OLEH:
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan dengan rahmat dan
karunianya, Makalah Sejarah Peradaban Islam ini dapat kami buat sebagai tugas
kami. Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan
dipahami secara bersama.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan
dalam penulisan atau penguraian makalah kami. Dengan Harapan dapat di terima
oleh bapak dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................
..............1
DAFTAR
ISI.............................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................
..............3
A. Latar Belakang
Masalah................................................................................................4
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................
5
C. Tujuan
Penulisan........................................................................................................
....6
BAB II PENDAHULUAN
A. Kesimpulan....................................................................................................
...............10
B. Saran...............................................................................................................
..............11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Namun hal yang sangat penting dari dua konsep di atas adalah bahwa ia
memberikan gambaran kepada kita akan arti sejarah yang sesungguhnya dalam
kehidupan, terutama dalam membentuk pemahaman manusia tentang masa
lampau sehingga bisa dijadikan rujukan untuk gerak sejarah berikutnya,
karenanya dalam mempelajari sejarah kita perlu mengkajinya lebih mendasar.
Maka dari itu selain untuk memenuhi Tugas makalah ini bertujuan memberikan
Pengetahuan mendasar tentang Kondisi Dunia Sebelum Islam (Pra Islam) yang
kami dapatkan dari beberapa sumber-sumber Referensi yang ada terutama
mengenai Kondisi Dunia Pra Islam tetapi juga memberikan penjelasan tentang
kondisi-kondisi Jazirah Arab sebelum Islam. Dengan memahami makalah ini
setidaknya kita tahu kondisi pada masa peradaban sebelum Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Arab Pra Islam ?
2. Bagaimana pendidikan dan tradisi menulis Bangsa Arab Pra Islam ?
3. Jelaskan mengenai Pusat Intelektual di luar Arabiya sebelum Islam ?
C. Tujuan
1. Memahami lebih mendalam bagaimana kondisi Sebelum adanya agama
Islam di Dunia.
2. Mengkaji lebih mendasar sebelum kita mengkaji lebih mendalam
bagaimana Sejarah Peradaban Islam.
3. Mengambil beberapa Nilai-nilai sejarah yang baik yang terkandung
didalamnya, dan untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Alexandria
Alexandria (al-Iskandariyyah sekarang masuk wilayah Mesir) adalah sebuah
kota kuno dibangun sekitar abad ke- 13 SM dan terletak di pantai timur Laut
Tengah. Kota ini dulunya berada dibawah kekuasaan Romawi hingga menjelang
datangnya Islam. Sejak abad ke-1 M Alexandria telah menjadi pusat
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani bersamaan dengan
pengetahuan yang berasal dari Timur, utamanya India dan Cina. Dukungan yang
diberikan oleh kaisar konstantinopel melatarbelakangi kemajuan Alexandria yang
berlangsung hingga sekitar lima abad. Kejayaan intelektual ini didukung oleh
ilmuan-ilmuan besar sssssemacam Euclid dan Ptolemy serta sejumlah sarjana lain
yang berasal dari berbagai latar belakang dan agama.
Fanatisme agama tampaknya berperan besar dalam proses kemunduran
kegiatan intelektual di Alexandria. Sejak awal abad ke-5 M kegiatan intelektual di
kota ini terus mengalami kemunduran. Konflik-konflik keagamaan
mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para ilmuan pagan yang kemudian
mendorong mereka untuk eksodus, antara lain ke Athena, dimana keadaan masih
relatif baik. Dengan mundurnya Alexandria, ditambah dengan apreiasi yang
rendah terhadap kegiatan intelektual, sejumlah besar ilmuan meninggalkan
Alexandria dan pindah kedaerah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan
Sasaniyah. Pada saat itu Kerajaan Sasaniyah menjamin kebebasan intelektual bagi
semua ilmuan, tanpa mempersoalkan etnissitas dan afiliasi keagamaan mereka.
