Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DIKSI DALAM KOMUNIKASI

Dosen Pengampu :

Dra. Siti Annijat Maimunah, M.Pd

Oleh :

Luthfiah Hamidah Nur’aini (210108110002)

Nabila Aulia Imron (210108110012)

Jurusan Tadris Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam proses pembuatan
makalah ini, terutama kepada Ibu Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah M.Pd. selaku guru
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi
manfaat bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa dalam penyususnan dan penulisan makalah ini masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Malang, 16 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Pengertian diksi atau pemilihan kata..............................................................................3
B. Fungsi diksi........................................................................................................................4
C. Ciri- Ciri Diksi...................................................................................................................5
D. Jenis-jenis Diksi.................................................................................................................6
E. Ketetapan dan kesesuaian pilihan kata atau diksi........................................................10
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan Bahasa. Hal itu juga disertai dengan
bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak Bahasa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga
penggunaan Bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu
masyarakat tersebut. Dalam berkomunikasi banyak sekali beraneka ragam bahsa yang
digunakan seperti, bahasa Jawa, Sunda, Madura dan lain sebagainya. Sebagai makhluk sosial
kita tidak bisa lepas dari komunikasi dengan sesama dalam berbagai aktivitas. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain
tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang
kurang tepat ataupun dikarenakan salah faham (Abdul, 2011).

Saat ini, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan Bahasa,


terutama dalam pemilihan kata atau diksi (Dian, 2014). Terkadang kita pun tidak mengetahui
pentingnya penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita
berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata,
frasa, paragraf, dan wacana.

Agar tercipta komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman penggunaan diksi atau
pemilihan kata sangat diperlukan dalam berbahasa baik lisan maupun tulisan agar mudah
dimengerti dan untuk mencegah kesalahan dalam penafsiran atau kesalah pahaman dalam
berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata yang tepat dalam berbahasa dapat digunakan untuk
menggambarkan ekspresi terhadap ide dan gagasan yang akan disampaikan.

Diksi atau pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan
dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih memilih kata, melainkan
lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin
disampaikan.

1
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, penulis mengembangkan sebuah ide yang di
implementasikan dalam makalah dengan judul “Diksi Dalam komunikasi”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan diksi atau pemilihan kata?


2. Apa fungsi diksi dalam berbahasa?
3. Apa ciri-ciri kata diksi?
4. Bagaimana jenis-jenis penggunaan diksi dalam berkomunikasi?
5. Bagaimana cara menentukan ketetapan dan kesesuaian kata diksi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian diksi atau pemilihan kata

Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih kata secara
tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada penyimak atau
pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan kesesuaian sangat penting
dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan.

Diksi sangat menentukan gaya bahasa. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan
kesesuaian pilihan kata (Dian, 2014). Kata, kalimat, paragraf, atau wacana menjadi
efektif jika diungkapkan dengan gaya ba hasa yang tepat. Gaya bahasa mempengaruhi
terbentuknya suasana, kejujuran, kesopanan, kemenarikan, tingkat keresmian, atau
realita.

Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca pula
yang tepat dapa menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang terekspresi
melalui rangkaian kata yang dsiertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi
yang tinggi. Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar dalam
menyelesaikan masalah, begitu pula sebaiknya, gagasan atau ide akan sulit berterima
jika diksi yang digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek pembicara dan
pendengar.

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang diinginkan.
Dengan begitu, lawan bicara akan lebih mudah mengerti apa yang kita sampaikan.
Dengan kata lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan
suatu gagasan agar mendapatkan hasil tertentu.

Pengertian diksi menurut para ahli :

1. Menurut Susilo Mansurudin,

3
diksi merupakan sebuah pemilihan kata yang sesuai serta tepat yang dapat memberi
suatu nilai pada kata untuk para pembaca. Pilihan kata yang tepat ini berguna untuk
mencegah kesalahan dalam menafsirkan kata-kata yang berbeda.
2. Menurut Keraf,
diksi merupakan pemakain kata yang digunakan untuk dapat menginformasikan
sebuah gagasan dalam bentuk kelompok kata yang sesuai serta tepat dalam situasi.
3. Menurut KBBI,
diksi merupakan penggunaan kata yang tepat dalam penggunaan didalam sebuah
gagasan pokok pembicaraan pada pilihan kata. Dengan kata lain, diksi merupakan
pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan suatu gagasan agar mendapatkan
hasil tertentu.
4. Menurut Enre,
diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam mewakili perasaan yang
nyata dalam pola sebuah kalimat.

