Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RUFIAD DARAJATUS SASABILA

ABSEN : 22

KELAS : X IPA 6

LEGENDA TELAGA NGEBEL


Dahulu di Ponorogo, ada sepasang suami istri yang hidup di suatu desa. Sang istri tersebut hamil
dan melahirkan namun yang lahir bukanlah bayi manusia, namun seekor ular naga yang diberi
nama Baru Klinting. Melihat keanehan tersebut, pasangan suami istri tersebut mengasingkan diri
di puncak gunung, guna menghindari omongan warga. Pasangan tersebutselalu berdoa agar
anaknya kelak berubah menjadi wujud manusia.

Akhirnya, Doa sepasang suami istri tersebut didengar oleh sang dewa. Sang dewa mampu
merubah Baru Klinting menjadi manusia dengan syarat, ia harus bertapa dengan melingkarkan
tubuhnya di gunung selama 300 tahun. Baru klinting pun patuh dan menyanggupi permintaan
dewa tersebut.  Namun, panjang tubuh ular tersebut masih kurang sejengkal untuk bisa sempurna
melingkari gunung, akirnya dia menjulurkan lidahnya agar bisa memenuhi kekurangan tersebut.

Rupanya, tidak hanya itu saja, sang dewa menyuruh sang ayah untuk memotong lidah Baru
Klinting. Akirnya sang ayah memotong lidah ular naga tersebut dan Baru Kinting pun tidak
keberatan.

Suatu hari di desa akan diadakan acara pernikahan salah satu orang terpandang di desa tersebut.
Warga desa ikut bahagia dengan acara tersebut dan menggelar pesta rakyat.

Akirnya para warga desa tersebut mencari sumber makanan dan berburu ke hutan. Selama
berburu, mereka kesulitan mencari hewan buruan,dan akhirnya beristirahat dibawah salah satu 
pohon. Tak sengaja, mereka menancapkan parang ke pohon, dan tak disangka, pohon itu
mengeluarkan darah. Pohon tersebut ternyata bagian dari tubuh Baru Klinting yang bertapa.
Namun melihat itu semua, para warga malah senang dan akirnya membawa banyak daging untuk
dimasak bersama sama.

Ketika baru klinting selesai bertapa, dia berubah wujud menjadi anak kecil dan mendatangi acara
pernikahan tersebut. Namun ketika bertemu masyarakat desa, dia tidak dipedulikan karena
kesulitan berbicara akibat lidahnya yang dipotong dan tubuhnya penuh luka karena sayatan
parang penduduk desa. Baru Klinting kelaparan, namun semua warga desa merasa jijik dan acuh,
hingga dia bertemu seorang wanita tua yang mau memberikan Baru Klinting makan. Baruk
klinting pun berterima kasih, karena masih ada orang baik yang mau menolongnya. Akhirnya ,
dia berpamitan dengan berpesan ke wanita tua tersebut bahwa dia harus menyiapkan sebuah
lesung, dan harus cepat naik ke lesung itu, bila terjadi seusatu.
Akirnya Baru Klinting mendatangi lagi acara pernikahan itu , dan menantang para penduduk
desa untuk mencabut lidi yang ia tancapkan. Namun, tidak ada warga yang mampu
mencabutnya, lalu Baru Klinting mencabut lidi tersebut, dan keluarlah air yang membanjiri
desa. Semua orang tenggelam, kecuali wanita tua yang menolong Baruk Klinting. Sedangkan
Baruk Klinting kembali ke wujud ular naga dan bertapa di dasar Telaga Ngebel Ponorogo. Desa
tenggelam itulah yang menjadi Telaga Ngebel Ponorogo hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai