Pengertian ............................................................................................ 13
Etiologi ................................................................................................ 13
Tanda dan Gejala ................................................................................. 13
Patofisiologi ......................................................................................... 14
Manifestasi Klinik ............................................................................... 15
Komplikasi............................................................................................ 15
Penatalaksaan ....................................................................................... 15
Pencegahan .......................................................................................... 16
Pemeriksaan Penunjang ....................................................................... 17
Prognosis............................................................................................... 17
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
petunjuk dan karunia Nya sehingga saya bisa menyelesaikan penyusunan Laporan
kasus tentang STROKE ISKEMIK ini.
Dalam penyusunan Laporan kasus ini saya menyadari bahwa Laporan
kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna untuk kesempurnaan penulisan
Laporan kasus selanjutnya.
Saya juga menghantarkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Laporan kasus ini, semoga Laporan kasus ini
dapat bermanfaat bagi setiap yang membacanya.
Langsa,
Agustus 2015
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stroke adalah penyebab kematian tersering ketiga pada orang dewasa di
Amerika Serikat. Angka kematian setiap tahun akibat stroke baru atau rekuren
adalah lebih dari 200ribu. Di Amerika Serikat perempuan membentuk lebih dari
separuh kasus stroke yang meninggal, lebih dari dua kali dari jumlah perempuan
yang meninggal akibat kanker payudara. Empat juta orang Amerika mengalami
deficit neurologic akibat storke. Kemungkinan meninggal adalah 30-35%, dan
kemungkinan kecacatan mayor pada yang selamat adalah 35-40% (Price dan
Wilson, 2006). Di dunia, stroke menempati urutan kedua setelah penyakit jantung,
baru kemudian diikuti oleh kanker sebagai urutan ketiga.
Melihat fenomena di atas, storke merupakan penyakit yang menjadi
momok bagi manusia. Selain itu, stroke menyerang dengan tiba-tiba. Orang yang
menderita stroke sering tidak menyadari bahwa dia terkena stroke. Tiba-tiba saja,
penderita merasakan dan mengalami kelainan seperti lumpuh pada sebagian sisi
tubuhnya (hemiplegia), bicara pelo, pandangan kabur, dan lain sebagainya
tergantung bagian otak mana yang terkena.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah ada hubungan fisioterapi dengan peningkatan
kemampuan fungsi motorik pada pasien stroke iskemik..
2. Tujuan khusus:
a) Untuk mengetahui cara menilai fungsi motorik pasien stroke
iskemik.
b) Untuk mengetahui rerata perbaikan fungsi motorik pada pasien
stroke iskemik setiap hari ketika dilakukan fisioterapi.
C. MANFAAT PENELITIAN
ii
1. Manfaat teoritis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai hubungan
fisioterapi dengan peningkatan kemampuan fungsi motorik pada pasien stroke
iskemik di RS PKU Muhammadiyah.
2. Manfaat bagi masyarakat
Dapat
memberikan
informasi
baru
kepada
yang dilakukan pada jangka waktu tertentu bermanfaat untuk mengatasi risiko
kecacatan terhadap pasien stroke iskemik.
3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi baru
mengenai hubungan fisioterapi yang dapat memengaruhi peningkatan kemampuan
fungsi motorik pada pasien stroke iskemik, serta memberikan kontribusi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, berkaitan dengan penyakit
stroke.
BAB II
ii
TINJAUAN TEORITIS
Stroke merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika Serikat
dan meskipun rata-rata kejadian stroke menurun, tetapi jumlah penderita stroke
tetap meningkat yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah populasi
tua/meningkatnya harapan hidup. Terdapat beberapa variasi terhadap insidensi dan
outcome stroke di berbagai negara (Ali dkk, 2009; Morris dkk, 2000)
Sampai dengan tahun 2005 dijumpai prevalensi stroke pada laki-laki 2,7% dan
2,5% pada perempuan dengan usia 18 tahun. Diantara orang kulit hitam,
prevalensi stroke adalah 3,7% dan 2,2% pada orang kulit putih serta 2,6 % pada
orang Asia. (Ali dkk, 2009; carnethon dkk, 2009)
Diantara Warga Amerika Indian yang berusia 65-74 tahun, insiden rata-rata/1000
populasi dengan kejadian stroke yang baru dan berulang pertahunnya adalah 6,1%
pada laki-laki dan 6,6% pada perempuan. Rata-rata mortalitas stroke mengalami
perubahan dari tahun 1980 hingga 2005. Penurunan mortalitas stroke pada lakilaki lebih besar daripada perempuan dengan rasio laki-laki dibandingkan
dengan perempuan menurun dari 1,11 menjadi 1,03. Juga dijumpai penurunan
mortalitas stroke pada usia 65 tahun pada laki-laki dibandingkan perempuan
(National Center for Health Statistics, 2008)
ii
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Stroke adalah terjadinya kerusakan pada jaringan yang disebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak/retaknya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak
dengan berbagai sebab yang ditandai dengan kelumpuhan sensorik atau motorik
tubuh sampai dengan terjadinya penurunan kesadaran.
Stroke Iskemik (penyumbatan pembuluh darah) adalah stroke yang terjadi apabila
salah satu cabang dari pembuluh darah otak mengalami penyumbatan, sehingga
bagian otak yang seharusnya mendapat suplai darah dari cabang pembuluh darah
tersebut, akan mati karena tidak mendapatkan suplai oksigen dan aliran darah
sebagaimana seharusnya.
B. Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan oleh :
1. Trombosis (bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher)
2. Embolisme Serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak
dari bagian tubuh yang lain)
3. Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
4. Hemoragi Serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan pendarahan ke
dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)
C. Tanda dan Gejala
1. Gejala stroke sementara (sembuh dalam beberapa menit/jam)
Sakit kepala secara tiba-tiba, pusing, bingung
Penglihatan kabur atau kehilangnya ketajaman penglihatan pada satu atau
kedua mata
Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah
Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh
ii
3. Gejala
stroke
berat
(sembuh/mengalami
perbaikan
dalam
beberapa
E. Manifestasi Klinik
1. Defisit motorik yang umum
a. Hemiparesis atau hemiplegia
b. Disartria
c. Disfagia
ii
F. Komplikasi
Ada 3 komplikasi utama:
1.
Vasospasme
2.
Hidrosefalus
3.
Disritmia
G. Penatalaksanaan
Tindakan medis terhadap pasien stroke meliputi :
1. Diuretik untuk menurunkan edema serebral yang mencapai tingkat
maksimum 3-5 hari setelah infark serebral
2. Antikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah terjadinya/memberatnya
trimbosis atau embolisasi dari tempat lain dalam sistem kardiovaskuler
ii
H. Pencegahan
Pencegahan stroke iskemik adalah memungkinkan pendekatan yang paling
baik. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah stroke antara lain :
1. Pengendalian hipertensi
2. Mencegah kolesterol tinggi
3. Mengendalikan dan mengatur makan dan minum
4. Jangan mengkonsumsi alkohol
5. Hindari memakai obat-obatan terlarang (kokain)
6. Hidari merokok
7. Hindari kontrasepsi oral
ii
I. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan infark
dengan pendarahan.
2. Sken resonasi magnetik (MRI) lebih sensitif dari CT Scan dalam
mendeteksi infark serebri dini dan infark batang otak
3. Ekokardiografi untuk mendeteksi adanya sumber emboli dari jantung.
Pada pasien, ekokardiografi transtorakal sudah memadai. Ekokardiografi
transesofageal memberikan hasil yang lebih mendetail, terutama kondisi
atrium kiri dan arkus aorta, serta lebih sensitif untuk mendeteksi trombus
mural atau vegetasi katup.
4. Ultrasonografi Doppler Karotis diperlukan untuk menyingkirkan stenosis
karotis yang simtomatis serta lebih dari 70% yang merupakan indikasi
untuk enarterektomi karotis.
5. Ultrasonografi Doppler Transkranial dapat dipakai untuk mendiagnosis
oklusi atau stenosis arteri intrakranial besar. Gelombang intrakanial yang
abnormal dan pola aliran kolateral dapat juga dipakai untuk menentukan
apakan suatu stenosis pada leher menimbulkan gangguan hemodinamik
yang bermakna.
6. Angiografi resonansi magnetik dapat dipakai untuk mendiagnosis stenosis
atau oklusi arteri ekstrakranial atau intrakranial.
ii
J. Prognosis
Prognosis penyakit tergantung tingkat keparahan lesi pada otak. Semakin
parah dan luas kerusakan, semakin jelek prognosisnya. Pada stroke terdapat
fenomena plastisitas otak, dimana bagian otak yang tidak terkena serangan dapat
berperan menggantikan fungsi bagian otak yang rusak. Namun begitu, fungsi
tersebut tidak sesempurna fungsi pada bagian aslinya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Stroke adalah penyakit serebrovaskular mangacu pada setiap gangguan
neurologic mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui system suplai arteri otak.
2. Stroke iskemik bisa trombotik atau embolik. Pasien pada kasus di atas
menderita stroke iskemik dengan sebab utamanya adalah arteriosklerosis.
3. Factor risiko terjadinya stroke : hipertensi, makan makanan berlemak,
merokok, kurang olahraga, genetic, dan lain-lain.
4. Gejala stroke tergantung bagian otak mana yang terkena. Pada pasien di
atas, bagian otak yang terkena adalah area motorik kiri sehingga
mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah kiri. Kemungkinan sedikit
area broca sehingga pasien kesulitan berbicara.
ii
B. Saran
Jika memiliki factor risiko terjadinya
stroke, sebaiknya
rajin
memeriksakan dan konsultasi dengan dokter agar dapat mencegah serangan stroke
yang membahayakan. Pencegahan yang terbaik ada pada pola hidup pasien
sendiri, jika berpola hidup sehat, maka risiko terkena stroke lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Anang. 2005. Guidance to Anatomy III (revisi). Surakarta: Keluarga
Besar Asisten Anatomi FKUNS.
Mardjono dan Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Cetakan ke-12. Jakarta:
Dian Rakyat.
Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Prose-Proses Penyakit. Ed:
6. Jakarta: EGC.
Sidharta, Priguna. 2008. Neurologi Klinis dalam Praktik Umum. Cetakan ke-6.
Jakarta: Dian Rakyat.
Sidharta, Priguna. 2008. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Cetakan ke-6.
Jakarta: Dian Rakyat.
Silbernagl dan Lang. 2007. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Snell, Richard S. 2007. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed :
5. Jakarta: EGC.
ii