Diksi memiliki pola bahasa cukup penting dikalangan masyarakat, baik itu secara
langsung maupun tidak langsung. Diksi juga memudahkan para membicara ataupun
pendengar untuk difahami, dan untuk menghindara yang namanya komunikasi yang
berujung kesalah fahaman.

B. Fungsi diksi

Dalam berbahasa, diksi memiliki beberapa fungsi:

1. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien : sehingga lebih mudah
dimengerti
2. Mencegah perbedaan penafsiran
3. Menciptakan kondisi yang kondusif dan baik saat berkomunikasi.
4. Diksi yang bagus dan sesuai dapat digunakan untuk memperindah kalimat sehingga
cerita yang dibuat bisa lebih runtut dengan mendeskripsikan karakter tokoh, latar dan
waktu, serta alur cerita

4
5. Untuk menggambarkan ekspresi terhadap ide dan gagasan yang akan disampaikan

Jika melihat dari fungsi diksi,seperti yang telah dijelaskan di atas, secara garis besar
fungsi tersebut menggambarkan tentang seberapa pentingnya penggunaan diksi dalam
berbahasa. Pemilihan serta penggunaan kata yang tepat akan menciptakan suasana yang
tetap kondusif dan mencegah kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Selain itu,
pemilihan kata juga harus disesuaikan dengan pendengar atau pembaca agar lebih mudah
dimengerti dan tidak ada kesalahan persepsi.

Menurut keraf fungsi diksi merupakan pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat
dilakukan secara tepat sehingga orang lain bisa mengerti maksud yang disampaikannya.

Diksi berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalkan diksi dalam suatu cerita,
dengan adanya diksi yang baik maka penyampaiannya cerita dapat dilakukan secara
runtut, mendeskripsikan latar dan waktu, menjelaskan tokoh-tokoh cerita, dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa fungsi diksi:

o Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.

o Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan juga efisien.

o Membantu orang yang membaca ataupun mendengarkan karya sastra menjadi lebih
faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.

o Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan yang tepat sehingga dapat
menyenangkan oleh pendengar atau pembacanya.

o Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan dengan secara tepat dan verbal
(tertulis dan terucap).

C. Ciri- Ciri Diksi

Sesuai dengan pengertian diksi di atas bahwa diksi merupakan pemilihan kata agar tepat
untuk sebuah kalimat. Selain pengertian pada kesempatan kali ini kita akan membahas
juga tentang ciri – ciri diksi. adapun Diksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ini:

5
1. Pembeda Nuansa Makna Dengan Bentuk Gagasan
Ciri yang pertama dari diksi adalah diksi Bisa digunakan untuk membedakan nuansa
makna dengan bentuk yang sesuai dengan gagasan dan situasi maupun nilai rasa ke
pembacanya.
2. Pengungkapan Gagasan
o Ciri yang kedua dari diksi itu adalah pengungkapan gagasan Tepat pada pemilihan
kata guna untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan.
o Memakai pembendaharaan kata yang dipunyai oleh masyarakat bahasa serta bisa
menggerakkan, memberdayakan kejayaan itu menjadi sebuah kata yang lebih jelas.

D. Jenis-jenis Diksi

Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, adalah diksi berdasarkan maknanya
dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut ini penjelasannya adalah:

1. Diksi berdasarkan maknanya


– Konotatif
Makna konotatif adalah kata atau kalimat yang mempunyai arti bukan sebenarnya.
Contoh:
o Rama harus “banting tulang” untuk menghidupi keluarganya. (kata “banting tulang”
diartikan sebagai kerja keras).
o Dani adalah seorang “kutu buku”, sebab Dani banyak yang tau tentang berbagai hal.
(kata “kutu buku” diartikan sebagai gemar membaca buku).
o Iqbal suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini iqbal mendapatkan “dunian runtuh”.
(kata “durian runtuh” diartikan sebagai mendapat keuntungan yang melimpah),
– Denotatif
Makna Denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kalimat atau kata. Atau
disebut juga dengan makna apa adanya. Contoh:

6
o Roqib sering “kerja keras’’ , bekerja dari pagi sampai sore untuk menghidupi
keluarganya.
o Yahya seorang yang “gemar membaca”, maka tidak heran jika Yahya pintar dan
pengetahuannya luas.
o Faris terlihat senang, mungkin Faris sedang mendapat “keuntungan yang
melimpah”.

