Pengertian Ikhtisar
Ikhtisar adalah sebuah penyajian singkat dari sebuah karangan asli yang tidak perlu
memberikan selurah isi dari karangan asli tersebut dengan secara proporsional atau dengan
kata lain ikhtisar adalah sebuah bagian yang sangat penting setelah membuat kesimpulan dan
juga rekomendasi.
Ikhtisar tersebut adalah mengandung topik persoalan serta juga tujuan yang akan dicapai
dengan melalui topik tersebut.
Dalam hal tersebut, menurut para ahli, ikhtisar adalah sebuah penulisan dari pokok-pokok
masalah penulisannya tidak diharuskan berurutan, akan tetapi boleh dengan secara acak atau
juga disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema dari sebuah wacana.
Ikhtisar ini berfungsi sebagai garis-garis besar dari masalah di dalam sebuah wacana yang
berukuran pendek atau sedang
Penulis ikhtisar tersebut dapat langsung mengemukakan inti atau pokok dari suatu masalah dan
problematika dalam pemecahannya.
Sebagai ilustrasi, ada beberapa bagian atau isi dari beberapa bab, dapat diberikan untuk dapat
menjelaskan inti atau pokok dari masalah tersebut. Sementara bagian yang lain yang kurang
penting bisa dihilangkan. Dari segi bentuk ikhtisar ini lebih bebas dibandingkan dengan
ringkasan.
Ikhtisar tersebut tidak perlu mempertahankan langkah / urutan dari isi karangan asli. Selain hal
itu ikhtisar itu juga tidak perlu memberikan sebuah isi dari karangan dengan secara profesional.
Contoh Ikhtisar
Dibawah ini adalah sebuah contoh dari ikhtisar:
Teks Aslinya:
Beribu–ribu tahun yang lalu, sebidang tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang
mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas dan pusing.
Kemudian ia menjatuhkan pintalannya dan kemudian ia bersumpah bahwa siapa yang akan
mengambilkannya, dia akan menikahinya. Saat itu, seekor anjing yang mengambilkannya.
Mereka pun kemudian menikah, lalu dikaruniai seorang anak bernama Sangkuriang. Pada suatu
hari, Dayang Sumbi menyuruh anaknya tersebut dan Tumang mencari rusa. Sangkuriang
berputus asa dan ia tidak ingin mengecewakan ibunya, kemudian Sangkuriang memanah
Tumang dan membawanya kepada ibunya.
Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang, sehingga ia menanyakan kepada anaknya.
Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya yang terjadi. Dayang Sumbi pun marah besar dan
memukul Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi akhirnya diusir. Setelah
dewasa, Sangkuriang pergi melihat ke dunia luar. Ia bertemu dengan gadis cantik yang tidak
lain adalah ibunya dia sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan kemudian
Sangkuriang melamar gadis tersebut. Pada saat akan menikah Dayang Sumbi mengelus dahi
Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi tersadar bahwa yang akan menikahinya adalah anaknya
sendiri.
Ikhtisarnya
Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal, oleh sebab itu ia pun mengajukan syarat yang tak
mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang, yaitu: harus membuat sebuah bendungan yang
mengelilingi bukit dan membuat sebuah perahu untuk menyusurinya. Pekerjaan Sangkuriang
hampir selesai namun terfajar terbit lebih cepat dari biasanya. Sangkuriang pun merasa kalau
dirinya telah ditipu.
Kemudian Sangkuriang menjadi sangat marah dan ia mengutuk Dayang Sumbi sambil menendang
perahunya tersebut hingga terbalik yang kemudian membentuk sebuah “Tangkuban Perahu”.