Anda di halaman 1dari 16

DIKSI DAN KALIMAT

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia)

Dosen Pengampu :
NurSaadah Yeni Lubis, M. pd

Disusun Oleh kelompok 3 :

Etti Vifionica
Dumaria Panjaitan
Faawosa Baene
Nur Arini S
Nurul Aminah
Tata Utami
Zeyean Britania Laoli

KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW. yang kita nanti-nantikan syafaat nya di akhirat kelak.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu kami mengharapkan dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini yang
telah membimbing kami dalam mempelajari makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 19 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I.......................................................................................................................................
PENDAHULUAN ...................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................
PEMBAHASAN .....................................................................................................................
A. Permasalahan Diksi .......................................................................................................
B. Permasalahan Kalimat...................................................................................................
C. Kalimat Efektif .............................................................................................................
BAB III....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan
kalimat, Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi. Ketika
Anda menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena
itu, sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan
seseorang dapat mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk
berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa,
tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata tersebut harus
digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam bentuk tulisan
secara terus-menerus & teratur (produktif) serta mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, perasaan (ekspresif). Oleh karena itu, ketrampilan menulis / mengarang
membutuhkan grafologi, struktur bahasa, & kosa kata. Salah satu unsur penting dalam
mengarang adalah penguasaan kosa kata. Kosa kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan
diksi dalam suatu karangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena ketidaktepatan
penggunaan diksi pasti akan menimbulkan ketidakjelasan makna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pembahasan tentang diksi ?
2. Apa saja pembahasan tentang Kalimat?
3. Apa itu kalimat efektif Dan analisis kesalahan dalam kalimat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembahasan tentang diksi.
2. Untuk mengetahui pembahasan tentang kalimat.
3. Untuk mengetahui kalimat efektif dan analisis dalam kalimat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan DiKSI

1. Pengertian Diksi

Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya dalam
penyampaiannya sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa ungkapan pilihan
kata dan lain-lain sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.

Diksi dalam artian lain yang pertama-tama merujuk pada pemilihan kata dan gaya
ekspresi oleh penulis atau pembicara yang kedua yang lebih umum digambarkan dengan kata
seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami sehingga kompleksitas
dan ekstremitas terjadi punya arti ke dua ini membicarakan pengucapan atau intonasi dari
pada pemilihan kata atau gaya.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai pilihan kata
yang tepat dan Selaras Dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan jadi diksi berhubungan dengan pengertian
teknis dalam hal cara mengarang dalam hal tulis menulis serta Tegur sapa.

Adapun diksi menurut para ahli :

a. Harimurti
Menurut Harimurti pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang.
b. gorys keraf

Menurut gorys keraf definisi diksi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1) Diksi adalah pilihan kata mengenai pengertian kata-kata mana yang digunakan
untuk menyampaikan suatu gagasan pengungkapan yang tepat dan gaya
penyampaian kata yang baik sesuai situasi.
2) Diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa nuansa
makna dari gagasan yang disampaikan dan kemampuan untuk menemukan
bentuk yang sesuai dengan situasi serta nilai dari suatu rasa yang dimiliki
kelompok masyarakat pendengar dan pembaca.
c. Susilo mansurudin
Menurut Susilo mansuruddin pengertian diksi adalah pilihan kata pemakaian
diksi yang tepat cermat dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata
pilihan kata yang sesuai dalam kata lain adalah tepat untuk mencegah kesalahan
penafsiran yang berbeda. 1

