Anda di halaman 1dari 4

DONGENG PINOKIO

Di
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama

: M. Rafly Pasha

Pelajaran

: Bahasa Indonesia

SMP NEGERI 3 LANGSA


TAHUN AJARAN 2014-2015

Pinokio Si Boneka Kayu

Di suatu kota, ada sebuah toko milik kakek Gepeto pembuat boneka. Alangkah
senangnya kalau boneka manis ini menjadi seorang anak.
Setelah kakek berbisik demikian, terjadi satu keajaiban. Selamat siang, Papa.
Boneka itu berbicara dan mulai berjalan. Dengan amat gembira, kakek berkata, Mulai hari
ini, engkau anakku. Kau kuberi nama Pinokio. Agar kau menjadi anak pintar, besok kau
mulai sekolah , ya!
Keesokan paginya, Kakek Gepeto menjual pakaiannya dan dengan uang itu ia
membelikan Pinokio sebuah buku ABC. Belajarlah baik-baik dengan buku ini! Terima
kasih, Papa. Aku pergi sekolah, dan akan belajar dengan giat. Hati-hati ya! pesan kakek.
Tetapi dari arah yang berlawanan dengan sekolahnya terdengar suara, Drum, dum,
dum, dum. Ketika Pinokio mendekat ternyata itu adalah tenda sandiwara boneka. Pinokio
lalu menjual buku ABC-nya, membeli karcis dengan uang itu dan masuk ke dalam. Di
dalam tenda sandiwara, sebuah boneka anak perempuan akan telah dikepung prajurit
berpedang. Lihat! Jahat sekali prajurit itu Pinokio naik ke panggung, dan menerjang
boneka prajurit. Tali boneka itu putus dan jatuhlah boneka itu. Pemilik sandiwara yang
marah segera menangkap Pinokio dan akan melemparnya ke api. Maafkan aku. Kalau aku
dibakar, kasihan papa yang sudah tua, kata Pinokio. Aku berjanji pada papa untuk belajar
di sekolah dengan rajin. Karena iba, pemilik sandiwara melepaskan Pinokio dan
memberinya beberapa keping uang. Gunakan uang ini untuk membeli buku-buku
pelajaranmu, kata pemilik sandiwara tersebut.
Kemudian Pinokio pergi untuk membeli buku. Tetapi di tengah jalan, Rubah dan
Kucing melihat keadaan itu. Mereka menyapa Pinokio dengan ramah. Selamat siang,
Pinokio yang baik. Kalau uang emas itu bertambah banyak, pasti papamu lebih senang, ya!
Bagaimana cara menambah uang emas ini? Tanya pinokio. Gampang. Kau bisa
menanamnya di bawah pohon ajaib. Lalu tidurlah, maka pada saat kau bangun nanti, pohon

