Anda di halaman 1dari 6

Semantik Laporan Bacaan

NAMA : NURFITRIANA RUCHYAT

NIM : A1M216039

KELAS : A

Judul Buku : Semantic


Penyusun : Dr.Amir Jaya, M. Hum.

Pada bagian ini dijelaskan tentang pengertan bahwa Semantik di dalam bahasa Indonesia
berasal dari bahasa inggris semantics, dari bahasa yunani sema (nomina) ‘tanda’: atau dari
verba samaino ‘menandai’, ‘berarti’. Istilah tersebut digunakan para pakar bahasa untuk
menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari ilmu makna. Semantic merupakan bagian
dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa (morfologi-sintaksis) dan
semantic.

1.2 Ruang Lingkup Semantik


Seperti dinyatakan terdahulu bahwa semantic dapat mencakup bidang yang lebih luas,
baik dari segi struktur dan fungsi bahasa maupun dari segi interdisiplin bidang ilmu.
Semantic adalah studi suatu pembeda bahasa dengan hubungan proses mental atau
simbolisme dalam aktivitas bicara (Ency Britanica, 1965)
1.3 Istilah Makna
Makna adalah pertautan yang ada di antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-
kata). Mengkaji atau menyebutkan makna suatu kata adalah memahami kajian kajian makna
tersebut yang berkenaan dengan hubungan-hubungan makna yang membuat kata tersebut
berbeda dengan kata lain.
1.4 Semantik dan Linguistik
Linguistic membatasi diri dalam garapan bentuk dan makna, sedangkan acuan bergantung
pada pengalaman penutur bahasa itu sendiri. Semantic lebih menitikberatkan pada bidang
makna dengan berpengkal dari acuan dan bentuk (simbol).
1.5 Sipat Sejarah Semantik
Semantic dapat menampilkan sesuatu yang abstrak dan apa yang ditampilka oleh
semantic sekadar membayangkan kehiduapan mental pemakai bahasa. Kehidupan mental
pemakai bahasa tentu sangat luas karena pemakai bahasa dapat ditinjau sebagai
makluk individual sekaligus makhluk social.
1.6 Semantik, Filsafat, dan Psikologi.
Semantic seperti dinyatakan terdahulu berhubungan dengan ilmu-ilmu lain. Dalam hal ini
di ungkapkan hubungan semantic dengan filsafat dan psikologi.
Semantic mempelajari kebermaknaan kata dan satuannya atau kelompok kata yang
bersifatverbal. Seorang psikolog menjelaskan semantic dengan berbagai cara.
Ahli semantic, filsafat, dan psikologi, ketiganya menggunakan bahasa sebagai alat.
Bahasa berfungsi simbolik, emotik dan afektif.

UNSUR – UNSUR SEMANTIK


2.1 Tanda dan lambang (simbol)
Teori tanda dikembangkan oleh Perre pada abad ke-18 yang dikenal dengan semiotik
yang dapat dibagi menjadi :
1. Semantik : yang berhubungan dengan tanda-tanda
2. Sintaktik : yang berhubungan dengan susunan tanda
3. Pragmatik : yang berhubungan dengan asas-usul
tanda dapat digolongkan dengan cara :
1. Tanda yang ditimbulkan oleh alam, diketahui manusia,
2. Tanda yang ditimbulkan oleh binatang, diketahui manusia,
3. Tanda yang ditimbulkan oleh manusia,
2.2 Makna Leksikal dan Hubungan Referensial

makna leksikal dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Makna dasar atau denotatif


2. Makna perluasan atau konotatif.
Hubungan refesial antara data, makna kata dengan dunia kenyataan, antara lain :
1. Kata sebagai satuan fonologis yang membawa makna
2. Makna atau konsep yang dbentuk oleh kata
3. Dunia kenyataan ditunjuk oleh kata.
Hubungan refesial adalah hubungan yang terdapat antara sebutan kata dan dunia luar bahasa
yang diacu oleh pembicara.
2.3 Penamaan (Naming)
Nama merupakan kata-kata yang menjadi label setiap makhluk, benda, aktivitas dan peristiwa
di dunia ini. Nama-nama ini muncul akibat dari kehidupan manusia yang kompleks dan
beragam, alam sekitar manusia berjenis-jenis.

Pendapat para ahli mengenai hubungan antara nama dengan benda, antara lain :

1. Aristoteles (384 – 322 SM)

2. Plato (429-348 SM)

3. Socrates (469 – 399 SM)

Strukture Leksinal

Pendekatan makna dari segi hubungan pengertian dapat dilihat dari hubungan makna yang

ada didalam strukturnya. Bermacam-macam ujaran dari gejala-gejala yang ada didalam

strukturnya.

Sinonimi.

Sinonimi digunakan untuk menyatakan sameness of meaning “ kesamaan arti”.

Polisemi dan Hominimi

Polisemi menunjukan bahwa suatu kata memiliki lebih dari satu makna.

Analisis Medan Makna.

Para linguis dengan intuisi mereka sendiri menyimpulkan hubungan diantara seperangkat

kata. Misalnya dengan kata bai, kebaikan, memperbaiki dan lainnya.

DENOTASI DAN KONOTASI


Denotasi – denotasi sesuatu kata yang merupakan makna-makna yang bersifat umum ,

traditional dan presedensial. Denotatif merupakan kata kerapkali diperluas atau direntangkan

dengan makna konotatifnya.

Konotasi adalag suatu kata merupakan lingkaran gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan

yang mengililigi kata tersebut, dan juga emosi-emosi yang ditimbulkan oleh kata tersebut.
Tugas Final

SEMANTIK

BY:
NURFITRIANA RUCHYAT
CLASS A
A1M216139

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT


HALU OLEO UNIVERSITY
KENDARI
2018
Tugas Final

SEMANTIK

BY:
MUH IQBAL SHALEH
CLASS A
A1M2161

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT


HALU OLEO UNIVERSITY
KENDARI
2018

Anda mungkin juga menyukai