2. Jenis-jenis Diksi
Berikut jenis-jenis diksi
1) Denotatif
Denotatif adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi, menurut
penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan pengalaman lain. Makna
denotasi adalah makna sebenarnya atau lawan kata dari konotatif. Contoh kalimat
denotatif meliputi: Beruang makan madu, Andi suka memasak seperti Ibunya, Jerawat
bisa dikurangi memakai serum pada wajah.
2) Konotatif
Konotatif disebut juga makna kiasan atau bukan makna sebenarnya. Kata
konotasi memiliki makna tertentu yang sifatnya emosional, sehingga menimbulkan
imajinasi dan nilai rasa tertentu. Menurut KBBI konotasi adalah tautan pikiran yang
menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.
Makna yang ditambahkan dalam makna denotasi. Contoh kalimat konotatif yaitu:
Merah putih pada bendera Indonesia sarat makna (warna merah berarti berani dan
putih bermakna suci), Dinda menjadi anak emas keluarganya (anak emas berarti anak
paling disayangi), Dia masih bau kencur (bau kencur artinya masih anak-anak dan
belum banyak pengalaman).2
Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal
1) Simile
1
Silfy Zahrotun Nisa, Alilah Shallia chantieqa, dkk, “ Sukses menulis puisi”, (Indonesia : GUIPEDIA : 22
Maret,) hal 15-17
2
Dwi Latifatul Fajri, “ Pengertian Diksi, Ciri-Ciri, dan Jenisnya”, Kata Data, 29 Maret 2022,
https://katadata.co.id/amp/agung/berita/6242b7d3b109a/pengertian-diksi-ciri-ciri-dan-jenisnya
Simile adalah gaya bahasa yang langsung menyatakan sesuatu yang sama,
menggunakan kata-kata pembanding. Contoh kata pembanding yaitu bagai, bagaikan,
sebagai, seperti, semisal, seumpama, bak, laksana.
2) Metafora
Metafora merupakan analogi yang membandingkan dua hal secara langsung.
Metafora disebut juga majas perbandingan yang tidak memakai kata pembanding.
Contoh metafora yaitu tangan kanan (orang kepercayaan), putri malam (bulan), bunga
bangsa (pahlawan).
3) Alegori
Alegori adalah kata kiasan yang menceritakan kejadian lain. Majas ini
merupakan lanjutan dari kalimat metafora. Dalam kalimat alegori, nama-nama pelaku
sifatnya abstrak dan tujuannya selalu jelas tersurat. Contoh alegori yaitu cerita tentang
putri salju dan kalimat dalam puisi.
4) Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati tidak
bernyawa, namun memiliki sifat seperti manusia. Contoh majas personifikasi yaitu
kiasan benda mati yang memiliki perbuatan dan pikiran selayaknya manusia.
3. Ciri-ciri Diksi
Menurut buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi) berikut ciri-ciri diksi:

1) Diksi digunakan untuk pemilihan kata guna mengungkap gagasan atau hal yang
diamanatkan.
2) Dapat digunakan untuk memberdakan nuansa makna dengan bentuk yang sesuai
terhadap gagasan, situasi, atau nilai rasa pembaca.
3) Memakai perbendaharaan kata yang didapatkan oleh masyarakat, bahasanya bisa
menggerakkan atau memberdayakan kekayaan menjadi sebuah kata yang jelas.

4. Contoh Diksi

Diksi terdapat dalam kayar puisi yang memiliki gaya bahasa sarat makna. Pembaca puisi
memberikan nada dan sikap ekspresif ketika membaca. Berikut contoh diksi pada bait puisi
sajak Toto Sudarto Bachtiar:

Pahlawan Tak Dikenal

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring


Tapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Puisi karya Toto Sudarto memberikan makna konotasi dalam kalimatnya. Penyair
menuliskan kata terbaring tapi bukan tidur. Makna kata terbaring adalah mati atau meninggal.

Ketika mendengarkan puisi atau membaca, akan membayangkan imajinasi seorang


pahlawan yang terbaring karena tertembak.3

5. Manfaat pembelajari Diksi

Berikut adalah beberapa manfaat mempelajari dari diksi :


1) Membantu pembaca dalam memahami pesan dari suatu karya sastra
Pemilihan diksi yang tepat dan baik dalam sebuah penulisan karya sastra dapat
membuat pembaca lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh
penulis melalui tulisannya. Pesan merupakan setiap pemberitahuan, komunikasi
maupun kata yang disampaikan baik lisan atau tertulis yang dikirimkan dari satu
orang ke orang lainnya. Pesan ini menjadi inti dari proses komunikasi yang terjalin.
2) Komunikasi yang efektif
Pemilihan diksi dalam penulisan karya sastra dapat membantu membuat komunikasi
menjadi lebih efektif. Pemahaman yang baik mengenai penggunaan maupun
pemilihan diksi sangat penting agar tercipta suatu komunikasi yang efisien serta
efektif. Dalam praktiknya, diksi dapat menimbulkan suatu gagasan yang tepat
sekaligus kesalahpahaman bagi pembaca maupun pendengarnya. Lalu hal ini dapat
menimbulkan dampak bagi masyarakat.
3) Sebagai bentuk ekspresi
Sesuai dengan pengertiannya, diksi berfungsi sebagai bentuk ekspresi yang hadir
dalam gagasan penulis yang dapat dituangkan dalam tulisan maupun lisan.
Penggunaan diksi yang selaras dan tepat dapat membantu membangun imajinasi dari
para pembaca dan pendengar ketika membaca atau mendengarkan sebuah karya
sastra. Ekspresi merupakan istilah yang merujuk pada sesuatu untuk memperlihatkan
perasaan seseorang. Mengekspresikan perasaan, tidak hanya dapat ditunjukan melalui
mimik wajah saja tetapi juga melalui kata-kata dalam tulisan maupun ketika
seseorang berbicara melalui pemilihan diksi yang tepat.