itu akan berbuah banyak sekali uang emas. Kemudian Pinokio diantar oleh Rubah dan
Kucing, menanam uang emasnya di bawah pohon ajaib. Ketika Pinokio mulai tidur siang.
Rubah dan Kucing menggali uang emas itu dan menggantung Pinokio di pohon, setelah itu
mereka pergi.
Tolong.. teriak Pinokio ketika sudah bangun dari tidurnya dan mengetahui
dirinya tergantung di sebuah pohon. Seorang Dewi yang melihat keadaan Pinokio, mengutus
burung elang untuk menolongnya. Burung elang membawa Pinokio dengan paruhnya, dan
membawanya ke ruangan di mana Dewi telah menunggu. Dewi menidurkan Pinokio di
tempat tidur dan memberinya obat.
Nah, minumlah obat ini maka kau akan cepat sembuh. Setelah itu pulang, ya! kata
Dewi. Lebih baik mati daripada minum obat yang pahit. Pinokio terus menolak. Akhirnya
Dewi menjadi marah, Plak plak! Ia menampar. Lalu datanglah empat ekor kelinci yang
menggotong peti mati. Pinokio terkejut sekali, cepat-cepat ia meminum obat yang pahit itu.
Pinokio, mengapa kau tidak pergi ke seolah? Tanya Dewi. Hmm.. di jalan, aku menjual
buku-ku untuk anak miskin yang kelaparan dan membelikannya roti. Karena itu aku tidak
bisa pergi ke sekolah. Tiba-tiba saja syuut hidung Pinokio mulai memanjang.
Pinokio! Kalau kau berbohong, hidungmu akan memanjang sampai ke langit. Maafkan
aku. Aku tak akan berbohong lagi. Pinokio meminta maaf. Dewi tersenyum, dan
memerintahkan burung pelatuk mematuki hidung Pinokio, mengembalikannya ke bentuk
semula. Ayo cepat kembali ke rumah, dan belajar ke sekolah!
Di tengah perjalanan pulang, Pinokio bertemu dengan kereta dunia bermain. Pinokio
tidak bisa menahan diri untuk tidak naik. Pinokio telah lupa akan janjinya pada Dewi, setiap
hari ia hanya bermain-main saja.
Pada suatu hari, Pinokio terkejut melihat wajahnya yang terpantuk di permukaan air.
Ah! Telingaku jadi telinga keledai! Aku pun berbuntut! teriaknya. Ternyata anak-anak lain
pun telah menjadi keledai. Akhirnya Pinokio pun menjadi seekor keledai dan dijual ke
sirkus. Pinokio telah melanggar janjinya kepada Dewi, maka ia mendapat hukuman.
Setiap hari ia dipecut, dan harus melompati lingkaran api yang panas. Walaupun
takut, Pinokio tetap meloncat. Akhirnya ia terjatuh sampai kakinya patah. Pemilik sirkus
menjadi marah. Keledai dungu! Lebih baik dibuang ke laut. Kemudian Pinokio dilempar
ke laut. Blup blup blup Pinokio tenggelam ke dasar laut, ikan-ikan datang menggigitnya.
Lalu kulit keledai terlepas, dan dari dalamnya muncul si Pinokio. Terima kasih ikan-ikan.
Sebenarnya Dewi melihat bahwa Pinokio telah menyadari kesalahannya dan memerintahkan
ikan-ikan untuk menolongnya.
Sambil berenang, Pinokio berjanji dalam hati Kali ini setelah aku pulang ke rumah
aku akan ke sekolah dan belajar dengan giat. Aku juga akan membantu pekerjaan di rumah
dan menjaga papa. Pada saat itu Hrrr., seekor ikan hiu besar datang mendekat dengan
suara yang menyeramkan. Haaa. Tolong. Pinokio ditelan oleh ikan hiu yang besar itu.
Hap Di dalam perut hiu benar-benar gelap gulita. Tetapi di kejauhan terlihat seberkas
sinar. Ternyata itu adalah kakek Gepeto.

Papa! Pinokio! Mereka berdua saling berpelukan. Aku pergi ke laut untuk
mencarimu, dan aku ditelan hiu ini. Tapi ternyata di sini aku bertemu denganmu. Untung
kita selamat!
Ayo, kita keluar dari sini! Badanku sudah lemah. Kau saja yang pergi. Aku tidak
mau kalau tidak bersama-sama Papa. Ketika ikan hiu sedang tidur, Pinokio melarikan diri
dari mulut hiu dengan menggendong kakek Gepeto di punggungnya.
Dengan sekuat tenaga ia berenang sampai akhirnya tiba di pantai. Mereka menyewa
sebuah pondok petani terdekat. Sambil merawat kakek, Pinokio bekerja setiap hari.
Akhirnya kakek menjadi sehat kembali. Pinokio, karena kaulah aku jadi sehat seperti ini.
Terima kasih ya!
Papa, mulai sekarang aku akan lebih menurut lagi. Tiba-tiba saja sekeliling mereka
menjadi bersinar terang, Pinokio, kau telah menjadi seorang anak yang baik. Dewi
muncul, dan merubah Pinokio si boneka menjadi seorang anak manusia.
Sinopsis Singkat:
Berkisah tentang Pinokio, boneka kayu yang disulap oleh ibu peri menjadi manusia dan
dijadikan anak oleh gepetto, seorang pembuat boneka kayu yang sangat mendambakan
seorang anak. Namun Pinokio menjadi anak yang nakal dan sering terlibat dalam masalah.
Sinopsis Lengkap:
Tokoh Gepetto (Iskak), seorang pembuat boneka kayu, sangat mendambakan anak. Oleh
Peri Biru (Dina Mariana), salah satu bonekanya disulap menjadi hidup: Pinokio (Ateng),
dan dijadikan anak angkat oleh Gepetto. Pinokio tumbuh jadi anak nakal, karena itu Peri
Biru menyuruh Jimmy Jangkrik (Lisa Tanzil) mengawasi. Kenakalannya itu pernah
membuat Pinokio jadi keledai. Ia lalu ditugaskan menyelamatkan ayahnya dari perut ikan
hiu. Berhasil.
Negara & Tanggal Rilis
Klasifikasi
Bahasa
Warna
Status
Durasi
Genre
Produser
Sutradara
Penulis naskah
Perusahaan film

:
Indonesia
: SU
: Bahasa Indonesia
: Warna
: Selesai / Rilis
: 93 Menit
: Drama
: Sabirin Kasdani
: Willy Wilianto
: Imam Tantowi
: PT Rapi Films

Anda mungkin juga menyukai