Anda di halaman 1dari 2

IKHTISAR

A. Pengertian Ikhtisar
Ikhtisar merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli yang tidak perlu
memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional atau dengan kata lain
ikhtisar merupakan bagian yang sangat penting setelah membuat kesimpulan dan
rekomendasi. Ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang akan dicapai melalui
topik tersebut.
Dalam hal ini menurut Juhara “2003” ikhtisar ialah penulisan pokok-pokok masalah
penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa
pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisar berfungsi sebagai garis-
garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang.

B. Ciri-Ciri Ikhtisar
Adapun untuk ciri-ciri ikhtisar yang diantaranya yaitu:
 Tidak mempertahankan urutan gagasan.
 Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
 Tujuannya untuk mengambil inti.

C. Kegunaan Ikhtisar
Sebelum kita mengetahui cara dalam membuat ikhtisar, sebaiknya terlebih dahulu kita
mengetahui fungsi atau kegunaan dari ikhtisar itu sendiri. Berikut ini merupakan fungsi
dari ikhtisar antara lain yaitu:
 Untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata.
 Memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.
 Membimbing dan menuntun seseorang agar dapat.

D. Cara Membuat Ikhtisar
Setelah kita mengetahui fungsi ikhtisar, berikut ini merupakan cara bagaimana dalam
membuat sebuah ikhtisar yang baik antara lain yaitu:
 Membaca naskah asli beberapa kali “setidak-tidaknya dua kali”.
 Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran pokok yang
terdapat dalam naskah.
 Menulis Ikhtisar
E. Berikut contoh teks ikhtisar
Teks asli
Beribu–ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang
mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas dan
pusing. Lalu ia menjatuhkan pintalannya dan kemudian ia bersumpah bahwa siapa yang
akan mengambilkannya, dia akan menikahinya. Pada saat itu, seekor anjing yang
mengambilkannya. Mereka pun menikah, lalu dikaruniai seorang anak bernama
Sangkuriang. Pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh anaknya dan Tumang mencari
rusa. Sangkuriang berputus asa tetapi ia tidak ingin mengecewakan ibunya, kemudian
Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada ibunya.
Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang, dan ia menanyakan kepada anaknya.
Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya. Dayang Sumbi marah dan memukul
Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi diusir. Setelah dewasa,
Sangkuriang pergi melihat dunia luar. Ia bertemu dengan gadis cantik yang tidak lain
adalah ibunya sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan kemudian
Sangkuriang melamarnya. Pada saat akan menikah Dayang Sumbi mengelus dahi
Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi sadar bahwa yang akan menikahinya adalah
anaknya sendiri.

Ikhtisar
Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal, oleh sebab itu ia pun mengajukan syarat yang tak
mungkin dikabulkan Sangkuriang, yaitu: harus membuat sebuah bendungan yang mengelilingi
bukit dan membuat perahu untuk menyusurinya. Pekerjaan Sangkuriang hampir selesai namun
fajar terbit lebih cepat dari biasanya. Sangkuriang pun merasa kalau dirinya ditipu. Kemudian
Sangkuriang menjadi sangat marah dan ia mengutuk Dayang Sumbi sambil menendang perahu
hingga terbalik yang kemudian membentuk “Tangkuban Perahu”.

Dapat dilihat bahwa kalimat yang digunakan adalah kalimat kompleks. Hal ini
disebabkan oleh tujuan ikhtisar yang ingin mempersingkat teks asli tanpa menghilangkan tema
dan topik dari teks asli. Kalimat kompleks digunakan untuk mencakup maksud dari teks asli
dalam satu kalimat sehingga kalimat yang digunakan dalam teks ini padat. Selain itu, kalimat
kompleks juga membuat kalimat yang digunakan dalam ikhtisar tidak terlalu banyak. Kalimat
yang digarisbawahi adalah contoh kalimat kompleks.

Anda mungkin juga menyukai