3
Dwi Latifatul Fajri, “ Pengertian Diksi, Ciri-Ciri, dan Jenisnya.
4) Hiburan
Pemilihan diksi yang tepat dapat berfungsi sebagai hiburan bagi pembaca. Hal ini
berkaitan dengan setiap pesan serta ekspresi yang dituangkan dalam sebuah karya
sastra. Hiburan merupakan segala sesuatu yang berbentuk kata, tempat, benda atau
bahkan perilaku yang dapat menjadi penghibur bagi pendengar, penonton maupun
pembacanya. Pada umumnya, hiburan dapat berupa permainan, musik, opera, drama,
video, film atau bahkan karya sastra.4
B. Permasalahan Kalimat
1. Pengertian Kalimat
kalimat adalah suatu bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran dalam bahasa
lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan dan dalam bahasa tulis diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik alat tanda seru atau tanda tanya kalimat disusun
berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, atau klausa. Jika disusun berdasarkan
pengertian diatas unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang
disebut bagian kalimat ada bagian yang tidak dapat dihilangkan adapula bagian yang dapat
dihilangkan bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat sedang bagi yang
dapat dihilangkan bukan inti dari kalimat bagian inti dapat membentuk kalimat dasar dan
bagian bukan inti dapat membentuk kalimat luas.
contoh kalimat
1) buku ini baru terbit
2) isinya Sungguh bagus!
3) Dimana buku ini dapat dibeli ?
2. ciri-ciri kalimat
1) Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesiapan dalam
bahasa tulisan diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik tanda tanya atau
tanda seru
2) Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat
3) Predikat transitif disertai objek predikat intransitif dapat disertai pelengkap
4) Mengandung pikiran yang utuh
5) Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok Fakta yang mendukung fungsi
(subjek predikat objek dan keterangan ) disusun dalam satuan menurut fungsinya
6) Mengandung satuan makna ide atau pesan yang jelas
4
Nanda Akbar Gumilang, Diksi : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Ciri-cirinya, Gramedia, 2021,
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi
7) Dalam Paragraf yang terdiri dua kalimat atau lebih kalimat kalimat disusun dalam
satuan makna pikiran yang saling berhubungan hubungan bicara dengan konjungsi
pronomina atau kata ganti repetisi atau struktur sejajar. 5
3. Syarat-syarat Kalimat
Persyaratan pokok yang perlu diperhatikan dalam penentuan sebuah pernyataan berupa
kalimat atau bukan adalah adanya unsur predikat dan permutasi unsur kalimat. Keduanya
dapat dijadikan alat untuk mengetes sebuah pemyataan. Setiap kalimat dalam realisasinya
sekurang kurangnya memiliki predikat, sedangkan pemyataan (kelompok kata) yang tidak
memiliki predikat disebut frasa. Untuk menentukan predikat sebuah kalimat dapat dilakukan
pemeriksaan terhadap verba dalam untaian kata bersangkutan. Umumnya, kalimat bahasa
Indonesia berpredikat verba.6

4. Unsur-unsur Kalimat
Unsur-unsur kalimat dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Subjek(S)
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjuk pada pelaku, tokoh, sosok, sesuatu
hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian besar S diisi oleh
kata benda/frasa nominal, kata kerja/frasa verbal, dan klausa. Subjek kalimat dapat
dicari dengan ramus pertanyaan apa ataupun siapa.
2) Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan (action)
apa S, yaitu pelaku/tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat. Satuan bentuk pengisian
P dapat berupa kata atau frasa namun sebagian besar berkelas verbal atau adjektiva,
tetapi dapat juga numeral, nominal atau frasa nominal. Pemakaian kata adalah pada
predikat biasa terdapat pada kalimat nominal. Predikat (P) dapat dicari dengan rumus
pertanyaan bagaimana, mengapa, ataupun diapakan.
3) Objek (O)
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi Predikat (P). Objek biasanya diisi
oleh nomina, frasa nominal atau klausa. Letak Objek (O) selalu di belakang P yang
berupa verba transitif, yaitu veba yang menuntut wajib hadirnya O. Objek dapat dicari
dengan rumus pertanyaan apa atau siapa terhadap tindakan Subjek.
4) Pelengkap (Pel)
5
Widjonon Hs, “ Bahasa Indonesia”, ( Jakarta PT. Gremedia Widiasarana Indonesia, 2007) hal 146-147.
6
Wagiati,” Kalimat dalam Bahasa Indonesia”, pustaka unpad, Maret 2023,
[http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent /uploads/2010/03/ kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf].
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pel
umumnya di belakang P yang berupa verbal. Posisi ini juga bisa ditempati oleh O, dan
jenis kata yang mengisi Pel dan O juga bisa sama, yaitu nominal atau frasa nominal.
Akan tetapi, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
5) Keterangan (Ket)
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan Pel dan klausa dalam sebuah
kalimat.Pengisi Ket adalah adverbial, frasanominal,frasaproposisional, atau klausa.

