Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah :
BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu :
Drs. HM, Sipon Junaedi, M.Pd

Di susun oleh :

1. Ervina Asiliya Labiba ( 23030062 )


2. Nur Syifa ( 23030083 )

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL


PROGRAM STUDI AKUTANSI
2023 / 2024
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Menulis Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca
untuk Menulis Akademik” bertujuan mengetahui langkah-langkah menyusun makalah,
menyusun rangkuman, menyusun buku, dan teknik membaca untuk menulis akademik dalam
bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi
pustaka, metode deskriptif dalam menganalisis data, dan metode informal (naratif) dalam
penyajian hasil analisis.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa makalah adalah tulisan ilmiah yang membahas
satu permasalahan tertentu sebagai hasil kajian pustaka/lapangan. Kemudian, rangkuman
merupakan suatu hasil merangkum/meringkas tulisan menjadi lebih ringkas dengan
perbandingan secara proporsional antara yang dirangkum dengan hasil rangkumannya. Lebih
lanjut, buku adalah kumpulan kertas/bahan lain yang dijilid menjadi satu pada salah satu
ujungnya dan berisi tulisan/gambar. Terakhir, membaca dan menulis akademik pada dasarnya
memiliki hubungan yang sangat erat dan saling membutuhkan.

Kata kunci : makalah, rangkuman, buku, menulis.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan - kekurangan. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi
perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.
Kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca guna menambah wawasan dan
pengetahuan.

Tegal, 25 September 2023


ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN :

A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................2

BAB 11

PEMBAHASAN / ISI MAKALAH :

A. PENJELASAN TENTANG PENGERTIAN DIKSI.......................3

B. PENJELASAN TENTANG SYARAT PEMILIHAN KATA.........4

C. PENJELASAN TENTANG PEMBENTUKAN KATA..................5

BAB 111

PENUTUP :

A. KESIMPULAN.................................................................................6

B. SARAN.............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya
penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak
mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita
berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa,
paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal
penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama
untuk menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan
sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada
imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam
berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih
mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan.
Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa
tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak
dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata kajian, kata
popular, kata sapaan dan kata serapan.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Diksi ( Pilihan Kata ) ?
2. Apa Fungsi dari Diksi atau ( Pilihan Kata ) ?
3. Apa saja Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) ?
4. Bagaimana Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) ?
5. Bagaimana penjelasan tentang Kata Ilmiah , Kata Populer, Kata Jargon Dan Slang ?

6. Bagaimana Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diksi ( Pilihan Kata )


Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk
menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata
merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia
tutur setiap hari. Ada beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau
pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan
yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,
tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau
pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas
sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya.
Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Harimurti
(1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam
penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal
tulis-menulis, serta tutur sapa.

B. Fungsi Diksi ( Pilihan Kata )


Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya
ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai.
Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis
atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak
merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah.
Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih
runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial
dalam cerita tersebut.

C. Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )


Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan
dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan
tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk
memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan :
a. Kaidah kelompok kata/ frase
b. Kaidah makna kata
c. Kaidah lingkungan sosial
d. Kaidah karang-mengarang
Hal ini di jelaskan satu persatu, sebagai berikut :
a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase
Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan
kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.
 Tepat
Contohnya :
Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata pandangan
mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.
 Seksama
Contohnya :
Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Kita biasanya
mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah mengatakan hari agung, hari
akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan
dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak
seksama.
 Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam
bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja.
Contohnya :
Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing
bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula
digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi
tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakaian-nya.
b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.
 Jenis Makna
 Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Makna Leksikal adalah makna kamus atau makna yang terdapat di dalam kamus. Makna
ini dimiliki oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur, ibu, adik, buku
2. Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses gramatikal,
seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi
(pemajemukan).
Contoh :
- Proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor ; Adik mengotori lantai itu.
- Proses reduplikasi pada kata kacang ; Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber
protein nabati.
- Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin ; Ia bekerja di rumah sakit bersalin
 Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:
1. Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan
tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna sebenarnya.
Contoh :
- Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas
- Besi : logam yang sangat keras
2. Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra
dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna kias atau
makna kontekstual.
Contoh :
- Ibu kota : pusat pemerintahan
- Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
- Jamban : kamar kecil
 Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :
1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh :
- meja, baju, membaca, menulis
2. Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh :
- baik, indah, sedih, gembira
 Perubahan Makna
 Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas.
1. Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.
Misalnya:
Kata Dulu Sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan memakai Mengarungi lautan dengan alat
kapal layar apa saja
Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak raja Sebutan untuk semua anak laki-
laki dan perempuan
2. Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna dahulu
Kata Dulu Sekarang
Sekarang Sebutan untuk semua orang Gelar untuk orang yang sudah
cendikiawan lulus dari perguruan tinggi
Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari ilmu
agama Islam

 Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :


1. Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya barudirasakan
lebih baik dari arti sebelumnya.
Contoh:
- Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan
- Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.
2. Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru dirasakan lebih
rendh nilainya dari arti sebelumnya.
Contoh:
- Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya
- Kata bini sekarang dirasakan kasar
 Pergeseran Makna
Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam:
1. Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
- Tasya menyikat giginya sampai bersih
- Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu
2. Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua
indra yang berbeda.
Contoh:
- Sayur itu rasanya pedas sekali
- Kata-katanya sangat pedas didengar.
 Relasi Makna
1. Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan.
Contoh :
- Bisa berarti ;
o Dapat, sanggup
o racun
- Buku berarti ;
o Kitab
o antara ruas dengan ruas
2. Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan
pengucapan dan arti.
Contoh:
- Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)
- Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)
- Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)
3. Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi
berlainan tulisan dan arti
Contoh:
- Bang dengan bank
- Masa dengan massa
4. Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai
arti yang sama.
Contoh:
- Pintar dengan pandai
- Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab itu, di
dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada
variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi
hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
 Pengaruh bahasa daerah
Contoh :
- Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .
- Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo.
- Kata rindu bersinonim dengan kata kangen
 Perbedaan dialek regional
Contoh :
- Handuk bersinonim tuala ,
- selop bersinonim seliper
 Pengaruh bahasa asing
Contoh :
- kolosal bersinonim besar,
- aula bersinonim ruangan,
- realita bersinonim kenyataan .
 Perbedaan dialek sosial
Contohnya :
- suami bersinonim laki,
- istri bersinonim bini,
- mati bersinonim wafat.
 Perbedaan ragam bahasa
Contohnya :
- membuat bersinonim menggubah,
- assisten bersinonim pembantu,
- tengah bersinonim madya.
 Perbedaan dialek temporal
Contohnya :
- hulubalang bersinonim komandan,
- kempa bersinonim stempel,
- peri bersinonim hantu .
5. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Conto:
- Tua- muda
- Besar – kecil
- Luas – sempit
6. Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing berarti’banyak’ dan
‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh:
- Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat juga berarti
orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.
- Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia tetapi dapat juga kaki meja
yang menahan meja.
D. Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa
Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk
kata baru melalui unsur serapan.
 Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata
Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata, yang sering kita temukan, baik
dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis misalnya:.
Penanggalan awalan meng-
Penanggalan awalan ber-
Peluluhan bunyi /c/
Penyengauan kata dasar
Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir
Padanan yang tidak serasi
Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,, daripada dan terhadap
Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman
Penggunaan kata yang hemat
Analogi
Bentuk jamak dalam bahasa indonesia.
 Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah
tertentu. Dalam membuat definisi hal yang perlu di perhatikan adalah tidak boleh mengulang kata
atau istilah yang kita definisikan.
Contoh definisi :
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan benda-benda mati
seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti
manusia. Definisi terdiri dari :
1. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum di mengerti.
Umumnya di gunakan pada permulaan suatu pembicaraan atau diskusi.
Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik,
definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.
2. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya
menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada tiga macam, yaitu :
- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan
cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara
menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif).
- Definisi diskriptif
yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan
penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi.
3. Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan dari segi kegunaan atau
tujuan. Definisi praktis dibedakan atas tiga macam yaitu:
- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta
menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati.
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan
tujuannya.
- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat
mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.
 Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD. Kata
serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah banyak
menyerap terutama dalam unsur kosa kata. Bahasa asing yang masuk dan memberi pengaruh
terhadap kosa kata bahasa Indonesia antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa
Arab, bahasa Inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Analogi dan Anomali kata serapan dalam
bahasa Indonesia. Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur, yaitu:
- Keteraturan bahasa (analogi) : dikatakan analogi apabila kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai
antara ejaan dengan pelafalannya.
- Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa (anomali) : dikatakan anomali apabila
kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
 Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah
bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh
kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak,
misalnya :Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua
golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya
masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah di
sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
 Anomali
Indonesia Aslinya
bank bank (Inggris)
Intern intern (Inggris)
qur’an qur’an (Arab)
jum’at jum’at (Arab)
Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur anomali. Bila kita amati,
maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera,
tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah : bank=(nk), jum’at=(’).
Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan
penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dalam
fonologi. Contoh :
Indonesia Aslinya
Expose Expose
Export Export
exodus Exodus
Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau
lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh. Misalnya :
Indonesia Aslinya
Federalisme federalism (Inggris)
Bilingual bilingual (Inggris)
Dedikasi dedication (Inggris)
Edukasi education (Inggris)

E. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang


a. Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia.
b. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat
umum.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut.

Kata Ilmiah Kata Popular


Analogi kiasan
Frustasi rasa kecewa
Final akhir
Diskriminasi perbedaan perlakuan
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format ukuran
Anarki kekacauan
Biodata biografi singkat
Bibliografi daftar pustaka
c. Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap
aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu
(dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).
Contohnya :
populasi, volume, abses, H2O, dan sebagainya.
d. Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan sebuah
kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain. Kata-kata ini bersifat sementara,kalau sudah
teras usang hilang atau menjadi kata-kata biasa.
Contohnya :
asoy, mana tahan dan sesuatu ya .

F. Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi


1. Kata dari dan daripada
Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)
2. Kata pada dan kepada
Contoh :
- Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)
- Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu)
3. Kata di dan ke
Contoh :
- Atika sedang berada di luar kota (fungsi kata depan di)
- Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan waktu)
4. Kata dan dan dengan
Contoh :
- Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin
- Ibu memotong kue dengan pisau
5. Kata antar dan antara
Contoh :
- Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)
- Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan
atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat
dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan
situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai
persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan
maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.

B. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini
mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk
mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan
mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan
agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.

iii
DAFTAR PUSTAKA

 Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata:Suatu Spesifikasi di dalam kosa kata” Dalam

Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3. Jakarta: Bharata.

 http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137

 _PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc

 http://www.google.co.id/search?hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam +

 http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html

 Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta.

 Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.

 Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta.

 Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta

 http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm

 http://www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=1057

 http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/ciri-ciri-kalimat-efektif.html

 http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html

Anda mungkin juga menyukai