Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DIKSI DALAM KARYA ILMIAH

Dosen Pengampu:
Asfitri Hayati, M.Pd

Disusun oleh:
1. Akhmad Romli (23932020011)
2. Much Ogisaputra (23932020012)
3. Galih Wisnu Gustian (23932020050)
4. Mawaddah Khoiriyah Lubis (23932020034)
5. Wisnu Agung Nugroho (23932020032)

PROGRAM STUDY PARIWISATA


FAKULTAS PARIWISATA DAN INDUSTRI KREATIF
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan
makalah ini tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Asfitri Hayati, M.Pd atas tugas
yang telah diberikan. Dengan tugas ini, ada banyak hal yang bisa penulis pelajari melalui
penelitian dalam makalah ini.

Makalah dengan judul “Diksi Dalam Karya Ilmiah” disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi penulis dan juga bagi para pembaca.

Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap dapat memberikan


manfaat bagi orang lain. Kami menyadari bahwa makalah yang penulis tulis masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 14 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1. Pengertian Diksi.....................................................................................................................2
2.2. Jenis Jenis Diksi.....................................................................................................................2
A. Diksi Berdasarkan Makna..................................................................................................2
B. Diksi Berdasarkan Leksikal................................................................................................3
2.3. Peranan Diksi Dalam Karya Ilmiah.....................................................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................7
3. 1. KESIMPULAN......................................................................................................................7
3. 2. SARAN....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pembuatan sebuah karya ilmiah, diperlukan diksi pilihan kata agar karya ilmiah
tersebut sesuai dengan kaidah kebahasaan. Dengan adanya diksi/pilihan kata, maka
diharapkan sebuah karya tulis lebih terstruktur dan memiliki makna yang lebih baik, serta
pembaca dapat lebih mudah dalam memahami isi dari karya ilmiah tersebut. Oleh karena
itu, penggunaan diksi/pilihan kata sangat diperlukan dalam membuat sebuah karya ilmiah.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain:

1. Apa pengertian diksi?

2. Apa saja jenis jenis diksi

3. Bagaimana peranan diksi dalam karya ilmiah

1.3 Tujuan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian diksi.

2. Untuk mengetahui jenis jenis diksi.

3. Untuk mengetahui peranan diksi dalam karya ilmiah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Diksi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat
dan sesuai untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide. Kegiatan memilih kata dilakukan dalam
rangka mengungkapkan maksud dan tujuan suatu gagasan.

Adapun Gorys Keraf dalam buku Diksi dan Gaya Bahasa menyampaikan, diksi adalah kata-
kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan
kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling
baik digunakan dalam suatu situasi.

Oleh sebab itu, penulis harus mampu memilih diksi tepat dan lazim sehingga penulis akan
mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang membaca karyanya. Apabila pemilihan diksi
tidak tepat akan menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak akan tersampaikan.

Diksi bisa mempengaruhi gaya bahasa yang berperan dalam terbentuknya suasana,
kemenarikan, tingkat keresmian, kejujuran, hingga kesopanan suatu gagasan.

Dikutip dari laman SPADA Kemendikbud, diksi yang didukung dengan tanda baca pula yang
tepat dapat menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang terekspresi melalui rangkaian kata
yang disertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi yang tinggi.

2.2. Jenis Jenis Diksi

Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi
berdasarkan leksikal. Berikut penjelasan kedua jenis diksi tersebut.

A. Diksi Berdasarkan Makna

Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi makna
konotatif dan makna denotatif. Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan pada makna
konotatif dan denotatif sesuai pada ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata. Secara
singkat, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus.

2
a. Makna denotatif

Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu
kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif
tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.

Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah memiliki
makna yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra
manusia seperti penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan dan bahkan pengalaman fisik
seseorang.

Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna denotatif.

1. Jerawat dapat disebabkan oleh sebum yang menumpuk pada wajah.


2. Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan lainnya.
3. Bagus bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.

b. Makna konotatif

Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat yang
memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang
berkaitan dengan nilai rasa.

Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai
yang dipegang oleh masyarakat tertentu.

Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya akan turut berubah seiring dengan
perubahan norma serta nilai yang ada di masyarakat.

Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna konotatif.

1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (Gugur dalam kalimat
tersebut memiliki makna konotatif yaitu meninggal dunia.)
2. Tasya merupakan anak emas di kelas, karena ia berperilaku sangat baik dan rajin.
(Anak emas dalam kalimat tersebut bermakna anak yang paling disayang.)
3. Setelah lulus kuliah, Abdul memilih untuk berprofesi sebagai kuli tinta. (Kuli tinta
dapat diartikan sebagai penulis atau lebih spesifik sebagai wartawan dan bukan
bermakna sebagai kuli yang sebenarnya.)

3
B. Diksi Berdasarkan Leksikal

Diksi berdasarkan leksikal dibedakan menjadi delapan macam. Berikut penjelasan dari
macam-macam diksi berdasarkan leksikal.

a. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata
dengan lainnya. Penggunaan diksi sinonim ini bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan
menjadi lebih cocok, sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh penulis.
Contohnya ketika penulis ingin menggambarkan kematian dengan kata mampus.