5. Pola kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat
dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal
dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat
dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja hams didasarkan pada
kaidah yang berlaku. 7Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
 Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe
ini dapat berupa kata keija, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
1. Mereka / sedang berenang.
S P (kata kerja)
2. Ayahnya / guru SMA.
S P (kata benda)
3. Gambar itu / bagus.
S. P (kata sifat)
4. Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S P (kata bilangan)
 Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
Misalnya :
1. Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
 Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
7
Sukartha, I N. Dkk, “ Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi”, Udayana University Press,
Denpasar: 2015.
Misalnya:
1. Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel
 Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
Misalnya:
1. Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel
 Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan.
Misalnya:
1. Mereka / berasal / dari Surabaya
S P K
 Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Misalnya:
1. Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
C. Kalimat efektif
1. Pengertian kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang
diharapkan oleh penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat dikatakan efektif jika si
penerima pesan dapat menyampaikan kembali gagasan, pesan, perasaan, ataupun
pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan.

Di dalam kamus, kalimat efektif juga memiliki beberapa makna, salah satu di antaranya
bermakna ‘membawa pengaruh’. Artinya, kalimat efektif juga dapat dimaknai
sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama berupa kemudahan–bagi pembaca atau
pendengar untuk memahami informasi yang disampaikan oleh pemberi pesan.

Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK). Biasanya,
kalimat efektif digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti makalah, laporan penelitian,
skripsi, tesis, disertasi, dan sejenisnya.

2. Ciri-Ciri Kalimat Efektif


1) Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat (P).
2) Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3) Menggunakan diksi yang tepat.
4) Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
5) Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6) Melakukan penekanan ide pokok.
7) Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8) Menggunakan variasi struktur kalimat.8
3. Menganalisis kesalahan dalam penyusunan kalimat efektif
1) Kesalahan dalam kelugasan
Kelugasan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang disampaikan
dalam kalimat itu adalah pokok-pokoknya saja, tidak berbelit-belit, namun sederhana.

 Kalimat tidak efektif 1: Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Tirta Kencana
Industri yang berdiri pada tanggal 23 mei 1967 oleh Bapak Achsan yang berlokasi di
Jalan Kartini No. 17 Semarang.
 Kalimat efektif 1: Berdasarkan penelitian, PT Tirta Kencana Industri didirikan pada
tanggal 23 Mei 1967 oleh Bapak Achsan, dan berlokasi di Jalan Kartini No. 17
Semarang.
 Kalimat tidak efektif 2: Terus meningkatnya permintaan terhadap produk shuttlecock,
mau tidak mau memaksa industri bola bulu tangkis menambah produksinya dan lebih
meningkatkan mutu bola itu sendiri.
 Kalimat efektif 2: Permintaan yang terus meningkat terhadap
produk shuttlecock, memaksa industri bola bulutangkis untuk menambah produksi
dan meningkatkan mutunya.

2) Kesalahan dalam ketepatan

Ketepatan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan


disampaikan dalam kalimat itu harus jitu (tepat sasaran), sehingga dibutuhkan ketelitian.
Kalimat yang tepat tidak akan menimbulkan multitafsir karena kalimat yang multitafsir
pasti menimbulkan ketaksaan atau keambiguan.

8
Tiara Syabanira Dewantari, “Apa itu Kalimat Efektif? Pahami Pengertian, Ciri-Ciri, & Contohnya”, Brain
academy by Ruang guru, oktober 18 2023, https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif
 Kalimat tidak efektif: Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu yang
langka diberikan anggaran dan fasilitas khusus oleh pemerintah.
 Kalimat efektif: Pemerintah akan memberikan anggaran dan fasiliitas khusus kepada
dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu yang langka.

