MA.AL-Huda
disusun oleh:
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT Azza Wa Jalla yang telah
memberikan nikmat iman dan nikmat islam kepada kita. Tak lupa shalawat serta salam kami curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kami sebagai umat-Nya dari jaman
jahiliyah.
Dengan rahmat Allah akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas dengan semaksimal mungkin
yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan.
Proposal pengajuan judul ini telah kami susun dan mendapat bantuan dari wali kelas, orang tua
dan teman-teman sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proposal ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki proposal pengajuan judul ini.
Akhir kata kami berharap semoga proposal pengajuan judul tentang pengaruh sampah terhadap
lingkungan sekolah dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan Mahluk
hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan- tumpukan
sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan sekolah yang
seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah yang penuh dengan
sampah.
MA AL-HUDA 70, sebuah sekolah yang cukup di bilang bersih, sekarang telah dipenuhi
dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa
dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal sembrono
tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor dari dalam siswa.
Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang
bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak
ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi
yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi dalam
lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara sembaranganpun kurang
dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya atau kurangnya pantauan dan
bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini yang berhubungan langsung dengan minat
siswa yang sangat minim dalam penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan
sungguh-sungguh dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi.
Umpama kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya
ada juga cara untuk menanggulanginya.
Siswa siswi AL-HUDA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak
terlalu paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya fatal tanpa
penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di sekolah ini sangatlah
apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah kurang disediakan dan kurang
dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah yang disediakan sekolah seperti tong
sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para siswa. Sampah organik dan sampah anorganikpun
tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai jenis sampah seperti daunan, kertas, plastik, dan sepihan-
serpihan seng dapat dijumpai dilingkungan sekolah ini. Motivasi, dukungan serta sosialisasi yang
sangat kurang memadai dalam hal penanggulangan sampah bahkan penanggulangan sampah melauli
3-R (Reduse, Reuse, Recyckle) yang pada umummya sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah
tidak ada dilakukan dalam lingkungan sekolah MA AL-HUDA ini.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang berjudul “pengaruh
sampah terhadap lingkungan sekolah”
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2.Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di
lingkungan MA ALHUDA.
1.jenis penelitian
Jenis penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (libraryresearch), yaitu semua data-datanya
berasal dari bahan-bahan tertulis yang telah di publikasikan yang berkaitan dengan permasalahan
yang sedang diteliti.
2. sumber data
Seluruh sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa bahan-bahan pustaka yang
diklasifikasikan ke dalam dua bagian,yaitu sumber data primer dan sember data sekunder. Adapun
sumber data primer yang di gunakan dalam sumber dat ini adalah ayat-ayat al-quran sedangkan
sumber data sekunderr yang di gunakan adalah sumber-sumber lain yang mendukung atas sumber-
sumber primer, yaitu buku tentang kesehatan lingkungan.
2
Berdasar pada seluruh sumber yang di gunakan dalam penelitian ini bedasar sumber sumber
pustaka,maka sebagai pengolahan data adalah dengan mengumpulkan berbagai data dan sumber yang
ada baik itu dari data atau sumber primer maupun sekunder,yang kemudian dilakukan
pengklasifikasikan terhadap data-data atau sumber-sumber yang telah terkumpul.adapun penelitian ini
bersifat deskriptif – analisis, yaitu suatu bentuk penelitian dengan mendeskripsikan atas data yang di
peroleh dari sumber-sumber pustaka yang telah terkumpul. Setelah dilakukan pendeskripsian terhadap
data tersebut kemudian di analisis. Metode data proses kerja nya meliputi penyusunan data dan
penafsiran data atau menguraikan secara sistematis mengenai suatu konsep atau hubungan antar
konsep.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Definisi menurut para ahli
Tandjung, Dr. M.Sc., 1982 Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya
atau pemakai semula.Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan
Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
dari proses alam yang berbentuk padat.Menurut kamus besar bahsa indonesia (KBBI) Sampah
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya
tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses
alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep
lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya ada 3 yaitu:
1 sampah organik
2 sampah anogranik
3 dan sampah beracun
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah
sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan” Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi
Kesehatan, mengatakan bahwa adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan
hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik. Istilah kesehatan tentu bukan merupakan kata baru dalam kamus
keseharian warga terutama keutamaan atau penting nya frasa yang diambil dari kata sehat ini.
Kesehatan merupakan impian siapa pun untuk terhindar dari berbagai penyakit agar aktifitas
menjalankan kegiatan sehari-hari menjadi lancar tanpa gangguan suatu apa pun.