2. Diksi berdasarkan Leksial


– Sinonim
Sinonim adalah kata yang mempunyai arti makna yang sama dengan kata lain.
Contoh:
o Lezat – Enak
o Bahagia – Senang
o Matahari – Mentari
o Pintar – Pandai
o Cantik – Elok
o Sedih – Murung
– Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki arti yang berlawanan dengan kata lain. Contoh:
o Naik – Turun
o Banyak – Sedikit
o Besar – Kecil
o Tinggi – Pendek
o Gelap – Terang
o Cepat – Lambat
o Ganteng – Cantik
o Mahal – Murah
– Homonim
Homonim adalah kata yang maknanya yang berbeda, tapi lafal atau ejaannya yang
sama. Contoh:

7
o Semua karyawan mendapatkan gaji setiap awal bulan.
o Bulan purnama saat ini terlihat bulat dan penuh di malam hari.
Dapat dilihat pada kata “Bulan”, pada kalimat yang pertama dan yang kedua, kata
tersebut memiliki lafal dan ejaan yang sama tapi memiliki arti yang berbeda. Jika
pada kalimat yang pertama menunjukkan tanggal, sedangkan kalimat yang kedua
menunjukkan bulan yang ada di langit.
– Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan yang berbeda, tetapi lafalnya
sama.Contoh:
o Toni menabung uangnya di Bank secara rutin.
o Bang Agus, merupakan saudaranya Toni.
Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut bahwa kata dari “Bank dan “Bang”,
memiliki lafal yang sama tetapi ejaan dan maknya yang berbeda. Pada kalimat
pertama menunjukkan di tempat, sedangkan pada kalimat yang kedua menunjukkan
arti saudara.
– Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafalnya yang berbeda, tetapi
ejaannya sama. Contoh:
o Anam sedang makan Tahu goreng yang di warung.
o Iffan tidak Tahu bahwa hari ini adalah hari minggu.
Dapat dilihat dari dua kalimat tersebut terdapat kata ‘’Tahu” yang memiliki ejaan
yang sama. Kalimat yang pertama merupakan untuk makanan, dan kalimat yang
kedua untuk menunjukkan lupa akan hari itu.
o Ahmad memiliki mental yang sangat kuat menghadapi permasalahan hidup.
o Handphone Ahmad terjatuh dan langsung menta ke lain.
Dapat dilihat dari kedua kalimat tersebut teradapat kata “mental”, kalimat yang
pertama menunjukkan watak, untuk kalimat yang kedua menunjukkan memantul ke
lantai.
– Polisemi
Polisemi adalah kata yang mempunyai banyak pengertiannya. Contoh:
o Jika Andi menabung di bank, maka andi akan mendapatkan bunga dari bank.

8
o fatimah adalah bunga desa yang paling cantik.
o Bunga sakura merupakan bunga yang indah dan elok.
Dapat dilihat dari kalimat yang pertama adalah kata “bunga” merupakan
keuntungan Andi jika menabung di bank, sendangkan untuk kalimat yang kedua
merupakan perempuan yang paling cantik, dan kalimat yang ketiga merupakan
bunga yang berasal dari tanaman. Jadi kata bunga disini memiliki banyak sekali
tentang pengertiannya.

– Hipernim dan Hiponim


Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata yang lain. Jadi suatu kata hipernim
dapat menjadi kata yang umum dari penyebutan kat-kata yang lain. Sedangkan untuk
Hiponim, adalah kata yang terwakili artinya adalah oleh suatu kata ada di hipernim.
Contoh kalimat yang mengandung kata hipernim dan hiponim adalah:
o Di kebun binatang Surabaya terdapat banyak binatang liar, misalnya singa, gajah,
buaya, kuda, rusa, monyet dan lain-lain.
Kata hipernim adalah binatang liar, sedangkan kata hiponim adalah singa, gajah,
buaya, kuda, rusa, monyet dan lain-lain.
o Jika kita mengunjungi akuarium yang raksasa, maka banyak sekali jenis ikan yang
dapat kita lihat seperti ikan hiu, pari, lumba-lumba dan lain-lain
Kata hipernim adalah jenis ikan, sedangkan kata hiponim adalah ikan hiu, pari,
lumba-lumba dan lain-lain.
o Tadi puri pergi ke supermarket membeli buah-buahan, diantaranya adalah buah
jeruk, apel, anggur dan semangka.
Kata hipernim adalah buah-buahan, sedangkan kata hiponim adalah jeruk, apel,
anggur, dan semangka.

