Anda di halaman 1dari 2

Penghapus Ajaib

Aku adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sering dikenal siswa yang
selalu mendapatkan nilai-nilai pas-pasan. Aku juga tak tahu mengapa selalu mendapatkan nilai
pas-pasan. Nilai-nilai pas-pasan yang aku miliki membuat diriku selalu berada di peringkat
bawah.

Aku seperti selalu merasa kecewa karena selalu mendapatkan nilai yang tidak bisa memuaskan
diriku dan orangtuaku. Padahal hampir setiap hari aku selalu belajar dan tidak lupa untuk
mengerjakan PR.

Orangtuaku tidak pernah marah kepadaku ketika aku mendapatkan nilai yang jelek. Mereka
selalu mendukung dan selalu berkata,”selama nilai yang kamu dapatkan berasal dari kejujuran
kami tidak akan pernah marah dan kecewa”. Seperti ada suatu hal yang dapat membuat hatiku
terasa sejuk, sehingga aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan.

Keesokan harinya ketika aku berangkat sekolah, aku bertemu dengan temanku di tengah jalan
dan kami pun mengobrol sambil berjalan ke sekolah. Berbeda dengan diriku, temanku ini sangat
pintar serta selalu mendapatkan nilai bagus. Aku pun merasakan kebahagiaan ketika berjalan
dengan temanku ini, ia selalu memberikan semangat kepada diriku supaya jangan pernah
menyerah untuk mendapatkan nilai bagus.

Hujan turun dengan sangat deras, sehingga membuat diriku terpaksa menunggu hujan reda.
Sangat disayangkan, hujan yang aku tunggu-tunggu supaya reda tak kunjung datang. Aku tidak
ingin berlama-lama di sekolah, jadi aku memberanikan diri untuk hujan-hujanan sampai rumah.

Aku berlari-lari sangat kencang supaya diriku tidak terlalu lama terkena hujan. Hingga pada saat
aku berlari aku terpeleset oleh sebuah penghapus kecil. Aku pun bingung mengapa ada sebuah
penghapus kecil yang tergeletak di tengah jalan. Anehnya lagi, penghapus itu tidak segera aku
tinggal malah aku bawa pulang. Aku dan penghapus itu seperti ada sebuah kemistri.

Sesampainya di rumah, ibu langsung menyiapkan baju baru untuk diriku dan segera menyuruhku
untuk mandai. Setelah selesai mandi aku mulai mengerjakan PR di kamar dan sambil bergumam,
“aneh penghapus ini malah aku bawa pulang”. Tak disangka-sangak penghapus itu menjawab,
“aku bisa membantumu untuk mendapatkan nilai bagus”. Aku terkejut mendengar jawaban dari
penghapus itu.

Keanehan kalau penghapus itu bisa berbicara dan rasa penasaranku yang tinggi membuat diriku
memberanikan diri untuk membuktikan apa yang dikatakan oleh penghapus itu. Kebetulan sekali
bahwa hari ini sedang ada ujian matematika.

Setiap pertanyaan yang muncul, aku cermati dengan teliti supaya tidak salah menjawab. Lagi dan
lagi aku terkejut karena penghapus itu bergerak sendiri dan bergerak ke arah jawaban yang telah
aku tulis. Aku pun berkata di dalam hati, “benar-benar penghapus ajaib”. Tiba-tiba jawaban yang
aku tulis dihapus oleh penghapus itu.
Penghapus itu selalu mengganti jawabanku yang salah. Hingga pada akhirnya hal yang selalu ku
harapkan terwujud. Aku pun selalu membawa penghapus itu saat berangkat ke sekolah.

Hingga pada suatu hari aku menyimpan penghapus itu di dalam kantong seragam sekolah. Aku
pulang dengan rasa bahagia karena mendapatkan nilai bagus. Tiba-tiba hujan turun dengan
sangat lebat, karena aku lupa membawa jas hujan, aku berlari sekencang-kencangnya agar cepat
sampai rumah.

Setelah sampai rumah dengan keadaan basah kuyup, aku langsung memegang kantong seragam.
Benar saja penghapus ajaib itu hilang begitu saja seperti ditelan bumi. Aku merasa kecewa dan
khawatir akan mendapatkan nilai yang kurang bagus lagi. Di balik kekecewaanku selalu terselip
harapan dan doa agar penghapus ajaib kembali kepada diriku.

Anda mungkin juga menyukai