Namun, kata mampus merupakan diksi yang mengekspresikan hal kasar. Sehingga
mampus dapat digantik dengan kata lain seperti wafat, meninggal, tiada atau lainnya yang
memiliki ekspresi lebih halus untuk menggambarkan kematian.

b. Antonim

Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata atau diksi
yang memiliki makna berbeda atau berlawanan. Beberapa contoh dari antonim seperti tinggi
– rendah, kecil – besar, naik – turun, sedih – senang, hemat – boros dan lain sebagainya.

c. Homonim

Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan yang
sama dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda. Beberapa contoh homonim
adalah seperti bulan yang memiliki dua makna, yaitu pertama satelit Bumi dan kedua sebagai
penunjuk waktu bulan.

d. Homofon

Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan
berbeda namun pelafalannya sama. Contohnya seperti kata berdasarkan leksikal homofon

4
bang dan bank. Keduanya memiliki perbedaan makna dan ejaan, akan tetapi pelafalan dari
kedua kata tersebut terdengar mirip.

e. Homograf

Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti berbeda
namun memiliki ejaan yang sama. Contoh dari homograf adalah tahu. Dalam sebuah kalimat
seperti, “Dia suka dengan tahu goreng,” dan “Dia tahu tentang berita itu.” Dua kalimat
tersebut memiliki kata yang sama yaitu tahu, namun maknanya berbeda.

Pada kalimat pertama, kata tahu bermakna nama makanan, sedangkan pada kalimat
kedua kata tahu bermakna mengetahui suatu hal.

f. Polisemi

Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti. Contohnya seperti
bunga dalam kalimat “Seseorang yang menabung di bank, akan mendapatkan bunga setiap
bulannya,” dan kalimat “Dinda adalah bunga desa yang diincar oleh banyak pria.” Pada dua
kalimat tersebut, kata bungan memiliki banyak makna dan berbeda, pada kalimat pertama
kata bunga dapat bermakna keuntungan atau tanaman, sedangkan pada kalimat kedua kata
bunga dapat bermakna kecantikan atau idaman atau bahkan pujangga.

g. Hipernim

Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna dari kata
lain. Contoh pemilihan kata atau diksi berdasarkan leksikal hipernim ialah sempurna yang
memiliki makna bagus, luar biasa, baik, dan lainnya.

h. Hiponim

Hiponim adalah diksi yang dapat terwakilkan oleh kata hipernim. Contohnya
pemilihan kata yang berdasarkan hiponim adalah pada kalimat berikut ini, ‘binatang liar di
kebun binatang meliputi buaya, singa, rusa, gajah, kuda dan lainnya.’ Dalam kalimat tersebut
kata binatang liar termasuk kata hipernim sedangkan kata gajah, buaya, singa dan lainnya
merupakan kata hiponim.

5
2.3. Peranan Diksi Dalam Karya Ilmiah

Peranan diksi dalam penulisan karya ilmiah bisa membuat pembaca mengerti dengan
benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan penulis, mencapai target
komunikasi efektif, dan membentuk ekspresi gagasan yang tepat sehingga karya ilmiah
menjadi menarik bagi pembaca. Ambiguitas bisa memicu terjadinya interpretasi berbeda
antara penulis dengan pembaca. Dengan diksi yang tepat hal tersebut bisa lebih
terminimalisir.

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan kata, yaitu ketepatan dan
kesesuaian. Tepat berarti kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat makna yang
ada di dalamnya dan kesesuaian berarti pilihan kata yang digunakan harus cocok dengan
konteks, seperti situasi penggunaan, dan sasaran penulis. Persyaratan ketepatan dan
kesesuaian dalam penulisan karya ilmiah harus dipenuhi dengan memperhatikan kaidah
kelompok kata, kaidah makna kata, kaidah lingkungan, dan kaidah karang-mengarang. Selain
pilihan kata yang tepat, penulisan karya ilmiah menuntut kemampuan memilih kata yang
sesuai, yaitu:

- Membedakan denotasi dan konotasi secara cermat.


- Denotasi adalah kata yang bermakna lugas atau tidak memiliki makna ganda.
Sedangkan konotasi adalah kata yang bisa menimbulkan bermacam-macam makna.
- Membedakan kata-kata yang hampir bersinonim secara cermat.
- Mengenali kata-kata yang memiliki ejaan hampir sama.
- Tidak menafsirkan makna secara subjektif apabila belum ada pemahaman pasti yang
didapat.
- Mengidentifikasi penggunaan imbuhan asing.
- Mengenali pemakaian kata penghubung yang berpasangan.
- Memahami perbedaan kata umum dan kata khusus.
- Mengidentifikasi perubahan makna pada kata yang sudah dikenali.
- Menggunakan kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi dengan benar.
- Mengetahui penggunaan kata abstrak dan kata konkret.

6
BAB III

PENUTUP

3. 1. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata yang tepat dan
selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata
seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan
membuat karya ilmiah.

Dalam memilih kata, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat
dari Diksi, yaitu: a Ketepatan dalam pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis
dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca. b.
Kesesuaian pemilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran
penulis, dan lain-lain. Ketepatan dalam pemilihan kata pada pembuatan karya ilmiah
membantu penulis maupun pembaca untuk lebih mudah memahami isi karya ilmiah tersebut.

Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai
dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata kata itu. Pembentukan kata atau istilah
adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu.

3. 2. SARAN

Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam
membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki
ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah
dipahami dengan baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Putri Tiah, 11 November 2022. Diksi Adalah: Pengertian, Contoh, Syarat, jenis Serta
Contohnya

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6399998/diksi-adalah-pengertian-ciri-syarat-jenis-serta-
contohnya

Nanda Akbar Gumilang, 2021. Diksi : Pengertian, Jenis, Fungsi, Dan Ciri-cirinya.

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi/

Ariella UC Sihombing, 02 Januari 2023. Diksi Dalam Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

https://www.kompasiana.com/ariella12/63b2fa004addee11966a5ec2/diksi-dalam-karya-ilmiah-
bahasa-indonesia

Anda mungkin juga menyukai