3) Kesalahan dalam kejelasan

Kejelasan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa kalimat itu harus jelas struktur
dan lengkap unsur-unsurnya. Kalimat yang jelas strukturnya memudahkan orang lain
untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya, tetapi ketidakjelasan struktur
dapat menimbulkan kebingungan orang lain untuk memahami maknanya.

 Kalimat tidak efektif: Pemerintah secara eksplisit berniat mengatur agar setiap orang
di negeri ini mendapatkan layanan kesehatan dasar secara cuma-cuma, jaminan hari
tua, pensiun, dan santunan akibat kecelakaan.
 Kalimat efektif: Pemerintah secara eksplisit berniat mengatur setiap orang di negara
ini agar mendapatkan layanan kesehatan dasar secara cuma-cuma, jaminan hari tua,
pensiun, dan santunan akibat kecelakaan.

4) Kesalahan dalam kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang akan


disampaikan dalam kalimat tersebut harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian.
Untuk itu, perlu dihindari bentuk-bentuk kata yang bersinonim.

 Kalimat tidak efektif: Pemberian penghargaan dapat diberikan dalam bentuk tanda
jasa, kenaikan pangkat istimewa, uang, piagam, atau bentuk penghargaan lain
 Kalimat efektif: Penghargaan dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan
pangkat istimewa, uang, piagam, atau bentuk penghargaan lain.

5) Kesalahan dalam kesejajaran

Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur,


kesejajaran terletak pada klausa-klausa yang menjadi pengisi dalam kalimat majemuk
setara.

 Kalimat tidak efektif: Tugas tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan


keberterimaan produk nasional, mendorong produktivitas dan daya guna produksi,
serta menjamin mutu barang dan jasa sehingga meningkatkan daya saing.
 Kalimat efektif: Tugas tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan keberterimaan
produk nasional untuk mendorong produktivitas dan daya guna produksi, serta untuk
menjamin mutu barang dan jasa, sehingga meningkatkan daya saing.9

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah kami adalah

 Diksi adalah Diksi adalah pilihan kata mengenai pengertian kata-kata mana yang
digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan pengungkapan yang tepat dan gaya
penyampaian kata yang baik sesuai situasi.dan Diksi merupakan kemampuan
membedakan secara tepat nuansa nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi serta nilai dari
suatu rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar dan pembaca.
 Kalimat bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran dalam bahasa lisan kalimat
diawali dan diakhiri dengan kesenyapan dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik alat tanda seru atau tanda tanya kalimat
disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, atau klausa.
 Adapun kesalahan2 dalam penulisan kalimat yaitu, Kesalahan dalam kelugasan,
kesalahan dalam ketepatan , kesalahan dalam kejelasan, kesalahan dalam kehematan,
dan kesalahan dalam kesejajaran.
B. SARAN

Alhamdulillah makalah kami telah selasai, tapi kami menyadari banyak kesalahan ataupun
kekurangan dari makalah kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan akan kritik dan
saran dari para pembaca agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

9
Salma , “ Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi”, Deepublish,
September 8, 2023, https://penerbitdeepublish.com/kesalahan-penggunaan-kalimat-efektif/
DAFTAR PUSTAKA
Nisa, Silfy Zahrotun , Alilah Shallia chantieqa, dkk, “ Sukses menulis puisi”, (Indonesia :
guipedia : 22 Maret
Fajri, Dwi latifatul, “ Pengertian Diksi, Ciri-Ciri, dan Jenisnya”, Kata Data, 29 Maret 2022,
https://katadata.co.id/amp/agung/berita/6242b7d3b109a/pengertian-diksi-ciri-ciri-
dan-jenisnya

Gumilang , Nanda Akbar, , Diksi : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Ciri-cirinya, Gramedia,
2021, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi
Widjonon Hs, “ Bahasa Indonesia”, ( Jakarta PT. Gremedia Widiasarana Indonesia, 2007)
hal 146-147.
Wagiati,” Kalimat dalam Bahasa Indonesia”, pustaka unpad, Maret 2023,
[http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent /uploads/2010/03/
kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf].
Sukartha, I N. Dkk, “ Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi”, Udayana
University Press, Denpasar: 2015.
Dewantari, Tiara Syabanira,, “Apa itu Kalimat Efektif? Pahami Pengertian, Ciri-Ciri, &
Contohnya”, Brain academy by Ruang guru, oktober 18 2023,
https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif
Salma , “ Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi”, Deepublish,
September 8, 2023, https://penerbitdeepublish.com/kesalahan-penggunaan-kalimat-efektif/

Anda mungkin juga menyukai