4. Jundi Syapur
Posisi Jundi Syapur semakin penting pada masa kekuasaan Sasaniyah,
ketika Raja Shapur II (310-379 M) memperluas kota ini dan membangun sebuah
lembaga pendidikan tinggi yang kemudian membuat Jundi Syapur menjadi kota
intelektual terpenting di seluruh kekuasaan Sasaniyah (kota lainnya adalah Herat,
Marw, dan Samarkand), bahkan juga di seluruh teritori kerajaan Romawi. Perlu
diungkapkan bahwa sebelum masa Sasaniyah, bangsa Persia telah berusaha
mengembangkan ilmu pengetahuan yang berasal dari Babilonia dan India
(terutama dalam bidang matematika dan musik).
Akumulasi pengetahuan dari kegiatan awal ini kemudian menjadi fondasi
intelektual dan Akademi Jundi Syapur yang mencapai puncak kejayaannya pada
abad ke-6 M. Sikap ini memusuhi ilmu pengetahuan yang tumbuh di daerah
kerajaan Romawi dengan akibat ditutupnya berbagai pusat kegiatan ilmiah, secara
langsung menguntungkan bagi Jundi Syapur. Banyak ilmuan Kristen dari Athena
yang pindah ke Jundi Syapur di mana kebebasan ilmiah dijamin, bahkan didorong
oleh para raja Sasaniyah. Hal yang sama menarik ilmuan-ilmuan dari berbagai
daerah lain.
Kejayaan Jundi Syapur berlangsung tanpa gangguan untuk waktu yang relatif
panjang, dan masih tetap merupakan sebuah kota inteletual terpenting ketika
ditaklukkan oleh pasukan Islam pada tahun 15/636. Signifikasi kota Jundi Syapur
tetap bertahan sampai tumbuhnya Baghdad sebagai kota intelektual baru yang
lebih besar. Khalifah-Khalifah pertama Kerajaan Abbasiyah memanfaatkan
dokter-dokter dari Jundi Syapur sebagai dokter istana mereka. Dalam konteks ini,
kejayaan Jundi Syapur berlanjut hingga akhir abad ke-4/10, dan berfungsi sebagai
jalur utama masuknya warisan pengetahuan dari peradaban kuno ke dalam
peradaban Islam.
Di samping kegiatan-kegiatan di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan, Jundi
Syapur juga berperan dalam proses penerjemahan sastra Hindu (Sansekerta) ke
dalam bahasa Pahlavi. Contoh paling terkenal dari hasil kegiatan ini adalah
Kulilah wa Dimnah, yang diterjemahkan oleh Ibn al-Muqaffa’ dari edisi
Pahlavinya yang semua diterjemahkan dari bahasa aslinya Sansekerta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, peradaban dunia sebelum
Islam di daerah Arab yaitu dimana masyarakat telah mempunyai berbagai macam
agama, adat istiadat, akhlaq dan peraturan-peraturan hidup. Bangsa Arab terbagi
atas dua bagian, yaitu: penduduk gurun pasir dan penduduk negeri. Pada
penduduk gurun pasir sering terjadi peperangan sehingga kebudayaan mereka
sulit dilacak, berbeda dengan penduduk negeri. Sementara tradisi menulis dan
pendidikan pada masa itu sudah ada meskipun tebatas pada kalangan yang hidup
di kota, terutama kaum Yahudi dan Kristen yang menaruh perhatian cukup besar
terhadap dunia pendidikan. Selain itu bangsa Arab juga terkenal dengan
kemahiran dalam bidang bahasa dan syair. pusat-pusat kegiatan intelektual di luar
Arabiya sebelum dan menjelang datangnya Islam, yang berperan sebagai
jembatan dalam proses penyerapan ilmu pengetahuan antara lain dikota Athena,
Alexandria, Jundi Syapur, dan India.
B. Saran
Dalam kaitannya dengan peradaban dunia pra Islam, hendaknya dapat
dijadikan cerminan untuk kehidupan di masa depan yang lebih baik sehingga hal
yang kurang baik tidak perlu terulang kembali. Kami sangat mengharapkan saran
dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah pada
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim. 2011. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sulasman, Suparman, 2013. Sejarah Islam di Asia dan Eropa. Bandung: Pustaka
Setia.