9
E. Ketetapan dan kesesuaian pilihan kata atau diksi

Untuk menentukan ketetapan dan kesesuaian kata diksi ada beberapa cara dan syarat-
syarat yang harus terpenuhi. Berikut adalah beberapa syarat-ketetapan dan kesesuaian
pilihan kata atau diksi :

a. Syarat- syarat ketepatan pilihan kata


1. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim misalnya: ialah,
adalah, dalam pemakaian berbeda beda. Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan
definisi formal. Jika menggunakan kata ialah maka harus disertai sinonim.
Manusia ialah orang. ( benar dan cermat) Manusia ialah makhluk yang berakal
budi ( salah, tidak cermaat) Manusia adalah makhluk yang berakal budi. ( benar
dan cermat)
2. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat. Denotasi yaitu kata
yang bermakna lugas dan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat
menimbulkan makna yang bermacam macam , lazim digunakan dalam pergaulan,
untuk tujuan estetika dan kesopanan.
3. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanny, misalnya :

interferensi (saling mempengaruhi) dan inferensi ( kesimpulan), sarat (penuh,

bunting) dan syarat (ketentuan).

4. Menggunakan kata abstrak dan konkret secara cermat, kata abstrak

(konseptual, misalnya: pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan

kata konkret atau kata khusus (misalnya: mangga, sarapan, berenang)

5. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya pria dan laki laki, saya

dan aku, serta buku dan kitab) berhomofon ( misalnya: bang dan bank)

berhomograf (misalnya: apel( buah) dan apel (upacara) teras ( serambi) dan

teras (pejabat) berhomonim ( misalnya buku (tulang) dan buku (kitab).

6. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya:isu (dalam

10
bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal usulnya,kabar angin, desas

desus).

7. Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat. Untuk mendapatkan

pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus,


misalnya: mobil (kata umum) fortuner (kata khusus).

8. Menggunakan kata –kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar,


misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
9. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara
tepat, misalnya dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya
koordinasi.
10. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang
tepat dalam kamus, misalnya modern sering diartikan secara

subjektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih

berarti banyak cakap, suka mengganggu, rewel,bergaya intelektual.

b. Syarat kesesuaian kata:


1. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukkan

penggunaannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam


pergaulan,misalnya: hakikat (baku),hakekat (tidak baku), konduite (baku),kondite

(tidak baku).

2. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat,misalnya:


kencing (kurang sopan),buang air kecil (lebih sopan), pelacur (kasar),tunasusila
(lebih halus).
3. Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan

cermat, misalnya: sesuai bagi (salah), sesuai dengan (benar),bukan hanya…

melainkan juga (benar), bukan hanya… tetapi juga (salah), tidak hanya…tetapi

juga (benar).

11
4. Menggunakan kata dengan nuansa tertentu, misalnya: berjalan
lambat,mengesot,dan merangkak; merah darah, merah hati.
5. Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah dan komunikasi
nonilmiah (surat-menyurat, diskusi umum) menggunakan kata popular, misalnya:
argumentasi (ilmiah),pembuktian (populer),psikologi (ilmiah),ilmu jiwa (populer).
6. Menghindari penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis, misalnya
tulis, bahasa kerja,(bahasa lisan), menulis, menuliskan, membaca, membacakan,
bekerja, mengerjakan, dikerjakan, (bahasa tulis).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih kata secara
tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada penyimak atau
pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan kesesuaian sangat penting
dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan.
2. Dalam berbahasa diksi memiliki beberapa fungsi yaitu, membuat komunikasi menjadi
lebih efektif dan efisien sehingga lebih mudah dimengerti, mencegah perbedaan
penafsiran, menciptakan kondisi yang
3. Ciri-ciri diksi diantaranya adalah sebagai pembeda nuansa makna dengan bentuk
gagasan, dan sebagai pengungkapan gagasan.
4. Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya
dan diksi berdasarkan leksikal. Diksi berdasarkan maknanya yaitu konotatif dan
denotatif. Diksi berdasarkan leksial yaitu sinonim, antonym, homonim, homofon,
homograf, polisemi, hipernim dan hiponim.
5. Agar tercipta diksi yang sesuai dan tepat, sebaiknya kita harus mengikuti atau
menerapkan kaidah-kaidah atau syarat-syarat ketetapan pilihan kata dan juga syarat-
syarat pemilihan kata. Diksi yang tepat akan menciptakan suasana yang tetap
kondusif dan mencegah kesalahpahaman dalam berkomunikasi

B. Saran

Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini.
Terutama menambah wawasan mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis
menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengolahan kata dalam
membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan pembaca memiliki ketetapan
dalam menyampaikan dan Menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah
dipahami dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. (diakses pada 16 September
2021 pukul 14.38 WIB).

Artisa, Dian. 2014. Diksi dan Majas dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami dan Pemakaiannya
Tinjauan Stilistika dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. [Skripsi].
http://eprints.ums.ac.id/cgi/users/31590/. (Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015 pukul
10.49.)

Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Pamulang-Tangerang Selatan: Karisma


Publishing Group

14

Anda mungkin juga menyukai