiomatis adalah makna kata atau rangkaian kata yang menyimpang atau
berbeda dengan makna dari kata-kata pembangunnya. Kata dengan makna
idiomatis ini mirip dengan kata kiasan atau konotasi. Dalam hal ini,
penggunaan kata kerja pada kata yang idiomatis juga termasuk syarat pemilihan
atau penggunaan diksi dalam sebuah tulisan.

e. Kemampuan membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan

Penulis juga harus bisa membedakan kata khusus dan umum dalam
sebuah tulisan agar ketepatan dalam pemilihan diksi itu terjamin. Kata khusus
adalah kata yang dipakai dalam penyusunan kalimat yang memiliki makna
terbatas, lebih spesifik dan sempit. Sedangkan, kata umum adalah kata yang
digunakan dalam penyusunan kalimat dengan makna lebih luas dan cakupannya
lebar.

f. Memperhatikan pemilihan kata yang tepat dalam tulisan

Penulis juga harus memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara


berkelanjutan dalam tulisannya. Pemilihan kata sama halnya dengan pemilihan

12
diksi yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang
tepat dan gaya penyampaian kata yang lebih baik serta sesuai situasi.

Prinsip pemilihan kataa.Kata-kata yang digunakan adalah

a. kata-kata yang baku. Contohnya: duit adalah bahasa tidak baku,


bahasa bakunya adalah uang.
b. Kata-kata yang dipilih harus mengungkapkan pengertian yang tepat.
Contohnya:Perawatan wajah bukan hanya dilakukan oleh wanita tapi
pria juga boleh.(dilakukan diperbuat)
c. Kata dan pembentukannya harus sesuai dengan kaidah bahasa yang
digunakan.
d. Kata atau kelompok kata yang digunakan harus sesuai dengan maksud
yangdiinginkan.
e. Kata yang digunakan adalah kata yang lazim dipakai dalam
bidang tersebut.
f. Kata yang digunakan bersifat netral.
g. Kata atau istilah dari bahasa asing sedapat mungkin dihindarkan.
h. Kata atau istilah dalam bidang ilmu harus digunakan.
i. Pengertian kata atau istilah dari bahasa asing harus konsisten. 
j. Penggunaaan kata dari bahasa Indonesia yang belum umum untuk
pengganti kataatau istilah asing sebaiknya menyertakan kata atau
istilah asing itu di dalamkurung, dan cukup sekali saja.

Berikut ini, beberapa contoh penggunaan diksi yang tepat dalam sebuah
kalimat.

1. Rendy sudah menjadi tangan kanan Andin selama 5 tahun. (tangan


kanan adalah diksi yang memiliki arti sebagai orang kepercayaan).
2. Rudy memilih menguras usaha sapi perah milik ayahnya setelah lulus
SMA. (sapi perah memiliki makna yang murni dalam kalimat ini, yakni
sapi yang memang diternakkan dan diperah susunya).

13
3. Alika adalah anak yang paling pandai di sekolahnya dan Naura adalah
anak yang paling pintar di kelas. (Panda dan pintar adalah dua kata
dengan ejaan berbeda tetapi memiliki kesamaan makna).
4. ntan sangat gemar pergi hedon dengan temannya hingga boros,
sedangkan siska, adiknya adalah anak yang hemat dan gemar menabung.
(Boros dan hemat adalah dua kata yang memiliki makna saling
berlawanan).
5. Sebelum berangkat apel pagi, saya selalu menyempatkan diri untuk
sarapan buah apel. (Apel adalah kata yang memiliki ejaan sama, tetapi
pelafalan dan maknanya berbeda).

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan
sebuahcerita.
2. Pemilihan kata yang tepat bertujuan untuk memberikan kesan serta pesan
agar mudahditerima dengan lawan bicara. Diksi sangat berguna dalam
penulisan karya tulisseperti puisi, novel, laporan dan sebagainya.
3. Prinsip pemilihan kataa.Kata-kata yang digunakan adalah
k. kata-kata yang baku. Contohnya: duit adalah bahasa tidak baku,
bahasa bakunya adalah uang.
l. Kata-kata yang dipilih harus mengungkapkan pengertian yang tepat.
Contohnya:Perawatan wajah bukan hanya dilakukan oleh wanita tapi
pria juga boleh.(dilakukan diperbuat)
m. Kata dan pembentukannya harus sesuai dengan kaidah bahasa yang
digunakan.
n. Kata atau kelompok kata yang digunakan harus sesuai dengan maksud
yangdiinginkan.
o. Kata yang digunakan adalah kata yang lazim dipakai dalam
bidang tersebut.
p. Kata yang digunakan bersifat netral.
q. Kata atau istilah dari bahasa asing sedapat mungkin dihindarkan.
r. Kata atau istilah dalam bidang ilmu harus digunakan.
s. Pengertian kata atau istilah dari bahasa asing harus konsisten. 
t. Penggunaaan kata dari bahasa Indonesia yang belum umum untuk
pengganti kataatau istilah asing sebaiknya menyertakan kata atau
istilah asing itu di dalamkurung, dan cukup sekali saja.

4. Tujuan Diksi (Pemilihan kata) adalah untuk memperoleh keindahan


guna menambahdaya ekspresivitas.

15
B. Saran

Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan


makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan
kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam membuat
kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi
memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang
disampaikan mudah dipahami dengan baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Moeliono, Anton M. 1982 "Diksi atau Pilihan Kata: Suatu Spesifikasi di dalam
kosa kata Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III.
Nomor 3. Jakarta: Bharata.

http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137

http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html

Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Jakarta.

Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika


Pressindo.

Adi. Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta

http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm

17

Anda mungkin juga menyukai